ZAMAN LOGAM
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
1
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bapak selaku guru Mata Pelajaran
Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………………………………………………………….
BAB II ISI
2.1 Zaman Logam ……………………………………………………………………….
2
1) Zaman Perunggu ………………………………………………………………
3
2) Zaman Besi ……………………………………………………………………………
6
3) Zaman Tembaga ………………………………………………………………
6
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal logam dan
membedakan mana perunggu, emas, besi, dan tembaga. Di Indonesia didominasi oleh alat-
alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang
ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu,
sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
1
BAB II
ISI
2.1 ZAMAN LOGAM
Zaman logam bermula kira-kira 4000 tahun dahulu. Manusia telah mula mencipta alat
gangsa dan besi . Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di
samping alat- alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya
menjadi alat-alat yang diinginkan
· Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang
disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue.
Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan
undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
Lokasi
- Sungai Tembeling (Pahang),
- Gua Harimau (Perak),
- Chankat Menteri (Perak)
Kegiatan utama
- Bercocok tanam
- Menangkap dan menternak binatang
- Berburu
- Berdagang secara bertukar barang
Peralatan
- Mencipta alat logam daripada gangsa dan besi
2
Kepercayaan
- Sudah mempunyai kepercayaan dan pegangan hidup tertentu
- Mengamalkan upacara pengebumian menggunakan kepingan batu
1) ZAMAN PERUNGGU
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin
Cina (pusat kebudayaan) ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah
dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio,
Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
Nekara merupakan gendering besar yang terbuat dari perunggu yang berfungsi untuk
upacara ritual (khususnya untuk memanggil hujan) Nekara terbesar di Indinesia adalah
Nekara “The moon Of Pejeng” yang terdapat di Bali. Sedangkan Moko adalah nekara yang
lebih kecil yang berfungsi sebagai mas kawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa- Bali,
Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
3
d. Arca perunggu (patung)
• Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu
sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai liontin/bandul
kalung.
Arca Perunggu :
a) Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat
pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat
upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih
kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar
(mata uang).
Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.
2) ZAMAN BESI
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi
alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga
maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500
°C.
4
a) Mata Kapak bertungkai kayu
b) Mata Pisau
c) Mata Sabit
d) Mata Pedang
e) Cangkul
3) ZAMAN TEMBAGA
Pada zaman tembaga ini, manusia menggunakan tembaga sebagai bahan dasar alat-alat
yang digunakan. Akan tetapi, alat-alat dari tembaga tidak tersebar secara luas. Dengan kata
lain, zaman ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Asia Tenggara,( termasuk
Indonesia) tidak mengalami zaman tembaga, sehingga zaman neolithikum langsung disusul
oleh masuknya zaman perunggu.
5
BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal logam dan
membedakan mana perunggu, emas, besi, dan tembaga. Perkembangan zaman logam di
Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian,
yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya
dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki
zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah
alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
6
DAFTAR PUSTAKA
Kompas.com