Anda di halaman 1dari 13

1.

Kebudayaan Paleolithikum
- chopper (kapak genggam Palaeolithikum).
2. Kebudayaan Mesolithikum

- manusia yang hidup pada masa Mesolithikum adalah jenis Homo Sapiens (Papua Melanosoide).
- Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.

Kjokkenmoddinger Abris sous Roche

- manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah menetap.


- Hache Courte atau kapak pendek.
- Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatera (Sumatralith)
- Alat lain ujung panah, flakes, batu pipisan,
- alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
Pebble Atau Kapak Sumatera (Sumatralith) Hache Courte atau kapak pendek

- zaman Mesolithikum sesungguhnya memiliki 3 corak kebudayaan yang terdiri dari:


a. Kebudayaan pebble/pebble culture di Sumatera Timur.
b. Kebudayaan tulang/bone culture di Sampung Ponorogo.
c. Kebudayaan flakes/flakes culture di Toala, Timor dan Rote.
Peta jalur penyebaran kebudayaan Mesolithikum
3. Kebudayaan Neolithikum
- Manusia Pendukung Proto Melayu
- kapak persegi dan kapak lonjong.
- Kapak Persegi dibuat dari batu api/chalcedon
- Kapak Lonjong dibuat dari batu kali
- Yang ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul.
- Sedangkan yang ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu

kapak persegi kapak lonjong


4. Kebudayaan Megalithikum
- bangsa Deutero Melayu
- Peninggalan :

Menhir Dolmen Keranda (Sarkofagus)

Peti Kubur Batu Punden Berundak Waruga


Arca

Zaman Batu Besar Kebiasaan-Kebiasaannya Sebagai Berikut :

Pemujaan Matahari
Di Indonesia matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahari seperti di Jepang.

Pemujaan Dewi Kesuburan


Dapat dilihat di Candi Sukuh dan Candi Ceto sebagai lambang kesuburan, di Jawa pada umumnya Dewi Sri dipuja sebagai dewi kesuburan dan
pelindung padi.

Adanya Keyakinan Alat Penolak Bala ( Tumbal )


Biasanya dengan menanam kepala kerbau ditengah bangunan atau tempat tertentu, maka akan terlindungi dan terbebas dari marabahaya.

Adanya Upacara Ruwatan


Upacara ruwatan ialah upacara untuk mengembalikan orang atau masyarakat kepada penduduk yang suci seperti semula misalnya anak tunggal,
anak kembar, pandawa lima dan bersih desa.
5. Masa Perundagian
- Ciri-ciri Masa Perundagian
a. Adanya kelompok pertukangan untuk melakukan kerja.
b. Status keanggotaan yang diukur dari kekayaan.
c. Terdapat alat pengolah logam, dimana dari hasil pengolahan logam tercipta alat-alat upacara, alat atau senjata, dan berbagai peralatan kerja
yang terbuat dari bahan besi, perunggu dan tembaga.
d. Membuat dan menggunakan perhiasan dari emas.
e. Batu besar yang dijadikan sebagai tempat menyembah roh nenek moyang.
f. Memiliki kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Corak Kehidupan Masyarakat Perundagian

Berikut kami bagikan corak kehidupan yang terdapat pada kehidupan masyarakat perundagian ini.

 Menampilkan dan menunjukkan jiwa seni yang tinggi dimana dapat dilihat berbagai kebudayaan yang dimiliki memiliki nilai seni yang tinggi, seperti
contohnya arca.

 Penemuan alat teknologi yang pesat dapat dilihat dari ditemukannya alat pembuat biih logam sehingga banyak perkakas yang menggunakan bahan
logam.

 Terdapat pula masa perunggu, penemuan logam lebih keras yaitu terbuat dari tembaga, sedang perunggu merupakan campuran dari timah dan
tembaga.

 Manusia sudah dapat melebur titik lebur yang tinggi pada zaman besi.

 Terdapat banyak gerabah peninggalan pada masa ini yang sangat beragam yang tentunya merupakan alat yang digunakan masyarakat pada masa
dulu yang menjadi peninggalan sejarah pada masa sekarang ini.

Teknik yang digunakan pada masa perudagian

Berikut merupakan 2 teknik yang dipergunakan pada masa perudagian berikut ini.

 Bivalve (Setangkap)

Menggunakan dua cetakan yang telah dirapatkan. Terdapat lubang pada bagian atasnya, pada lubang ini air logam ditumpahkan. Cetakan dibuka apabila
perunggu sudah dingin. Untuk pola berongga menggunakan media tanah liat.

 Acire Perdue (Cetakan Licin)

Diawali dengan lilin yang diisi tanah liat didalamnya, terdapat lubang sebagai jalan perunggu cair mengalir lilin yang telah meleleh. Ketika perunggu cair yang
dituangkan sudah dingin cetakan bisa dipecahkan, cetakan ini hanya bisa digunakan sekali saja.

Anda mungkin juga menyukai