RIO FERNANDO
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini untuk menyelesaikan tugas
kelompok kami.
Makalah kami ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Menyadari dengan ini semua kami masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi bahasa ataupun
kalimatnya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Konsep Kebutuhan Istirahat dan Tidur ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................ 2
BAB I.................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat........................................................................................4
BAB II................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
2.1 pengertian istirahat dan tidur........................................................................ 5
2.2 Klasifikasi tidur.................................................................................................. 6
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Istirahat dan tidur...................6
2.4 pola tidur normal................................................................................................ 7
2.5 macam-macam Gangguan tidur.................................................................. 8
2.6 manfaat tidur................................................................................8
2.7 Konsep asuhan keperawatan....................................................................... 9
BAB III............................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 11
3.2 Saran..................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka:............................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud istirahat dan tidur.
2. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi istirahat dan tidur.
3. Mahasiswa mampu memahami faktor apa saja yang mempengaruhi istirahat dan tidur
4. Mahasiswa mampu memahami bagaimana pola tidur yang normal.
5. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam gangguan tidur.
6. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat tidur.
7. Mahasiswa mampu mengetahui asuhan keperawatan pada kebutuhan istirahat dan tidur.
1.4 D.Manfaat
1.Bagi Penulis Agar mendapatkan pengetahuan lebih luas mengenai kebutuhan istirahat dan tidur.
2.Bagi Pembaca Agar dapat mengetahui pentingnya istirahat dan tidur dalam kehidupan sehari-hari serta
menambah wawasan mengenai istirahat dan tidur.
3.Bagi Institusi Agar mendapat tambahan referensi mengenai konsep kebutuhan istirahat dan tidur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep teori
2.1 1. Pengertian Istirahat dan Tidur
Istirahat adalah suatu keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari
kegelisahan/anxietas (Narrow,67). Istirahat juga diartikan diam bersantai setelah melakukan kerja keras.
Istirahat tidak selalu diartikan sebagai keadaan tidak beraktivitas. Menurut Tarwoto (2006) istirahat adalah
suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar.
Tidur adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan
menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton, 1981).
Menurut Potter dan Perry (2005), tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode
yang lebih lama dari keterjagaan.Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan
tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase
kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto, 2006). Kesempatan untuk istirahat dan tidur sama
pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas, maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu
membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya. (Perry dan Potter, 2005)
b. Tahap 2 NREM
1) Merupakan periode tidur bersuara.
2) Kemajuan relaksasi.
3) Untuk terbangun masih relatif mudah.
4) Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban.
c. Tahap 3 NREM
1) Tahap awal dari tidur yang dalam.
2)Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak.
3) Otot-otot dalam keadaan santai penuh.
4) Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
5) Tahap terakhir 15 hingga 30 menit.
d. Tahap 4 NREM
1) Tahap tidur terdalam.
2) Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur.
3) Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi malam yang seimbang pada
tahap ini.
4) Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam terjaga.
5) Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit.
6) Tidur sambil berjalan dan anuresis dapat terjadi.
e. Tidur REM
1) Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM. Mimpi yang kurang hidup dapat
terjadi pada tahap lain.
2) Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur.
3) Hal ini dicirikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan
respirasi dan peningkatan tekanan darah.
4) Terjadi tonus otot skelet penurunan.
5) Peningkatan sekresi lambung.
6) Sangat sekali membangunkan orang yang tidur.
7) Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata rata 20 menit. (Asmadi, 2008)
2. Diagnose keperawatan
a. Gangguan pola tidur berhubungan dengan :
1) Cemas, nyeri, stress, lingkungan tidak menunjang, dll
b. Potensial/resiko injuri berhubungan dengan somnabulisme.
c. Harga diri rendah sehubungan dengan noccturmal enuresis.
d. Tidak efektifnya coping berhubungan dengan kehilangan tidur.
e. Letih berhubungan dengan insomnia. (Wartonah, 2006)
3. Perencanaan/ intervensi
Dalam perencanaan pada prinsipnya harus memenuhi kriteria hasil yang diharapkan untuk klien dengan
masalah tidur :
a. Klien jatuh tertidur 30 menit setelah pergi tidur
b. Tidur 6 jam tanpa bangun
c. Terbangun tidak lebih dari 2 X selama tidur, dan tidur kembali dalam 15 menit
d. Klien mengatakan segar setelah bangun
e. Tidak memperlihatkan tanda-tanda kekurangan tidur. (Alimul, 2006)
4. Implementasi
Untuk klien yang dirawat, masalah tidur sering berhubungan dengan lingkingan rumah sakit atau penyakit
mereka.
Tindakan:
a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan:
1) Tutup pintu kamar klien
2) Tutup klirey sekitar bed klien
3) Cabut steker telepon
4) Perdengarkan music yang lembut
5) Kurangi cahaya berikan lampu tidur
6) Kurangi stimulus, percakapan, televisi, pengunjung
7) Tempatkan klien dengan teman yang cocok
8) Buat jadwal tindakan diluar waktu tidur
b. Support kebiasaan sebelum tidur
1) Dewasa :
a) Jalan-jalan
b) Mendengarkan musik
c) Mandi
d) Berdoa
e) Menarik nafas panjang
f) Membaca
2) Anak-anak
a) Dibacakan ceritera
b) Memegang boneka atau selimut dsb.
c) Cuci tangan dan kaki
d) Gosok gigi
e) Makan makanan yang mengandung tinggi protein missal; susu hangat, keju, kacang-kacangan.
f) Hindari banyak minum sebelum tidur
C). Hindari latihan fisik yang berlebihan dan rangsangan mental yang berlebihan sebelum tidur.
D). Berikan rasa nyaman dan relax
1) Berikan baju tidur yang longgar
2) Atur posisi setiap dua jam sekali
3) Bantu klien unyuk personal hygiene.
4) Berikan laken yang lembut, bersih dan kering, bila perlu berikan selimbut
5) Bantu klien agar BAK sebelum tidur
6) Tawarkan massage punggung sebelum tidur (remasan, gesekan, eflurasi, petrisasi dan tekanan
menyikat.
7) Berikan posisi yang enak bagi klien
8) Jadwal pemberian obat jangan mengganggu tidur
9) Beri obat analgesic bagi klien yang mengalami nyeri
10) Klien yang mengalami gangguan pernafasan berikan posisi semi fowler dan obat bronchodilator.
e. Penyuluhan pada klien untuk meningkatkan tidur
1) Latihan yang cukup pada siang hari, hindari aktifitas sebelum tidur
2) Makan makanan berprotein tinggi sebelum tidur.
3) Hindari minum kopi atau alkohol sebelum tidur.
4) Pergi ketempat tidur hanya bila ngantuk.
5) Bila tidak ngantuk lakukan aktifitas ringan sampai ngantuk,tidur dan bangun yang teratur untuk
mencegah gangguan lonceng biologis.
6) Berusaha beranjak tidur pada waktu yang sama dan hindari tidur siang/sore hari.
7) Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
(Alimul, 2006)
5. Evaluasi
Pada saat penilaian maka semuanya dikembalikan kepada kriteria yang dibuat atas diagnosa yang
muncul.Keberhasilan tindakan dapat dinilai dari ketercapaian tujuan pada setiap diagnosa yang ditegakkan.
(Wartonah, 2006)
BAB III
PENUTUP
3.1 A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai
kebutuhan istirahat dan tidur yang baik, benar dan teratur akan memberikan efek yang baik bagi kesehatan,
yaitu efek yang baik bagi kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap system syaraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan syaraf, serta berefek terhadap struktur
tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
3.2 B. Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan
kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu
berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar
sehinga perawat harus mempunyai, kompetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur
sehinga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika.
Dewanto. (2009). Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC.
H, A. (2006). Pengantar KDM Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wartonah, d. (2006). KDM dan Proses Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.