OLYVIA PRISKILLA
SHERLY
VANIA HALIM
HASIL-HASIL BUDAYA
1) . Alat-alat dari logam perunggu
Berdasarkan temuan- temuan arkeologis
Indonesia hanya mengenal alat-alat dari
perunggu dan besi. Contohnya: nekara
perunggu, kapak perunggu, bejana
perunggu,arca-arca perunggu; sedangkan
alat-alat dari besi diantaranya mata
kapak, mata sabit,mata pisau,mata
pedang,cangkul dan tongkat.
Moko
Moko banyak beredar di bagian timur Indonesia.
Orang Alor menyebutnya moko atau mako,
sedangkan penduduk Pulau Pentar menamakan
benda ini kendang perunggu. Bentuk moko ini
masuk dalam nekara tipe Pejeng, tetapi dengan
ukuran kecil dengan hiasan yang lebih sederhana
B. Kapak Perunggu
Berdasarkan tipenya, kapak perunggu dibagi
dalam dua golongan , yaitu kapak corong (kapak
sepatu) dan kapak upacara. H.R . Van Heekeren
menambahkan satu tipe lagi : yaitu tembilang atau
tajak.
Ada dua fungsi kapak perunggu yaitu: sebagai
alat upacara atau benda pusaka, dan sebagai
perkakas atau alat untuk bekerja.
C. Bejana Perunggu
Bejana Perunggu, ditemukan di Indonesia hanya
dua buah , yaitu di Sumatra dan Madura. Bejana
perunggu berbentuk bulat panjang
sepertikepisiatau keranjang untuk tempat ikan
yang diikatkan di pinggang ketika orang sedang
mencari ikan. Bejana ini dibuat dari dua lempengan
perunggu yang cembung, yang diletakan dengan
pacuk besi pada sisi-sisinya.
D. Patung Perunggu
Patung Perunggu yang ditemukan di Indonesia
mempunyai bentuk yang bermacam-macam,
seperti bentuk orang atau binatang. Patung
berbentuk orang antara lain berupa penari-penari
yang bergaya dinamis. Patung- patung ini
ditemukan di Bangkinang(Riau). Sementara patung
perunggu berbentuk kerbau ditemukan di
Limbangan (Bogor)
3)Gerabah
Tradisi gerabah Nusantara pada masa perundagian
mendapat pengaruh dari dua tradisi gerabah di Asia Tenggara,
yaitu Tradisi Gerabah Sa-Huynh-Kalany dan Tradisi Gerabah
Bau-Malayu.
Umumnya Gerabah dibuat untuk kepentingan rumah
tangga sehari hari,misalnya tempat air, alat untuk memasak
makanan, dan tempat untuk menyimpan makanan dan barnag
lain. Dan dalam upacara-upacara keagamaan gerabah
digunakan pula sebagai tempayan kubur dan sebagai bekal
kubur.
Bentuk Kepercayaan
Kepercayaan kepada pengaruh arwah nenek moyang
terhadap perjalanan hidup manusia serta upacara-upacara
religius yang menyertainya semakin berkembang pada masa
perundagian. Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan
besar atau megalithik(mega berarti besar, dan lithikum atau
lithos berarti batu) yang berfungsi sebagai sarana pemujaan
kepada roh nenek moyang, seperti menhir, batu berundak,
dolmen , kubur batu, sarkofagus, waruga, serta berbagai
jenis arca berukuran besar,
1) Menhir
Menhir adalah tugu atau batu yang tegak, yang sengaja
ditempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang
yang sudah meninggal., waruga, serta berbagai jenis arca
berukuran besar,
2) Punden Berundak
Punden berundak merupakan bangunan yang disusun
secara bertingkat-tingkat yang dimaksudkan untuk
melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang.
3) Kubur Batu
Bentuknya mirip seperti bangunan kuburan seperti yang
dapat kita lihat saat ini : umumnya tersusun dari batu yang
terdiri dari dua sisi panjang dan dua sisi lebar.
Waruga adalah kubur batu yang tidak memiliki tutup ;
waruga banyak ditemukan di situs Gilimanuk, Bali
Sarkofagus adalah sejenis kubur batu tetapi memiliki tutup
diatasnya; biasanya antara wadah dan tutup berukuran
sama.
4) Dolmen
Dolmen merupakan bangunan megalithik yang memiliki
banyak bentuk dan fungsi ; sebagai pelinggih roh atau
tempat sesaji pada saat upacara.
5) Arca Batu
Bentuknya fapat menyerupai binatang, atau manusia
dengan ciri
negrito. Suatu tempat yang khusus dimaksudkan untuk
keperluan pemujaan semacam itu adalah Pasir Angin,
sebuah bukit yang terletak di dekat Leuwiliang(Jawa
Barat). Selain itu, orang yang telah meninggal diberikan
penghormatan dan sesajian selengkap mungkin dengan
maksdu mengantar arwah dengan sebaik-baiknya ke
tempat tujuannya, yaitu dunia arwah.
Pada penguburan langsung (primer), mayat langsung
dikuburkan di tanah atau diletakkan dalam suatu wadah
di dalam tanah. Penguburan ini biasa dilakukan di sekitar
tempat kediaman dan seringkali mayat diletakkan
mengarah ke yempat yang dipandang sebagai asal-usul
TERIMA KASIH !