Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR

PEMBUATAN TABLET PARACETAMOL

METODE GRANULASI BASAH

Dosen Pembimbing: Eriska Agustin, M.S.Farm

Disusun Oleh:

Nama : Sella Permata

Nim : 20110026

Kelas : A (Semester 5)

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

FAKULTAS FARMASI

PRODI S1 FARMASI

2022/2023
I. Judul Praktikum
Pembuatan tablet parasetamol dengan metode granulasi
basah

II. Tujuan Praktikum


Mahasiswa mampu melakukan tahapan pembuatan tablet
dengan metode granulasi basah, Mampu melakukan evaluasi
granul/ serbuk serta melakukan evaluasi mutu fisik tablet.

III. Dasar Teori

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara


kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung,mengandung satu jenis
obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Zattambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang,zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah, atau zat lain yang cocok ( DepartemenKesehatan
RI, 1979). Sedangkan Farmakope Indonesia IV, 1995,
menyatakan bahwa tablet merupakan sediaan padat
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi
(Departemen Kesehatan RI, 1995 ).
Pembuatan sediaan padat (terutama tablet) dengan
metode granulasi basah adalahmetode pembuatan tablet
dengan mencampurkan zat aktif dengan eksipien menjadi
partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan
pengikatdengan jumlah yang tepatsehingga diperoleh masa
lembab yang dapat digranulasi.
Metode granulasi basah bisa diaplikasikan apabila zat aktif
obat tahan terhadaplembab dan pemanasan. Metode
granulasi basahmempunyai kelebihan
dankekurangan,diantaranya sebagai berikut:

Keuntungan Krugian
- Memperoleh aliran yang - Tahap pengerjaan
lebih baik lebih lama
- Meningkatkan - Biaya cukup tinggi
kompresibilitas - Meninggalkan residu
- Mudah untuk yang cukup banyak
mengontrol - Zat aktif yang tidak
pelepasanobat tahan terhadaplebab
- Mencegah pemisahan dan pemanasan tidak
komponenselama proses bisadikerjakan
- Meningkatkan distribusi dengan metode
keseragamankandungan granulasi basah

IV. Alat dan Bahan


V. Prosedur Kerja
Berdasarkan modul praktikum teknologi farmasi II prosedur
yang dilakukan untuk pembuatan tablet parasetamol dengan
granulasi basah adalah sebagai berikut:

1. Penimbangan bahan.
2. Pencampuan bahan-bahan yang digunakan.
3. Granulasi, campuran serbuk dibasahi dengan larutan
bahan pengikat sampai diperoleh distribusi bahan
pengikat yang homogen, yang ditandai dengan campuran
dapat dikepal seperti salju, yang bila kepalan ditekan
akan pecah dalam distribusi partikel granul ukuran
merata.
4. Pengayakan masa basah, adonan diatas diayak sehingga
diperoleh granul dengan ukuran merata dan kompak.
Ayakan yang digunakan harus diperhatikan zat khasiat
yang digunakan tidak bereaksi dengan logam pengayak,
hal ini harus diperhatikan. Seperti vitamin C terjadi
penurunan potensi akibat pengaruh logam tembaga
Granul yang terbentuk ditampung.
5. Pengeringan, granul dikeringkan di dalam lemari
pengering dengan suhu pengeringan 50-60 °C.
6. Pengayakan masa kering, granul yang telah kering diayak
sesuai dengan ayakan yang dikehendaki biasanya dengan
ukuran yang lebih besar dari ayakan sewaktu granul
basah, misalnya granul basah 12 mesh maka granul
kering dengan ayakan 14 mesh.
7. Lubrikasi.
8. Pencetakan.

Anda mungkin juga menyukai