PEMBAHASAN
2.1. Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun
betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis dengan menghasilkan sel
baru dengan jumlah kromosom bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.. Setelah meiosis,
terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di
tubulusseminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk
di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel.
Pematangan sel terjadi di tubulusseminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis.
Tubulusseminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut
spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel
tubulusseminiferus. Spermatogoniaberdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan
tertentu untuk membentuk sperma.
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal:
oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu
di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang
bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula
oogonia membelahsecara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus
selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase
profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan,
ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap
hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan
miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut
oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami
pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel,
yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut
badan polarsekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder
lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan
kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang,
sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
2.2. Pembuahan
Pembuahan yaitu pertemuan inti ovum dan spermatozoa dan
membentuk zygote. Sperma yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama
2 hari melalui suatu peristiwa yang disebut koitus.
a. Persiapan untuk Pembuahan pada wanita
Sebelum ovulasi , beberapa oosit mulai matang dibawah pengaruh Hormon FSH
dan LH. Ootid yang terkandung dalam kantung grafiaan yang menghasilkan estrogen dan
progesteron untuk mempersiapkan endometrium untuk kehamilan yang memungkinkan.
Akhirnya satu folikel keluar tumbuh yang lain. Oosit yang kurang matang akan
mengalami kemunduran secara permanen.
b. Pelepasan ovum
Terjadi sekitar 14 hari sebelum periode kehamilan seorang wanita berikutnya
akan dimulai. folikel mengembangkan satu titik tipid di permukaan ovarium dan pecah,
melepaskan ovum dewasa dengan sel-sel disekitarnya pada permukaan ovarium. Ada
folikel yang bekerut menjadi korpus lateum , yang mempertahankan pembentukan
preparat uterus yang tinggi pada dinding rahim.
c. Transportasi Ovum
Diriluis di permukaan ovarium , ovum yang matang diambil oleh ujung-ujung
fimriri tuba fallopi dekat permukaan ovarium. Ovum diangkut melalui tabung aksi otot
tabung dan gerakan silia di dalam tuba. Pemupukan terjadi disepertiga distal dekat
ovarium. Ovum dibuahi atau tidak, masuk ke uterus sekitar 3 hari setelah dilepaskan dari
ovarium.
d. Persiapan untuk Konsepsi pada Pria
Persiapan pria untuk fertilisasi sel telur terdiri dari ejakulasi, pergerakan sperma
disaluran reproduksi wanita, dan persiapan fertilisasi sebenarnya.
e. Ejakulasi
Peristiwa keluarnya air mani dari penis yang mengandung sperma dan biasanya
disertai orgasme. Saat ejakulasi ini sel sperma yang dikeluarkan bahkan mencapai 250
juta jumlahnya.
f. Transportasi Sperma dalam Saluran Reproduksi Wanita
Sperma yang keluar terdorong ke dalam melalui serviks, rahim, dan saluran telur.
Kontraksi rahim yang diinduksikan oleh prostaglanin dalam cairan mani meningkatkan
gerakan sperma menuju ovum. Banyak sperma yang hilang sepanjang jalan, beberapa
dicerna oleh enzim vagina dan fagosit saluran reproduksi , sedangkan yang lain pindah ke
tabung yang salah atau melewati ovum dan keluar ke keviarperitooneum.
g. Persiapan Sperma untuk fertilisasi
Sperma tidak segera siap untuk menetralkan ovum saat ejakulasi. Saat perjalanan
ke ovum, sperma melakukan perubahan sehingga memungkinkan untuk menembus
lapisan yang mengelilingi ovum. Sperma menemus ovum dengan membenamkan
kepalanya lewat dinding ovum tersebut yang dengan segera menjadi tidak permeable lagi
bagi semua sperma lainnya.
h. Fertilisasi
Fertilisasi terjadi ketika satu spermatozoon memasuki ovum dan bergabung.
Bergabungnya kedua sel benih itu menyatu dan membentuk satu sel tunggal. Sel tunggal
ini merupakan individu yang baru dan unik kerna mampu berkembang menjadi bayi
dengan jenis kelamin serta kerakteristik yang sudah ditentukan.
d. Mempertahankan desidua
Implantasi dan kelangsungan hidup dari konsepus sangat tergantung pada
persediaan estrogen dan progesteron yang berkelanjutan untuk mempertahankan
desidua dalam fase sekresi. zigot mensekresi human chorionic gonadotropin (hCG)
untuk menandakan bahwa kehamilan telah dimulai. dengan produksi hCG lanjutan
oleh konsepus, korpus luteum terus mengeluarkan estrogen dan progesteron daripada
kemunduran.
e. Lokasi implantasi
Konsepnya harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat agar
implantasi normal terjadi. situs implantasi penting karena itulah tempat plasenta
berkembang. implantasi normal terjadi di uterus atas (fundus. uterus atas adalah area
terbaik untuk implantasi dan perkembangan plasenta karena tiga alasan:
Uterus bagian atas kaya dengan darah untuk pertukaran gas dan nutrisi
janin yang optimal.
Lapisan uterus tebal di uterus bagian atas, mencegah plasenta melekat
begitu dalam sehingga tidak mudah terlepas setelah lahir.
Implantasi di uterus atas membatasi kehilangan darah setelah lahir karena
serat otot interlace yang kuat di area ini mengkompres pembuluh terbuka
setelah plasenta terlepas.
f. Mekanisme implantasi
Enzim yang dihasilkan oleh konsepus mengikis decidua, mengetuk sumber nutrisi
ibu. villichorionik primer akhirnya membentuk sisi ibu dari plasenta. pada tahap awal
ini, cairan nutrisi mengalir ke embrio melalui difusi (gerakan pasif melintasi
membran sel dari area yang lebih tinggi ke arah konser yang lebih rendah) karena
tidak ada sistem ciculatory yang terbentuk. hingga 10 hari konsepsi sepenuhnya
tertanam dalam desidua uterus ibu.
Sebagai implan konsepus, biasanya dekat waktu periode menstruasi berikutnya
yang diharapkan, sejumlah kecil perdarahan dapat terjadi di lokasi. wanita tersebut
mungkin berpikir bahwa pendarahan implantasi adalah periode menstruasi yang
normal.