Anda di halaman 1dari 7

Zaman Logam, Pengertian Dan Pembagiannya

Zaman Logam, Pengertian Dan Pembagiannya - Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam
perkembangan umat manusia di dunia ini mengalami beberapa masa yang dilalui. Mulali dari
masa prasejarah atau masa pra aksara yang memiliki beberapa masa. Zaman pada masa lalu juga
dibagi dalam beberapa zaman, seperti zaman batu dan juga zaman logam. Nah, pada
kesempatan kali ini akan kami sampaikan mengenai pengertian zaman logam dan beberapa
pembagiannya.

Pengertian Zaman Logam

zaman logam adalah suatu zaman yang ditandai dengan perkembangan kemampuan manusia
yang sudah memiliki kemampuan untuk membuat berbagai alat yang berbahan dari logam. Alat-
alat yang diciptakan tentu dipergunakan sebagai penopang kehidupan mereka pada saat itu. Dari
perkembangan zaman yang menunjukkan bahwa manusia pada masa itu sudah bisa membuat
alat dari logam menunjukkan bahwa peradaban dan kebudayaan manusia mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Apalagi jika dibandingkan dengan masa zaman batu, tentu
sangat jauh berbeda. Namun demikian, meski pada masa zaman logam sudah banyak alat dari
logam, namun alat-alat dari batu masih digunakan tidak ditinggalkan sama sekali.

Jika dilihat dari proses pembuatannya, pembuatan alat dari bahan baku logam ini bisa dikatakan
lebih mudah dari pada membuat alat dari batu. Karena dalam pembuatannya, alat dari batu ini
harus melalui proses yang cukup panjang seperti harus dipukul, diratakan, juga diasah dan
dihaluskan dan tentunya tak jarang batu itu hancur tak bisa digunakan. Sedangkan pembuatan
alat dari logam ckup mudah yaitu dengan hanya melebur terlebih dahulu logam tersebut dan
kemudian tinggal dituangkan ke cetakan dan disesuaikan dengan alat yang dkehendaki.

Proses pembuatan alat dari logam ini tentu menunjukkan bahwa pada saat itu peradaban dan
teknologi sudah canggih. Hal ini ditunjukkan bahwa pada masa itu masyarakat sudah bisa
melebur logam dan bisa membuat alat-alat dari logam. Zaman logam ini sering juga disebut
sebagai zaman perundagian. Zaman logam sendiri juga memiliki pembagiannya pada beberapa
bagian. Di bawah ini adalah pembagian zaman logam sesuai dengan jenis logam yang
dimanfaatkan.

Pembagian Zaman Logam

1. Zaman Logam Tembaga


Pengertian zaman logam tembaga adalah, zaman dimana masyarakatnya menggunakan
tembaga sebagai bahan untuk membuat alat-alat kebutuhan hidupnya. Jadi hampir keseluruhan
alat yng digunakan adalah berasal dari logam tembaga.

2. Zaman Logam Perunggu

Pengertian zaman logam perunggu adalah, zaman dimana manusia dan masyarakatnya
menggunakan dan membuat alat dari bahan perunggu. Contoh alat pada zaman logam perunggu
ini adalah kapak corong, nekara dan moko. Kapak corong sendiri memiliki bentuk mirip seperti
corong yang pada bagian sembirnya belah. Pada bagian dalam corong tersebut kemudian diisi
dengan kayu yang menyiku pada bidang kapak. Kapak corong ini sering juga disebut sebagai
kapak sepatu karena memang bentuknya sangat mirip dengan sepatu yang tangkainya mirip
dengan kaki manusia.

Sedangkan nekara adalah suatu benda yang terbuat dari logam perunggu yang pada
bagian tengah dan sisi atasnya tertutup. Di daerah lain seperti di daerah Pulau Alor, Nusa
Tenggara, benda ini disebut juga dengan moko. Moko adalah benda sejenis dengan nekara
namun memiliki ukuran yang lebih kecil.

3. Zaman Logam Besi

Pengertian Zaman Logam Besi adalah zaman dimana manusianya membuat berbagai alat
untuk menunjang kebutuhan hidup mereka dengan bebahan dasar logam besi. Caranya sama
seperti cara logam lain, yaitu dengan meleburnya terlebih dahulu baru kemudian dituangkan ke
sebuah cetakan yang disesuaikan dengan alat yang diinginkan. Pada zaman ini, pembuatan alat-
alat kebutuhan hidup lebih sempurna dari pada pada zaman tembaga atau perunggu. Alat yang
sudah dibuat pada zaman ini antara lain adalah mata kapak dan mata tombak.

Nah teman-teman semua, itulah sedikit informasi dari kami terkait pengertian zaman
logam dan pembagiannya. Semoga informasi dari kami bisa bermanfaat dan bisa membantu
teman-teman semua untuk mempelajari lebih dalam terkait sejarah zaman logam dan zaman-
zaman lainnya yang masih dalam masa kurun zaman praaksara. Jika ada kesalahan informasi
yang kami sampaikan, kami mohon sekiranya teman-teman bersedia memberikan koreksi
melalui kolom komentar yang sudah kami sediakan.
Zaman Logam Di Indonesia -Pembagian dan Cirinya
written by Adara Primadia

Anda mungkin pernah mendengar istilah zaman logam, tapi apakah zaman logam itu sebenarnya
? Zaman logam merupakan masa dimana kehidupan masyarakatnya sudah semakin maju dan
masyarakatnya sudah mengenal teknik – teknik pengolahan logam.

Mereka sudah mampu membuat alat – alat dari logam dan menjadi sangat terampil.
Perkembangan ini tentunya menunjukkan bahwa taraf kehidupan sudah meningkat. Kehidupan
masyarakat yang semakin kompleks tentunya membutuhkan orang – orang yang terampil
(undagi) di bidangnya masing – masing.

Selain itu, pada dasarnya proses pembuatan alat – alat dari logam pun terbilang lebih mudah
dari pada membuatnya dari batu. Anda hanya cukup meleburkan logamnya kemudian cairan
logam tersebut dimasukkan ke dalam cetakan alat yang akan dibuat.

Sejalan dengan kemajuan zamannya dan pola pikir masyarakatnya, dibutuhkan pula
keterampilan – keterampilan yang sepadan. Oleh karena itu, zaman ini disebut juga dengan
zaman perundagian.

Ciri – Ciri Zaman Logam

Setelah membahas tentang zaman logam, agar Anda lebih jelas memahami seperti apakah itu
zaman logam, berikut ciri – ciri zaman logam yang perlu Anda ketahui.

Kegiatan perdagangan berkembang semakin pesat pada masa ini dimana perdagangan sudah
dilakukan dari pulau ke pulau di Indonesia bahkan antara kepulauan Indonesia dengan kawasan
Asia Tenggara melalui sistem barter. Sistem barter adalah sistem perdagangan menggunakan
pertukaran barang yang mana barang tersebut dapat berupa nekara perunggu, manik – manik ,
rempah – rempah, kayu, moko dan timah.
Pada masa ini, penguburan jenazah dilakukan dengan dua cara yakni secara langsung dan tidak
langsung. Penguburan langsung dilakukan dengan menguburkan jenazah langsung di dalam
tanah atau diletakkan pada sebuah peti di dalam tanah. Sedangkan, penguburan tidak langsung
dilakukan dengan menguburkan jenazah di dalam tanah atau peti kayu berbentuk perahu.
Namun, setelah jenazahnya menjadi rangka maka rangka tersebut akan diambil dan dibersihkan,
lalu dikuburkan kembali dalam tempayan atau kubur batu.

Mahir dalam pengolah logam, hal itu dapat dilihat dari peninggalan – peninggalan berbahan
dasar logam seperti cincin, kalung, anting – anting, gelang tangan, gelang kaki, candrasa, arca
perunggu, kapak corong, dan nekara.

Kebudayaannya sudah semakin tinggi dan maju.

Kemajuan juga dirasakan dalam bidang pertanian yang sudah menggunakan sistem persawahan
yang lebih efektif dan efisien dari sistem ladang.

Zaman logam terdiri atas tiga zaman yaitu zaman tembaga, perunggu, dan besi. Pada
pembahasan kali ini, kita hanya membahas tentang zaman logam di Indonesia, tetapi
berdasarkan teori para ahli, zaman tembaga tidak terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu di Indonesia hanya ada zaman perunggu dan besi pada zaman logam. Meskipun
begitu, saya akan membahas sedikit tentang zaman tembaga. Berikut penjelasan dari masing –
masing zaman.

