Oleh
KELOMPOK X :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas tentang Keperawatan Keluarga pada
Lansia. Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
memberikan tugas inikepada kami, sehingga pengetahuan kami bertambah mengenai Asuhan
Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
tentang Keperawatan Keluarga pada Lansia. Sehingga kita semua dapat terhindar dari
penyakit berbahaya tersebut. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Medan,………… 2021
Penyusun,
Kelompok X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh yang mempunyai fungsi sebagai
energi, sebagai penyekat panas, penyerap goncangan dan fungsi lainnya. Rata- rata
wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan
normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25- 30 % pada wanita
dan 18-23 % pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30 % dan pria dengan
Masalah obesitas meningkat dengan cepat dI berbagai belahan dunia menuju proporsi
epidemik. Hal tersebut disebabkan peningkatan diet yang tinggi lemak dan gula,
disertai penurunan aktivitas fisik. di Eropa, obesitas telah menjadi epidemik dengan
berkembang maupun Negara yang sedang berkembang telah meningkat dalam jumlah
prototombik, dan respon inflamasi (Arundhana, 2010). Kegemukan adalah salah satu
dari penyebab kematian yang dapat dicegah utama di dunia. Data prevalensi obesitasi
menderita berat badan lebih dan obesitas menggunakan patokan BMI ≥30, presentase
didapatkan angka obesitas dengan Indeks Massa Tubuh ( IMT ) > 30 kg/m2 pada laki-
laki sebesar 9,16% dan pada perempuan 11,02 %. Apabila tren ini berjalan terus
seperti sekarang ini, maka pada tahun 2015 tidak mustahil penduduk Indonesia akan
masyarakat. Salah satu peran penting seorang perawat adalah sebagai Educator,
keperawatan yang berorientasi pada upaya promotif dan preventif.Maka dari itu,
pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit,
pemulihan dari penyakit, memberikan informasi yang tepat tentang kesehatan seperti
diet untuk obesitas. Manfaat pendidikan 3 kesehatan bagi keluarga antara lain
disfungsi apapun yang terjadi pada keluarga akan berdampak ada satu atau lebih
anggota keluarga secara keseluruhan keluarga, bila ada satu orang yang sakit akan
keluarga dan status kesehatan setiap anggota keluarga, sangat memerlukan peran
Pengertian Keluarga Menurut Dep Kes R.I (1988) dalam Komang (2012)
terdiri atas kepala keluarga dan beberapaorang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawh satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Stuart (1991)
merupakan unit suatu sistem b. Setiap anggota keluargadapat atau tidak dapat
saling berhubungan atau dapat dan tidak selalu tinggal dalam satu atap. c. Keluarga
dapat mempunyai anak ataupn tidak mempunyai anak. d. Terdapat komitmen dan
anggota keluarga. 12 Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton dalam Setiadi
mempunyai suatu sistem tata nama (nomen clatur) termasuk perhitungan garis
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga
tipe keluarga. Tipe-tipe keluarga menurut Maclin (1988) dalam Komang (2012) : a.
Keluarga Tradisional 1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama 2) Keluarga dengan
orang tua tunggal yaitu keluarga hanya dengan satu orang yang mengepalai akibat
dari perceraian, pisah atau ditingalkan. 3) Pasangan inti, hanya terdiri dari suami
dan istri saja, tanpa anak atau tidak ada anak yang tinggal bersama mereka. 4)
Bujang dewasa yang tinggal sendirian. 5) Pasangan usia pertengahan atau lansia,
suami sebagai pencari nafkah, istri tinggal di rumah dengan anak sudah kawin atau
bekerja. 6) Jaringan keluarga besar : terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau
anggota keluarga yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah geografis. b.
Keluarga non Tradisional 1) Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak
tetapi tiak menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anak saja) 2) Pasangan suami istri
yang tidak menikah dan telah mempunyai anak 14 3) Keluarga gay/lesbian adalah
pasangan yang berjens kelamin sama hidup bersama sebagai pasangan yang
menikah. 4) Pasangan komuni adalah rumah tangga yang terdiri lebih dari satu
keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran
formal dan informal. b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan
norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan
dan pola komunikasi ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan
anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang
dilakukan oleh keluarga. Ada beberapa fungsi keluarga yang diungkapkan oleh,
yaitu : a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
lain. b. Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
dengan orang lain diluar rumah. c. Fungsi biologis adalah fungsi untuk
Duvall & Miler (1985) ; Carter & Mc Goldrick (1988), dalam Komang (2012)
keluarga pemula atau pasangan baru. Tugas perkembangan keluarga pemula antara
perkawinan yang saling memuaska, membina hubungan dengan orang lain dengan
anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan). Pada tahap ini tugas keluarga yaitu
dengan menambahkan peran orang tua, kakek dan nenek dan mensosialisasikan
dengan anak pra sekolah (anak pertama berumur 2-6 tahun). Tugas perkembangn
pada keluaga ini yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
stimulasi tumbuh kembang. d) Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah.
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada
saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah
masing anak memiliki minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas
ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk
Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
untuk tumbuh kembang keluarga. merupakan tahap paling sulit karena orang tua
muncul konflik orang tua dan remaja. f) Tahap VI, Keluarga dengan anak dewasa
dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan
ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua. Tugas perkembangan keluarga di tahap ini adalah memperluas keluarga inti
tua 19 memasuki masa tua, Membantu anak untuk mandiri di masyarakat, Penataan
kembali peran dan kegiatan rumah tangga. g) Tahap VII, Keluarga usia
pertengahan dimana tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggaal. Tugas
pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan
lain sebagainya. h) Tahap VIII, Keluarga usia lanjut, diimulai saat pensiun sanpai
keluarga pada tahap ini.Tugas keluarga Sesuai dengan fungsi kesehatan, keluarga
mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Komang
mengambil keputusan, termasuk sejauh mana mengerti mengenai sifat dan luasnya
sumber-sumber yang ada dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap yang sakit.
sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga, upaya
dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah yang berdampak terhadap yang
terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik yang dipersepsikan
keluarga. B. Lansia 1. Definisi Lansia Usia lanjut adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana seseorang telah “beranjak
jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu
yang penuh dengan manfaat. Secara biologis lansia adalah proses penuaan secara
terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin
(Wulansari, 2011). 2. Batasan Lansia Batasan usia lansia menurut WHO meliputi
(Santi, 2009): a. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun b. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun. c. Lanjut usia tua (old) :
antara 75 dan 90 tahun d. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
Departemen Sosial membagi lansia ke dalam 2 kategori yaitu usia lanjut potensial
dan usia lanjut non potensial. Usia lanjut potensial adalah usia lanjut yang memiliki
Sedangkan usia lanjut non potensial adalah usia lanjut yang tidak memperoleh
sendiri (Hayati, 2010). 3. Proses Menua Proses menua menurut (Santi, 2009),
(aging) adalah suatu keadaan alami selalu berjalan dengan disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi. Hal
kesehatan jiwa. Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses menua
disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan
saling berinteraksi satu sama lain. Proses menua yang terjadi pada lansia secara
Apabila seseorang mengalami proses menua secara fisiologis maka proses menua
terjadi secara alamiah atau sesuai dengan kronologis usianya (penuaan primer).
Proses menua seseorang yang lebih banyak dipengaruhi faktor eksogen, misalnya
lingkungan, sosial budaya dan gaya hidup disebut mengalami proses menua secara
patologis (penuaan sekunder). Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan
yaitu teori biologis dan psikososial. Secara umum teori biologi dan psikososiologis
dijelaskan sebagai berikut (Stanley, 2008): a. Teori Biologi 1) Teori Genetika Teori
gen dan dampak lingkungan pada pembentukan kode genetik. Menurut teori
genetik, penuaan adalah suatu proses yang secara tidak sadar diwariskan yang
berjalan dari waktu ke waktu untuk mengubah sel atau struktur jaringan. Dengan
kata lain, perubahan rentang hidup dan panjang usia telah ditentukan sebelumnya.
