Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 4 BAHASA INDONESIA

Menyusun Bagian-Bagian Penting dari Permasalahan Aktual


Dalam Ceramah

1. Aprilianda Koroh 7. Izach Ungirwalu


2. Cindy R Amalia 8. Lydia Priskilla
3. Daniel Samory 9. Milka Sirait
4. Fanny Sembiring 10. Rosy Latunusa
5. Febryanti N Wardani 11. Saul Karma
6. Fenia Palallungan 12. Stevano Mofu
DEFINISI CERAMAH DAN PERMASALAHAN
AKTUAL

 Ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk


menerangkan nasehat dan petunjuk berkaitan
dengan ajaran agama.
 Permasalahan aktual adalah sebuah peristiwa yang
betul-betul terjadi dan sedang menjadi pembicaraan
orang banyak. Setiap permasalahan aktual memiliki
inti sari atau bagian penting yang menjadi pokok
persoalan. Bagian-bagian penting tersebut dapat
digunakan sebagai bahan ceramah.
MENELAAH BAGIAN-BAGIAN PENTING
DALAM PERMASALAHAN AKTUAL
Peristiwayangbarusajaterjadi

Bagianpentingpermasalahanaktual

Permasalahan
aktual
Sedangmenjadipembicaraanbanyakorang

Idepokok/gagasanutama
MENYUSUN BAGIAN-BAGIAN PENTING
SEBAGAI BAHAN CERAMAH

Kita dapat menentukan bagian-bagian penting dalam sebuah


permasalahan aktual dengan menyusun bagian-bagian penting
tersebut menjadi sebuah gagasan-gagasan pokok. Kemudian
gagasan-gagasan pokok tersebut dapat disusun menjadi
kerangka ceramah.
Struktur Teks Ceramah
1. Pendahuluan
 Pembuka: berisi salam pembuka, ucapan syukur, dan ucapan penghormatan.
 Pengantar: berisi paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
2. Isi Ceramah
 Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum penceramah, ilustrasi
dari materi yang disampaikan oleh penceramah.
 Gagasan: berisi tentang ide besar yang ingin disampaikan penceramah
kepada pendengar. Ceramah yang baik dan bagus berisi satu gagasan besar
yang kemudian dapat dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
 Simpulan
 Ucapan permintaan maaf, dan
 Salam penutup
CONTOH TEKS CERAMAH
Assalamu’alaikum WR. WB
Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua
Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri Bakti Nusa, serta hadirin yang berbahagia
Marilah kita ucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya, sehingga
kita semua dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat tanpa ada kekurangan apapun.
Hadirin yang berbahagia.
Seperti yang kita ketahui, kesehatan sangatlah berharga. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat memilih makanan dan
minuman yang akan kita konsumsi. Dalam keseharian kita, seringkali kita dapati minuman-minuman dengan aneka warna, rasa
dan berbagai macam manfaat. Ada yang berupa minuman isotonic, minuman bersoda, minuman penunda dahaga, minuman
penyegar, dan minuman yang menawarkan tanpa pemanis buatan dengan aneka rasa yang menggoda. Semua jenis minuman
tersebut termasuk pada kategori minuman instan.
Minuman instan mudah sekali didapat dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan kita harus membuat sendiri. Dengan
kemasan yang menggoda dan merek yang berbeda-beda. Namun, taukah anda jika minuman yang begitu menarik ini hampir tidak
memiliki sisi positif bagi kesehatan kita? Tetapi minuman tersebut adalah air, bukankah tubuh kita membutuhkan air?
Benar, tubuh kita memang membutuhkan air yang cukup. Sekitar 55 % hingga 78 % tubuh manusia merupakan air, bergantung
dari besarnya ukuran tubuh. Tubuh kita dapat berfungsi dengan baik apabila kita mengkonsumsi air sebanyak satu sampai tujuh
liter setiap harinya untuk menghindari dehidrasi. Tentunya, jumlah tersebut bergantung pula dengan kondisi seseorang. Misalnya,
seseorang yang hidup di wilayah tropis dengan suhu sedang hingga panas berbeda kebutuhan airnya dengan mereka yang ada di
Jepang yang sedang mengalami musim dingin atau salju. Contoh lain, seseorang yang bekerja di ladang dengan panas matahari
menyengat berbeda kebutuhan airnya dengan yang bekerja di kantor.
Hadirin yang berbahagia.
Kita telah membahas tentang kebutuhan air tubuh manusia. Lalu apakah kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan minuman
instan? Jawabannya tentu tidak. Minuman instan tersebut tidak memiliki manfaat positif bagi tubuh manusia. Kandungan yang
terdapat pada minuman instan sangatlah berbahaya jika dikonsumsi terus menerus. Berbagai macam penyakit hingga kangker
dapat menyerang tubuh orang yang menggemari minuman instan ini.
Hadirin yang berbahagia.
Perlu kita ketahui kandungan apa saja yang terdapat pada minuman instan dan bahayanya bagi tubuh kita. Banyak
iklan yang memasarkan produknya sebagai minuman dengan gula asli tanpa pemanis buatan. Terlalu banyak
mengkonsumsi gula akan menyebabkan obesitas atau kegemukan, kerusakan gigi dan bahkan diabetes. Diabetes
dulu identik dengan lansia, tapi sekarang anak kecil pun sudah terjangkit diabetes akibat konsumsi minuman instan
berlebih. Selain gula, minuman instan mengandung asam fosfor yang terdapat pada minuman bersoda. Asam
fosfor ini menghasilkan gelembung-gelembung udara yang dapat memberikan sensasi segar. Asam ini dapat
menyebabkan keroposnya gigi, pada tahap yang lebih parah dapat menyebabkan terbentuknya lubang pori-pori
pada tulang. Akibatnya kita dapat terserang radang sendi atau osteoporosis.
Hadirin yang berbahagia.
Selain gula dan asam fosfor masih banyak lagi zat yang berbahaya bagi kesehatan. Seperti kafein yang
menyebabkan kegelisahan dan susah tidur; pengawet yang tidak baik untuk hati; pewarna yang dapat
menyebabkan batu ginjal; dan lain sebagainya. Lalu bagaimana cara menghilangkan kebiasaan tersebut? Kita bisa
memulainya dengan membiasakan diri mengurangi konsumsi minuman instans secara bertahap. Dalam seminggu
kita hanya boleh mengkonsumsi minuman instan 1 gelas/ botol. Selanjutnya kita hanya boleh mengkonsumsi
minuman instan 1 gelas/ botol dalam 2 minggu. Kemudian menjadi satu bulan sekali, hingga kita tidak terbiasa
mengkonsumsi minuman instan.
Hadirin yang berbahagia.
Satu-satunya air yang dibutuhkan oleh tubuh adalah air putih. Sebanyak apapun air berwarna dan berasa yang
dikonsumsi tidak akan dihitung sebagai jumlah minimal air yang dikonsumsi setiap hari. Hal ini dikarenakan air
berwarna dan berasa memiliki zat yang tidak dapat larut. Sedangkan mengkonsumsi air, sejatinya melancarkan
metabolisme tubuh. Di Indonesia sendiri disarankan untuk mengonsumsi air putih sejumlah 8 gelas. Ingat
kebutuhan air setiap orang berbeda-beda. Jumlah tersebut haruslah disesuaikan dengan kebutuhan cairan tubuh.
Kekurangan asupan cairan dapat menyebabkan tubuh dehidrasi, sedangkan terlalu berlebihan pun juga tidak baik
untuk tubuh. Terlalu banyak minum air putih akan menyebabkan hiponatremia. Sederhananya, natrium dalam
darah terlalu encer.
Hadirin yang berbahagia.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Saya berharap apa yang telah saya sampaikan, dapat memberikan
tambahan dan bekal untuk menjaga kesehatan. Apabila ada salah kata, saya mohon maaf. Terima kasih. Ingat!
Tetap jaga kesehatanmu untuk hidup lebih produktif.
Menemukan kalimat majemuk bertingkat dalam teks
ceramah
1. Hubungan ‘waktu’
Kalimat majemuk hubungan waktu ditandai dengan kata penghubung
sejak,ketika,sebelum,sementara,hingga,selama,sesudah,sampai,serta, sambil.
Contoh : Kemudian menjadi satu bulan sekali,hingga kita tidak terbiasa mengkonsumsi
minuman instan.

2. Hubungan ‘syarat’
Kalimat majemuk hubungan syarat menyatakan bahwa anak kalimat sebagai
syarat terlaksananya induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata
penghubung jika,kalau,asalkan,apabila.
Contoh : Tubuh kita dapat berfungsi dengan baik apabila kita mengkonsumsi air sebanyak satu
sampai tujuh liter setiap harinya untuk menghindari dehidrasi.
3. Hubungan ‘pengandaian’
Kalimat majemuk hubungan pengandaian ditandai dengan
kata penghubung seandainya, andaikan, sekiranya, seolah-olah,
seakan-akan.
Contoh : "Kandungan yang terdapat pada minuman instan sangatlah
berbahaya jika dikonsumsi terus menerus, seakan-akan kita yang
mengundang penyakit untuk datang kepada kita"
4. Hubungan ‘tujuan’
Kalimat majemuk hubungan tujuan ditandai dengan kata
penghubung agar, supaya, biar, untuk.
Contoh : "Di Indonesia sendiri disarankan untuk mengonsumsi air putih
sejumlah 8 gelas agar tidak kekurangan asupan cairan yang dapat
menyebabkan tubuh dehidrasi"
5. Hubungan ‘konsesif’
Kata majemuk hubungan konsesif menyatakan bahwa anak
kalimat tidak akan mengubah yang dinyatakan dalam induk kalimat.
Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung walaupun,
meskipun, sekalipun, sungguhpun.
Contoh: meskipun dipasaran banyak menjual minuman instan, kita juga
harus membatasi membeli minuman instan dan lebih memilih meminum
air putih.
6. Hubungan ‘perbandingan’
Kalimat majemuk hubungan perbandingan menyatakan bahwa
anak kalimat sebagai perbandingan atau mirip dengan induk kalimat.
Kalimat majemuk ini menggunakan kata penghubung seperti, ibarat,
laksana, sebagai, daripada, alih-alih.
Contoh: Banyak iklan yang memasarkan produknya sebagai minuman
dengan gula asli tanpa pemanis buatan.
7. Hubungan ‘sebab’ atau ‘alasan’
Kalimat majemuk hubungan sebab atau alasan menyatakan bahwa anak
kalimat sebagai sebab atau alasan terjadinya induk kalimat. Kata penghubung
yang digunakan yaitu sebab,karena ,akibat oleh karena.
contoh: Diabetes dulu identik dengan lansia, tapi sekarang anak kecil pun
sudah terjangkit diabetes akibat konsumsi minuman instan berlebih.

8. Hubungan ‘akibat’ atau ‘hasil’


Kalimat majemuk hubungan akibat atau hasil menyatakan bahwa anak
kalimat sebagai hasil atau akibat yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata
penghubung yang menandai yaitu sehingga,sampai,maka, sampai-sampai.
Contoh: Marilah kita ucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya, sehingga kita
semua dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat tanpa ada
kekurangan apapun
9. Hubungan ‘cara’
Kalimat majemuk hubungan cara menyatakan bahwa anak
kalimat sebagai cara pelaksanaan dari yang dinyatakan dalam induk
kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai kata penghubung dengan, tanpa
Contoh: Seseorang yang hidup di wilayah tropis dengan suhu sedang
hingga panas berbeda kebutuhan airnya dengan mereka yang ada di
Jepang yang sedang mengalami musim dingin atau salju.
10. Hubungan ‘sangkalan’
Kalimat majemuk hubungan sangkaian menyatakan bahwa
anak kalimat merupakan penyangkalan yang di nyatakan dalam induk
kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu seolah-olah.
Contoh: Para artis yang mengiklankan minuman instan ini seolah-olah
tidak mengetahui dampak negatif yang ada pada minuman itu.
11. Hubungan ‘kenyataan’
Kalimat majemuk hubungan kenyataan menyatakan bahwa anak
kalimat sebagai kenyataan yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata
penghubung yang digunakan yaitu padalah, sedangkan.
Contoh: Hal ini dikarenakan minuman instan memiliki air berwarna dan
berasa serta memiliki zat yang tidak dapat larut sedangkan mengkonsumsi
air menlancarkan metabolisme tubuh.

12. Hubungan ‘penjelasan’ atau ‘komplementasi’


Kalimat majemuk hubungan penjelasan atau komplementasi
menyatakan bahwa anak kalimat melengkapi yang dinyatakan dalam
verba induk kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung
bahwa.
Contoh: Para ahli mengatakan bahwa kita hanya boleh meminum 1
minuman instan sehari.
13. Hubungan ‘atributif’
Kalimat majemuk hubungan atributif menyatakan bahwa anak
kalimat sebagai atribut atau pewatas yang dinyatakan dalam induk
kalimat. Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung yang.
Contoh: Dengan kemasan yang menggoda dan merek yang berbeda-
beda.

14. Hubungan ‘lebih’


Kalimat majemuk hubungan lebih menyatakan bahwa anak
kalimat melebihi yang dinyatakan dalam induk kalimat. Kata
penghubung yang digunakan yaitu bahkan.
Contoh: "Terlalu banyak mengkonsumsi gula akan menyebabkan
obesitas atau kegemukan, kerusakan gigi dan bahkan diabetes".
15. Hubungan ‘perkecualian’

Kalimat majemuk hubungan perkecualian menyatakan


bahwa anak kalimat merupakan perkecualian dalam induk
kalimat. Kata penghubung yang digunakan yaitu: kecuali dan
selain.
Contoh: Selain gula dan asam fosfor masih banyak lagi zat yang
berbahaya bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai