I. PENDAHULUAN
Standar operasi dan prosedur ini memuat tentang ketentuan-ketentuan dan tata cara
pelaksanan perencanaan dan pengembangan fasilitas produksi, sambungan langganan dan
pemeliharaan perpipaan berdaasarkan rencana kerja dan anggaran PDAM.
III. DEFINISI
1. Survey merupakan penelitian secara komperhensif kepada suatu objek tertentu
yang tujuannya untuk medapatkan data yang valid, mengenai kebutuhan data
fasilitas produksi, sambungan langganan dan pemeliharaan serta bangunan
berdasarkan pengukuran.
2. Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur kepada suatu objek tertentu.
3. Rab (rencana anggaran biaya) yaitu jumlah hasil perhitungan berupa uraian
pekerjaan dan nominal angka rupiah pada suatu pekerjaan
4. Boq (bill of quantity) yaitu daftar kuantitas yang berisikan penjelasan uraian
pekerjaan dan jumlah yang harus dikerjakan
5. As built drawing yaitu gambar sesuai pekerjaan dilapangan dan yang terpasang
6. Digitasi (GIS) adalah penggambaran jaringan perpipaan dan bangunan melalui
komputer untuk mempemudah pencarian dan upadate data.
7. Altimeter dan GPS adalah altimeter alat untuk mengukur ketinggian elevasi suatu
wilayah yang dilengkapi pengukuran angin. GPS yaitu alat elektronik untuk
mengukur ketinggian elevasi, jarak, time reset, maping, 3D view dan route
manajemen.
IV. KETENTUAN
1. Umum
Ketentuan umum kegiatan pelaksanaan perencanaa adalah sebagai berikut:
a) Tersedianya peralatan untuk pengukuran dan alat sket
b) Tersedianya alat transfortasi untuk mencapai lokasi survey
c) Kejelasan Lokasi survey
d) Adanya penanggung jawab
2. Teknis
a) Perlengkapan survey dan pengukuran
Theodolit T2
GPS dan Altimeter
Kamera
Roll meter, speedometer dan meter saku
Buku sket
b) Peralatan keselamatan kerja
Pakaian kerja
Helm kerja
Rambu-rambu
Sepatu boot
c) Perlengkapan kantor
Komputer/ laptop
Software kerja
Meja dan kursi
Lemari arsip
Alat presentasi
d) Perlengkapan transfortasi
Mobil dan motor
III. DEFINISI
1. Air minum adalah air bersih yang telah memenuhi persyaratan standar
kualitas yang berlaku sehingga aman untuk dipergunakan atau dimimun oleh
masyarakat atau konsumen
2. Perhitungan air adalah debit air hasil dari kecepatan aliran air dibagi luas
basah penampang air
IV. KETENTUAN
1. Umum
Metode pengukuran yang harus dipenuhi sebagai berikut:
Tersedianya patok pengukuran
Diketahuinya area pengukuran
2. Teknis
Mengetahui teknis pengukuran dengan dilakukan perhitungan air
Secara umum debit merupakan hasil perkalian antara kecepatan aliran dengan luas penampang
aliran, atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Q = V x A ……….…………………………………( 2.1 )
Q = V.A
2 1
1,0
v= . R 3 . S 2
Persamaan Manning : n
Tabel 2.1. Nilai – nilai tipikal koefisien Manning, n
No Koef. Manning n
.
1 Brass and glass pipe 0,010
3 Concrete 0,013
4 Vitrified 0,014
Dimana:
VA
PD/γ
VB
ZA D ZB
ZD
VC
(datum)
PD L A V 2A ZC
z A =z D+ + f A
γ DA 2 g
PD LB V 2B
z B =z D + + f B
γ DB 2 g ………………………………….( 2.3 )
dimana :
p 1 v 21 p2 v 2 2
+ + z 1+ ha−hr= + + z 2 +h L … … … … … … … … … … … .(2. a)
γ 2g γ 2g
P
h a= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …(2. b)
Qγ
P
hr = … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …(2. c)
Qγ
Dimana:
ha = energi yang ditambahkan pada sistem saluran pipa
hr = energi yang dipindahkan pada sistem saluran pipa
P = power
Q = laju aliran
γ = berat satuan fluida
power pada persamaan (2.b) dan (2.c) dan (dengan tidak langsung) persamaan (2.a) adalah
power teoritis. Efisiensi pompa harus diambil ke dalam perhitungan jika ada pemilihan pompa.
Kerugian – Kerugian Pada Aliran Pipa
Fluida yang mengalir melalui saluran, otomatis energi total yang dimiliki oleh fluida tersebut
cenderung berkurang dalam arah aliran. Kehilangan energi pada umumnya terdiri dari dua
jenis, yaitu: kehilangan friksi (friction losses) dan kehilangan minor (minor losses).
Kehilangan friksi adalah keluarnya energi yang diperlukan untuk menanggulangi tahanan
aliran yang disebabkan oleh gerak fluida. Kehilangan ini mungkin disebabkan oleh tahanan
diantara partikel fluida akibat gesekan dan penggelinciran terhadap masing – masing yang lain
sebagai akibat gerak fluida. Hal ini bisa juga dihubungkan terhadap kehilangan dalam energi
kinetik akibat tabrakan partikel – partikel fluida yang bergerak dengan kecepatan yang
berbeda.
Ada juga beberapa kehilangan energi sewaktu – waktu yaitu ada suatu perubahan secara tiba
– tiba pola aliran seperti ada suatu halangan/ rintangan dalam lintasan aliran atau perubahan
kecepatan dan arah aliran. Karena kehilangan ini sering lebih kecil dari pada kehilangan friksi,
maka umumnya disebut sebagai “kehilangan minor”.
Kerugian kecil pada jalur pipa diakibatkan oleh perubahan mendadak dari geometri aliran
karena perubahan ukuran pipa, belokan, katup – katup, serta berbagai jenis sambungan pada
pipa yang panjang, kerugian kecil ini sering diabaikan tanpa kesalahan yang berarti, tetapi
dapat menjadi cukup penting pada pipa yang pendek. Kerugian kecil pada umumnya akan
lebih besar bila aliran mengalami perlambatan dari pada terjadi kecepatan, akibat adanya
pusaran arus yang di timbulkan oleh pemisahan aliran dari bidang batas pipa.
Kehilangan Energi Akibat Gesekan Pipa
Kehilangan energi akibat friksi untuk cairan yang mengalir di saluran ertutup secara langsung
sebanding dengan panjang saluran dan tinggi kecepatan berbanding terbalik dengan diameter
saluran dan hal ini dapat dinyatakan dengan dengan persamaan Darcy – Weisbach, yaitu:
2
L V
f .
hf = D 2g ……………………………..( 2.4 )
f = faktor gesekan
g = percepatan gravitasi
Karena f merupakan faktor gesekan yang merupakan suatu fungsi dari kekasarann nisbi
pipa serta bilangan Reynolds maka kekasaran nisbi dapat dihitung dengan :
ε
Kekasaran nisbi = D ………………………………………( 2.5)