2) Teori Wear and Tear24 Teori Wear and Tear (Dipakai dan Rusak) mengusulkan
bahwa akumulasi sampah metebolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA,
Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan mengalami kerusakan berdasarkan
merupakan dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam penuaan.
imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan
rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi. Seiring
terjadi karena suatu perlambatan dalam suatu sekresi hormon tertentu yang
mempunyai suatu dampak pada reaksi yang diatur oleh suatu sistem saraf. Hal ini
lebih jelas ditunjukkan dalam kelenjar hipofisis, tiroid, adrenal dan reproduksi. b.
Tugas perkembangan adalah aktivitas dan tantangan harus dipenuhi oleh seseorang
pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses.
kehidupan yang baik, maka lansia tersebut berisiko untuk mengalami penyesalan
bermasyarakat dan tanggung jawabnya. Menurut ahli teori ini. 26 Proses penarikan
diri ini dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari, dan penting untuk fungsi
yang tepat dari masyarakat yang sedang tumbuh. Manfaat pengurangan kontak
sosial untuk lansia adalah agar ia dapat menyediakan waktu untuk merefleksikan
pencapaian hidupnya dan untuk menghadapi harapan yang tidak terpenuhi. 4) Teori
Aktivitas Menurut teori ini, jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara
mempertahankan interaksi yang penuh arti dengan orang lain dan kesejahteraan
fisik dan mental orang tersebut. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pentingnya
aktivitas mental dan fisik yang berkesinambungan untuk mencegah kehilangan dan
Teori kontinuitas, juga dikenal sebagai suatu teori perkembangan, merupakan suatu
kelanjutan dari kedua teori sebelumnya dan mencoba untuk menjelaskan dampak
kepribadian pada kebutuhan untuk tetap aktif atau memisahkan diri agar mencapai
kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan di usia tua. Teori ini menekankan pada
perubahan akibat penuaan. Ciri kepribadian dasar dikatakan tetap tidak berubah
walaupun usianya telah lanjut. Selanjutnya, ciri kepribadian secara khas menjadi
lebih jelas pada saat orang tersebut bertambah tua. 4. Kebutuhan HidupLansia
Secara lebih detail, kebutuhan lansia terbagi atas (Subijanto et al, 2011): a.
yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati dan mendapatkan perhatian lebih dari
dari luar, sementara untuk lansia yang potensial membutuhkan adanya tambahan
spiritual adalah kebutuhan dasar dan pencapaian tertinggi seorang manusia dalam
fisik akan berubah. Misal sudah mulai terlihat kulit keriput, bentuk tubuh berubah,
rambut mulai menipis. 2) Perubahan fungsi fisiologis Perubahan pada fungsi organ
juga terjadi pada lansia. Perubahan fungsi organ ini yang menyebabkan lansia tidak
tahan, terhadap temperatur yang terlalu panas atau terlalu dingin, tekanan darah
Perubahan pada indera berlangsung secara lambat dan bertahap, sehingga setiap
tersebut. Misal, kacamata dan alat bantu dengar hampir sempurna untuk mengatasi
Pada lansia, terjadi penurunan kemampuan seksual karena pada fase ini klimakterik
pada lansia laki – laki dan menopause pada wanita. Tapi, hal itu juga tidak
atau peningkatan potensi seksual juga dipengaruhi oleh kebudayaan, kesehatan dan
Kekuatan Terjadi penurunan kekuatan otot. Hal ini menyebabkan lansia lebih cepat
capai dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memulihkan diri dari
keterampilan baru Lansia yang belajar keterampilan baru cenderung lebih lambat
dalam belajar dibanding dengan yang lebih muda dan hasil akhirnya juga
kagok, yang menyebabkan sesuatu yang dibawa dan dipegangnya tertumpah dan
jatuh. Selain itu, lansia juga melakukan sesuatu dengan tidak hati – hati dan
Lansia lebih berhati – hati dalam belajar, memerlukan waktu yang lebih banyak
hal – hal baru yang tidak mudah diintegrasikan dengan pengalaman masa lalu. b)
Berpikir dalam memberi argument Secara umum terdapat penurunan kecepatan
Kreativitas Kapasitas atau keinginan yang diperlukan untuk berpikir kreatif bagi
dalam mengingat hal – hal yang baru dipelajari dan sebaliknya baik terhadap hal –
menggunakan tanda – tanda, terutama simbol visual, suara, dan gerakan, untuk
Kemampuan lansia dalam hal membaca komik berkurang dan perhatian terhadap
sebagian besar kata yang pernah dipelajari pada masa anak – anak dan remajanya.
i) Kekerasan mental Kekerasan mental tidak bersifat universal bagi usia lanjut. j)
Perubahan Minat (1.)Minat Pribadi Minat pribadi meliputi minat terhadap diri
sendiri, minat terhadap penampilan, minat pada pakaian dan minat pada uang.
Minat terhadap diri sendiri pada lansia cenderung meningkat, sedangkan minat
terhadap uang dan penampilan cenderung menurun. Untuk minat terhadap pakaian,
jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin berkurang. Hal ini lazim
diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan (social disengagement).
(3.)Minat Rekreasi Lansia cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi
yang biasa dinikmati pada masa mudanya, dan mereka hanya akan mengubah
Sikap sebagian besar lansia terhadap agama mungkin lebih sering dipengaruhi oleh
bagaimana mereka dibesarkan atau apa yang telah diterima pada saat mencapai
terhadap kegiatan keagamaan merupakan ciri orang berusia lanjut dalam beberapa
memberi pengaruh pada usia lanjut, antara lain dalam hal toleransi keagamaan dan
pada usia lanjut dibanding keanggotan itu sendiri. Mereka yang aktif di tempat 33
diri dengan pada masa tuanya dibanding mereka yang minat dan kegiatannya
lanjut usia seseorang, biasanya mereka menjadi semakin kurang tertarik terhadap
kehidupan akherat dan lebih mementingkan tentang kematian itu sendiri serta
obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak
(Sugondo, 2009). Obesitas terjadi jika dalam suatu periode waktu, lebih banyak
Obesitas terjadi jika dalam suatu periode waktu, lebih banyak kilokalori yang
kombinasi keduanya. Obesitas disebabkan oleh banyak faktor, antara lain genetik,
diduga memiliki penyebab genetik. Selain faktor genetik pada keluarga, gaya hidup
makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif.Ada
dua pola makan abnormal yang dapat menjadi penyebab obesitas, yaitu makan
dalam jumlah sangat banyak dan makan di malam hari (Farida, 2009).35 d.
ukuran, jumlah sel-sel lemak, atau keduanya, terutama yang terjadi pada pada
penderita di masa kanak-kanaknya dapat memiliki sel lemak sampai lima kali lebih
Orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung
mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang
Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran kalori dari tubuh
yaitu pengendalian rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energy
dan regulasi sekresi hormon. Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini
pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek mempengaruhi 37 porsi makan dan
waktu makan, serta berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida
dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal panjang diperankan oleh fat-derived hormon
nafsu makan. Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari
asupan energi, maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi rangsangan pada
Pada sebagian besar penderita obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga tingginya
dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, dan gender yang sama, menunjukkan etnis
Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih tinggi 4,5 kg/m2 dibandingkan dengan
etnis kaukasia. Sebaliknya, nilai IMT bangsa Cina, Ethiopia, Indonesia, dan
Thailand masing-masing adalah 1.9, 4.6, 3.2, dan 2.9 kg/m2 lebih rendah daripada
etnis Kaukasia. Hal ini memperlihatkan adanya nilai ambang batas IMT untuk
5) Manifestasi klinis Manifestasi klinis obesitas secara umum, antara lain :39 a.
Wajah bulat dengan pipi tembem dan dagurangkap b. Leher relatifpendek c. Dada
dinigenu valgum (tungkai berbentuk X) dengan kedua pangkal paha bagian dalam
(Sugondo,2009). 1) Obesitas tipe appleshaped Obesitas tipe apple shaped atau yang
jaringan lemak lebih banyak dibagian atas (upper body obesity) yaitu pinggang dan
rongga perut, sehingga tubuh cenderung menyerupai buah apel. Obesitas tubuh
retroperitoneal. Obesitas tubuh bagian atas lebih banyak didapatkan pada pria, oleh
karena itu tipe obesitas ini disebut sebagai android obesity. Tipe obesitas ini
pearshaped Pada obesitas tipe ini, distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian
panggul dan paha, sehingga tubuh menyerupai buah pir. Obesitas tubuh bagian
bawah merupakan suatu keadaan tingginya akumulasi lemak tubuh pada regio
gluteofemoral. Tipe obesitas ini lebih banyak terjadi pada wanita sehingga sering
disebut “gynoid obesity”. Resiko terhadap penyakit pada tipe ini umumnya kecil.
Pada obesitas tipe apple shaped, lemak banyak di simpan pada bagian pinggang
dan rongga perut. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan
tipe menyerupai buah pear karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap
yang berkaitan dengan obesitas, terutama obesitas apple shaped, sangat erat
metabolik ini dapat terjadi pada seseorang dengan obesitas 41 apple shaped dan
kebiasaan makan. Mengendalikan kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar
tetapi karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik pada
pengeluaran kalori akan meningkat dan jaringan lemak akan dioksidasi (Sugondo,
makanan dengan jumlah kalori yang berlebih, dapat dilakukan dengan diet yang
terprogram secara benar. Diet rendah kalori dapat dilakukan dengan mengurangi
sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti sayur dan
aktifitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan berat badan,
dalam jangka waktu enam bulan. Untuk penderita obesitas, terapi harus dimulai
obesitas dapat memulai aktifitas fisik dengan berjalan selama 30 menit dengan
menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya
diperlukan suatu strategi untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi
diet dan aktifitas fisik. Strategi yang spesifik meliputi pengawasan mandiri
terhadap kebiasaan makan dan aktifitas fisik, manajemen stress, stimulus control,
salah satu komponen penting dalam program manajemen berat badan. Sirbutramine
dan orlistat merupakan obat-obatan penurun berat badan yang telah disetujui untuk
penggunaan jangka panjang. Sirbutramine ditambah diet rendah kalori dan aktifitas
(Roux-en Y) adalah suatu intervensi penurunan berat badan dengan resiko operasi
komunikasi terapeutik adalah suatu tehnik dimana usaha mengajak klien dan
Palpasi adalah suatu tehnik menggunakan indra peraba.Tangan dan jari adalah
suatu instrument yang sensitif yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang :
pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan
menggunakan stetoskop. Menurut Komang (2012) hal yang perlu dikaji dalam
angota keluarga (nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan KK, pendidikan,
keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan 10) Agama
(harta benda) yang dimiliki keluarga (perabot, transportasi) 12) Aktifitas rekreasi
keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) 2) Tahap perkembangan keluarga
inti b) Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya penyakit menular atau
Karakteristik rumah (ukuran, kondisi dalam dan uar rumah, kebersihan, venilasi,
SPAL, air bersih, pengelolaan sampah, kepemilikan rumah, kamar mandi, denah
setempt, budayasetempat, apa ingin tinggal dengan satu suku saja) 3) Mobilitas
geografis keluarga (keluarga sering pindah rumah, dampak pindah rumah terhadap
Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota kluarga (bukan hanya kalau sakit
Stress dan koping keluarga 1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek
serta kekuatan keluarga 2) Respon keluarga terhadap stress 3) Strategi koping yang
dilakukan pada selruh anggota keluarga 49 3) Aspek pemeriksan mulai tanda vital,
rambut, kepala, mata, mulut, THT, leher, thorax, abdomen, ekstremitas atasdan
nafas pendek karena kerja, kesulitan tidur di malam hari, menggigil atau
nyeri, dan sesak b. Integritas ego Adanya/faktor stress yang lama, perasaan tidak
Nyeri dada, berhati-hati pada daerah yang sakit, gelisah e. Pernapasan Nafas
50 Adanya kondisi penekanan imun, tes HIV positif, demam atau sakit panas akut
g. Interaksi social Perasaan isolasi atau penolakan, perubahan pola biasa dalam
foto thorax, histologi, biopsi jarum, elektrosit, GDA, pemeriksaa fungsi paru. 2.
suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia dari individu atau kelompok
intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, membatasi, mencegah dan
(1978) dalam Komang (2012) sebagai berikut Proses skoring dilakukan untuk
dibuat perawat. b. Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
Skor Angka tertinggi c. Jumlahkan skor untuk semua kriteriaskor tertinggi adalah
5.
Udjianti (2010), diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada keluarga dengan
Masalah yang lazim muncul pada adalah NO Kriteria Skor Bobot 1 Sifat Masalah
Tidak/kurang sehat Ancaman kesehatan keadaan sejahtera 3 2 1 1 2 Kemungkinan
masalah Masalah berat, harus segera ditangani Ada masalah, tetapi tidak segera
Problem (P), etiologi dan Symptom/sign (S). Masalah yang lazim muncul adalah:
nyata/gangguan, terdiri dari problem (P), etiologi dan symptoms (S). Masalah yang
sakit, disebabkan karena : Dalam hal ini, keluarga tidak mengetahui cara perawatan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (NANDA 2012-
dan didasarkan kepada analisa yang menyeluruh tentang masalah. b. Rencana yang
realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang diharapkan.
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, mendorong sikap emosi yang sehat
perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi
independen adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat tanpa petunjuk dan
profesi kesehatan lain, seperti ahli gizi, fisioterapi, atau dokter. c. Dependen.
medis. Cara tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan medis dilakukan.
Setyowati dan Murwani (2008) menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada
belajar atau terciptanya suatu kondisi bagi perorangan, kelompok atau masyarakat
perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan, maka perawat bisa menentukan
dilakukan dengan : a. Evaluasi proses, fokus pada evaluasi proses adalah aktivitas
dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi
Evaluasi hasil, fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan
klien pada akhir asuhan keperawatan, bersifat objektif, feksibel, dan efesiensi. D.
(2008), perawat mendokumentasikan hasil yang telah atau belum dicapai pada
perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat, dan tim kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan
adalah : a. Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan antar anggota
mengumpulkan informasi dari klien, membuat data dasar tentang klien dan
data dasar. Informasi yang diperoleh dari pasien selama pengkajian awal dan
informasi tambahan (berupa tes diagnostic dan sumber lain) diperlukan untuk
untuk masalah risiko. 2) Catat diagnosis keperawatan risiko dan risiko tinggi ke
tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Secara umum pedoman untuk rencana
keperawatan yang efektif adalah sebagai berikut : 1) Sebelum menulis, cek sumber
harus jelas, spesifik, dapat diukur, dan kriteria hasil sesuai dengan identifikasi
catat, informasikan dan lain- lain. 5) Gunakan pena tinta dalam menulis untuk
tentang indikasi kemajuan pasien terhadap tujuan yang dicapai. Evaluasi bertujuan
Semua masalah klien diidentifikasi dalam catatan keperawatan dan terlihat pada
setiap daftar masalah dari setiap catatan perawat dengan suatu diagnosis
adalah informasi yang didapat dipasien. O : Objektif adalah informasi yang didapat