1. Zaman Tembaga

Zaman tembaga merupakan zaman yang menjadi awal manusia mengenal logam dimana pada
zaman ini manusia menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan. Para
ahli mengatakan bahwa Indonesia tidak terpengaruh dengan zaman tembaga serta tidak pula
mengalaminya karena hingga sampai saat ini, belum ada ditemukan peninggalan – peninggalan
sejarah dari zaman tembaga di Indonesia.

Hanya negara – negara diluar Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Kamboja saja yang
terpengaruh dengan zaman ini.

2. Zaman Perunggu
Zaman perunggu merupakan zaman dimana manusia membuat peralatan dari perunggu. Di
Indonesia sendiri, ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah dari zaman perunggu yaitu :

Candrasa

Candrasa merupakan sejenis kapak yang menyerupai senjata tapi tidak cocok sebagai peralatan
perang / pertanian karena tidak kuat dan kokoh. Candrasa ditemukan di Bandung dan
diperkirakan digunakan untuk keperluan upacara.

Kapak Corong

Kapak Corong atau Kapak Sepatu merupakan alat kebesaran dan upacara adat yang berbentuk
seperti corong. Kapak Corong ditemukan di Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Nekara

Nekara adalah genderang besar untuk upacara ritual, khususnya sebagai pengiring upacara
kematian, upacara memanggil hujan, dan sebagai genderang perang dengan penyempitan
dibagian pinggangnya. Nekara “The Moon of Pejeng” yang merupakan nekara terbesar di
Indonesia terdapat di Bali.

Moko

Moko merupakan sejenis nekara yang ukurannya lebih kecil yang berfungsi sebagai benda
pusaka seorang kepala suku, benda yang diwariskan kepada anak laki-laki kepala suku dan juga
mas kawin. Moko lebih banyak ditemukan di Pulau Alor dan Manggarai ( Pulau Flores ).

Bejana Perunggu

Bejana Perunggu memiliki bentuk seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Di Indonesia,
bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura. Kedua bejana yang
sudah ditemukan memiliki hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar – gambar
geometri dan pilin – pilin yang mirip huruf J.

Arca Perunggu

Arca perunggu ada yang berbentuk manusia, adapula yang berbentuk binatang. Arca perunggu,
umumnya, berbentuk kecil dan terdapat cincin pada bagian atasnya.
Dimana cincin tersebut digunakan sebagai alat untuk menggantungkan arca itu karena itulah
arca juga digunakan sebagai liontin. Di Indonesia, arca perunggu ditemukan di Bangkinang
(Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).

Dari semua peninggalan pada zaman perunggu, kapak coronglah yang paling terkenal. Terdapat
dua teknik pembuatan kapak corong yakni :

Teknik Bivalve

Teknik bivalve disebut sebagai teknik setangkup dimana untuk membuat perunggu dilakukan
dengan cara menangkupkan dua bagian batu kemudian diisi cairan logam. Berikut langkah –
langkahnya :

1. Cetakan terdiri dari dua bagian dan umumnya terbuat dari batu.

2. Cetakan diikat dan perunggu cair dituangkan ke dalam rongga cetakan.

3. Tunggu hingga cetakan dingin dan membeku.

4. Kemudian, cetakan dilepas dan terbentuklah hasil cetakannya.

Teknik A Cire Perdue

Teknik A Cire Perdue disebut juga sebagai teknik cetak lilin dimana bahan dasarnya berupa tanah
liat dan lilin sebagai bahannya. Berikut langkah – langkahnya :

1. Buatlah model benda yang diinginkan dari lilin atau sejenisnya.

2. Benda yang dicetak tersebut kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang.

3. Lalu, dibakar maka lilin pun meleleh.

4. Selanjutnya, rongga bekas lilin tersebut, diisi dengan cairan perunggu.

5. Setelah perunggu menjadi dingin dan membeku maka tanah liatnya dibuang sehingga
menghasilkan barang yang dicetak.

3. Zaman Besi

Zaman besi merupakan zaman dimana manusia telah mampu membuat peralatan dari besi yang
lebih sempurna daripada tembaga ataupun perunggu. Dengan cara, meleburkan besi dari
bijihnya lalu menuangkan cairan besi tersebut ke dalam cetakan.
Adapun hasil peninggalan dari zaman besi yang sudah ditemukan di Indonesia antara lain mata
kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan sebagainya. Mata kapang digunakan
untuk membelah kayu sedangkan mata sabit digunakan untuk menyabit tumbuh – tumbuhan. Di
Indonesia, benda – benda tersebut telah ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki
dan Punung (Jawa Timur).

Anda mungkin juga menyukai