Anda di halaman 1dari 9

KOLABORASI

Dr. SITI NUR KHOLIFAH, M.Kep, Sp.Kom


Definisi

 Kolaborasi merupakan proses kompleks


membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan dan disengaja, serta menjadi
tanggung jawab bersama untuk merawat
klien, kadangkala terjadi dalam hubungan
yang lama antar tenaga profesional
kesehatan (Lindeke dan Sieckert, 2005).
8 karakteristik Kolaborasi

1. Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.


2. Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian
kesuksesan.
3. Adanya tujuan yang masuk akal.
4. Ada pendefinisian masalah.
5. Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.
6. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi pilihan.
7. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang
terlibat.
8. Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.
Elemen Kunci Efektivitas Kolaborasi

1. Kerjasama
2. Asertivitas
3. Tanggung jawab
4. Komunikasi
5. Otonomi
6. Koordinasi
7. Kolegalitas
8. Mutualitas
9. Kepercayaan
Manfaat Kolaborasi
1. Memberikan pelayanan kesehatan keluarga yang berkualitas
dengan menggabungkan keahlian unik profesional.
2. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efesiensi
sumber daya.
3. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
4. Meningkatkan kohesivitas antar tenaga kesehatan profesional
5. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga
kesehatan profesional.
6. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efisiensi sumber
daya
7. Meningkatkan kepuasan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan
kerja
8. Peningkatan akses ke berbagai pelayanan kesehatan
9. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
10. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga
kesehatan profesional sehingga dapat saling menghormati dan
bekerja sama
11. Untuk tim kesehatan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman
Model/Jenis Kolaborasi Tim Kesehatan

1.Fully Integrated Major


Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki
tanggung jawab dan kontribusi yang sama untuk tujuan
yang sama.
2. Partially Integrated Major
Bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki
tanggung jawab yang berbeda tetapi tetap memiliki tujuan
bersama.
3. Joint Program Office
Bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama
tetapi memiliki hubungan pekerjaan yang
menguntungkan bila dikerjakan bersama.
4. Joint Partnership with Affiliated Programming
Kerja sama untuk memberikan jasa dan umumnya tidak
mencari keuntungan antara satu dan lainnya.
5. Joint Partnership for Issue Advocacy
Bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka panjang
tapi dengan tujuan jangka pendek, namun tidak harus
membentuk tim yang baru.
GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai