Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “LOGAM DAN METALURGI” ini dapat
diselesaikan.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas Mata kuliah Kimia Anorganik II. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama
dosen pembimbing kami. Semoga Allah SWT membalasnya
dengan yang lebih baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan
kemampuan, pengalaman serta referensi yang penulis
miliki. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini.
Bandung, Juni 2014
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................... i
DAFTAR ISI........................................ ii
PENDAHULUAN.......................................3
TINJAUAN TEORITIS.................................4
1. Hirarki Metalurgi...........................4
2. Klasifikasi Material........................6
3. Preparasi Logam.............................13
4. Aloi........................................25
KESIMPULAN........................................28
DAFTAR PUSTAKA....................................29
3
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengolahan
logam yang merupakan bagian yang tidak kalah penting
mangingat manfaat logam yang sangat luas menyentuh semua
aspek kehidupan. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa
sifat-sifat logamdan kaitannya dengan sumber-sumbernya
di alam. Logam umumnya dibayangkan sebagai bahan yang
“keras”, mempunyai densitas dan titik leleh tinggi,
dapat ditempa, dan merupakan konduktor panas yang baik.
Ada beberapa perkecualian sifat yang mencolok misalnya,
densitas litium hanya 0,543 g cm
-3
sedangkan platina
21,45 g cm
-3
. Raksa (merkurium) berwujud cair pada
temperatur kamar, tetapi osmium meleleh pada suhu
3035
0
C. Demikian juga natrium dan kalium yang cukup
lunak jika dipotong dengan pisau.
Bentuk kelimpahan logam yang terdapat di alam (kerak
bumi) sangat bergantung pada reaktivitas logam yang
bersangkutan, kelarutan garamnya, dan kemudahan garamnya
bereaksi dengan air dan terhadap proses oksidasi. Logam
yang tidak reaktif seperti perak, emas, dan platina,
4
biasanya terdapat di alam sebagai unsurnya, sedangkan
logam-logam yang agak reaktif biasanya terdapat sebagi
sulfida, misalnya CuS, PbS, dan ZnS.
Logam yang digunakan saat ini merupakan hasil dari
suatu proses yang panjang. Berbagai proses dilakukan
untuk memisahkan logam yang diinginkan dari unsur-unsur
pengotornya. Rangkaian yang digunakan dalam menghasilkan
suatu bahan atau material disebut Siklus Material.
Siklus Material ini menggambarkan perjalanan secara
singkat bagaimana bahan atau material diperoleh, diolah
menjadi suatu komponen, dipakai dan apabila telah rusak
dibuang atau didaur ulang
5
TINJAUAN PUSTAKA
1. Hirarki Metalurgi (Sejarah)
Sejarah ilmu metalurgi diawali dengan teknologi
pengolahan hasil pertambangan. Logam yang paling dini
digunakan oleh manusia tampaknya adalah emas, yang bisa
ditemukan secara bebas. Sejumlah kecil emas telah
ditemukan telah digunakan di gua-gua di Spanyol pada
masa paloitikum, sekitar 40.000
Perak, tembaga, timah dan besi meteor juga dapat
ditemukan bebas, dan memungkinkan pengerjaan logam dalam
jumlah terbatas. Senjata Mesir yang dibuat dari besi
meteor pada sekitar 3000 SM sangat dihargai sebagai
"belati dari langit". D engan pengetahuan untuk
mendapatkan tembaga dan timah dengan memanaskan
bebatuan, serta mengkombinasikan tembaga dan timah untuk
mendapatkan logam paduan yang dinamakan sebagai
perunggu, teknologi metalurgi dimulai sekitar tahun 3500
SM pada masa Zaman Perunggu.
Ekstraksi besi dari bijihnya ke dalam logam yang
dapat diolah jauh lebih sulit. Proses ini tampaknya
telah diciptakan oleh orang-orang Hittit pada sekitar
1200 SM, pada awal Zaman Besi. Rahasia ekstraksi dan
pengolahan besi adalah faktor kunci dalam keberhasilan
orang-orang Filistin.
6
Perkembangan historis metalurgi besi dapat ditemukan
dalam berbagai budaya dan peradaban lampau. Ini mencakup
kerajaan dan imperium kuno dan abad pertengahan di Timur
Tengah dan Timur Dekat, Mesir kuno, dan Anatolia (Turki
sekarang), Kartago, Yunani, Romawi kuno, Eropa abad
pertengahan, Cina kuno dan pertengahan, India kuno dan
pertengahan, Jepang kuno dan pertengahan, dan
sebagainya.
Banyak penerapan, praktek dan perkakas metalurgi
mungkin sudah digunakan di Cina kuno sebelum orang-orang
Eropa menguasainya (seperti tanur, besi cor, baja, dan
lain-lain).
Berdasarkan kedekatan antara metalurgi dengan
pertambangan inilah maka pada awalnya pendidikan
metalurgi lahir dari sekolah-sekolah pertambangan
seperti pendidikan metalurgi di Colorado School of
Mines.
Proses metalurgi di mulai sejak 6000 tahun sebelum
masehi, saat ini telah di ketahui 86 logam dan hanya 24
jenis di temukan selama abad 18. Logam awal di temukan
adalah Emas (6000 SM ) dan tembaga (4200 SM). Tujuh
logam purbakala adalah : Emas (6000 SM), Tembaga (4200
SM), Perak (4000 SM), Timbal (3500 SM), Timah (1750 SM),
peleburan Besi (1500 SM) dan Air raksa (750 SM). Kecuali
besi dan tembaga (di padu dengan timah ) yang bukan
logam kontruksi adalah emas dan perak yang biasanya
dipakai sebagai alat makan-minum, perhiasan dan ornamen.
7
Hampir semua logam terkandung di lapisan bumi, manusia
pertama kali belajar memproses biji menggunakan sulfide
atau oksida logam melalui proses reduksi dan oksidasi
pada temperature yang bertingkat. Pertama kali di
temukan tidak sengaja akibat biji logam jatuh kedalam
api unggun. Tembaga di temukan secara natural di tempat
siprus, dan di tempa menjadi artefak. Tetapi selalu
rapuh hingga akhirnya ditemukan dengan cara meng-
anilnnya dalam api unggun. Antara tahun 5000 SM lembaran
tembaga dibuat dengan cara di pukul. Artefak tembaga
lebur dari tahun 3600 SM di temukan di lembaga sungai
Nil.
Peleburan dilakukan dari malasit (CuCo
3
dan Cu(OH)
2
)
melalui kalsining dan pengeringan, dan dari biji kuprit
(oksida) dengan karbon sebagi zat pereduksi. Timbal di
temukan sebagai gelana sulfide timbale seperti metalik.
Galena mudah direduksi dalam api. Timbal banyak di
pergunakan sebagai kotak dan pipa.
Melalui peleburan bijih timah dengan tembaga maka
tembaga di produksi lebih kuat dan mudah di cetak
(perunggu). Besi natural terdapat dalam meteorites,
dengan kandungan nikel 6-8 %. H ematite (oksida)
dipergunakan bersama-sama untuk melebur besi, dengan
karbin sebagai bahan pereduksi. Peleburan menggunakan
biji, arang dan batu kapur seperti sekarang ini pada
dapur tinggi. Bijih besi dihasilkan mengandung 3-4 %
karbon dan 1-2 % Si, bercampur dengan terak. Mudah di
8
tempa saat panas. Besi sangat baik untuk di tempa, besi
kasar (wrough iron ) di panggang dalam udara atau
dihembus untuk membuang karbon. Lapisan-lapisan material
dimana di tempa dan disatukan menghasilkan pedang dari
Damaskus dan Toledo. Senjata dan Besi sebagai peralatan
perang seperti halnya alat bertani.
9
2. Klasifikasi Mineral
Menurut Vlack (2004), material di klasifikasikan
menjadi berbagai tipe yang memiliki karakteristik yang
s ama. S alah s atu cara pengelompokkan material,
berdasarkam ikatan atom dan struktur, menghasilkan
kelompok logam, polimer dan keramik. Pengelompokan ini
berkaitan erat dengan pemrosesan. Material dapat juga
kita kelompokkan berdasarkan sifat dasar seperti sifat
mekanik, listrik, dan optik. Selanjutnya, kelompok tersebut
dapat dibagi menjadi subkelompok. Sebagai contoh,
material listrik biasanya diidentifikasi sebagai
konduktor, semikonduktor, dan isolator. Apabila klasifikasi
material ditinjau dari kemampuan konduktivitasnya maka
akan terdapat tambahan: golongan material semikonduktor.
Ditinjau dari segi struktur, terdapat jenis material
tambahan yaitu material komposit.
Logam, Polimer, Keramik dan Komposit
1. Logam
Logam dikenal karena
konduktivitas termal dan
listriknya yang tinggi. Logam
tidak tembus cahaya, dan
umumnya dapat dipoles hingga
mengkilat (Gambar 1).
Umumnya, meski tidak selalu, logam relatif berat dan
mampu dibentuk.
10

Anda mungkin juga menyukai