Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemenuhan Keperawatan Dasar
Manusia

Disusun Oleh :

Atjeng Tri Hartanthi (202205031)


Choirunnisa (202205049)
Finda Arifka Rizki (202205033)
Fifiana Saela Elina (202205005)
Icha Aprilia (202205036)
Muhammad Alif Maftuh (202205021)
Muhammad Rifal Anufus (202205013)
Nita Ristya Arum Rasmi (202205020)
Salwa Nabila Putri (202205037)
Zhafira Ghania Rosa (202205012)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KELUARGA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
T.A 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena berkat rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebutuhan Istirahat dan Tidur” dengan baik dan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Manusia meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk membangun
makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari para
pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebik baik. Kami harap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1 Definisi Istirahat dan Tidur...................................................................2


2.2 Jenis-Jenis Istirahat dan Tidur..............................................................2
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur...........................................3
2.4 Macam-Macam Gangguan Tidur..........................................................4
2.5 Manfaat Tidur.......................................................................................4
2.6 Asuhan Keperawatan............................................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................8

3.1 Kesimpulan...........................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istirahat dan tidur merupakan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Untuk dapat
berfungsi secara normal, maka setiap orang yang memerlukan istirahat dan tidur yang
cukup. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh memiliki proses pemulihan untuk
mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal.

Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energiyang
diharapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga
memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya. Oleh karena itu, kami membuat
makalah yang berjudul “Kebutuhan Istirahat dan Tidur”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi istirahat dan tidur?
2. Apa saja jenis-jenis tidur?
3. Apa saja yang faktor yang mempengaruhi tidur?
4. Apa saja macam-macam gangguan tidur?
5. Apa manfaat dari tidur?
6. Bagaimana asuhan keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi istirahat dan tidur
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tidur
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan istirahat dan
tidur
4. Untuk mengetahui macam-macam gangguan tidur
5. Untuk mengetahui manfaat tidur
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Istirahat dan Tidur


Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat
berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri atau
melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan
(Hidayat, 2008).

Tidur merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak sadar karena perseptual individu
terhadap lingkungan yang menurun, pada kondisi demikian keadaan seseorang dapat
dibangunkan kembali dengan rangsangan yang cukup (Fakihan, 2016).

2.2 Jenis-jenis Tidur


1. NREM (Non Rapid Eye Movement)
Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang
pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang
alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur. Tanda-tanda
tidur NREM adalah :
a. Mimpi berkurang
b. Metabolisme turun
c. Pergerakan bola mata melambat
d. Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
e. Tekanan darah turun
f. Kecepatan pernafasan turun
Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung kurang lebih 1 jam, pada fase ini
biasanya masih bisa mendengarkan suara disekitarnya, sehingga akan mudah
terbangun. Tidur NREM mempunyai 4 tahap yang masing-masing ditandai
dengan pola gelombang otak.
a. Tahap 1
Tahap ini merupakan tahap transisi dimana seseorang beralih dari sadar
menjadi tidur yang ditandai dengan seseorang merasa kabur dan rileks, seluruh
otot menjadi lemas, kelopak mata menutup mata, kedua bola mata bergerak ke
kiri dan ke kanan, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas.
Seseorang yang tidur pada tahap ini dapat dibangunkan dengan mudah.
b. Tahap 2
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terusmenurun.
Tahap ini ditandai dengan kedua bola mata berhenti bergerak, suhu tubuh
menurun, tonus otot perlahan-lahan berkurang, serta kecepatan jantung
dan pernafasan turun dengan jelas, tahap ini berlangsung sekitar 10-15
menit.

2
c. Tahap 3
Tahap ini merupakan dimana seseorang dalam keadaan fisik yang lemah
lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh, kecepatan jantung,
pernafasan dan proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat
dominasi saraf parisimpatis.
d. Tahap 4
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan
predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan
pernapasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan
sulitdibangunkan. Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM
dan berakhir dengan tidur REM dan tahap ini berlangsung 15-30 menit.

2. REM (Rapid Eye Movement)


Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” kerena halmini bersifat paradoks, yaitu
seseorang dapat tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Tidur REM
merupakan pola tidur yang dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif.
Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah yang sesuai agar orang itu
tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola
tidur ini juga ditandai dengan perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul
sewaktu tahap tidur NREM dan tahap tidur REM adalah bahwa mimpi yang
timbul pada tahap tidur REM dapat diingat kembali, sedangkan mimpi pada
tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur NREM tidak
terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan. Tanda-tanda tidur REM adalah :
a. Gerakan mata cepat
b. Otot-otot kendor (relaksasi total)
c. Mengigau atau bahkan mendekur
d. Perubahan tekanan darah
e. Gerakan otot tidak teratur
f. Sekresi lambung meningkat
g. Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur


a. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis,
penyakit kardiovaskular, dan penyakit persarafan.
b. Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan kantuk.

3
d. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
mengganggu tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat,
mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
1. Diuretik : menyebabkan insomnia
2. Antidepresan : menyupresi REM
3. Kafein : meningkatkan saraf simpatis
4. Beta bloker : menimbulkan insomnia
5. Narkotika : menyupresi REM
h. Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang dicerna seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat mempercepat
terjadinya proses.

2.4 Macam-macam Gangguan Tidur


1. Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas
maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa.
Penyebabnya bisa karna gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah
atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia :
a. Insomnia Inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
b. Insomnia Intermiten : Kesulitan untuk tetap tertidur karna seringnya terjaga.
c. Insomnia Terminal : Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali. Beberapa
langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia antara lain : Membaca,
mendengarkan musik, dan tidur jika benar-benar mengantuk.

4
2. Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada
siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan sistem
saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karna gangguan metabolisme.

3. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba
pada siang hari. Karna kerusakan genetik sistem saraf pusat yang menyebabkan tidak
terkendalinya periode tidur REM.

4. Parasomnia
Parasomnia adalah prilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul seseorang tidur.
Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga ( misalnya : tidur berjalan, night
terror ), gangguan transisi bangun – tidur ( mengigau ), parasomnia yang terkait dengan
tidur REM ( mimpi buruk ).

5. Defrivasi Tidur
Defrivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien akibat disomnia. Penyebab
dapat mencakup penyakit misalnya demam, sulit bernafas atau nyeri, stress emosional,
obat-obatan, gangguan lingkungan dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan
waktu kerja.

5
6. Apnea saat tidur
Apnea saat tidur adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik pada saat tidur. Kondisi
ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga dimalam hari,
insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari.

2.5 Manfaat Tidur


1. Menjauhi stress
2. Mencerdaskan otak
3. Tubuh ideal
4. Meningkatkan daya ingat
5. Menjaga kesehatan jantung
6. Mengontrol kadar gula darah
7. Meningkatkan konsentrasi dan produktivitas
8. Mengedalikan berat badan dan nafsu makan

2.6 Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Riwayat tidur/ kebiasaan tidur
1) Kesulitan tidur
2) Banyaknya tidur klien
3) Posisi saat tidur
4) Kebiasaan menjelang tidur
5) Lingkungan yang tidak disukai klien
6) Pengunaan obat-obat tidur
b. Pemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan fisik pada klien yang mengalami gangguan
istirahat dan tidur sama dengan pengkajian fisik yang lainnya yang melipti
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan fisik ini lebih difokuskan
kepada keadaan tubuh yang menyebabkan gangguan pada istirahat dan tidur,
misalnya perut yang lapar, kekenyangan, adanya luka, nyeri, bau tidak enak,
pusing.
c. Penampilan wajah
1) Mata tampak cekung
2) Tampak kurang bergairah
3) Bengkak pada kelopak mata
4) Terdapat area gelap sekitar wajah

6
d. Tingkah laku
1) Kurang perhatian
2) Berbicara pelan
3) Gelisah dan selalu menguap
4) Mudah tersinggung

2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan : cemas, nyeri, stress
b. Letih berhubungan dengan insomnia
c. Resiko injuri berhubungan dengan somnabulisme
e. Tidak efektifnya coping berhubunagn dengan kehilangan tidur

3. Intervensi
a. Anjurkan klien untuk tidak minum air berlebihan sebelum tidur
b. Mengurangi atau menghilangkan distraksi lingkungan dan gangguan tidur
c. Memberikan pendidikan kepada klien tentang gangguan istirahat dan tidur
d. Kolaborasi pemberian obat tdiur
4. Implementasi
Tindakan keperawatan pada orang dewasa:

a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan


b. Support kebiasaan sebelum tidur
c. Hindari latihan fisik yang berlebihan dan rangsangan mental yang berlebihan sebelum
tidur
d. Berikan rasa nyaman dan relax
e. Penyuluhan pada klien untuk meningkatkan tidur

5. Evaluasi
1. Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan
meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur
2. Klien melaporkan perasan nyaman setelah terbangun dipagi hari dengan meminta
klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur
3. Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu
dengan mengobservasi ekspresi dan perilaku non verbal pada saat klien terjaga
4. Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10
jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.

7
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan semua orang. Setiap individu
mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang baik, benar dan teratur akan memberikan efek
yang baik bagi kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan kesimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap
stuktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.

3.2 Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.
Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.
Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan
tidur prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kompetensi yang baik terkait
denagn kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan
baik dan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://fawaid625.blogspot.com/2016/05/makalah-konsep-kebutuhan-istirahat-
dan.html?m=

https://www.academia.edu/37749987/Makalah_Kebutuhan_Istirahat_dan_Tidur_docx

https://www.alodokter.com/9-manfaat-istirahat-dan-tidur-yang-cukup

https://www.coursehero.com/file/51513259/MAKALAH-KEBUTUHAN-ISTIRAHAT-
DAN-TIDURdocx/

Anda mungkin juga menyukai