Anda di halaman 1dari 17

DISTRIBUSI DAGING DAN IKAN DI

PASAR BESAR KOTA MALANG

Kelompok 7 :

1. Alfia Nur Laili 170342615505


2. Annisa Rachmawati A. 170342615556
3. Balqis Hanun H. 170342615566
4. Endah Retno Atdha Sari 170342615502
Latar Belakang

 Ketahanan pangan menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang


Pangan ialah “kondisi tepenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun
mutunya, aman, merata dan terjangkau”.
 Permasalahan strategis dalam pembangunan ketahanan pangan dapat dilihat
dari berbagai aspek, meliputi :
- aspek produksi,
- distribusi,
- dan konsumsi
 Kegiatan distribusi pangan dapat dikatakan sebagai suatu proses yang
mengalirkan pangan dari produsen yang disertai dengan perpindahan
hak milik dan penciptaan guna, waktu, tempat dan bentuk yang
dilakukan oleh lembaga distribusi atau pemasaran dengan
melaksanakan satu atau lebih dari fungsi pemasaran.
 Permasalahan rantai distribusi penting untuk diperhatikan khususnya
pada komoditas kebutuhan pokok seperti daging sapi, karena
permintaan daging sapi yang tiap tahun kian meningkat.
 Rantai pasokan daging dan ikan harus memperhatikan beberapa aspek
yang dapat mempengaruhi kelancaran proses distribusi hingga ke
tangan konsumen akhir
 Panjangnya rantai pasok pada kebutuhan daging dan ikan jika tidak
dikelola secara baik bisa menyebabkan biaya yang tinggi, baik untuk
biaya transaksi, biaya transportasi, biaya penyimpanan, biaya
pengemasan, biaya kerusakan dan keuntungan masing-masing pelaku
dan sebagainya
DISTRIBUSI DAGING SAPI

 Narasumber : Ibu Luluk dan Ibu Maria


 Sapi dibeli dari pasar Gondanglegi, Malang
 Sapi kemudian dibawa ke RPH Gondanglegi
 Daging sapi kemudian diangkut dengan pickup ke Pasar
Besar Malang untuk dijual
 Harga daging sapi berkisar Rp. 110.000,00 – Rp.
120.000,00
 Distribusi tergolong lancar karena akses jalan yang mudah
 Pola distribusi :
Produsen – Pedagang Eceran – Konsumen Akhir
 Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (2018),
menunjukkan bahwa pola utama distribusi daging sapi di
Indonesia memiliki dua jalur, yaitu jalur produsen dan jalur
importir.
 Jalur produsen, pola utama distribusi daging sapi memiliki tiga
rantai yaitu:
produsen – pedagang grosir – pedagang eceran – konsumen akhir.
 Jalur importir, pola utama distribusi daging sapi memiliki tiga
rantai yaitu:
importer – distributor – pedagang eceran – konsumen akhir
 Mahalnya harga dari daging sapi yang dijual di pasar Besar
Malang dipengaruhi oleh efisiensi dari kegiatan distribusi
daging sapi tersebut.
 Efisiensi kegiatan distribusi komoditas sangat dipengaruhi
oleh panjang mata rantai distribusi dan besarnya margin
keuntungan yang ditetapkan oleh setiap mata rantai
distribusi.
 Panjangnya rantai pasok pada suatu produk jika tidak
dikelola secara baik bisa menyebabkan biaya yang tinggi,
baik untuk biaya transaksi, biaya transportasi, biaya
penyimpanan, biaya pengemasan, biaya kerusakan dan
keuntungan masing-masing pelaku dan sebagainya
DISTRIBUSI IKAN

 Narasumber: Ibu Evi, tinggal di Kota Malang


 Beliau menjual ikan salem Rp. 5000/besek, ikan pindang
bendol Rp. 10.000/besek, dan ikan bandeng Rp. 10.000/
3besek.
 Beliau memasok ikan-ikan tersebut dari pasar Gadang
 Ikan yang dipasok dari pasar Gadang datang pukul 00.00
WIB, dan penjual tiba di pasar Gadang pukul 22.00 WIB
 Untuk transportasi dari pasar Gadang, penjual memiliki
langganan pickup untuk diantarkan ke pasar Besar.
 Selanjutnya diperjual belikan kepada konsumen
 Hal ini sangat efisien dan mudah untuk sampai ke
konsumen
 Sesuai dengan pendapat Slamet (2013) menyebutkan
distribusi mempunyai arti penting karena barang-barang
dapat terjual luas sampai ke lokasi konsumen, sehingga
konsumen akan mudah mendapatkan barang-barang yang
dibutuhkan.
 Ikan merupakan salah satu sumber pangan hewani yang mempunyai
kelebihan:
1. memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap,
2.kandungan asam-asam lemak tidak jenuh yang sangat dibutuhkan,
3.kandungan vitamin dan mineral yang cukup serta daya cernanya
yang tinggi.

 Kualitas produk hasil perikanan identik dengan kesegaran. Mutu ikan


harus dapat dipertahankan apabila ditangani dengan hati-hati, bersih
dan disimpan pada ruangan dingin dan cepat (Wibowo dkk., 2014).
 Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat
adalah pengetahuan konsumen terhadap gizi pada ikan, tingkat
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, selera konsumen,
persepsi harga ikan.
 Faktor yang mempengaruhi harga yang bervariasi adalah tingkatan
pengumpul atau daerah pemasaran, besarnya biaya yang dikeluarkan
bagi tiap-tiap saluran pemasaran, lokasi pemasaran dan jumlah
pelaku.
KESIMPULAN
 Proses distribusi pangan merupakan suatu proses yang mengalirkan
pangan dari produsen yang disertai dengan perpindahan hak milik dan
penciptaan guna, waktu, tempat dan bentuk yang dilakukan oleh
lembaga distribusi atau pemasaran dengan melaksanakan satu atau
lebih dari fungsi pemasaran.
 Proses distribusi pangan ikan di pasar besar Kota Malang melibatkan
produsen – pedagang grosir – pedagang ecer – konsumen akhir.
Distribusi ikan di pasar besar Kota Malang tergolong lancar karena
akses jalan dan pasokan yang mudah.
 Proses distribusi pangan daging sapi di pasar besar Kota Malang
melibatkan produsen – pedagang grosir – pedagang ecer – konsumen
akhir. Distribusi daging sapi di pasar besar Kota Malang masih
tergolong lancar karena akses jalan dan pasokan yang mudah.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai