Anda di halaman 1dari 6

MASA PERUNDAGIAN

(Pengertian, Corak, Alat, Ciri, Dan Benda Peninggalan)

Pengertian :
Periode perundagian dimulai pada zaman logam, yaitu sekitar
10.000 tahun yang lalu. Pada masa perundagian (undagi = tukang)
atau yang lebih dikenal dengan masa mengolah logam Ini , manusia
purba sudah mengenal bijih logam. Mereka sudah lebih
berpengalaman sehingga dapat mengenali bijih-bijih logam yang
dijumpai meleleh di permukaan tanah. Bijih logam yang ditemukan
terutama berasal dari tembaga. Kemudian mereka membuat alatalat yang diperlukan dari bahan bijih logam yang ditemukan. Pada
masa ini juga telah terjadi pembauran antara manusia purba, ras
Mongoloid, dan ras Austromelanesia. Kemampuan mengolah logam
muncul setelah alat-alat dari batu tidak dapat diandalkan dan cepat
mengalami kerusakan. Teknologi logam kuno yang berada di
Indonesia juga dipengaruhi oleh Vietnam. Hasil teknologi ini dikenal
dengan Budaya Dong Son. Selain itu , Thailand juga merupakan
Negara asal teknologi logam kuno. Pengertian lain dari masa
perundagian adalah tempat dimana orang-orang yang ahli dalam
membuat barang-barang atau alat-alat dari logam.

Corak Kehidupan Masyarakat :


Pada saat berlangsungnya proses pembauran antara
pendatang Melayu Austronesia dari Yunan Selatan dengan
Australomelanesid pada sekitar tahun 300 SM, tibalah gelombang II
emigran Melayu Austronesia yang berasal dari Dong Son (Vietnam
sekarang). Kebudayaan bangsa Melayu Austronesia gelombang II ini
setingkat lebih maju daripada emigrant bangsa Melayu Austronesia
gelombang I mereka telah menguasai teknologi sebagai berikut.
1) Teknologi pertanian basah, yaitu bersawah.
2) Teknologi metalurgi/pengecoran logam.
Teknologi pertanian basah, dikembangkan bersama dengan
teknologi pengairan. Mereka belum mengenal usaha untuk
mempertahankan kesuburan tanah dengan cara penumpukan,
tetapi dilakukan melalui upacara magis (fertility cult). Teknologi
metalurgi setidak-tidaknya mencakup dua teknik pokok, yaitu
teknik pengambilan logam dan teknik pengolahan barang logam.
Permukiman atau desa yang mereka bangun menyebar di
segala tempat. Permukiman itu tersebar mulai dari tepi pantai
sampai ke pedalaman di gunung-gunung. Pembangunannya lebih
teratur, dipagar dengan tempat penguburan di luar pemukiman.
Selain pengerjaan tanah dan pengerjaan logam, pada masa
perundagian mereka juga sudah mengenal hal-hal berikut:
permainan wayang, pembuatan gamelan (alat music), astronomi,
metric (ukuran), tata pemerintahan, teknik membatik, dan
pelayaran.

Alat, Bahan, Dan Pembuatan :


Benda-benda yang terbuat dari perunggu ada yang dibuat di
wilayah Indonesia oleh masyarakat Indonesia sendiri dengan
adanya penemuan alat-alat cetak untuk membuat berbagai
perkakas. Bahkan cara pembuatan benda-benda dari perunggu
yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menggunakan cara-cara

yang sangat sederhana seperti alat cetak yang terbuat dari batu
atau tanah liat.
Ada beberapa teknologi untuk membuat barang dari logam
yaitu teknik tempa, a cire perdue/cetak lilin, dan
bivalve/setangkup/cetak ulang. Dalam teknik pengecoran logam,
ada dua macam cara pengerjaan yaitu teknik tempa dan teknik
tuang cetak. Teknik ini ada dua cara yaitu teknik cetak lilin (acire
perdue) hanya dapat digunakan satu kali dan teknik cetak
setangkup (bivalve) dapat digunakan berkali-kali.

Ciri Manusia Purba Pada Masa Perundagian :


a. Hidup dalam berkelompok suku atau perkampunganperkampungan tertentu. Biasanya sudah memiliki nama-nama suku
atau perkampungannya karena jumlah kelompoknya semakin
banyak.
b.

Pekerjaan berdasarkan teknik atau keahlian-keahlian tertentu.

c. Mempunyai system kepercayaan masyarakat yang hampir


sama dengan system kepercayaan pada masa bercocok tanam.
Mereka percaya pada roh (animisme) dan kekuatan gaib yang
terdapat pada benda-benda yang dianggap keramat (dinamisme).

Benda-Benda Peninggalan Pada Masa Perundagian


:
1). Bahan Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan
kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia
purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan
perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a) Nekara

Nekara adalah gendering perunggu dengan membran satu.


Berdasarkan hiasan yang terdapat dalam beberapa nekara, benda
ini diduga digunakan untuk memanggil roh para leluhur untuk turun
ke dunia dan member berkah dan memanggil hujan. Nekara ini
ditemukan di Pejeng dan Bebrita (Bali), Sumatera, NTT, Weleri,
(Jawa Tengah), serta Banten.
b) Kapak Corong

Disebut kapak corong karena kapak dari perunggu ini bentuknya


seperti corong. Kapak ini disebut juga kapak sepatu (karena
berbentuk seperti sepatu). Fungsinya sama seperti kapak
sebelumnya . kapak ini ditemukan di pulau Sumatera, Jawa, Bali,
Dan Papua.
c) Arca Perunggu

Arca-arca berupa manusia dan binatang salah satunya ditemukan di


Bangkinang (Riau).
d) Bejana Perunggu

Bejana Perunggu Berbentuk kepis (wadah ikan pada pemancing).


Barang ini telah ditemukan salah satunya di Kerinci (Jambi).
e) Perhiasan

Manusia pada perundagian sudah memiliki apresiasi yang cukup


terhadap seni. Hal ini dibuktikan ditemukannya berbagai hiasan.
Hiasan yang ditemukan berupa gelang tangan, gelang kaki, cincin,
kalung, dan bandul kalung. Bendabenda tersebut ada yang diberi
pola hias dan ada yang tidak. Benda yang diberi pola hias seperti
cincin atau gelang yang diberi pola hias geometrik. Ditemukan pula
cicin yang berfungsi bukan untuk perhiasan, tetapi sebagai alat
tukar. Cincin yang seperti ini ukurannya sangat kecil bahkan tidak
bisa dimasukkan ke dalam jari anak. Tempat-tempat ditemukannya
benda-benda tersebut antara lain Bogor, Malang, dan Bali.
Perhiasan-perhiasan
lainnya
yang
ditemukan
pada
masa
perundagian yaitu manik-manik. Pada masa prasejarah manikmanik banyak digunakan untuk upacara, bekal orang yang
meninggal (disimpan dalam kuburan), dan alat tukar. Pada masa
perundagian, bentuk manik-manik mengalami perkembangan.
Pada zaman prasejarah lebih banyak terbuat dari batu, sedangkan
pada masa ini sudah dibuat dari kulit kerang, batu akik, kaca, dan
tanah-tanah yang dibakar. Manik-manik memiliki bentuk yang
beragam, ada yang berbentuk silindris, bulat, segi enam, oval, dan
sebagainya. Di Indonesia beberapa daerah yang merupakan tempat
ditemukannya manik-manik antara lain Bogor, Sangiran, Pasemah,
Gilimanuk, dan Besuki.
f) Perunggu

Pada masa perundagian dihasilkan pula arca-arca yang terbuat dari


logam perunggu. Dalam pembuatan arca ini dilakukan pula dengan

menuangkan cairan logam. Patung yang dibuat berbentuk beragam,


ada yang berbentuk manusia dan binatang. Posisi manusia dalam
bentuk arca itu ada yang sedang menari, berdiri, naik kuda dan
sedang memegang panah. Arca binatang itu ada yang berupa arca
kerbau yang sedang berbaring, kuda sedang berdiri, dan kuda
dengan pelana. Tempat ditemukan arca-arca tersebut yaitu di
Bangkinang (Provinsi Riau), Lumajang, Palembang, dan Bogor.
2) Bahan Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk
dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi
lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggusebab
melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu
3500 C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata kapak bertungkai kayu
b. Mata pisau
c. Mata sabit
d. Mata Pedang
e. cangkul

3)Bahan Tanah Liat

Pada zaman perundagian, teknik pembuatan barang-barang dari


tanah liat (gerabah) telah lebih maju jika dibandingkan dengan
pembuatan gerabah pada zaman bercocok tanam. Pengerjaannya
lebih halus dan lebih tipis. Selain menggunakan tatap, mereka juga
sudah menggunakan pelarikan/roda berputar. Pusat pembuatan
gerabah terdapat di Gilimanuk (Bali) dan Melolo (Sumba).

Anda mungkin juga menyukai