Anda di halaman 1dari 3

Fisika Farmasi

BAB 2
RHEOLOGI

TUJUAN:
Setelah mempelajari materi rheologi, maka diharapkan mahasiswa mampu:

1. Mendefinisikan reologi, memberikan contoh produk farmasetik cair yang memperlihatkan


berbagai perilaku rheologi, dan menguraikan penerapan rheologi dalam ilmu farmasetik
dan praktik farmasi.
2. Memahami dan mendefinisikan konsep-konsep berikut: laju geser (shear rate), tegangan
geser (shear stress), viskositas, viskositas kinematis, fluiditas, plastisitas, yield point,
pseudoplastisitas, geser pencair (shear shinning), dilaransi, geser pemekat (shear
thickening), tiksotropi, histeresis, antitiksotropi, reopeksi, aliran sumbat, viskoelastisitas.
3. Membedakan sifat aliran dan reogramnya antara bahan Newton dan bahan non-Newton.
4. Memahami dan menghitung pengaruh temperatur terhadap viskositas dan mengenali
kemiripan antaraaliran kental dan difusi relatif terhadap temperatur.
5. Mengenali dan mengidentifikasi perilaku khusus berdasarkan reogramnya.
6. Mengerti dasar-dasar penentuan praktis sifat reologi dan menjelaskan empat tipe
viskometer serta kegunaan dan batasannya dalam nenetukan sifat-sifat reologi berbagai
sistem.
7. Mengerti perbedaan antara reometri dan osilatori geser kontinu atau reometri dan osilatori
geser tunak, serta pengukuran creep (gerakan tunak dan sangat lambat) dalam nenetukan
konsistensi bahan-bahan viskoelastis.

2.1 Pendahuluan penting adalah pencapaian efek


pengobatannya.
Rheologi merupakan salah ilmu Selain itu dilihat dari efek,
yang sangat penting dalam hampir semua rheologi juga memengaruhi dari
bidang kehidupan. Prinsip dasar rheologi ini kenyamanan konsumen memakai
diterapkan seperti pada pembuatan cat, tinta, produk yang dihasilkan. Jika
berbagai adonan, produk hasil peternakan, sediaan larutan seperti sirup obat,
bahan pangan, kosmetik dan bagi bidang untuk mengeluarkannya dari botol,
Farmasi sendiri, dalam hal pembuatan harus menggunakan tenaga atau
sediaan obat-obatan. pada saat mengoleskan krim di
Rheologi dalam wajah, malah mengalir atau bahkan
pembuatan sediaan obat-obatan meninggalkan lapisan yang tebal.
sangat memengaruhi segala aspek Hal-hal ini akan sangat menganggu
formulasi dari tahap awal hingga kenyamanan dari konsumen.
tahap akhir. Scoot-Blair Dalam bidang Farmasi,
menerangkan pentingnya rheologi aliran pada suatu sediaan dikenal
dalam farmasi dan menyarankan dengan istilah rheologi. Rheologi
penerapannya dalam formulasi dan berasal dari bahasa Yunani, terdiri
analisis dari produk farmasi seperti dari dua kata yaitu Rheo yang
emulsi, pasta, suppositoria dan pada artinya mengalir dan logos yang
penyalutan tablet. artinya ilmu. Menurut Bingham dan
Pada pembuatan sediaan Crawford, rheologi
semi solid seperti emulsi berupa menggambarkan aliran zat cair atau
lotio dan krim obat dan kosmetik, perubahan bentuk (deformasi) zat
serta bentuk salep dan pasta, harus di bawah tekanan.
menghasilkan produk akhir yang Dalam bidang penelitian
mempunyai konsistensi dan dan teknologi farmasi, pengukuran
kelembutan yang dapat diterima, rheologi digunakan untuk
dapat terjaga kestabilan setelah mengkarakterisasi:
pemakaian dan dalam
penyimpanan, dan yang paling

Universitas Kader Bangsa 9


Fisika Farmasi

a. Proses penuangan sediaan dari botol. menarik antara molekul sejenis.


Misalnya menuang sirup obat dari Secara teoritis dalam ilmu rheologi
botolnya. istilah viskositas (kekentalan) dapat
b. Penekanan atau pemencetan sediaan didefinisikan adalah suatu
dari suatu tube atau wadah lain yang pernyataan tahanan dari suatu
dapat berubah bentuk. Misalnya proses cairan untuk mengalir. Makin tinggi
pemencetan salep dari tubenya. viskositas, maka makin besar
c. Penggosokan dan pengolesan bentuk tahanannya.
produk di atas permukaan kulit atau ke
dalam kulit. Misalnya proses 2.2.1 Hal-Hal Yang Memengaruhi
pengolesan krim di wajah. Viskositas
d. Pemompaan sediaan dan penyimpanan Terdapat beberapa hal
ke alat pengisian. yang dapat memengaruhi
e. Pelewatan dari suatu jarum suntik yang kekentalan (viskositas) suatu
diproduksi oleh industri. cairan. Dan faktor-faktor ini biasa
dijumpai dan dikerjakan dalam
Rheologi dari suatu kehidupan sehari-hari. Faktor-
produk tertentu menggambarkan faktor tersebut adalah:
konsistensi dari bentuk cair ke
semisolid sampai ke padatan, dapat 1. Suhu.
memengaruhi penerimaan bagi Suhu sangat memengaruhi
pasien, memengaruhi stabilitas tingkat viskositas. Semakin tinggi
fisika dan bahkan memengaruhi suhu zat cair, maka semakin
avaibilitas biologis suatu zat aktif. kurang kental zat cair tersebut.
Selain itu, dalam hal pembuatan Misalnya ketika ibu menggoreng
dan pengepakan produk, sifat ikan di dapur, minyak goreng yang
rheologi memengaruhi pemilihan awalnya kental menjadi lebih cair
alat yang akan digunakan untuk ketika dipanaskan. Sebaliknya,
memproses produk farmasi. semakin tinggi suhu suatu zat gas,
semakin kental zat gas tersebut.
2.2 Viskositas
Pemanasan zat cair menyebabkan
Dalam bidang fisika, molekul-molekulnya memperoleh
kekentalan disebut sebagai energi. Molekul-molekul cairan
viskositas. Salah satu contohnya bergerak sehingga gaya interaksi
adalah air yaitu merupakan contoh antar molekul melemah.
dari cairan yang encer dan misalnya Pengaruh suhu ini dapat
kecap merupakan cairan yang dilihat pada kekentalan air yang
kental. Sifat kekentalan ini yang berubah di tiap suhu pada tabel 2.1
merupakan faktor utama yang (FI III, 770).
memengaruhi daya mengalirnya
Tabel 2.1 Kekentalan air pada berbagai
suatu cairan.
suhu
Suatu cairan yang memiliki viskositas
(kekentalan) yang rendah, maka cairan SUHU Kekentalan Air (η) dalam Cp
tersebut akan lebih mudah mengalir 0oC 1,7931
misalnya yang telah disebut di atas yaitu air 10 oC 1,3077
dan sebaliknya suatu cairan yang memiliki 20 oC 1,0050
viskositas (kekentalan) yang tinggi maka 30 oC 0,8007
cairan-cairan tersebut akan sulit mengalir, 40 oC 0,6560
misalnya oli, kecap, saus lombok dan lain- 50 oC 0,5493
lain. Hal ini bisa dibuktikan dengan cara 60 oC 0,4688
menuangkan air dan kecap di atas lantai 70 oC 0,4061
yang permukaannya miring. Pasti air 80 oC 0,3565
mengalir lebih cepat daripada kecap tadi. 90 oC 0,3165
Kekentalan (viskositas) 100 oC 0,2838
pada zat cair ini disebabkan oleh
adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik

Universitas Kader Bangsa 10


Fisika Farmasi

2. Tekanan hanya melarutkan satu sendok gula


Viskositas cairan naik pasir
dengan naiknya tekanan, sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi APLIKASI RHEOLOGI DALAM
oleh tekanan. BIDANG FARMASI
Rheologi diterapkan dalam
3. Penambahan bahan lain beberapa aspek di bidang farmasi,
a. Penambahan gula pasir diantaranya:
meningkatkan viskositas air. 1. Cairan
Contoh melarutkan gula dalam air, a. Pencampuran cairan dengan bahan
dari yang cair kemudian menjadi yang lain.
agak kental. b. Pelewatan melalui mulut wadah,
b. Adanya bahan tambahan seperti termasuk penuangan dari botol,
bahan suspensi menaikkan pengemasan dalam botol dan
viskositas air. Contoh: pelewatan melalui jarum suntik.
menambahkan tepung dalam air c. Perpindahan cairan, termasuk
atau dalam bidang Farmasi, seperti pemompaan dan pengaliran cairan
natrium CMC, tragakan, atau melalui pipa.
bentonit magma dalam pembuatan d. Stabilitas fisik dari sistem-sistem
suspensi. dispersi.
c. Pada minyak ataupun gliserin 2. Semisolid
adanya penambahan air akan a. Penyebaran dan pelekatan pada
menyebabkan viskositas akan turun kulit.
karena gliserin maupun minyak b. Pemindahan dari wadah atau
akan semakin encer, sehingga pengeluaran dari tube.
waktu alirnya semakin cepat. c. Kemampuan zat padat untuk
bercampur dengan cairan-cairan
4. Berat Molekul yang saling bercampur satu dengan
Viskositas naik dengan lainnya.
naiknya berat molekul. Misalnya, d. Pelepasan obat dari basisnya.
laju aliran alkohol cepat, kekentalan
alkohol rendah sedangkan larutan 3. Padatan
minyak laju alirannya lambat a. Aliran serbuk dari corong ke dalam
,viskositas juga tinggi. lubang pencetak tablet atau ke
Viskositas akan naik jika dalam kapsul selama proses
ikatan rangkap semakin banyak. pembuatan.
Karena dengan adanya solute yang b. Kemampuan pengemasan dari
berat memberi beban yang berat padatan dalam bentuk serbuk atau
pada cairan sehingga menaikkan granul.
viskositas.
4. Pemprosesan
5. Konsentrasi larutan a. Kapasitas produksi dari alat.
Viskositas berbanding b. \Efisiensi pemprosesan.
lurus dengan konsentrasi larutan.
Suatu larutan dengan konsentrasi
tinggi akan memiliki viskositas
yang tinggi pula, karena konsentrasi
larutan menyatakan banyaknya
partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume.

Semakin banyak partikel


yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya
semakin tinggi pula. Contohnya,
melarutkan tiga sendok gula pasir
ke dalam air, maka larutan gula ini
akan lebih kental dibanding jika

Universitas Kader Bangsa 11

Anda mungkin juga menyukai