Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PEMODELAN KIMIA KOMPUTASI”

Oleh:

Elsi Pasere (21 506 008)

Jullya T. Mangole (21 506 00

Gabriel V.T Tuju (21 506 010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN KEBUMIAN

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menyusun file input menggunakan GaussView

Mulailah program GaussView dengan meng-kliknya pada ikon GaussView dari awal menu
Kompleks Logam Transisi Diamagnetik, [CrOCl4]2-

1) Klik pada button unsur pada toolbar yang terletak persis di atas gambar awal, bertuliskan
[Carbon Tetrahedral], sehingga muncul Tabel Periodik.
2) Klik pada simbol Chrom dalam Tabel Periodik sehingga akan muncul polihedron koordinasi lain
yang tersedia untuk atom chrom dalam Gauss View pada bagian bawah Tabel Periodik.
Sayangnya belum ada cara langsung untuk memilih koordinasi piramidal tetragonal untuk logam
dalam Gauss View karena itu pilih dulu koordinasi oktahedral.
3) Klik pada jendela Molgroup (jendela biru kosong) dan polihedron koordinasi yang telah dipilih
akan muncul di sana sepanjang atom hidrogen yang menempel:
4) Tahap selanjutnya, tambahkan atom-atom Chlor equatorial ke pusat Chrom (jika jendela
Periodik Tabel tidak tampak, klik lagi button fragmen unsur pada toolbar). Pilih Chlor dari Tabel
Periodik. Dari pilihan yang mungkin pada bagian bawah tabel periodik, pilih atom Chlor dengan
ikatan tunggal. Klik pada atom-atom hidrogen equatorial dalam jendela Molgroup, ubah menjadi
atom-atom Chlor. Model sekarang mestinya tampak seperti gambar di bawah ini:

5) Sekarang tambahkan atom oksigen aksial ke pusat Chrom (jika jendela Periodik Tabel tidak
tampak, klik lagi button fragmen unsur pada toolbar). Pilih oksigen dari tabel periodik. Dari
pilihan yang ada di bagian bawah tabel periodik, pilih atom oksigen dengan ikatan ganda.
Gunakan mouse untuk membuat rotasi gambar (klik mouse dan gerakkan ke kiri dan ke kanan),
besarkan dan kecilkan (tekan "Ctrl", klik mouse dan gerakkan ke atas dan ke bawah) molekulnya.
Klik pada hidrogen aksial dalam jendela Molgroup dan ubah menjadi atom oksigen. Model
tersebut seharusnya terlihat seperti pada gambar berikut:

6) Akhirnya, kita perlu menghapus atom hidrogen aksial sisanya dalam model. Pilih fungsi
menghapus atom dari menu toolbar seperti terlihat pada gambar kiri. Klik pada hidrogen aksial
dari jendela Molgroup. Model seharusnya seperti gambar berikut:

7) Dengan memutar molekul akan dapat dilihat dengan mudah bahwa sudut O=Cr-Cl sama dengan
90°, berbeda dengan struktur sesungguhnya dimana sudutnya seharusnya mendekati 107 0. Jadi
tahap selanjutnya, kita harus mengubah sudut O=Cr-Cl.
8) Pilih fungsi mengubah sudut dari menu toolbar seperti yang terlihat pada gambar bawah kiri.
Klik oksigen, chrom, dan atom chlor. Sebagai hasilnya jendela modifikasi sudut akan muncul
seperti terlihat pada gambar bawah kanan. Untuk atom 1 (oksigen) dan atom 2 (chrom), pilih
perintah "Fixed" dari menu pop-up dan perintah "Rotate group" untuk atom 3 (chlor) seperti
yang terlihat pada gambar bawah. Dalam jendela harga sudut, ubah 90.000 menjadi 107.0000
dan klik OK button. Ulangi langkah ini untuk semua empat sudut O-Cr- Cl. Model akan tampak
seperti pada gambar kanan bawah ini. Putarlah molekul untuk meyakinkan bahwa semua sudut
sudah diubah.

9) ilih menu "File" dan simpan file input. Lakukan lagi dan cek kotak "Write Cartesians" untuk
menyimpan koordinat cartesin dalam file terpisah. Kita akan melihat perbedaan dengan file
input sebelumnya.
10) Sekarang kita hampir siap memulai penghitungan, kita perlu memberi perintah Gaussian03W,
hitungan yang ingin dilakukan.
11) Untuk melakukan hal ini, pertama klik pada menu "Calculate" dan pilih perintah "Gaussian".
Jendela Setup Penghitungan Gaussian akan muncul seperti pada gambar berikut. Dari menu pop-
up dalam pilihan "Job type" pilih "Energy". Kemudian, ketik kata "pop-full" dan "test" dalam
menu baris "Additional keywords". Gambarnya akan muncul seperti berikut.

12) Pilih harga berikut dari pilihan "Method": Method: "Ground State" "DFT" "Restricted", "B3LYP";
Basis Set: "6-31G" dan "d"; Charge "-2"; Spin "Singlet". Gambarnya akan muncul sebagai berikut:
13) Dalam "Title" ketik nama job atau perintah, misalnya "Kompleks Diamagnetik [CrOCIJ² ".
Sekarang pindah ke "Link 0" dan beri nama file checkpoint dalam baris pertama, misalnya
"FirstJob.chk". Kita akan mendapatkan informasi berikutnya pada perintah %mem dan %proc di
bawahnya, ketika kita akan menyusun file input dari awal. Gambar akan muncul seperti berikut:

14) Akhirnya, cek kotak "Additional Print" dalam "General".


Melalui menu Calculate (Gaussian Calculation Setup) dalam program Gauss View ini sebenarnya
kita bisa mempelajari berbagai hal terkait dengan penyusunan file input Gaussian, terutama dalam
menyusun Route Section, bagian yang mungkin sangat penting untuk menghasilkan data yang kita
inginkan. Cobalah berbagai pilihan sehingga mendapatkan pemahaman yang benar sesuai format
Gaussian.

Anda mungkin juga menyukai