Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Oleh:

ELMELISA LUTURMAS
A1C121013

PROGGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2021
A. Definisi
Kebutuhan aman dan nyaman Potter & Perry (2006) mengungkapkan kenyamanan
atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan
keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat
atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpenito, 2006). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat
aspek yaitu:
1. Fisik. berhubungan deng sensasi tubuh
2. Sosial. Berhubungan dengan interpersonal keluerga dan sisoal
3. Psikospiritual. Berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang
meliputi herga diri, seksualitas dan makna kehidupan.
4. Lingkungan. Berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia
seperti, cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya (Wahyudi &
Abd.Wahid, 2016).
B. Etiologi
1. Gejala penyakit
2. Kurang pengendalian situasional/lingkungan
3. Ketidakadekuatan sumber daya (mis. dukungan, finansial, sosial dan pengetahuan)
4. Kurangnya privasi
5. Gangguan stimulus lingkungan
6. Efek samping terapi (misal medikasi, radiasi dan kemoterapi)
7. Gangguan adaptasi kehamilan
C. Patofisiologi
Fisiologis
Sistem/fungsi normal sistem rasa aman dan nyaman Pada saat impuls ketidak
nyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak dan thalamus, sistem saraf
otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang
simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis.
E. Manifestasi Klinis
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh tidak nyaman
Objektif
1. Gelisah
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh sulit tidur
2. Tidak mampu rileks
3. Mengeluh kedinginan/kepanasan
4. Merasa gatal
5. Mengeluh mual
6. Mengeluh lelah
Objektif
1. Menunjukan gejala distress
2. Tampak merintih/menangis
3. Pola eliminasi berubah
4. Postur tubuh berubah
5. Iritabilitas
F. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan urine
3. Elektrokardiogram (EKG)
4. Foto Rontgen
5. Ultrasonografi (USG)
6. Computed tomography scan (CT Scan)
7. Magnetic resonance imaging (MRI)
8. Fluoroskopi
9. Endoskopi
G. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Pemberian obat-obatan
2. Non Farmakologi
a) Terapi musik
b) Distraksi
c) Hipnotis
d) Reduksi
e) Imobilisasi
H. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Mobilitas Fisik
3. Gangguan Pola Tidur
4. Defisit Nutrisi
5. Resiko Infeksi
6. Ansietas
7. Gangguan Rasa Nyaman
I. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat nyeri menurun  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Pengertian : Kriteria Hasil: intensitas nyeri
Pengalaman sensorik Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Identifikasi skala nyeri
atau emosional yang Memburuk Membaik
berkaitan dengan 1 Frekuensi nadi
kerusakan jaringan   1 2 3 4 5
aktual atau fungsional, 2 Pola nafas
dengan onset mendadak   1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
atau lambat dan
Meningkat Menurun
berintensitas ringan
3 Keluhan nyeri
hingga berat yang   1 2 3 4 5
berlangsung kurang dari 4 Meringis
3 bulan.   1 2 3 4 5
5 Gelisah
1 2 3 4 5
6 Kesulitan tidur
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Mobilitas Mobilitas Fisik Dukungan mobilisasi
Fisik Observasi:
D.0054 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
diharapkan mobilitas fisik meningkat  Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
Keterbatasan dalam Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat sebelum memulai mobilisasi
gerakan fisik dari suatu Menurun Meningkat
atau lebih ekstremitas 1 Pergerakan ekstremitas
secara mandiri   1 2 3 4 5
2 Kekuatan otot
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Nyeri
  1 2 3 4 5
4 Kaku sendi
  1 2 3 4 5
5 Gerakan terbatas
1 2 3 4 5
6 Kelemahan fisik
1 2 3 4 5

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pola Tidur Pola tidur Dukungan Tidur
D.0055 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan pola tidur membaik  Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik dan/atau
Gangguan kualitas Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat psikologis)
dan kuantitas waktu Menurun Meningkat
tidur akibat factor 1 Keluhan sulit tidur
eksternal   1 2 3 4 5
2 Keluhan sering terjaga
  1 2 3 4 5
3 Keluhan tidak puas tidur
1 2 3 4 5
4 Keluhan pola tidur berubah
1 2 3 4 5
5 Keluhan istirahat tidak cukup
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status Observasi:
nutrisi terpenuhi.  Identifikasi status nutrisi
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Asupan nutrisi tidak Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
cukup untuk Menurun Meningkat
memenuhi kebutuhan 1 Porsi makanan yang dihabiskan
metabolisme.   1 2 3 4 5
2 Berat Badan atau IMT
  1 2 3 4 5
3 Frekuensi makan
  1 2 3 4 5
4 Nafsu makan
  1 2 3 4 5
5 Perasaan cepat kenyang
  1 2 3 4 5

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perencanaan Keperawatan
Risiko Infeksi Tingkat Infeksi Tujuan & Kriteria Hasil Pencegahan infeksi Intervensi
D.0142
Ansietas Tujuan: Setelah
Tingkat Ansietas dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam glukosa Observasi:
Reduksi Ansietas
D.0080 derajat infeksi menurun.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam 
Observasi: Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
Pengertian : Kriteria Hasil:
diharapkan tingkat ansietas menurun Terapeutik
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Berisiko
: mengalami Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Pengertian Kriteria Hasil:   Identifikasi
Batasi jumlah pengunjung
kemampuan mengambil keputusan
peningkatan
Kondisi emosi danterserang Memburuk Meningkat
Cukup Sedang Menurun Menurun
Cukup
oganisme
pengalaman patogenik
subjektif 1 Demam Memburuk Menurun
1   1
Konsentrasi 2 3 4 5
individu terhadap objek
  2 Kemerahan
1 2 3 4 5
yang tidak jelas dan 1 2 3 4 5
spesifik akibat antisipasi 2 Pola tidur
  3 Nyeri1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
4 Bengkak
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
5 Kadar sel darah putih
  1 2 3 4 5
bahaya yang  Monitor tanda-tanda ansietas
memungkinkan individu Terapeutik:
melakukan tindakan  Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
untuk menghadapi kepercayaan
ancaman  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
dialami
 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
 Latih teknik relaksasi

Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun


Meningkat Menurun
3 Perilaku gelisah
Diagnosa   1 2 3 4 Perencanaan5 Keperawatan
Keperawatan 4 Tujuan & Kriteria Hasil
Verbalisasi kebingungan Intervensi
Gangguan Rasa   Status Kenyamanan
1 2 3 4 5 Terapi Relaksasi
Nyaman 5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi Observasi:
D.0074 Tujuan: Setelah
1 dilakukan
2 tindakan keperawatan
3 43x24 jam diharapkan
5  Identifikasi penurunan tingkat energi,
6 statusPerilaku
kenyamanan
tegangmeningkat ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang
Pengertian : Kriteria Hasil:
1 2 3 4 5 mengganggu kemampuan kognitif
Perasaan kurang Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
senang, lega dan Meningkat Menurun
sempurna dalam 1 Keluhan tidak nyaman
dimensi fisik,   1 2 3 4 5
psikospritual, 2 Gelisah
lingkungan dan sosial. 1 2 3 4 5
3 Keluhan sulit tidur
1 2 3 4 5
4 Lelah
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
5 Postur tubuh
  1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008).Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien. Jkarta: Salemba Medika.
Carpenito. (2006).Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi
1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Potter, Patricia A., Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktik Edisi 4. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai