Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PELAKSANAAN ROLEPLAY KEPALA RUANG (KARU)

DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS

Di Susun Oleh :
Vatin Ashari Rahmawati
2011040145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepala ruang (Karu) memiliki peran sebagai first line manager di sebuah rumah sakit.
Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu menentukan strategi yang
tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi organisator yang cetakan, motivator yang
efektif, pengawas yang objektif dan rasional, penilai yang tidak berpengaruh oleh
pertimbangan- pertimbangan yang subjektif dan emosional disamping keahlian pribadi.
(Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang juga
meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing, actuating dan
controling. Pengorganisasian yang dilakukan pimpinan meliputi kewenangannya, tanggung
jawabnya, pendelegasian tugas termasuk pengorganisasian perawatan di tingkat ruang dalam
memberikan asuhan keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan fungsi pengarahan
kepala ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf, mengkoordinasi dan memotivasi staf
keperawatan. Fungsi pengarahan ini adalah merupakan fungsi dari kepemimpinan seorang
kepala ruangan secara menyeluruh seperti, bagaimana gaya kepemimpinannya, bagaimana
mengelola konflik dan sebagainya (Pratiwi dkk, 2010).
Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan di ruangan
yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian dan
pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat memadukan berbagai kegiatan pelayanan di ruang
rawat inap baik perawatan maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya sesuai kebutuhan
pasien (Aditama, 2010). Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional.
Untuk dapat melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa keahlian manajemen
yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal dengan cara
meningkatkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan perawat dengan jenjang S-I
keperawatan dan sudah mengambil pendidikan ners. Perawat yang meningkatkan pendidikan
berguna untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam mengelola pelayanan
keperawatan kepada pasien di rumah sakit atau komunitas. Selain itu perawat juga
diharapkan mampu melakukan riset dan kajian ilmiah terhadap masalah-masalah yang
ditemui di klinik serta masalah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Namun kondisi saat ini masih banyak perawat S-I yang belum mengambil ners, diharapkan 3
semua pendidikan yang ada di rumah sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai perawat
profesional (lulusan D-III Keperawatan) dan pada tahun 2015 sudah lebih dari 80% perawat
berpendidikan ners (Nursalam, 2015).
Perkembangan kemajuan teknologi memberikan pengaruh pada pelayanan
keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin yang dapat meberdayakan
dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya (Sofarelli and Brown, 2008).
Untuk mengelola dan memimpin para petugas keperawatan tersebut, kepala ruang
memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai
tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak hanya mengelola
orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat
menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan
keadaan kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan (Nursalam, 2014). Selain itu,
kemampuan kepala ruang dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan
berkomunikasi dengan staf keperawatan akan menentukan efektifitas fungsi kepalaruangan
(La Monica, 2008).
B. Waktu
Role play dilaksanakan pada, Hari Senin, Tanggal 3 Maret 2021.
C. Tempat
Role play dilakukan di ruang Cempaka RSUD Banyumas.
D. Peserta
Role dipraktikan oleh mahasiswa profesi Ners Vatin Ashari Rahmawati, S.Kep
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kepala Ruangan


Kepala ruang adalah seorang tenaga perawatan professional yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat (Suarli,
2009). Kepala ruang bertugas untuk membantu pembinaan dan meningkatkan kemampuan
pihak dalam pengawasan agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah
ditetapkan secara efisien dan efektif ( Nursalam, 2011).
Menurut Arief (1987) dalam Nursalam (2011) merumuskan kepala ruangsan sebagai
suatu proses kegiatan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga
pelaksana rogram, sehingga program itu dapat terlaksana sesuai dengan proses dan hasil yang
diharapkan. Kepala ruangan melakukan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan mencangkup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan
dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.
B. Tujuan Kepala Ruangan
Tujuan kepala ruangan adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung,
sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan hasil yang baik.
C. Fungsi Kepala Ruangan
Menurut Marquis dan Houston (2000) Adapun fungsi kepala ruangan adalahsebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan -
peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta
merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan
metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan
fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf
baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi
kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya tersebut
sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi,
personalia dan lain - lain.

D. Peran Kepala Ruangan


Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengevaluasi
stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran tahunan unit yang
di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung
jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga kerjanya, dan
melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu
melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan
kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi
dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan.

E. Uraian Tugas Kepala Ruangan


Menurut Depkes (1994)Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
- Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
- Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
- Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
- Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
- Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan
kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan, Mingguan, harian).
- Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain
yang bekerja di ruang rawat.
- Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standart.
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan pihak
yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
- Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan sesuai
kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
- Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.
- Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
- Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
tentangperaturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya.
- Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan
mencatat program pengobatan
- Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat
kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan.
- Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaan dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang sedang
dialami pasien.
- Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung.
- Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam batas
wewenangnya.
- Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
- Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan
keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
- Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh kepala seksi,
kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit
- Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan lain, pasien dan
keluarga pasien yang dirawat.
- Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan
dan lingkungan.
- Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
- Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan berdasarkan macam
dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/ meneliti ulang saat pengkajianya.
- Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
- Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta
kegiatan Iain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:
- Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan,
melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan pengetahuan keterampilan di
bidang perwatan.
- Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan tenaga lain di ruang
yang berada di bawah tangung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/
golongan, melanjutkan sekolah).
- Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta obat -
obatan secara efektif dan efisien.
- Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
PERENCANAAN

A. Uraian Tugas Kepala Ruang Cempaka


N KEGIATAN TUGAS JABATAN
O
1 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar /lanjut
2 Membuat prioritas diagnosa keperawatan
3 Melakukan support kpatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu
4 Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
5 Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
6 Melakukan komunikasi terpeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
7 Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
8 Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan tindakan medik
khusus
9 Memberikan konsultasi dalam pemberian askep khusus/ bermasalah
10 Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan
11 Melakukan ringkasan pasien pindah
12 Melakukan perencanaan pasien pulang
13 Melakukan rujukan keperawatan
14 Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap: pelaksanaan
tindakan keperawatan
15 Melaksanakan studi kasus keperawatan
16 Melaksanakan survey pelayanan askep
17 Menyusun rencana kegiatan individu perawat
18 Mengorganisasikan kegiatan pelayanan keperawatan
19 Melakukan sistem / metode pemberian askep
20 Menyusun uraian tugas sesuai peran dan area praktek
21 Melakukan orientasi perawat dan mahasiswa
22 Melakukan pemberian penugasan perawat
23 Melakukan penilian kinerja perawat
24 Melakukan presoptrorship dan metorship
25 Melakukan supervisi klinik dan manajemen
26 Melakukan koordinasi teknis pelaynan keperawatan
27 Melakukan program mutu klinik pelayanan keperawatan
28 Melakukan program money pelayanan keperawatan
29 Membuat rencana bulanan
30 Membuat jadwal dinas
31 Memimpin operan
32 Melakukan supervisi
33 Memantau penyelenggaraan surveilans
34 Melakukan audit dokumen keperawatan
35 Melakukan survey kepuasan pasien dan keluarga
36 Melakukan survey kepuasan perawat dan tenaga kesehatan lain
37 Melakukan survey masalah keperawatan
38 Melakukan bed site teaching
39 Melakukan penilaian kinerja ketua team dan perawatan pelaksana
40 Membuat rencana pengembangan staf
41 Memimpin rapat keperawatan
42 Memimpin cas converence
43 Pemenuhan dan pemeliharaan sarpras perawatan dan logistic
44 Mengikuti kegiatan ilmiah
B. Perencanaa Tenaga Perawat di Ruang Cenpaka
Perencanaan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang Cempaka pada hari
Kamis, 4 Maret 2021, jumlah pasien total 8, dengan rincian ibu 6 dengan kategori tingkat
ketergatungan pasien minimal, anak 2 dengan kategori tingkat ketergantungan pasien
parsial, berikut ini jumlah tenaga yang dihitung dengan metode Daugles, sebagai berikut :
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi O,17 x 6 0,27 x 2 0,36 x 0 1,56
Sore 0,14 x 6 0,15 x 2 0,30 x 0 1,14
Malam 0,07 x 6 0,10 x 2 0,20 x 0 0,62
Jumlah 3,32

Jumlah kebutuhan tenaga perawat druang Cempaka Tanggal 4 Februari 2021, menurut
perhitungan metode Daugles, sebagai berikut :
Pagi : 1,56 dibulatkan menjadi 2 orang
Siang : 1,14 dibulatkan menjadi 2 orang
Malam : 0,62 dibulatkan menjadi 1 orang
Sehingga kebutuhan jumlah perawat yang dibutuhkan pada tanggal 4 februari 2021 untuk
shift pagi, siang, malam dengan jumlah total 5 orang.

C. Perencanaa Sarana dan Prasarana


1. Reflex Doppler : 1 buah
2. Perlengkapan alat TTV : 1 thermometer, 2 tensi, 2 oksimetri
3. Sarung tangan bersih : 1 box
4. Sarung tangan steril : 5 pasang kebutuhan utama untuk VT

D. Tingat Ketergantungan Pasien


Nomor kamar Nama Tingkat Ketergantungan
B7 Umi khalifah Minimal
B7 By. Umi Parsial
C11 Kasmini Minimal
C11 By.Kasmini Parsial
B3 Binti Nikmatul Minimal
B3 By . Binti Parsial
C2 Kasirah Minimal
C1 Yuli Purwati Minimal
C3 Mahliatun Minimal

E. Pelaksanaan Kegiatan Kepala Ruang


No Kegiatan Kepala Ruang Jam
1. Memimpin Meeting Morning 07.15 – 07.30
2. Memimpin Operan Jaga 07.30 – 08.00
Mengecek keadaan pasien dan melakukan 08.00 – 08.15
3.
interaksi dengan pasien yang ada diruangan
4. Mengobservasi Pre-Confrence 08.15 – 08.30
Melakukan supervisi controlling ke ruang 08.30 – 11.45
perawat dan memberi motivasi kepada PA
5.
dan PP untuk meningkatkan kinerja dan
asuhan keperawatan yang optimal
5. Ishoma 11.45 – 12.00
6. Mengobservasi Post-Confrence 13.00 – 13.30
Memberikan nilai kinerja tim, rewards dan 13.30 – 14.00
7. berupaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan
8. Operan jaga dinas dengan jaga sore 14.00 – 14.15

F. Struktur Organisasi Role Play Mahasiswa Ners

Kepala Ruang
Vatin Ashari Rahmawati,S.Kep

Kepala Tim
Maherta Kuswandani,S.Kep
Anggota TIM 1 Anggota TIM 2
1. Ela Novita 1. Sulistysningsih,AMK
Nurchahyanti,AMK 2. Ratna Trisnawati,
2. Fatmala Indah S.Kep,.Ns
Setiasih,AMK 3. Diah Ayu
Irnawati,S.Kep,.Ns
3. Evy Supriyati,AMK
4. Inggit 4. Rusmiati,AMK

Prihatin,Amd,Kep 5. Arin Budi

G. Kontroling
- Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langusng dengan perawat primer
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan klien
- Melalui manager area yaitu dengan pengawasan langsung melalui penglihatan sendiri,
pengamatan sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki/pengawasi kelemahan – kelemahan yang ada saat ini.
- Pengawasan tidak langsung yaitu dengan mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan.
H. STRUKTUR ORGANISASI RUANG CEMPAKA

KEPALA RUANG
Siti Yarsih, S.Kep,. Ns

KETUA TIM 1 KETUA TIM 2


Yuni Purwati, S.Kep,. Ns Dewi Puspita Tari, S.Kep,. Ns

Anggota TIM 1 Anggota TIM 2

1. Ela Novita 8. Sulistysningsih,AMK


Nurchahyanti,AMK 9. Ratna Trisnawati, S.Kep,.Ns
2. Fatmala Indah Setiasih,AMK 10. Diah Ayu Irnawati,S.Kep,.Ns
3. Evy Supriyati,AMK
11. Rusmiati,AMK
4. Inggit Prihatin,Amd,Kep
12. Arin Budi Wahyuni,AMK
13. Fitriyani,AMK
14. Fitriyani,AMK

Administrasi
Diasti Nurjanah
BAB IV

PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Berdo’a bersama untuk melaksanakan kegiatan
2. Melakukan meeteng morning dan operan jaga dari shif pagi, yang diikuti
oleh 2 perawat shift malam, 1 bidan dan 7 perawat yang shift pagi, 1
relawan bidan, dan 2 mahasisa profesi Ners UMP.
3. Mengisi informasi tambahan selama krang lebih 5 menit tentang prioritas
masalah berdaarkan hasil pengkajian manajemen ruang Cempaka tanggal
23- 25 Februari 2021
4. Menyerahkan kepada ibu Yarsih, S.Kep,.Ns selaku kepala ruang Cempaka
untuk memberikan informasi tambahan
5. Memimpin operan jaga 07.00 – 08.00 WIB
6. Mengecek SDM atau Mengabsensi perawat pelaksana shif malam, dan
mengabsen perawat pelaksana dan kepala tim untuk yang dinas pagi
7. Mengecek sarana dan prasarana ruangan
8. Mengecek kebutuhan pasien dan tingkat ketergantungan pasien
9. Memberikan reward kepada Perawat pelaksana shift malam dan kepada
kepala tim dan perawat pelasaksana yang untuk yang dinas pagi
11. Melakukan keliling ruangan untk melihat keadaan pasien
12. Mengobservasi pre confrence yang dipimpin oleh ketua TIM dari
mahasiswa profesi ners ump Maherta Kuswandani, S.Kep
13. Melakukan supervisi dan controlling pada perawat pelaksana
14. Melihat dan memantau kondisi pasien untuk mengetahui perkembangan
pasien
15. Mengobservasi post confrence dan memberikan reward kepada perawat
pelaksana dan ketua TIM setelah menyelesaiakn tugasnya
16. Memberikan nilai kinerja tim dan berupaya menningkatkan mutu asuhan
keperawatan
17. Melakukan timbang trima ( operan jaga dengan petgas yang shift sore)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Evaluasi Kerja
a. PP I : Melaksanakan tugasnya dengan baik
b. PP II : Melaksanakan tugasnya dengan baik
c. PP III : Melaksanakan tugasnya dengan baik
d. PP IV : Melaksanakan tugasnya dengan baik
e. PA I : Melaksanakan tugasnya dengan baik
f. PA II : Melaksanakan tugasnya dengan baik
2. Evaluasi kegiatan
a. Proses meteeng morning berjalan dengan baik dan membahas terkait
dengan hasil pengkajian menejemen di ruang Cempaka ang
dilaksanakan tanggal 23-25 Februari 2021
b. Proses timbang trima berjalan dengan baik
c. Proses pre confrence yang dipimpin Maherta, S.Kep pada PP I, PP II ,
PP III dan PP IV berjalan dengan baik tentang rencana PP I, PP II, PP
III, dan PP IV terhadap pasien kelolannya.
d. Perawat pelaksana dan perawat associate melaksanakan masukan sari
kepala ruang pada saat supervisi
e. Proses post confrence berjalan dengan baik tentang hasil implementasi
PA dan PA II terhadap paien kelolaannya dan melaksanakannya dengan
baik tentang rencana yang telah dibuat .
B. Saran
1. Untuk kepala ruang pada saat memimpin operan sebaiknya mengecek
tingkat ketergantungan pasien, SDM, sarana dan prasarana ruangan
2. Meningkatkan koordinasi yang optimal antara kepala ruang, perawat
asosiatife dan perawat pelaksana
3. Pertahankan dan tingkatkan proses MPKP ( meeteng morning, operan,
pre conference, dan post conference )
Daftar pustaka

Robbins, Stephen P. & Mary Coulter. (2007). Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta:

Indeks.

Robbins, S.P. & Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba

Simamora, (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC. Siswanto,

H.B. (2009). Pengantar manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Siswana,

Erwin & Suyanto. (2008). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di

Rumah Sakit. Jogjakarta : Mitra Cendikia Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai