Disusun oleh :
Nicholas Elbert Liem
9E / 15
&
Seann Bryan Timothius
9E / 17
Disusun oleh :
Nicholas Elbert Liem
9E / 15
&
Seann Bryan Timothius
9E / 17
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
seluruh rahmat dan karunianya yang telah dilimpahkan kepada kami dalam
proses menyusun karya ilmiah ini sehingga kami dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan tepat waktu tanpa kekurangan hal yang berarti. Kami juga
mengucapkan syukur atas dukungan dari orang tua, guru, teman-teman, dan
orang-orang disekitar kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kata Pengantar…………………………………………………………… ii
Daftar Isi………………………………………………………………… iii
Pendahuluan……………………………………………………………… 1
a) Latar belakang……………………………………………………1
b) Rumusan Masalah………………………………………………. 1
c) Tujuan…………………………………………………………… 2
Landasan Teori………………………………………………………….... 3
a) Buah Apel………………………………………………………….. 3
b) Oksidasi Enzim dalam Buah Apel…………………………………. 3
Metode Penelitian……………………………………………………….... 4
a) Alat dan Bahan…………………………………………………….. 4
b) Cara Kerja…………………………………………………………. 4
Hasil dan Pembahasan……………………………………………………. 5
a) Hasil………………………………………………………………... 5
b) Pembahasan………………………………………………………. 11
Kesimpulan……………………………………………………………… 12
Daftar Pustaka…………………………………………………………... 13
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Tidak ada yang abadi di dunia ini, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan pasti akan menemui akhirnya. Semua makhluk hidup pasti akan
mati lalu membusuk, mengerut, dan pada akhirnya akan hilang dari
keberadaan. Sebelum membusuk, beberapa makhluk hidup, khususnya
tumbuhan akan melewati beberapa proses tambahan seperti fermentasi dan
oksidasi. Tahap tersebut dapat mengubah warna, bentuk, dan rasa yang
terdapat dalam tumbuhan tersebut. Bahkan terkadang dapat mempercepat
proses pembusukan dari tumbuhan tersebut.
Sama halnya dengan buah apel. Buah dengan nama latin Malus domestica
ini juga tidak dapat lepas dari proses oksidasi. Oksidasi adalah sebuah
proses biologis yang terjadi pada beberapa jenis tumbuhan (termasuk
tanaman apel) akibat dari oksigen yang bersentuhan langsung dengan
daging buah. Proses oksidasi menyebabkan buah yang popular di kalangan
masyarakat barat ini menjadi berwarna kecoklatan dan bentuknya menjadi
sedikit mengkerut. Bahkan jika proses oksidasi berlangsung cukup lama,
apel yang teroksidasi dapat berubah rasa menjadi sepat dan tidak manis lagi.
Itulah alasannya mengapa buah apel harus segera dikonsumsi setelah
dikupas dan tidak boleh dibiarkan terlalu lama di udara terbuka.
Namun, beberapa pakar biologi mengatakan bahwa proses oksidasi
dapat dihambat dengan merendam buah apel ke cairan tertentu, seperti
cairan garam. Garam yang dilarutkan dalam air dikatakan dapat
memperhambat porses oksidasi hingga 3 sampai 4 jam. Namun, sampai saat
ini masih belum ditemukan cara pasti untuk memperhambat proses oksidasi
buah apel dengan cairan lain.
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan praktikum untuk
menguji buah apel dengan cairan lain disamping larutan garam agar terdapat
alternatif lain untuk menghambat proses oksidasi apel.
b. Rumusan masalah
Bagaimana cara menghambat proses oksidasi apel dengan berbagai jenis
cairan.
c. Tujuan
Untuk mengetahui reaksi buah apel dengan beberapa jenis cairan yang
diharapkan mampu memperhambat proses oksidasi.
Landasan Teori / Kajian Pustaka
a. Buah Apel
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan
dari pohon buah apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya
jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya
berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya
keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel
berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih
dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus
domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia
Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
b. Cara Kerja
a. Hasil
Eksperimen dimulai pada pukul 15.15 WIB. Sebelumnya apel telah dicuci
dahulu dengan air kran. Kami menggunakan 3 wadah berbeda berisi cairan
dan 1 piring. Setiap wadah dimasukan satu potongan apel.
Wadah abu mengkilat berisi air mendidih, wadah hitam berisi air garam,
wadah bening berisi air gula, sedangkan piring hijau tidak berisi cairan.
Gambar di atas adalah kondisi apel yang telah dibelah sebelum dimasukan
ke dalam wadah.
Setelah dimasukan ke dalam wadah kami melakukan obeservasi terhadap
buah apel tersebut selama 2 jam dari jam 15.20 sampai 17.20 WIB. Kami
mengecek kondisi keempat potong apel setiap 30 menit sekali sehingga
kami melakukan 4 kali pegecekan.
Kondisi keempat apel setelah 30 detik dicelupkan.
Pukul 15.50 kami melakukan pengecekan terhadap keempat potong apel
dan mendapati hasil berikut :
Pukul 16.20 kami melakukan pengecekan untuk kedua kali pada potongan
apel dan mendapatkan hasil berikut :
Gambar diatas adalah hasil eksperimen dari keempat apel setelah 2 jam.
Tampak apel yang dicelupkan pada air garam masih kelihatan segar. Apel
yang dicelupkan pada air gula juga tidak terlalu berwarna kecoklatan.
Namun, apel yang tidak diapa-apakan dan dicelupkan pada air mendidih
telah berubah menjadi sangat coklat.
b. Pembahasan
~ Terima Kasih ~
Daftar Pustaka