Oleh
Junaidin S.kep
20.04.004
1) Data demografi
(a) Biodata
(1) Nama : Tn. S
2) Keluhan utama
Pada hari Sabtu, Tn. S masuk ke RS dan didampingi oleh istrinya, istri pasien
mengatakan tiba-tiba pasien merasa lemas dan tidak mampu berdiri serta merasakan
nyeri kepala. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan bahwa tekanan darah pasien
4) Riwayat kesehatan
tersebut, ia baru saja pulang dari sawah, setelah pasien tiba dirumah
kemudian kepalanya terasa nyeri dan merasa lemas serta tidak mampu berdiri
(3) Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau tetap sama?
asam urat.
1) Bagan genogram
? ?
43 46
47
25
serangan pertama terjadi kurang lebih 1 tahun yang lalu, namun tidak dirawat di Rumah
Sakit.
Kebiasaan:
(1) Merokok :
(2) Makanan :
kemudian setelah beberapa tahun sudah tidak merasakan nyeri lagi meskipun tekanan
(1) Apakah pernah membeli obat untuk menghilangkan rasa nyeri? Pasien mengatakan
darahnya saja, karena sebelumnya pasien tidak pernah merasakan nyeri, kecuali
(a) Nonton √
(b) Nyanyi
(c)
(d) Cerita
(e) Dll;
(a)Sebelum berada di RS
(1) Tidur :-
(2) Makan :-
(3) Bekerja :-
:-
(4) Interaksi social
(b)Selama berada di RS
(1)Tidur :-
(2)Makan :-
(3)Bekerjaaktivitas :√
(4)Interaksi Sosial :-
(4) Gejala klinik lain yang menyertai nyeri
a. Mual :-
b. Muntah :-
c. Pusing :√
d. Konstipasi :-
e. Suhu Tubuh :-
f. Menggigil :-
g. Dll; :-
8) Riwayat aspek psikososial
Pasien mengatakan merasa cemas dan stres karena baru pertama kali di rawat di Rumah
Sakit
9) Pemeriksaan fisik
a) Tanda-tanda vital
(1) Tekanan darah : 200/120 mmHg
c) Mulut
d) Muskuloskeletal
4 4
4 4
e) Status neurologis
E :4
V :5
M :6
1) Pemeriksaan diagnostik
(a) Laboratorium :
Kimia Darah Nilai Rujukan
a. Glukosa 1. 128
a. Bilirubin 1. 0,1-1,2
1. Total 2. ≤0,2
2. Direct 3. ˂0,75
3. Indirect
L :19-44
c. Creatinine 1, 0 P :0.5-1,0
L : 0, 7-1, 2
L :3, 5-7,2
a. Data Subjektif
a. keluarga pasien mengatakan pola eliminasi BAK lancar dengan frekuensi ±3 kali
sehari dengan warna kunung jernih
b. keluarga pasien mengatakan dengan pola eliminasi BAB lancar dengan frekuensi 1
kali sehari, konsistensi lunak dengan warna kuning
b. Data subjektif
Palpasi suprapubik : tidak ada distensi dan vesica urinaria tidak teraba.
Nyeri ketok ginjal : tidak ada nyeri ketok pada ginjal kiri dan ginjal kanan
a. Data Subjektif
B. Data Objektif
1) Observasi
Makan :3 0: Mandiri
BAK :3
Ambulasi :4
Gaya jalan :-
Fiksasi :-
a. Data Subjektif
a) Keluarga pasien mengatakan pola tidur pasien baik dengan lama tidur
waktu siang tidak menentu karena digunakan untuk bekerja sedangkan pola tidur
malam sekitar jam 22. 00 wita – 05.00 wita
b. Data objektif
Observasi
b. Klasifikasi data
1. DS :
b) Istri pasien mengatakan 1 hari sebelum ke RS klien mengeluh lemas tidak mampu
c) Pasien mengatakan pertama kali merasakan nyeri awal terkena hipertensi, kemudian
setelah beberapa tahun sudah tidak merasakn nyeri lagi meskipun tekanan darahnya
serangan pertama terjadi kurang lebih 1 tahun yang lalu, namun tidak dirawat di
Rumah Sakit
g) Pasien mengatakan merasa cemas dan stres karena baru pertama kali di rawat di
Rumah Sakit
i) Q : Seperti berdenyut
l) T : Hilang timbul
2. DO :
f) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 200/120 mmHg
Pernapasan :26×/menit
(5)Therapi Medis :
(a)Piracetam 2×1 ( Pagi dan Malam)
(d)Furosemid/24 jam
(e)IVFD RL 20 tpm
(6)Pemeriksaan Diagnostik
c. Analisa data
No. Data Etiologi Problem
peningkatan kolestrol.
dalam sehari
kolestrol lainnya.
DO :
Resistensi pembuluh
1. Nampak pasien lebih banyak berbaring
darah otak
2. Nampak pasien berbaring dengan sesekali
6. Tanda-tanda vital
( Pagi)
4) Furosemid/24 jam
5) IVFD RL 20 tpm
6) Pemeriksaan diagnostik
(a). Kolestrol total 253 mg/dl (b). Ekg :
Hypertrofi ventrikel dan repolarisasi abnormal
d. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhungan iskemia
2. Gnagguan Pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
e. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan & kriteria Intervensi
hasil
keperawatan 3× c. Memonitor
(mampu
menggunakan teknik
non
farmakologi
relaksasi nafas
dalam)
2. Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang
3. (Skala nyeri 5
menjadi skala
nyeri 1)
2 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Tidur
pola tidur tindakan
berhubungan keperawatan selama Observasi
dengan 3x24 jam, diharapkan
kurang Gangguan pola tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
kontrol tidur Membaik. Dengan Terapeutik
Kriteria Hasil: 1. Melakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan
1. Keluhan sulit 2. Memodifikasi lingkungan
tidur Edukasi
2. Keluhan sering 1. Ajarkan relaksasi otot atau cara nonfarmokologi
terjaga lainya
3. Keluhan tidak 2. Anjurkan mengihandari makan atau minuman
f. Implementasi keperawatan
Hasil :
kepala
b) Skala nyeri 5
2. Melakukan pengukuran
Hasil :
a) TD : 200/120 mmHg
b) N : 90×/ menit
c) P : 24×/ menit
d) S : 36, 7°C
dalam
10:09 Hasil :
yang diajarkan
a) TD : 200/120
mmHg
b) N : 100×/ menit
c) S : 36°C
d) P : 24×/ menit
e) Skala nyeri 5
f) Pasien mengatakan
Hasil :
tablet.
Hasil :
lemas
dilakukan
Hasil :
a) TD : 200/100 mmHg
b) N : 90×/ menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
e) Skala nyeri 5
Hasil :
benar
3. Melakukan pengukuran
setelah dilakukan
tindakan
Hasil :
a) TD : 200/100
10:55
mmHg
b) N : 90×/ menit
c) S : 36°C
d) P : 22×/ menit
e) Skala nyeri 5
4. Pemberian terapi
amlodivin 1 tablet
Hasil :
belum mengalami
penurunan
a. Pasien nampak
12:10
penjelasan mengenai
fikiran
6. Menganjurkan pasien
untuk lebih sering
menggunakan teknik
bimbingan
Hasil :
a. Pasien nampak
kooperatif
1. Menginidentifikasi pola
aktivitas dan tidur.
2. Selasa/ 02 Gangguan pola Hasil:
10:00
februari tidur Pasien mengeluh tidak bisa
2021 berhubungan tidur karena nyeri kepala
dengan kurang bagian belakang hilang timbul
kontrol tidur 2. Memfasilitasi tempat
tidur yang nyaman
Hasil :
klien nampak masih belum
bisa tidur
nonfarmokologi lainya
hasil :
klien mampu melakukan
tekhnik napas dalam
3. Anjurkan mengihandari
makan atau minuman
yang mengganggu tidur
Hasil :
klien belum mampu
menghindari makanan dan
minuman yg membuat klien
tidak bisa tidur
pasien
12:00 Hasil :
a) TD : 190/110 mmHg
b) N : 90×/ menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
e) Skala nyeri 3
2. Pemberian obat
amlodivin
Hasil :
g. Evaluasi Keperawatan
merasa nyeri
b) Pasien mengatakan
memikirkan penyakitnya
merasa lemas
d) P : Nyeri ketika
beraktivitas
e) Q : berdenyut
f) R : Oksipital kepala
h) T : Hilang timbul
DO :
a) TD : 200/120 mmHg
b) N :100×/m
c) S :36°C
d) P : 24×/menit
berbaring
menghembuskan nafas
A:
P:
b) Lanjutkan intervensi
dalam
(HE)
d) Lanjutkan pemberian
terapi sesuai anjuran
dokter
2. Selasa/02 Nyeri akut b.d iskemia 13:00 S:
februari
2021 a) Pasien mengatakan
sama
b) P : Nyeri ketika
beraktivitas
c) Q: Berdenyut
d) R :Bagian oksipital
(belakang kepala)
e) S : Skala nyeri 5
(sedang)
f) T : Hilang timbul
O:
a) TD : 200/100 mmHg
b) N : 90×/ menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
e)
Pasien nampak sudah
mulai mampu berdiri
mulai mampu
melakukan teknik
benar
P:
a) Lanjutkan intervensi
d) Q : Berdenyut
e) R : Bagian oksipital
f) S : 3 (ringan)
g) T : Hilang timbul
O:
a) TD : 190/110 mmHg
b) N : 90×/ menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
A:
a) Lanjutkan intervensi
penggunaan teknik
relaksasi nafas
dalam
c) Lanjutkan
pemberian therapi
farmakologi sesuai
anjuran dokter
P : Lanjutkan intervensi
Dukungan Tidur
2 Kamis/04 februari Gangguan pola tidur 08.00 S : Pasien mengeluh
2021 berhubungan dengan masih belum bisa
tidur
O : pasien tampa
gelisah
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi Dukungan
Tidur
O : Pasien tampak
gelisa
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi Dukungan
tidur
O : Pasien bias
bernafas dengan baik
A : Masalah sebagian
teratasi
P : Pertahankan
intervesi
1 Sabtu 06 Februari Gangguan pola tidur 08.00 S : Pasien bisa
2021 berhubungan dengan menghindari
makanan dan
minuman yang
menggangu pola tidur
A : Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi