Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“GOLONGAN 10”

Disusun Oleh:

Jullya Thirsa Mangole (21506002)


Susye Frigawati Lahimade (21506006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKAILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
KEBUMIAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... I

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. II

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ II


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... II
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... II

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 1

2.1 Sejarah Golongan 10 ................................................................................................... 2


2.2 Kecenderungan Golongan 10 ...................................................................................... 2
2.3 Senyawa-Senyawa Unsur Golongan 10 ...................................................................... 3
2.4 Ketersediaan Unsur Golongan 10 ............................................................................... 10
2.5 Ekstraksi Unsur Golongan 10 ..................................................................................... 12
2.6 Pemanfaatan Golongan 10 .......................................................................................... 13

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nikel adalah unsur kimia metalik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28.
Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel
termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet. Nikel murni berbentuk bubuk
untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan,
tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena
lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi).
nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan
ultrabasa, dan di dalam meteorit besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat berada
di luar atmosfer Bumi.

Paladium merupakan logam langka berwarna putih berkilau keperakan, ditemukan


pada tahun 1803 di London, oleh William Hyde Wollaston. Paladium, platina,
rodium, rutenium, iridium, dan osmium membentuk golongan unsur yang dirujuk sebagai
logam golongan platina (platinum group metal, PGM), memiliki kemiripan sifat kimia,
tetapi paladium memiliki titik lebur dan kerapatan paling rendah di antara golongan ini.
Lebih dari setengah dari pasokan paladium dan serupa platinum masuk ke
dalam pengubah katalitik, yang mengkonversi sampai 90% gas berbahaya dari gas buang
kendaraan bermotor (hidrokarbon, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida) menjadi zat
yang kurang berbahaya (nitrogen, karbon dioksida dan uap air). Paladium juga digunakan
dalam elektronik, kedokteran gigi, kedokteran, pemurnian hidrogen, aplikasi kimia,
pemulihan air tanah dan perhiasan. Paladium memainkan peran kunci dalam teknologi
yang digunakan untuk sel bahan bakar, yang menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk
menghasilkan listrik, panas, dan air.

Platina adalah Logam transisi putih abu-abu padat, lunak, ulet, dan berharga. yang
berasal dari istilah Spanyol platina, secara harfiah berarti "perak kecil", memiliki
enam isotop alami. Platina merupakan salah satu unsur langka di kerak bumi dengan
kelimpahan rata-rata sekitar 5 μg/kg. yang terdapat dalam beberapa
bijih nikel dan tembaga bersama dengan beberapa deposit alami, sebagian besar di Afrika

1
Selatan, yang menyumbang 80% dari produksi dunia. Karena kelangkaan dalam kerak
bumi, hanya beberapa ratus ton yang diproduksi sehingga platina ini menjadi sangat
berharga dan merupakan komoditas logam mulia utama. Platina adalah logam yang paling
kurang reaktif.

1.2 Rumusan Masalah


• Darimana unsur golongan 10 (Ni, Pd, Pt) berasal ?.
• Bagaimana cara ekstrasi unsur golongan 10 (Ni, Pd, Pt) ?.
• Bagaimana pemanfaatan unsur golongan 10 (Ni, Pd, Pt) ?.
1.3 Tujuan
• Mengetahui sumber unsur golongan 10 (Ni, Pd, Pt)
• Mengetahui cara ekstrasi unsur golongan 10 (Ni, Pd, Pt)
• Mengetahui pemanfaatan unsure golongan 10 (Ni, Pd, Pt)

2
BAB II

PEMBAHSAN

2.1 Sejarah Golongan 10

Logam paduan Nikel telah dikenal di Cina lebih dari 200 tahun yang lalu, dan
penambangan-penambangan Saxon telah terbiasa dengan bijih Nias yang berwarna
kemerahan, yang secara sekilas mirip dengan Cu2O. Para penambang tersebut tidak
mampu mengekstrak “tembaga” dari bijihnya dan memberi nama kupfernikel, artinya
tembanya pak tua Nick. Pada tahun 1751, A.F. Constedt mengisolasi logam tak murni
dari bijih yang berasal dari Swedia, dan mengidentifikasinya dengan komponen logam
kupernikel sebagai logam baru dengan nama nikel. Akhirnya pada tahun 1804, J. B.
Richter berhasil mengisolasi ogam nikel dengan hasil yang lebih murni dan
mengidentifikasi sifat-sifatnya.
Logam platina pada awalnya, tahun 1736, dikenali sebagai“perak kecil” oleh A.de
Ulloa (Spanyol), kemudian pada tahun 1741 sebagai “emas putih” oleh C. Wood
(Inggris). Sampai saat ini istilah “emas putih” dipakai untuk menunjuk pada logam
paduan Au-Pd.
Pada tahun 1803 di London, William Hyde Wollaston berhasil mengidentifikasi
palladium (Pd) dari residu laruta platina yang diendapkan sebagai (NH4)2PtCl6 dalam air
raja. Nama paladium diturunkan dari nama dewi kebijakan (Yunani) yaitu Pallas yang
paladion (παλλαδιον), sama dengan nama asteroid baru yang ditemukan.

2.2 Kecenderungan Golongan 10

Beberapa karakteristika logam golongan 8 ditunjukkan olehTabel 5.7.1. Logam


golongan ini berwarna putih keperakan, mengkilat danmudah ditempa, dan ketiganya juga
mudah didapat sebagai serbukyang sangat aktifsebagai katalis. Misalnya platina hitam,
berupa serbukbeludru yang dapat diperoleh dari penambahan etanol ke dalamlarutan
PtCl2 dalam KOH dan air yang hangat. Ketiga logam golonganini mempunyai struktur
kubus pusat muka, fcc.
Dalam keadaan masif, ketiga logam tidak ada yang reaktif, dansangat tahan terhadap
korosi atmosfer pada temperatur normal. Pada pemanasan, nikel bereaksi dengan unsur-
unsur B, Si, P, S, dan halogen,tetapi dengan F2, reaksinya paling lambat dari kedua logam

3
yang lain.Pada pemanasan hingga membara, nikel teroksidasi oleh uap air, larutdalam
asam-asam mineral encer umumnya secara perlahan tetapi cukupcepat dalam HNO3
encer. Nikel tahan terhadap HNO3 pekat, demikianjuga terhadap alkali.
Paladium dioksidasi oleh O2, F2, dan Cl2 pada pamanasan hingga membara, dan larut
dalam asam-asam oksidator. Platina pada dasarnyalebih tahan terhadap berbagai reaksi
daripada paladium, dan samasekali tidak terpengaruh oleh berbagai asam mineral kecuali
air raja.Kedua logam ini juga larut dalam leburan panas oksida dan peroksida.

2.3 Senyawa - senyawa unsur golongan 10

2.3.1 Senyawa – senyawa nikel


Sebagian besar senyawa kompleks nikel mengadopsi struktur geometri
oktahedron, hanya sedikit mengadopsi geometri tetrahedron dan bujursangkar. Ion
heksaakuonikel(II) berwarna hijau; penambahan amonia menghasilkan ion biru
heksaaminanikel(II) menurut persamaan reaksi:
[Ni(H2O)6]2+(aq) + 6 NH3(aq)→ [Ni(NH3)6]2+(aq)+ 6 H2O(l)

hijau biru

Penambahan larutan ion hidroksida ke dalam larutan garam nikel(II)menghasilkan


endapan gelatin hijau nikel(II) hidroksida menurutpersamaan reaksi:

[Ni(H2O)6]2+(aq) + 2 OH-(aq)→ [Ni(OH)2](s)+ 6 H2O(l)

hijau biru

Seperti halnya kobalt(II), kompleks yang lazim mengadopsi geometritetrahedron


adalah halida, misalnya ion tetrakloronikelat(II) yang berwarna biru. Senyawa
kompleks ini terbentuk dari penambahan HCl pekat ke dalam larutan garam nikel(II)
dalam air menurut persamaan reaksi:
[Ni(H2O)6]2+(aq) + 4 Cl-(aq)→ [NiCl4]2-(aq)+ 6 H2O(l)

4
hijau biru

Senyawa kompleks nikel(II) bujursangkar yang umum dikenaladalah


iontetrasianonikelat(II), [Ni(CN)4] 2-, yang berwarna kuning,
danbis(dimetilglioksimato)nikel(II [Ni(C4N2O2H7)2] yang berwarna merahpink.
Warna yang karakteristik pada kompleks yang ke dua ini sering digunakan untuk
reaksi uji terhadap ion nikel(II). Senyawa kompleks ini dapat diperoleh dari
penambahan larutan dimetilglioksim (C4N2O2H8 = DMGH) ke dalam larutan
nikel(II) yang dibuat tepat basa dengan penambahan amonia menurut persamaan
reaksi:

[Ni(H2O)6]2+(aq) + 2 DMGH(aq) + 2 OH-(aq))→ [Ni(DMG)2](s)+ 8 H2O(l)

[Ni (DMG)2 (s) + 8H2O (l)

2.3.2 senyawa-senyawa platina

Senyawa yang mengandung platina,


seperti sisplatin, oksaliplatin dan karboplatin, digunakan dalam kemoterapi untuk
melawan kanker jenis tertentu. Tingkat oksidasi platina yang paling umum adalah +2
dan +4. Tingkat oksidasi +1 dan +3 kurang umum, dan kadang distabilkan oleh ikatan
logam dalam spesies bimetalik (atau polimetalik). Sesuai perkiraan, senyawa
platina(II) tetrakoordinasi cenderung mengadopsi geometri segiempat planar 16
elektron. Meskipun unsur platina biasanya tak reaktif, ia larut dalam aqua regia panas
membentuk asam kloroplatinat (H):

Pt + 4 HNO3 + 6 HCL + →H2PtCl6 + 4 NO2 + 4 H2O

Sebagai suatu asam lemah, platina mempunyai afinitas besar terhadap belerang,
seperti terhadap dimetil sulfoksida (DMSO).
Platina mempunyai enam isotop alami: 190Pt, 192Pt, 194Pt, 195Pt, 196Pt, dan 198Pt.
Isotop yang paling melimpah adalah 195Pt, menyusun 33,83% dari seluruh platina. Itu
adalah satu-satunya isotop stabil tanpa spin nol; dengan spin ½, puncak satelit 195Pt
sering teramati dalam spektroskopi NMR 1H dan 31P (yaitu, Pt-fosfin dan kompleks
Pt-alkil).190Pt adalah yang paling sedikit, hanya 0,01%. Di antara isotop alami,
hanya 190Pt yang tidak stabil, meskipun meluruh dengan waktu paruh 6,5×1011 tahun,

5
menyebabkan aktivitas menjadi 15 Bq/kg dari platina alami.198Pt dapat
mengalami peluruhan alfa, tetapi peluruhannya tidak pernah teramati (waktu
paruh diketahui lebih dari 3,2×1014 tahun); oleh karena itu, ia dianggap stabil. Platina
juga memiliki 31 isotop sintetis dalam rentang massa atom dari 166 hingga 202,
sehingga total jumlah isotop yang diketahui sebanyak 37. Di antara ini, yang paling
tidak stabil adalah 166Pt, dengan waktu paruh 300 µs, sementara yang paling stabil
adalah 193Pt dengan waktu paruh 50 tahun. Sebagian besar isotop platina meluruh
dengan beberapa kombinasi peluruhan beta dan alfa.188Pt, 191Pt, dan 193Pt meluruh
dengan (terutama) tangkapan elektron.190Pt dan 198Pt mengalami jalur peluruhan beta
berganda.
Asam heksakloroplatinat adalah senyawa platina paling penting, karena
bertindak selaku prekursor untuk banyak senyawa platina lainnya. Asam
heksakloroplatinat sendiri memiliki beragam aplikasi dalam fotografi, seng etsa
(bahasa Inggris: zinc etchings), tinta yang tak dapat dihapus, pelapisan (plating),
cermin, porselin, pewarna, dan katalis. Perlakuan asam heksakloroplatinat dengan
garam amonium, seperti amonium klorida, menghasilkan amonium
heksakloroplatinat, yang relatif tak larut dalam larutan amonium. Pemanasan garam
amonium ini dengan adanya hidrogen mereduksinya menjadi unsur platina. Kalium
heksakloroplatinat juga tak larut, dan asam heksakloroplatinat telah digunaka dalam
penentuan ion kalium dengan cara gravimetri. Ketika asam heksakloroplatinat
dipanaskan, ia terdekomposisi menjadi unsur platina melalui tahapan
pembentukan platina(IV) klorida dan platina(II) klorida terlebih dahulu, meskipun
reaksinya tidak terjadi secara bertahap.
PtO2, dikenal juga sebagai katalis Adams, adalah suatu serbuk hitam yang
larut dalam larutan KOH dan asam pekat. PtO2 dan PtO, yang kurang umum,
keduanya terdekomposisi pada pemanasan. platina(II) asetat tidak tersedia secara
komersial. Jika diinginkan dalam bentuk basa, halida ini telah digunakan dalam
gabungan dengan natrium asetat. Beberapa barium platinida telah disintesis di mana
platina menunjukkan tingkat oksidasi negatif antara −1 hingga −2. Ini termasuk BaPt,
Ba, dan Ba. Sesium platinida, Cs, suatu senyawa kristal transparan berwarna merah
gelap] menunjukkan mengandung anion Pt2−. Platina juga menunjukkan tingkat
oksidasi negatif pada permukaan yang direduksi secara elektrokimia. Tingkat oksidasi
negatif yang ditunjukkan oleh platina tidak biasa untuk unsur-unsur logam, dan
mereka teratribusi dengan stabilisasi relatif orbital 6s.
6
Garam Zeise, mengandung ligan etilena, adalah salah satu dari first senyawa
organologam pertama yang ditemukan. Dikloro(siklookta-1,5-diena)platina(II) adalah
kompleks olefin yang tersedia secara komersial, yang mengandung ligan cod yang
dapat diganti (cod singkatan dari (Inggris) 1,5-cyclooctadiene). Kompleks cod dan
halidanya cocok sebagai titik awal menuju kimia platina.
Cisplatin, atau cis-diaminadikloroplatina(II) adalah senyawa pertama dalam
deret platina(II) segiempat planar yang mengandung obat kemoterapi,
termasuk carboplatin dan oxaliplatin. Senyawa-senyawa ini mampu
membentuk ikatan silang dengan DNA, dan membunuh sel-sel dengan cara yang
sama dengan zat kemoterapi pengalkilasi.
platina murni ditemukan dalam placer deposit atau bijih lainnya, ia dapat
diisolasi dari mereka dengan berbagai metode pengurangan ketakmurnian. Karena
platina secara signifikan lebih padat daripada banyak ketakmurnian, ketakmurnian
yang lebih ringan dapat dihilangkan dengan hanya mengapungsingkirkan mereka
dalam cairan. Platina bersifat paramagnetik, sedangkan nikel dan besi
keduanya feromagnetik. Kedua ketakmurnian ini kemudian dihilangkan dengan
mengalirkan elektromagnet di atas campuran. Oleh karena platina mempunyai titik
leleh lebih tinggi daripada sebagian besar zat lainnya, banyak ketakmurnian yang
dapat dibakar atau dilebur tanpa melelehkan platina. Terakhir, platina tahan terhadap
asam klorida dan asam sulfat, sementara zat lain mudah diserang oleh kedua asam ini.
Ketakmurnian logam dapat dihilangkan dengan mengaduk campuran dalam salah satu
dari kedua asam ini, dan memulihkan platina yang tertinggal.
Satu metode yang mudah untuk pemurnian platina kasar, yang mengandung platina,
emas, dan logam golongan platina lainnya, adalah dengan mengolahnya
menggunakan aqua regia, yang dapat melarutkan paladium, emas dan platina,
sementara osmium, iridium, rutenium dan rodium tidak bereaksi. Emas diendapkan
dengan penambahan besi(II) klorida dan setelah emas dipisahkan dengan cara
penyaringan, platina diendapkan sebagai amonium kloroplatinat dengan
penambahan amonium klorida. Amonium kloroplatinat dapat dikonversi menjadi
platina dengan pemanasan. Heksakloroplatinat(IV) yang tak mengendap dapat
direduksi dengan seng unsur, dan platina diperoleh dengan metode yang sama seperti
yang dilakukan dalam pemulihan residu platina skala laboratorium.

7
2.3.3 Senyawa – senyawa paladium
Paladium terutama ada di 0,, 2 negara 4 oksidasi; keadaan oksidasi 4 relatif
langka. Salah satu contoh utama dari paladium (IV) adalah hexachloropalladate (IV)
.paladium Elemental klorin bereaksi dengan memberikan paladium (II) klorida ; larut
dalam asam nitrat dan presipitat palladium (II) asetat pada penambahan asam asetat.
Kedua senyawa dan bromida yang reaktif dan relatif murah, membuat mereka titik
masuk yang mudah ke paladium kimia. Ketiga tidak monomer; klorida dan bromida
sering perlu direfluks di asetonitril untuk mendapatkan reaktif asetonitril monomer
yang lebih kompleks, misalnya:

PdX 2 + 2 MeCN → PdX 2 (MeCN) 2 (X = Cl, Br)

Paladium (II) klorida merupakan bahan utama bagi banyak mulai katalis palladium
lainnya. Hal ini digunakan untuk menyiapkan katalis paladium heterogen: paladium
pada barium sulfat, paladium pada karbon, dan paladium klorida pada karbon. Ia
bereaksi dengan trifenilfosfina dalam mengkoordinasikan pelarut untuk memberikan
paladium (II) diklorida , katalis berguna. mana yang diinginkan, katalis dapat
terbentuk di situ.

PdCl 2 + 2PPh 3 → PdCl 2 (PPh 3 ) 2 PdCl 2 + 2PPh 3 → PdCl 2 (PPh 3) 2

Pengurangan ini kompleks phosphin dengan hidrazin dengan phosphin lebih


memberikan tetrakis paladium (0) , salah satu dari dua paladium utama (0) kompleks:

PdCl2 (PPh 3) 2 + 2 PPh 3 + 2,5 N 2 H 4 → Pd (PPh 3) 4 + 0,5 N2 + 2 N 2 H5+ Cl-

Paladium besar lainnya (0) kompleks, tris (dibenzylideneacetone) dipalladium (0)


(Pd2(dba)3), dipersiapkan dengan mengurangi hexachloropalladate natrium (IV) di
hadapan dibenzylideneacetone . senyawa berfungsi sebagai katalis paladium secara
kolektif dikenal sebagai katalis reaksi-paladium kopling . contoh menonjol meliputi
Heck , Suzuki reaksi , dan reaksi Stille . Palladium (II) asetat , tetrakis (trifenilfosfina)
paladium (0) (Pd (PPh 3) 4, dan tris (dibenzylideneacetone) dipalladium (0) (Pd 2
(dba) 3) berguna dalam hal ini, baik sebagai katalis, atau sebagai titik awal untuk

8
katalis. Satu masalah sulit dengan katalis paladium adalah bahwa katalis dapat terurai
pada suhu tinggi untuk memberikan paladium unsur, baik sebagai endapan hitam
("paladium hitam ") atau disimpan sebagai cermin di botol reaksi. Palladium memiliki
bilangan oksidasi +1, +2, dan +4.Pada suhu kamar dan suhu normal,
0
palladium tak bereaksi dengan udara.Peningkatan suhu hingga di atas 800 C
menyebabkan palladium bereaksi dengan udara, membentuk senyawa palladium II
oksida pada permukaan logamnya.
Oksida palladium ini melapisi bagian dalamnya, dari kemungkinan
oksidasi lanjutan. Peristiwa ini sama dengan logam aluminium yang teroksidasi oleh
udara pada suhu kamar, dimana lapisan oksida tersebut akan melindungi
logam bagian dalam darikemungkinan oksidasi lanjutan.
Paladium terjadi secara alami terdiri dari tujuh isotop , yang meliputi enam
isotop stabil. Yang paling stabil radioisotop adalah Pd dengan kehidupan
setengah dari 6,5 juta tahun (ditemukan di alam), Pd dengan paruh 17 hari, dan
Pd dengan paruh 3,63 hari.
Delapan belas radioisotop lainnya telah ditandai dengan bobot atom
mulai dari 90,94948 (64) uPd) untuk 122,93426 (64) u Pd). Sebagian besar sudah
setengah Pd (setengah-hidup: 13,7 jam), dan pd (setengah hidup : 21 jam)
Utama modus peluruhan sebelum stabil isotop yang paling melimpah, Pd,
adalah menangkap elektron dan modus utama setelah adalah peluruhan beta.
Utama produk peluruhan sebelum Pd adalah rhodium dan produk primer setelah
adalah perak.
Radiogenic Ag merupakan produk peluruhanPd dan pertama kali ditemukan di
Santa Clara, California meteorit 1978Para penemu menyarankan bahwa peleburan dan
diferensiasi berintikan planet-besi kecil mungkin telah terjadi 10 juta tahun
setelahnucleosynthetic acara Pdversus korelasi Ag diamati di dalam tubuh, yang jelas
telah dicairkan sejak pertambahan dari tata surya , harus mencerminkan kehadiran-
tinggal nuklida pendek dalam tata surya awal.

9
2.4 ketersediaan unsur golongan 10

2.4.1 ketersediaan nikel


nikel dapat ditemukan di berbagai wilayah, seperti Halmahera Timur di
Maluku Utara, Morowali di Sulawesi Tengah, Pulau Obi di Maluku Utara, dan
Pulau Gag di Kepulauan Raja Ampat. Bijih nikel laterit (limonit dan saprolit)
merupakan komoditas umum di industri nikel di Indonesia

2.4.2 ketersediaan platina


Platina adalah suatu logam yang sangat langka, hanya terdapat dengan
konsentrasi 0,005 ppm pada kerak Bumi. Hamper sama dengan perak (Ag).
Platina sering dijumpai tersendiri secara kimia sebagai platina alami dan
sebagai alloy dengan logam golongan platina lainnya serta dengan besi.
Platina paling sering dijumpai sebagai deposit sekunder pada deposit aluvial.
Deposit aluvial yang digunakan oleh bangsa pra-Kolombia di Chocó
Department, Kolombia masih merupakan sumber logam golongan platina
hingga sekarang. Deposit aluvial besar lainnya adalah di Pegunungan
Ural, Rusia, dan masih ditambang hingga sekarangPada
deposit nikel dan tembaga, logam golongan platina terdapat
sebagai sulfida (misalnya, (Pt,Pd)S), telurida (misalnya,
PtBiTe), antimonida (PdSb), dan arsenida (misalnya, PtAs2), dan sebagai alloy
dengan nikel atau tembaga.
Platina arsenida, sperrylite (PtAs2), adalah sumber platina utama yang
terkait dengan bijih nikel dalam deposit Sudbury Basin di Ontario, Canada.
Di Platinum, Alaska, sekitar 17.000 kg (550.000 ozt) telah ditambang antara
tahun 1927 dan 1975. Tambang tersebut berhenti beroperasi pada tahun
1990.] Mineral sulfida yang langka, cooperite, (Pt,Pd,Ni)S, mengandung
platina bersama dengan paladium dan nikel. Cooperite terdapat di Merensky
Reef di sekitar kompleks Bushveld, Gauteng, South Africa. Pada tahun
1865, chromite diidentifikasi di region Bushveld, Afrika Selatan, diikuti
dengan penemuan platina pada tahun 1906.
Cadangan primer terbesar yang diketahui berada di kompleks
Bushveld di Afrika Selatan Deposit tembaga–nikel yang besar di
10
dekat Norilsk, Russia, dan Sudbury Basin, Canada, adalah dua lokasi deposit
besar lainnya. Di Sudbury Basin, jumlah bijih nikel yang sangat besar yang
diproses membuktikan fakta bahwa platina hanya ada sekitar 0,5 ppm di dalam
bijih.
Cadangan yang lebih kecil dapat dijumpai di Amerika
Serikat, misalnya di Absaroka Range, Montana. Pada tahun 2010, Afrika
Selatan adalah produsen puncak platina, dengan pangsa pasar hampir 77%,
diikuti oleh Rusia dengan 13%; produksi dunia pada tahun 2010 adalah
192.000 kg (423.000 pon; 192 t).
Deposit platina terdapat di negara bagian Tamil Nadu, India. dan
sebuah MOU telah ditandatangani antara Geological Survey of India dengan
TAMIN – Tamil Nadu Minerals Ltd.
Platina dengan kelimpahan yang lebih tinggi terdapat
di Bulan dan meteorit. Sejalan dengan itu, platina ditemukan sedikit lebih
melimpah di situs benturan bolide dengan Bumi yang terkait dengan hasil
vulkanisme pasca-benturan, dan dapat ditambang secara ekonomis; Sudbury
Basin adalah salah satu contohnya

2.4.3 ketersediaan paladium


Pada tahun 2014, Rusia adalah produsen paladium terbesar di dunia
dengan pangsa 43%, diikuti Afrika Selatan dengan 30%. Canada yang hanya
10% dan AS 6% adalah produsen penting paladium lainnya. paladium dapat
dijumpai sebagai logam bebas yang berpadu dengan emas dan logam golongan
platina lainnya dalam endapan letakan (placer deposit) di Pegunungan
Ural, Australia, Ethiopia, Amerika Utara dan Selatan. Untuk produksi
paladium timbunan ini hanya memainkan peranan kecil. Sumber komersial
terpenting adalah timbunan nikel-tembaga yang ditemukan di Sudbury
Basin, Ontario, dan deposit Norilsk–Talnakh di Siberia. Deposit besar lainnya
adalah deposi logam golongan platina Merensky Reef di sekitar Bushveld
Igneous Complex Afrika Selatan. Stillwater igneous complex di Montana dan
badan bijih zona Roby di Lac des Îles igneous complex, Ontario, adalah dua
sumber lain paladium di Canada dan Amerika Serikat Paladium dijumpai
dalam mineral langka kuperit dan polarit. paladium juga dihasilkan dalam
reaktor fisi nuklir dan dapat diekstraksi dari bahan bakar nuklir yang
11
digunakan (lihat sintesis logam mulia) meskipun paladium dari sumber ini
tidak digunakan. Belum ada satupun fasilitas pemrosesan ulang nuklir saat ini
yang dilengkapi teknologi untuk mengekstrak paladium dari limbah radioaktif
tingkat tinggi

2.5 ekstrasi unsur golongan 10

2.5.1 ekstrasi nikel


Teknologi pengolahan nikel laterit secara umum ada 3 metode yaitu
hidrometalurgi, pirometalurgi dan reduksi selektif. Hidrometalurgi merupakan
metode yang menggunakan pelindian dan larutan seperti asam untuk
mengekstraksi nikel laterit. Metode dengan pelindian asam yang bertekanan
adalah metode yang paling optimal untuk mendapatkan nikel dengan grade
dan recovery tertinggi. Akan tetapi metode ini memiliki dampak pencemaran
lingkungan akibat hasil proses pelindian dan waktu yang lama. Metode yang
kedua, yaitu pirometalurgi menggunakan temperatur tinggi sampai 1600 C
sehingga membutuhkan banyak energi seperti proses blast furnace. Metode
dengan rotary kiln-electric furnace merupakan metode optimal dalam
pengembangan nikel laterit. Akan tetapi kekurangannya yaitu tanpa pemisahan
pengotor, energi yang besar, serta masih ada permasalahan teknis seperti
adanya material yang mengalami melt partial. Metode yang ketiga yaitu
reduksi selektif merupakan proses pemisahan dengan menyeleksi terbentuknya
besi oksida sehingga mendapatkan kadar nikel yang tinggi tanpa energi yang
tinggi. Hal ini disebabkan adanya penambahan aditif untuk menghambat
terbentuknya besi dan menurunkan temperatur reduksi. Metode ini sebagai
alternatif pengolahan bijih nikel laterit jenis limonit dan saprolit menjadi
konsentrat nikel dengan kadar nikel di atas 5%.

2.5.2 ektrasi platina


platina dapat diendapkan dengan ammonium klorida menjadi endapan
ammonium kloroplatinat. Garam platiina yang dihasilkan kemudian
dipanaskan untuk menghasikan endapan yang lebih murni. Endapan tersebut
dilarutkan kembali dalam aqua regia, pengendapan ini dilakukan lebih dari 1
kali dengan ammonium klorida untuk menghasilkan logam yang murni.
12
2.5.3 ekstrasi paladium
Ni3-Pdl/Zeolit-Y dibuat dengan melakukan pertukaran ion Ni dan Pd
pada H/Zeolit dengan melakukan pertukaran ion Ni3-Pdl/Zeolit-Y yang telah
dipreparasi. Ni3-Pdl/Zeolit-Y dibuat dengan perbandingan logam Ni-Pd =
3:1, dibuat variasi konsentrasi logam total terhadap pengemban yaitu 1% dan
5%. Mula-mula dicampur 4,5 ml 25% larutan NH3 dengan 3,5 ml demineral
water (air bebas mineral), ditambah PbCl2 sesuai masing-masingkonsentrasi
tersebut diatas, dan diaduk pada T= 40 C sampai diperoleh larutan
tidak berwarna, kemudian ditambahkan H/Zeolit-Y sebanyak 12 gram dan
ditambahkan air bebas mineral sebanyak 130 ml, selanjutnya diaduk lagi dan
dipanaskan pada T= 40C selama 24 jam secara terus-menerus. Kemudian
disaring dan dicuci hingga filtrate pH-nya netral,kemudian dekeringkan
dalam oven pada T = 105-110C selama 8 jam sehingga
didapat Pd-NH3/H-Zeolit-Y. Palladium, bersama-sama dengan rhodium,
ruthenium, osmium, iridium, dan platinum membentuk kelompok elemen
disebut sebagai kelompok logam platinum (PGM).Palladium adalah berkilau
perak-putih logam.
Paladium memiliki struktur kristal kubik berpusat muka, pada suhu
biasa itu sangat tahan terhadap korosi di udara dan tindakan asam. Hal ini
diserang oleh asam panas, dan larut dalam aqua regia.Membentuk banyak
senyawa dan beberapa garam kompleks. Palladium memiliki
kemampuan besar untuk menyerap hidrogen (hingga 900 kali volume sendiri.

2.6 pemanfaatan unsur golongan 10

2.6.1 Pemanfaatan nikel


• Pelapis anti karat
• Campuran besi baja
• Pelapis logam menggunakan arus listrik dan larutan elektrolit
(electroplating)
• Pembuatan koin
• Katalis

13
2.6.2 Pemanfaatan platina
• Dalam bidang kesehatan
- Bahan untuk menambal gigi lubang
- Pembuatan gigi palsu
- Pembuatan alat picu jantung
• Dalam bidang industr kimia
- Segai katalis utama dalam proses katalisasi hidrogenasi, oksidsi,
dan sebagainya.
- Mengubah alkohol menjadi formaldehida
• Dalam bidang elektronika
- Sebagai bahan dasar pembuatan tungku listrik yang memiliki suhu
tinngi
- Dijadikan kerucut misi pesawat luar angkasa
- Bahan pembuatan kerucut dari mesin pesawat jet, dan kendaraan
lain menggunakan mesin dengan suhu tinngi

2.6.3 Pemanfaatan paladium


• Dalam bidang elektonik
- Fabrikasi kapasitor keramik multi lapisan sebagai electrode
- Penyepuh kolektor dalam produk-produk elektronik
- Kontak listrik
- Sebagai bagian dari electrode palladium-hydrogen dalam studi
elektrokimia
• Dalm bidang teknologi
- Aplkasi kimia
- Pemulihan air tanah
- Pengubah katalik
- Busi pesawat terbang
• Dalam bidang kesehatan
- Lembar penguji gula darah
- Produksi peralatan bedah
• Untuk pembuatan perhiasan

14
- Pembuatan arloji
- Pembuatan transverse professional

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nikel adalah unsur kimia metalik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel
adalah logam berwarna putih ke perak-perakan sedikit semburat ke emasan. Paladium
merupakan logam langka berwarna putih berkilau keperakan, ditemukan pada tahun 1803.
Platina adalah logam transisi putih abu-abu padat, lunak, ulet, dan berharga.

16
DAFTAR PUSTAKA

dunia. (2020, april 8). logam mulia. Retrieved from duniatambang: duniatambang.co.id

ensiklopedia. (n.d.). platinum. Retrieved from britannica: www-britannica-com.

farah. (2021). 10 manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari. Retrieved from gramedia:
gramedia.com

sugiyarto. (2010). kimia anorganik logam. yogyakarta: universitas negeri medan.

17

Anda mungkin juga menyukai