Anda di halaman 1dari 18

KONSEP HARGA DIRI RENDAH

KRONIS
KELOMPOK 2

1. AMANDA AGUSTIA LARASATI 2027004


2. DITA PERMATA MELINDA 2027014
3. INDAH PERDANA PUTRI 2027028
4. KADEK SANE WIJAYA 2027040
5. MILAH KURNIA SARI 2027050
6. PERA SARI 2027062
7. RIO FERNANDO 2027072
8. TIARA MURNI 2027084
A. KONSEP DIRI

Menurut Rogers (2004), konsep diri adalah


kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman
yang berhubungan dengan aku dan membedakan
aku dari yang bukan aku.
Komponen-komponen dalam konsep diri terdiri atas
beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut
 Gambaran Diri  Ideal diri
Hal-hal yang terkait dengan gambaran diri Hal-hal yang terkait dengan ideal diri
sebagai berikut :
adalah :
a. Fokus individu terhadap fisik lebih
menonjol pada usia remaja a. Perkembangan awal terjadi pada
b. Bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, masa kanak-kanak
dan tanda-tanda pubertas b. Terbentuknya masa remaja melalui
c. Cara individu memandang diri berdampak proses identifikasi terhadap orang
penting terhadap aspek psikologis tua, guru, dan teman
d. Gambaran yang realistic terhadap
c. Dipengaruhi oleh orang-orang
menerima dan menyukai bagian tubuh,
akan member rasa aman dalam yang dipandang penting dalam
menghindari kecemasan dan member tuntutan dan harapan
meningkatkan harga diri d. Mewujudkan cita-cita dan harapan
e. Individu yang stabil, realistic, dan pribadi berdasarkan norma
konsisten terhadap gambaran dirinya dapat
keluarga dan social
mendorong sukses dalam kehidupan
 Harga diri  Identitas dirI
Harga diri yang tinggi adalah perasaan Pengorganisasian prinsip
yang berakar dalam penerimaan diri dari kepribadian yang
sendiri tanpa syarat. Walaupun
melakukan kesalahan, kekalahan, dan bertanggung jawab
kegagalan tetap merasa sebagai terhadap kesatuan
seorang yang penting dan berharga. kesinambungan,
 Peran diri
konsistensi dan keunikan
Peran yang ditetapkan adalah peran
dimana seseorang tidak mempunyai
individu mempunyai
pilihan untuk menentukan perannya konotasi otonomi dan
sendiri. meliputi persepsi
seksualitas seseorang
B. Definisi Harga Diri Rendah

 harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai


sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung
jawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu
sering gagal maka cenderung harga diri rendah,
kehilangan kasih saying dan penghargaan orang
lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan
orang lain, aspek utama adalah diterima dan
menerima penghargaan dari orang lain.
A. Penyebab dan akibat harga diri rendah

 Penyebab harga diri rendah  Akibat dari harga diri rendah


a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
a. