Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA ANORGANIK II

RHODIUM (Rh)

DISUSUN OLEH :

NAMA : I GUSTI AYU SASIH MITA PRATIWI

NIM : E1M014024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
RHODIUM (Rh)

A. KELIMPAHAN DI ALAM

Rhodium adalah unsur berwarna putih – keperakan yang sangat tahan terhadap
korosi dan dapat memantulkan bayangan (sama seperti kaca). Rhodium dapat dikatakan
sebagai unsur logam yang paling langka dan paling berharga di dunia, jauh diatas emas atau
perak. Nama rhodium berasal dari bahasa Yunani yaitu “rhodon”, yang artinya bunga
mawar. Penamaan ini berdasarkan pada warna yang mirip dengan bunga mawar yang
dimiliki oleh garam unsur ini. Rhodium ditemukan pada tahun 1803, di London oleh
kimiawan Inggris William H. Wollaston, ketika memeriksa bijih platina dari Peru. Wollaston
pertama kali diberitahu tentang kemungkinan elemen baru oleh Hippolyte-Victor Collet-
Descotils, yang percaya bahwa warna merah dari beberapa garam platina sebenarnya
disebabkan oleh kehadiran logam yang tidak dikenal. Untuk menyelidiki kemungkinan ini,
Wollaston pertama melarutkan bijih platina mentah dalam aqua regia, larutan asam klorida
dan asam nitrat dengan konsentrasi tinggi. Wollaston kemudian mengendapkan logam
platina dengan melarutkan larutan dalam amonium klorida. Cairan yang tersisa memiliki
sifat yang tidak cocok dengan substansi yang diketahui. Wollaston melakukan serangkaian
reaksi kimia pada cairan ini sebelum menghasilkan bubuk merah tua, natrium rodium
klorida, RhCl6Na3.12H2O, yang memberikan endapan rodium hitam yang rapuh jika diberi
perlakuan dengan seng. Wollaston memilih nama ‘rhodon’ ini karena warna mawar dari
larutan encer garam rhodium. Tahun 1803 adalah tahun yang baik bagi William Wollaston,
ia tidak hanya menemukan rhodium tetapi ia juga menemukan logam kelompok platina lain
yaitu paladium.

Kandungan rhodium di kerak bumi yaitu sebesar 1 bagian permiliar berat, 0,1 bagian
permiliar permol. Rhodium merupakan logam yang tidak reaktif, ia akan bereaksi dengan
oksigen atau halogen pada suhu yang sangat tinggi dan tidak juga bereaksi dengan aqua
regia. Rodium terjadi dalam jumlah kecil dalam bijih logam seperti platina, paladium, nikel,
perak, dan emas. Secara komersial logam ini diperoleh sebagai produk sampingan dari
penyulingan bijih nikel sulfida dari Kanada. Rhodium memiliki 24 isotop yang waktu
paruhnya diketahui, dengan nomor massa dari 94 hingga 117. Rhodium alamiah terdiri dari
satu isotop stabilnya yaitu 103Rh.

B. SIFAT – SIFAT UNSUR RHODIUM

A. Sifat Fisika

a. Simbol : Rh

b. Golongan : unsur logam transisi, golongan VIIIB

c. Warna : Putih keperakkan

d. Massa atom : 102,9055

e. Bentuk : Padat

f. Titik Leleh : 1963oC , 2236 K

g. Titik Didih : 3695oC, 3968 K

h. Elektron : 45

i. Proton : 45

j. Neutron : 58

k. Kulit elektron : 2,8,18,16,1

l. Konfigurasi elektron : [Kr] 4d8 5s1

m. Bilangan oksidasi : 2,3,4

n. Entalpi penguapan : 495.39 kJ/mol

o. Periode :5

p. Block : d - block

B. Sifat Kimia

Rhodium memiliki titik lebur yang lebih tinggi dan kepadatan rendah dari platinum.
Memiliki reflektansi yang tinggi dan keras dan tahan lama. Setelah pemanasan
berubah menjadi oksida ketika merah dan pada suhu yang lebih tinggi ternyata
kembali ke elemen tersebut. Rhodium tidak terpengaruh oleh udara dan air hingga
600oC. Rhodium juga tidak larut dalam kebanyakan asam, termasuk aqua regia, tetapi
dilarutkan dalam asam sulfat pekat panas dan diserang oleh alkali cair.
a. Reaksi dengan Oksigen atau udara

Rhodium tidak begitu bereaksi sempurna dengan air pada kondisi standart, rhodium
biasanya lambat dalam air, ketika dipanaskan dengan oksida pada suhu 6000 oC akan
membentuk Rhodium (III) oksida.

4Rh(s) + 3O2(g) ―> 2Rh2O3(s)

b. Reaksi dengan halogen pada keadaan kering dapat didapat dari flourin, clorin dan
bromin.

2Rh(s) + 3F2(g) ―> 2RhF3(s)

2Rh(s) + 3Cl2(g) ―> 2RhCl3(s)

2Rh(s) + 3Br2(l) ―> 2RhBr3(s)

C. PROSES PEMBUATAN

Secara komersial, logam ini diperoleh sebagai produk sampingan dari penyulingan
bijih nikel sulfida dari Kanada. Ekstraksi skala industri rhodium sangat kompleks karena ia
terdapat dalam bijih bercampur dengan logam lain seperti paladium, perak, platina dan
emas. Rhodium dijumpai dalam bijih platina dan dapat diperoleh secara bebas sebagai
logam inert putih yang sangat sulit dilebur.

Produksi logam golongan platina secara individu biasanya dimulai dari residu
produksi logam lain dengan campuran beberapa logam tersebut. Salah satu produk awalnya
adalah residu anode produksi emas (selain metode refining cepat yang digunakan sekarang),
tembaga atau nikel. Perbedaan dalam reaktivitas kimia dan kelarutan beberapa senyawa
logam ini pada ekstraksi digunakan untuk memisahkan mereka.

Pemisahan dimulai dengan melarutkan sampel. Jika digunakan dengan aqua regia,
maka terbentuk kompleks Cl. Setiap perak yang ada kemudian dipisahkan dengan
pembentukkan perak klorida yang tidak larut. Rhodium sulfat dipisahkan setelah garam
dilebur bersama dengan natrium bisulfat dan dicuci dengan air. Seperti yang digambarkan
dalam alur pemisahan logam – logam golongan platina dibawah ini.
Sumber utama unsur ini terletak dalampasir sungai Pegunungan Ural, di Amerika
Utara dan Selatan, serta terdapat juga pada area pertambangan tembaga-nikel sulfida di
region Sudbury Basin. Meskipun jumlah di Sudbury sangat sedikit, besarnya jumlah bijih
nikel yang diolah membuat perolehan rodium menjadi efisien. Namun, produksi tahunan
dunia unsur ini pada tahun 2003 hanya 7 atau 8 ton dan terdapat sangat sedikit mineral
rodium.

D. PERSENYAWAAN RHODIUM

Dalam persenyawaannya Rhodium memiliki tiga bilangan oksidasi yaitu +2 (Rhodium


(II)) , +3 (Rhodium (III)) dan +4 (Rhodium (IV)). Beberapa contoh persenyawaan rhodium
yaitu sebagai berikut :

a. Rhodium (IV)

Garam oktahedral [MF6]- (M = Rh) dapat dibuat dalam HF atau pelarut interhalogen.
Pada pengobatan dengan air, mereka akan membebaskan O2 membentuk Rh (IV). Flouride
yang tidak stabil adalah satu – satunya halida netral yang terbentuk dari Rh dan tidak ada
oksohalida yang diketahui, reaksi RhBr3 atau RhCl3 dengan BrF3 menghasilkan RhF4.
Rangkaian anion haloparamagnetik [MX6]-2 dengan M=Rh, X=F,Cl dapat dibuat. Tetapi
[RhF6]2- adalah yang paling stabil dan [RhCl6]2- dihidrolisis menjadi RhO2 dengan kelebihan
H2O.

2KCl + RhCl3 ―> K2 [RhF6]

CsCl + [RhCl6]3- ―> Cs2 [RhCl6]


b. Rhodium (III)

Halida MX3 untuk M=Rh, dan X=Cl dan Br dimana dapat dibuat dengan memanaskan
elemen yang sesuai. Reaksi berikut menunjukkan paling cepat ke MF3 dimana reaksi
langsung F2 mengarah ke flouride yang lebih tinggi.

RhCl3 ―> RhF3

E. KEGUNAAN RHODIUM

Adapun beberapa kegunaan dari Rhodium yakni sebagai berikut :

1. Kebanyakan rhodium digunakan sebagai katalis dalam konverter katalitik. Ini


juga digunakan untuk mengkatalisasi proses industri.
2. Rhodium digunakan sebagai agen paduan untuk pengerasan dan
meningkatkan ketahanan korosi platina dan paladium.
3. Karena hasil dari ketahanan listriknya yang rendah, resistensi kontak yang
rendah dan stabil, dan stabilitasnya terhadap korosi, rodium digunakan
sebagai bahan kontak listrik.
4. Logam ini biasa digunakan dalam perhiasan dan untuk dekorasi.
DAFTAR PUSTAKA

Housecroft, Catherine E and Alan G. Sharpe. 2005. Inorganic Chemistry Second


Edition.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/rhodium

https://sainskimia.com

Anda mungkin juga menyukai