Anda di halaman 1dari 5

PROSES PEMBUATAN LOGAM PADUAN (PERUNGGU)

VENY DEVINA RAHMA/M1B118029

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perunggu adalah campuran tembaga dengan unsur kimia lain, biasanya
dengan timah, walaupun bisa juga dengan unsur-unsur lain seperti fosfor, mangan,
alumunium, atau silikon. Perunggu bersifat keras dan digunakan secara luas dalam
industri. Perunggu sangat penting pada masa lampau, bahkan pernah suatu masa
disebut sebagai Zaman Perunggu. perunggu juga paduan yang terdiri dari tembaga
dengan timah dan kuningan yang merupakan paduan tembaga dengan seng,
penggunaan modern telah mengaburkan garis batas antara kuningan dan
perunggu. Kini, paduan tembaga yang biasanya disebut sebagai kuningan, dengan
perunggu kadang dianggap sebagai salah satu jenis kuningan. Untuk menghindari
kebingungan, museum dan beberapa buku teks biasanya menggunakan istilah
inklusif "paduan tembaga". Dalam sains dan teknik, perunggu dan kuningan
didefinisikan sesuai dengan komposisi unsurnya.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk lebih mengetahui hal-hal
mengenai pembuatan logan paduan (perunggu) dan sebagai salah satu tugas dalam
mata kuliah Bahan Kontruksi Kimia (BKK).

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Bahan Baku

logam perunggu/bronze metal adalah merupakan logam non-ferro


dengan paduan utama logam ini adalah unsur tembaga (Cu) dan Timah putih
(Sn).Perunggu banyak dipakai untuk bahan bushing, bantalan, piting pipa, mur
poros dan roda gigi cacing, baling-baling kapal dari perunggu khusus. . Pada
umumnya, kekuatan tarik perunggu dapat dibandingkan dengan besi cor yakni
dengan kekuatan tarik 200-250 N/mm2, tetapi bahannya tidak getas.Jenis-jenis
bronze sendiri ada beberapa macam dengan aplikasi menyesuaikan, misalkan
untuk sliding/ gesekan seperti bushing maka lebih tepat menggunakan bronze type
LG-2, sedangkan untuk roda gigi dimana dibutuhkan kekuatan lebih tinggi dan
putaran rendah maka lebih direkomendasikan jenis Aluminium bronze (Al
Bronze).Bronze dijual umum dalam bentuk as (bulat pejal), pipa (hollow) dan
pelat. (lihat picture di atas).Perunggu banyak dipakai untuk bahan bushing,
bantalan, piting pipa, mur poros dan roda gigi cacing, baling-baling kapal dari
perunggu khusus.

2.2 Sejarah
Ditemukannya perunggu membuat manusia bisa menciptakan benda-benda
perunggu yang lebih baik daripada segala benda yang diciptakan pada zaman
sebelumnya. Alat-alat, senjata, dan material bangunan lainnya yang dibuat dari
perunggu bisa lebih keras dan lebih tahan daripada peralatan sebelumnya yang
terbuat dari batu dan tembaga. Pada awalnya perunggu dicampur dengan arsenik
untuk membentuk perunggu arsenik. Berikutnya timah yang digunakan, dan timah
menggantikan posisi arsen di akhir abad ke-3 sebelum masehi.
Perunggu timah lebih unggul dibandingkan perunggu arsenik karena proses
pembentukan dan pembuatannya lebih mudah. Selain itu, timah juga tidak
beracun, jika dibandingkan dengan arsen yang beracun. Perunggu dari timah yang
tertua diperkirakan berasal dari sejak milenium ke-4 sebelum masehi di Susa
(Iran) dan beberapa situs kuno lainnya di China, Luristan (Iran) dan Mesopotamia
(Iraq).
Pada zaman perunggu:

 6000 SM – Masyarakat kuno memanfaatkan tembaga. Beberapa benda


kecil dari perunggu dibuat di Timur Tengah.
 5500 SM – Sistem irigasi pertama kali muncul di Mesopotamia.
 4500 SM – Bajak dipakai pertama kali di Mesopotamia. Layar mulai pada
perahu di Sungai tigris dan Sungai Efrat.
 3500 SM – Perkotaan pertama dibangun di Mesopotamia. Di sini orang
mulai menggunakan perunggu. Mulailah zaman perunggu di Timur
Tengah.
 3500 SM – Tulisan gambar muncul di Mesopotamia.
 2800 SM – Di lembah Sungai Indus timbul kebudayaan zaman perunggu,
suatu peradaban India yang bertumpu pada pertanian.
 2500 SM – Penggunaan perunggu menyebar ke Eropa.
 2100 SM – Kota Ur di Sumeria mencapai puncak kejayaannya.
 Sekitar 1600 SM – Zaman perunggu mulai di Cina. Bejana untuk upacara
terbuat dari perunggu.
 Sekitar 1200 SM – Kerajaan Asiria berdiri.
 1000 SM – Besi menggantikan perunggu sebagai logam utama.

