Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan proses manufaktur granulasi basah
2. Mahasiswa dapat melakukan in process control
3. Mahasiswa dapat mengevaluasi mutu tablet
4. Mahasiswa dapat mengatasi masalah yang timbul saat proses manufaktur

1.2 Dasar Teori

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok
( Departemen Kesehatan RI, 1979). Sedangkan Farmakope Indonesia IV, 1995, menyatakan
bahwa tablet merupakan sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi
(Departemen Kesehatan RI, 1995 ).
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan
2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
3. Keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik
4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan
5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan
6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
7. Bebas dari kerusakan fisik
8. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
9. Zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu
10. Tablet memenuhi persayaratan Farmakope yang berlaku. (Wade,1994).
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak digunakan dalam industri farmasi
dibandingkan dengan bentuk sediaan yang lain, seperti; kapsul, granul, dan pil. Menurut
Lachman, 1994, hal ini dikarenakan tablet memiliki beberapa keuntungan antara lain:
a. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat sehingga memudahkan pengemasan,
penyimpanan dan pengangkutan.
b. Mengandung zat aktif yang tepat.
c. Sediaan tablet adalah kering sehingga zat aktif lebih stabil.
d. Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah yang besar dengan volume yang kecil.
e. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut air.
f. Pelepasan zat aktif dapat diatur.
g. Tablet dapat disalut untuk melindungi zat akti, menutup rasa dan bau yang tidak enak.
h. Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana dan cepat sehingga biaya produksinya lebih
rendah.
i. Pemakaian oleh penderita lebih mudah ( Lachman, 1994 ).
Di samping keuntungan di atas, sediaan tablet juga mempunyai beberapa kerugian,
antara lain:
 Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak
sadar/pingsan);
 Formulasi tablet cukup rumit, antara lain:
 Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat
amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi,
absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit
untuk diformulasi (harus diform

Anda mungkin juga menyukai