Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRA SEJARAH INDONESIA

Dosen : Drs. Yusliani Noor, M.pd & Mansyur, S.pd., M.hum


NAMA : Muhammad Lukman Hakim
NIM : 1910111210008
1. Von Heine Geldern membagi penyebaran kebudayaan Megalitik ke Indonesia menjadi dua
gelombang yakni Megalitik tua dan Megalitik muda. Jelaskan pernyataan tersebut.
2. Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada zaman pra-sejarah terdiri dari 2 cara yaitu
Teknik a cire perdue dan Teknik bivalve. Jelaskan pernyataan tersebut.
Penjelasan
1. Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalitikum menyebar ke Indonesia melalui 2
gelombang yaitu :
a) Megalitikum Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolitikum (2500-1500 SM)
dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh
bangunan Megalitikum adalah menhir, punden berundak, arca-arca statis.
b) Megalitikum Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM)
dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh peti kubur
batu, dolmen, waruga, sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Adapun beberapa penjelasan hasil-hasil kebudayaan megalitikum sebagai berikut :
1) Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia
adalah Pasemah (Sumatra Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan.
2) Punden Berundak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Lokasi
tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit
Hyang di Jawa Timur.
3) Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-
sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan
mayat, dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat
disebut dengan kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen adalah Cupari Kuningan /
Jawa Barat, Bondowoso / Jawa Timur, Merawan, Jember/Jatim, Pasemah /
Sumatra, dan NTT.
4) Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup, umumnya di dalamnya terdapat
mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda
dar perunggu serta besi. Daerah ditemukannya sarkofagus adalah Bali.
5) Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur baru dibuat
dari papan batu yang disusun pesegi empat berbentuk peti mayat yang dilenkapi
dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu. Daerah penemuan peti
kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jaawa Barat), Wonosari {Yogyakarta),
dan Cepu (Jawa Timur).Di dalam kubur batu tersebut juga ditemukan rangka
manusia yang sudah rusak, alat-alat perunggu dan besi serta manik-manik. Dari
penjelasan tentang peti kubur, tentu dapat mengetahui persamaaan antara peti kubur
dengan sarkofagus, dimana keduanya merupakan tempat menyimpan mayat yang
disertai bekal kuburnya.
6) Arca/Patung dari batu yang berbentk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang
digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau, monyet. Sedangkan bentuk arca
manusia yang ditemukan bersifat diamis, maksudnya, wujudnya manusia dengan
penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah. Arca batu gajah adalah patung
besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang bintan yang diburu.
Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatra Selatan). Daerah -daerah lain
sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
7) Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megelitikum.
Di dalam peti kubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara
lain berupa tulang manusia, gigi manusia, periuk tanah liat, benda-benda logam,
pedang, tombak, manik-manik, gelang perunggu, piring, dan lain-lain.

2. Teknik Pembuatan Alat Perunggu, terbagi dua macam jenis Teknik seperti Teknik cetak
lilin (a cire perdue) dan Teknik cetak setangkup (bivalve), dari dua Teknik atau cara tesebut
dalam proses pembuatan alat-alat perunggu berbeda satu sama lain. Teknik pembuatan
alat-alat perunggu terdapat pada zaman perunggu dimana zaman tersebut terdapat berbagai
macam peninggalan berupa alat-alat dari perunggu artinya pada zamam perunggu telah
mengenal te,baga yang bertujuan untuk menghasilkan perunggu, perunggu merupakan
campuran antara tembaga dan timah. Untuk mengetahui teknik dalam pembuatan alat-alat
perunggu sebagai berikut :
a) Teknik a cire perdue teknik mengolah atau membuat logam dengan model benda
dari lilin. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat benda dari bahan
perunggu yang berukuran kecil, seperti arca kecil dan nekara kecil. Cara pembuatan
alat-alat dengan cetakan lilin : pertama membuat model beda dari bahan lilin.
Setelah itu, lilin dibungkus dengan tanah liat. Di bagian atas tanah liat diberi
lubang. Langkah selanjutnya membakar tanah tersebut agar lilin mencair. Maka
rongga di dalam tanah telah terbentuk seperti benda yang diinginkan. Kemudian
logam cair yang telah dipanaskan dimasukkan kedalam tanah tersebut. Setelah
dingin, tanah pembungkus kemudian dihancurkan. Maka jadilah alat-alat perunggu
yang diinginkan. Cetakan ini memiliki kelemahan, yaitu hanya bisa digunakan
sekali saja. Berbeda dengan teknik pembuatan alat-alat perunggu yakni teknik
bivalve yang dapat digunakan berkali-kali.
b) Teknik bivalve adalah teknik pembuatan alat dari bahan perunggu dengan
menggunakan cetakan yang dapat ditangkupkan atau dirapatkan. Dalam pembuatan
cetakan, di bagian atas diberi lubang. Jadi, setelah cetakan ditangkupkan atau
disatukan maka langkah selanjutnya adalah menungkan cairan logam yang telah
dipanaskan ke dalam cetakan tersebut melalui lubang bagian atas. Setelah perunggu
dingin barulah cetakan dibuka. Maka hasil perunggu sudah jadi. Apabila akan
membuat benda yang memiliki lobang di dalamnya, maka dapat menggunakan
tanah liat sebagai intinya. Cetakan bivalve dapat digunakan berkali-kali, benda atau
barang yang dihasilkan bisa berlipat ganda sama persis bentuknya dengan cepat.
Hal ini karena cetakan masih bisa dipakai setelah sebelumnya digunakan. Teknik
pembuatan alat-alat perunggu pada zaman pra sejarah ini biasanya digunakan untuk
membuat benda-benda yang tidak berongga atau bisa disebut beda pejal.

Anda mungkin juga menyukai