Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena berkat rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebutuhan Istirahat dan Tidur” dengan baik dan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Manusia meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk membangun
makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari para
pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebik baik. Kami harap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
3.1 Kesimpulan...........................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energiyang
diharapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga
memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya. Oleh karena itu, kami membuat
makalah yang berjudul “Kebutuhan Istirahat dan Tidur”.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Tidur merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak sadar karena perseptual individu
terhadap lingkungan yang menurun, pada kondisi demikian keadaan seseorang dapat
dibangunkan kembali dengan rangsangan yang cukup (Fakihan, 2016).
2
c. Tahap 3
Tahap ini merupakan dimana seseorang dalam keadaan fisik yang lemah
lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh, kecepatan jantung,
pernafasan dan proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat
dominasi saraf parisimpatis.
d. Tahap 4
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan
predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan
pernapasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan
sulitdibangunkan. Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM
dan berakhir dengan tidur REM dan tahap ini berlangsung 15-30 menit.
3
d. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
mengganggu tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat,
mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain:
1. Diuretik : menyebabkan insomnia
2. Antidepresan : menyupresi REM
3. Kafein : meningkatkan saraf simpatis
4. Beta bloker : menimbulkan insomnia
5. Narkotika : menyupresi REM
h. Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang dicerna seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat mempercepat
terjadinya proses.
4
2. Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada
siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan sistem
saraf, gangguan pada hati atau ginjal, atau karna gangguan metabolisme.
3. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba
pada siang hari. Karna kerusakan genetik sistem saraf pusat yang menyebabkan tidak
terkendalinya periode tidur REM.
4. Parasomnia
Parasomnia adalah prilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul seseorang tidur.
Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga ( misalnya : tidur berjalan, night
terror ), gangguan transisi bangun – tidur ( mengigau ), parasomnia yang terkait dengan
tidur REM ( mimpi buruk ).
5. Defrivasi Tidur
Defrivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien akibat disomnia. Penyebab
dapat mencakup penyakit misalnya demam, sulit bernafas atau nyeri, stress emosional,
obat-obatan, gangguan lingkungan dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan
waktu kerja.
5
6. Apnea saat tidur
Apnea saat tidur adalah kondisi terhentinya nafas secara periodik pada saat tidur. Kondisi
ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga dimalam hari,
insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari.
6
d. Tingkah laku
1) Kurang perhatian
2) Berbicara pelan
3) Gelisah dan selalu menguap
4) Mudah tersinggung
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan : cemas, nyeri, stress
b. Letih berhubungan dengan insomnia
c. Resiko injuri berhubungan dengan somnabulisme
e. Tidak efektifnya coping berhubunagn dengan kehilangan tidur
3. Intervensi
a. Anjurkan klien untuk tidak minum air berlebihan sebelum tidur
b. Mengurangi atau menghilangkan distraksi lingkungan dan gangguan tidur
c. Memberikan pendidikan kepada klien tentang gangguan istirahat dan tidur
d. Kolaborasi pemberian obat tdiur
4. Implementasi
Tindakan keperawatan pada orang dewasa:
5. Evaluasi
1. Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan
meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur
2. Klien melaporkan perasan nyaman setelah terbangun dipagi hari dengan meminta
klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur
3. Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu
dengan mengobservasi ekspresi dan perilaku non verbal pada saat klien terjaga
4. Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10
jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan semua orang. Setiap individu
mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang baik, benar dan teratur akan memberikan efek
yang baik bagi kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan kesimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap
stuktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
3.2 Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.
Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.
Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan
tidur prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kompetensi yang baik terkait
denagn kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan
baik dan benar.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://fawaid625.blogspot.com/2016/05/makalah-konsep-kebutuhan-istirahat-
dan.html?m=
https://www.academia.edu/37749987/Makalah_Kebutuhan_Istirahat_dan_Tidur_docx
https://www.alodokter.com/9-manfaat-istirahat-dan-tidur-yang-cukup
https://www.coursehero.com/file/51513259/MAKALAH-KEBUTUHAN-ISTIRAHAT-
DAN-TIDURdocx/