Kebudayaan Paleolithikum
- chopper (kapak genggam Palaeolithikum).
2. Kebudayaan Mesolithikum
- manusia yang hidup pada masa Mesolithikum adalah jenis Homo Sapiens (Papua Melanosoide).
- Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.
Pemujaan Matahari
Di Indonesia matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahari seperti di Jepang.
Berikut kami bagikan corak kehidupan yang terdapat pada kehidupan masyarakat perundagian ini.
Menampilkan dan menunjukkan jiwa seni yang tinggi dimana dapat dilihat berbagai kebudayaan yang dimiliki memiliki nilai seni yang tinggi, seperti
contohnya arca.
Penemuan alat teknologi yang pesat dapat dilihat dari ditemukannya alat pembuat biih logam sehingga banyak perkakas yang menggunakan bahan
logam.
Terdapat pula masa perunggu, penemuan logam lebih keras yaitu terbuat dari tembaga, sedang perunggu merupakan campuran dari timah dan
tembaga.
Manusia sudah dapat melebur titik lebur yang tinggi pada zaman besi.
Terdapat banyak gerabah peninggalan pada masa ini yang sangat beragam yang tentunya merupakan alat yang digunakan masyarakat pada masa
dulu yang menjadi peninggalan sejarah pada masa sekarang ini.
Berikut merupakan 2 teknik yang dipergunakan pada masa perudagian berikut ini.
Bivalve (Setangkap)
Menggunakan dua cetakan yang telah dirapatkan. Terdapat lubang pada bagian atasnya, pada lubang ini air logam ditumpahkan. Cetakan dibuka apabila
perunggu sudah dingin. Untuk pola berongga menggunakan media tanah liat.
Diawali dengan lilin yang diisi tanah liat didalamnya, terdapat lubang sebagai jalan perunggu cair mengalir lilin yang telah meleleh. Ketika perunggu cair yang
dituangkan sudah dingin cetakan bisa dipecahkan, cetakan ini hanya bisa digunakan sekali saja.