Istilah "Zaman Perunggu" terutama diturunkan dari "Zaman (perabadan)


Manusia" (Ages of Man), yaitu tingkat-tingkat perkembangan keberadaan
manusia di bumi menurut mitologi Yunani. Dari kisah ini, sejarawan
modern menganggap kategori-kategori "Zaman Emas" (Golden Age) dan
"Zaman Perak" (Silver Age) sebagai kisah khayalan (mitos), tetapi
menganggap "Zaman Perunggu" (Bronze Age) dan "Zaman Besi" (Iron
Age) bersejarah. Ciri umum periode ini adalah penggunaan perkakas dari
perunggu di banyak wilayah, meskipun tempat dan waktu pengenalan dan
perkembangannya tidaklah bersamaan secara universal. Teknologi
pembuatan timah (timah putih) perunggu oleh manusia membutuhkan
suatu teknik proses produksi tertentu. Timah putih harus digali dari
tambang (terutama sebagai batu timah atau tin ore atau cassiterite) dan
dilelehkan terpisah-pisah, kemudian ditambahkan kepada tembaga yang
dilelehkan untuk membuat campuran perunggu (bronze alloy). Zaman
Perunggu ditandai dengan banyak penggunaan logam dan perkembangan
jaringan perdagangan. Zaman Perunggu di Timur dekat kuno dimulai
dengan munculnya bangsa Sumer pada milenium ke-4 SM. Budaya-
budaya di Timur Dekat kuno (sering disebut, "the cradle of civilization";
"tempat penyemaian peradaban") berpusat sekitar pertanian intensif
setahun penuh, pengembangan sistem penulisan, penemuan roda
pembuatan periuk (potter's wheel), menciptakan suatu pemerintahan,
aturan hukum, dan kerajaan yang tersentralisasi, serta memperkenalkan
stratifikasi sosial, perbudakan, dan peperangan yang terorganisir.
Masyarakat-masyarakat di daerah tersebut meletakkan dasar ilmu
astronomi dan matematika.

2.3 Teknik Pembuatan Alat-Alat Perunggu


Teknik Pembuatan Alat-Alat Perunggu, terbagi dua macam atau
jenis teknik yaitu teknik cetakan lilin (A Cire Perdue) dan Teknik Cetakan
Setangkup (Brivalve), dari dua teknik atau cara tersebut dalam proses
pembuatan alat-alat perunggu berbeda satu sama lain. Teknik pembuatan
alat-alat perunggu terdapat pada zaman perunggu dimana zaman tersebut
terdapat berbagai macam peninggalan berupa alat-alat dari perunggu,
artinya pada zaman perunggu telah mengenal tembaga yang bertujuan
untuk menghasilkan perunggu, perunggu merupakan campuran antara
tembaga dan timah. Untuk mengetahui teknik dalam pembuatan alat-alat
perunggu

2.4 Manfaat Perunggu


Pemanfaatan perunggu didasarkan pada sifat-sifatnya yang
menguntungkan , baik secara fisik, mekanik, fisik, maupun kimia. Sifat perunggu
yang cukup keras tetapi elastis dan memiliki titik leleh rendah memudahkan
perunggu ditempa atau dicetak antara lain menjadi perhiasan, patung, medali
untuk penghargaan,dan peralatan rumah tangga. Sifat perunggu yang tahan
terhadap korosi membuatnya sering digunakan sebagai pelapis logam lain untuk
menghindari proses korosi,untuk bahan pembuatan kapal laut. Disamping itu, sifat
perunggu yang memiliki kualitas resonansi yang baik, membuat perunggu banyak
digunakan untuk membuat gong,lonceng, dan peralatan musik tradisional, seperti
gamelan.

BAB III : KESIMPULAN

1. perunggu adalah campuran tembaga dengan unsur kimia lain, biasanya


dengan timah, walaupun bisa juga dengan unsur-unsur lain seperti fosfor,
mangan, alumunium, atau silikon adalah logam tembaga, sedangkan
logam seng lebih banyak mempengaruhi warna dan sifat kuningan
yang di hasilkan.
2. Dalam proses manufaktur produksi pembuatan perunggu ada 2 tahap
yaitu:
1. teknik cetakan lilin (A Cire Perdue)
2. Teknik Cetakan Setangkup (Brivalve)
3. Pemanfaatan perunggu didasarkan pada sifat-sifatnya yang
menguntungkan , baik secara fisik, mekanik, fisik, maupun kimia.
4. Perunggu timah lebih unggul dibandingkan perunggu arsenik karena
proses pembentukan dan pembuatannya lebih mudah. Selain itu, timah
juga tidak beracun, jika dibandingkan dengan arsen yang beracun.

DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro.C, 2013.Dasar pengerjaan logam.Kementrian pendidikan &
kebudayaan. Jakarta.
Nafiz. S. M. 2010, Studi Pengaruh Cu Terhadap Karakteristik Struktur
Sifat Termal Dan Sifat Karakteristik Dari Paduan Sn-Cu..FMIPA. UI,
Skripsi.
Gustantyo.V dan widyastuti, 2014.Pengaruh Komposisi Sn dan Variasi
Tekanan Kompaksi Terhadap Densitas Dan KekerasanKomposit Cu-Sn
Untuk Aplikasi Proyektil PeluruFrangible Dengan Metode Metalurgi
Serbuk. Fakultas teknologi ITS, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai