Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari/Tanggal : Senin, 12 Februari 2018


Waktu : 10.00 – 10.20 WITA
Pertemuan Ke : 1 (TUK I)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori penglihatan
2. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
3. Tindakan Keperawatan
TUK 1 : Pasien dapat membina hubungan saling percaya
1.1 .Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapeutik
1.2 Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
1.3 Perkenalkan diri dengan sopan.
1.4 Tanyakan nama lengkap pasien dan nama kesukaan klien
1.5 Jelaskan tujuan pertemuan.
1.6. Jujur dan menepati janji.
1.7. Tunjukan sifat empati dan menerima pasien apa adanya.
1.8. Ciptakan lingkungan yang bersahabat dan tenang.
1.9. Beri perhatian dan penghargaan temani pasien walaupun tidak
menjawab.
1.10. Dengarkan pasien, beri kesempatan bicara jangan terburu-buru
tunjukan perawat mengikuti pembicaraan klien.

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang Pak, perkenalkan saya Agie Pramana, panggil saja saya
Agie. Hari ini saya dinas dari pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WITA.
Nama Bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak sekarang? Apa semalam bapak tidur
nyenyak?”
c. Kontrak
“Bapak, saya bertugas disini untuk merawat bapak selama 6 hari
kedepan dari hari Senin sampai Sabtu mulai dari jam 08.00 sampai
dengan 14.00 apabila dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00 WITA
apabila dinas sore, saya harap selama saya merawat Pak, saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik.”
Topik : “ Baiklah Pak, Bagaimana jika sekarang bapak bercerita
tentang keadaan Bapak saat ini?.”
Waktu : “ bapak mau ngobrol- ngobrol berapa lama ? bagaimana
kalau 20 menit dari jam 10.00 sampai 10.20 wita?
Tempat : “ Kita akan ngobrol dimana Pak Bagaimana kalau kita
ngobrol di kursi sebelah sana?

2. FASE KERJA
a. “Sekarang kita ngobrol-ngobrol ya pak. Bapak tidak perlu takut dan
cemas kepada saya. Ungkapkan saja apa yang bapak rasakan saat ini.
Saya akan berusaha membantu mengatasi masalahnya.”
b. “ bapak, tadi sudah menyebutkan namanya, lalu berapa umurnya
sekarang ?.”
c. “ bapak sudah berapa lama dirawat disini ?”
d. “ bapak berasal dari mana ?”
e. “bapak bersaudara berapa ?”
f. “Siapa saja yang diajak tinggal dirumah?
g. “bapak masih ingat tidak kapan dibawa kesini ?”
h. “Siapa yang membawa bapak kesini ?”
i. “Menurut bapak, dibawa kesini karena apa ?”
j. “Selama dirawat disini hal apa yang sudah bapak lakukan ?”
k. “Bagaimana perasaan bapak saat melakukan kegiatan tersebut?”
l. “Boleh saya tahu apakah hobi bapak ? bagaimana kalau sekarang
bapak bercerita tentang hobi bapak?”
m. “Wah.. ternyata bagus sekali hobinya. Boleh saya tahu apa pekerjaan
bapak sebelum disini? Bisa diceritakan tentang pekerjaannya?”
n. “Wah kegiatan bapak bagus sekali.”

3. TERMINASI
1. Mengakhiri kontrak
“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 20 menit, sekarang
sudah pukul 10.20 wita, untuk saat ini kita akhiri dulu ya bu . Tadi
bapak sudah bagus sekali mau mendengarkan saya bertanya.“
2. Evaluasi
( Subyektif ) : “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana perasaan
bapak?”
“Apakah bapak masih ingat, kita membicarakan apa
tadi pak?” “Apakah bapak bisa mengulangnya?”
( Obyektif ) : Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan
sesekali melihat perawat, kontak mata mulai bagus
3. Rencana Tindak Lanjut
Nah bapak sekarang sudah pukul 10.20 WITA, pembicaraan kita
cukupkan saja dulu sampai disini ya pak. Sekarang bapak istirahat
dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada
saya, bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi.
4. Kontrak yang akan datang
Topik :“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi
membicarakan tentang keluarga bapak?”
Waktu : “Jam berapa kita nanti bertemu bapak? Bagaimana
kalau jam 10 pagi ?”
Tempat : “bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana
kalau disini?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari, Tanggal : Selasa, 6 Februari 2017


Waktu : 10.00 – 10.20 WITA
Pertemuan Ke : 2 (TUK 2)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Penglihatan
2. Tindakan Keperawatan
TUK II : Pasien dapat mengenal halusinasinya.
2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.2 Observasi tingkah laku pasien terkait dengan
halusinasinya (dengar/lihat/penghidup/raba/kecap)
2.3 Diskusikan dengan pasien apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk
mengungkapkan perasaannya
2.4 Diskusikan dengan pasien apa yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan tersebut
2.5 Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya
bila pasien menikmati halusinasinya
B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. ORIENTASI
a. Salam Terapiutik
“Selamat pagi Bapak. Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana kabar Bapak B hari ini?”

“Tidurnya semalam bagaimana Bapak B?”


c. Kontrak
Topik : “Senang bisa berkenalan dengan Bapak B hari ini,
bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk saling
mengenal”
Waktu :“ Lamanya 20 menit, bagaimana Pak B? Jadi, kita akan
berbincang-bincang dari jam 10.00 sampai jam 10.20
lewat 20 menit nanti ya?”
Tempat : “Dimana Pak B ingin berbincang-bincang? Bagaimana
jika di sini saja Pak?”

2. Fase Kerja
a. “Bagaimana perasaan dan keadaan Pak B hari ini? Apakah ada yang
dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”
b. “Pak B tidak perlu khawatir karena kita berada di tempat yang
aman. Saya dan perawat disini akan selalu menjadi teman dan
membantu Pak B”
c. ”Apakah Pak B pernah melihat bayangan? Bayangan apa yang
Bapak lihat ? dan apakah bayangan tersebut itu terus mengikuti Pak
B?”
d. ”Apakah Pak B terus-menerus melihat bayangan tersebut atau
sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Bapak melihat bayangan
tersebut? Berapa kali sehari Bapak B melihat bayangan tersebut?
Pada keadaan apa bayangan itu muncul? Bagaimana wujudnya Pak?
Apakah pada waktu sendiri atau saat bersama dengan orang lain dan
apakah bayangan tersebut yang Bapak B lihat berbarengan dengan
suara yang Bapak dengar?”
e. ”Apa yang Bapak rasakan pada saat melihat bayangan tersebut?”
f. ”Apa yang Bapak lakukan saat melihat bayangan itu? Apakah
dengan cara itu bayangan tersebut hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
g. ”Pak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik jika bayangan itu muncul, langsung
Bapak bilang, pergi saya tidak mau dengar dan lihat, saya tidak mau
melihat. Kamu orang palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan
itu tak terdengar lagi. Coba Bapak membentak suara tersebut.
Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
h. ”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik membentak”.
i. ”Caranya sebagai berikut: saat peragakan! Nah begitu, … bagus!
Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa”

3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
“Nah. Bapak sudah 20 menit kita mengobrol. Sekarang sudah
pukul 10.20. Jadi, kita cukupkan saja dulu sampai disini ya Pak.”
b. Evaluasi
Evaluasi Subjektif : “Bagimana perasaan Bapak setelah kita
berbicang-bincang tentang bagaimana cara
berkenalan dengan teman (pasien) dan
perawat?” Bapak juga sudah mampu untuk
mempraktekannya. Bapak tampak bagus
sekali dalam mempraktekannya.”
Evaluasi Objektif : “Ekspresi wajah pasien bersahabat,
menunjukkan rasa senang, ada kontak mata,
pasien mau berjabat tangan, pasien mau
menyebutkan nama, pasien mau menjawab
salam, pasien mau duduk berhadapan
dengan perawat, pasien mau mengutarakan
masalah yang dihadapi.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak kita sudah mengobrol selama 20 menit, Bapak sudah
mampu menjawab pertanyaan saya dengan baik. Besok saya akan
kesini lagi untuk mengajak bapak mengobrol.”
d. Kontrak yang Akan Datang
Topik : “Baiklah untuk besok akan mengajak Bapak mengobrol
tentang cara melatih mengontrol halusinasi dengan
bercakap – cakap dengan orang lain”
Waktu : “Baik Pak besok kita akan bertemu lagi selama 20 menit
dari jam 10.00 sampai jam 10.20 ya Pak. Baik, saya
permisi dulu Pak. Bapak bisa melanjutkan kegiatan Bapak
yang lainnya. Terimakasih Pak atas waktunya”
Tempat :“Untuk tempatnya besok kita berbincang-bincang di sini
saja lagi ya Pak.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari/Tanggal : Selasa, 13 Februari 2018


Waktu : 10.00 – 10.20 WITA
Pertemuan Ke : 3 (TUK 3)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori
2. Tujuan Khusus
Pasien dapat mengontrol halusinasinya.
3. Tindakan Keperawatan
TUK III :
3.1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
3.2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain.
3.3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
“Selamat sore, bu. Masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?”
c. Kontrak
Topik : “Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai
cara yang telah kita latih?”
“Sesuai janji kita kemarin, saya akan melatih bapak dengan cara
yang kedua yaitu untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap dengan orang lain.”

Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 20


menit, dari pukul 10.00 sampai 10.20?”
Tempat : “bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana
jika di sini?”

2. FASE KERJA
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai melihat
sesuatu, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan bapak. Contohnya begini; … tolong, saya mulai lihat
sesuatu. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
suami,anak katakan: pak, ayo ngobrol dengan bapak soalnya bapak sedang
lihat sesuatu. Begitu bapak. coba sekarang bapak lakukan seperti saya
tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus
ya pak!”

3. TERMINASI
a. Mengakhiri kontrak
“Nah bapak, sudah 20 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul
10.20, jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi bapak bagus sekali
mau berlatih mengontrol halusinasi.”
b. Evaluasi
( Subyektif ) : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol-
ngobrol tadi?” “Apakah bapak masih ingat, kita
membicarakan apa tadi bu?”
(Obyektif) : Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak
mata mulai bagus. Pasien juga mau berbicara dengan
perawat serta pasien lain namun masih bicara
seadanya.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan
atau ditanyakan, bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya saya
kontrak waktu dengan keluarga bapak mengenai
pemberian dukungan dari keluaarga untuk mengontrol
halusinasi bapak?”
Waktu “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00?
bapak mau mengobrol berapa lama? Bagaimana jika 20
menit?”
Tempat : ”Untuk pertemuan berikutnya, bapak mau mengobrol
dimana? Apakah diruangan ini lagi ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari/Tanggal : Kamis, 8 Februari 2018


Waktu : 10.00 – 10.20 WITA
Pertemuan Ke : 4 (TUK IV)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori
2. Tujuan Khusus
Pasien dapat dukungan dari keluarga untuk mengontrol
halusinasinya
3. Tindakan Keperawatan
TUK IV :
4.1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam rawat
pasien
4.2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis
halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya.
4.3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat siang bapak, perkenalkan saya Risa perawat yang
merawat bapak di ruangan ini. Nama bapak siapa ya ? salam
kenal ya pak.
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apa pendapat Bapak
tentang bapak?”
c. Kontrak
Topik : “Kemarin pukul 10.00 kita sudah berjanji hari ini
pukul 10.00 kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang

bapak alami dan bantuan apa yang Bapak bisa berikan”


Waktu : Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana
jika 20 menit, dari pukul 10.00 sampai 10.20?”
Tempat : bapak mau berbincang-bincang di mana?
Bagaimana jika di kursi sebelah sana saja?”

3. FASE KERJA
“Apa yang Bapak rasakan menjadi masalah dalam merawat bapak. Apa
yang Bapak lakukan?”
“Ya, gejala yang dialami oleh bapak itu dinamakan halusinasi, yaitu
mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
”Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri,atau marah-marah tanpa
sebab”
“Jadi kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mendengar suara-suara,
sebenarnya suara itu tidak ada.”
“Kalau bapak mengatakan melihat bayangan-bayangan, sebenarnya
bayangan itu tidak ada.”
”Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu bapak agar bisa mengendalikan halusinasi.
Cara-cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan bapak, jangan
membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja Bapak percaya
bahwa anak tersebut memang mendengar suara atau melihat bayangan,
tetapi Bapak sendiri tidak mendengar atau melihatnya”.
”Kedua, jangan biarkan bapak melamun dan sendiri, karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-
cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat
bersama-sama. Tentang kegiatan, saya telah melatih bapak untuk membuat
jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Bapak pantau pelaksanaannya, ya dan
berikan pujian jika dia lakukan!”
”Ketiga, bantu bapak minum obat secara teratur. Jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih
bapak untuk minum obat secara teratur. Jadi Bapak dapat mengingatkan
kembali. Obatnya ada 3 macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya
untuk menghilangkan suara-suara atau bayangan. Diminum 3 X sehari
pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP
gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru
namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama
dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan”
”Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi
bapak dengan cara menepuk punggung bapak. Kemudian suruhlah bapak
menghardik suara tersebut. bapak sudah saya ajarkan cara menghardik
halusinasi”.
”Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi bapak. Sambil menepuk
punggung bapak, katakan: bapak, sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa
yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu,
bapak Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau
dengar”. Ucapkan berulang-ulang, pak”
”Sekarang coba bapak praktekkan cara yang barusan saya ajarkan”
”Bagus pak”

3. TERMINASI
a. Mengakhiri Kontrak
Nah bapak, sudah 20 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul
10.20, jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi bapak bagus sekali
sudah berdiskusi tentang apa masalah yang bapak alami dan bantuan
apa yang Bapak bisa berikan
b. Evaluasi
(Subjektif) : “Bagaimana perasaan bapak setelah berdiskusi
bersama saya?”
“Sekarang coba bapak ceritakan kembali, bantuan apa saja yang bisa
bapak lakukan disini?”
(Objektif) : keluarga mampu mempertahankan kontak mata,
keluarga mau membantu untuk mengontrol halusinasi pasien,
keluarga mampu berkomunikasi dengan baik
c. Rencana tindak lanjut
Sekarang bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau
diceritakan atau ditanyakan, bapak bisa sampaikan saat bertemu
lagi dengan saya
d. Kontrak tindak lanjut
Topik : ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya saya akan
kontrak dengan pasien mengenai memanfaatkan obat-
obatan dengan baik?”
Waktu: “Bagaimana kalau saya bertemu besok pukul 10.00?
Bagaimana jika 20 menit?”
Tempat : ”Untuk pertemuan berikutnya, bapak mau
mengobrol dimana? Bagaimana kalau di ruangan bapak
saja?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari, Tanggal : Rabu, 14 Februari 2018


Waktu : 10.00 – 10.20 WITA
Pertemuan Ke : 5 (TUK 5)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Penglihatan
2. Tindakan Keperawatan
TUK V : Pasien dapat memanfaatkan obat-obatan dengan baik
5.1 Diskusikan dengan pasien tentang manfaat dan
kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis,
cara, efek terapi, dan efek samping penggunaan obat
5.2 Pantau pasien saat penggunaan obat
5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan
benar
5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter
5.5 Anjurkan pasien untuk konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN


1. ORIENTASI
a. Salam Terapiutik
“Selamat pagi Pak. Bagaimana perasaan Bapak hari ini?

“Apakah bayangan yang sering Bapak lihat masih muncul? Apakah


sudah dipakai cara-cara yang telah kita latih?”

“Bagaimana hasilnya?”

“Bagus! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang
keempat yaitu cara menggunakan obat secara teratur. “

b. Evaluasi/ validasi
”Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apa keluhan Bapak saat ini?”
c. Kontrak
Topik : ”Baiklah, bagaimana kalau hari ini kita bercakap-cakap
tentang menggunakan obat secara teratur?”
Waktu : “Baik disini kita akan mengobrol selama 20 menit”
Tempat : “ Tempatnya disini lagi ya Pak? Apa Bapak setuju? “
2. Fase Kerja
a. “Apakah Bapak sudah minum obat tadi pagi?”
b. “Apakah Bapak merasa ada perubahan setelah meminum obat
secara teratur?”
c. ”Apakah bayangan tersebut mulai berkurang dan hilang?”
d. “Apakah Bapak tahu guna dari obat yang Bapak minum?”
e. ”Bapak minum obat sangat penting supaya bayangan yang
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat
yang Bapak minum?”
f. “Apakah Bapak tahu kerugian dari tidak minum obat?”
g. ”Bapak obat tersebut berguna untuk pikiran agar Bapak tenang,
kalau bayangan itu sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan, nanti konsultasikan dengan dokter sebab kalau
putus obat, Bapak akan kambuh dan sulit mengembalikan ke
keadaan semula.”
h. “Apakah Bapak tahu nama obat yang Bapak minum? Bagaimana
dengan warnanya?”
i. “Bapak ingat tidak kapan jadwal minum obat? Bagaimana cara
Bapak minum obat?”
j. “Obatnya diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu
diminum sesudah makan dan tepat jamnya”
3. Fase Terminasi
a. Mengakhiri Kontrak
“Nah. Bapak sudah 20 menit kita mengobrol. Sekarang sudah
pukul 10.20. Jadi, kita cukupkan saja dulu sampai disini ya Pak.”
b. Evaluasi
Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
bercakap-cakap cara yang keempat tentang
cara menggunakan obat secara teratur? “Bagus
sekali! Coba sebutkan sudah berapa cara yang
sudah kita lakukan.” “Bagus sekali Pak sudah
bisa menjawab pertanyaan saya”
Evaluasi Objektif : Pasien dapat menyebutkan manfaat sama dosis
dan efek samping obat. Pasien dapat
mendemontrasikan obat dengan benar, klien
dapat memahami minum obat tanpa konsultasi,
Pasien dapat menyebutkan enam prinsip benar
penggunaan obat.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bapak kita sudah berbincang-bincang selama 20 menit, Bapak
sudah mampu menjawab pertanyaan saya dengan baik. Bagaimana
perasaan Bapak setelah melakukan 4 cara menghilangkan bayangan
tersebut?”

d. Kontrak yang Akan Datang


Topik : “Baiklah,bagaimana jika besok kita akan memperdalam
lagi 4 cara menghindari bayangan yang Bapak lihat? ”
Waktu : “Untuk waktunya besok kita mengobrol selama 20 menit.
Apakah Bapak bersedia?”
Tempat : “Tempatnya di sini lagi bagaimana Pak?”

Anda mungkin juga menyukai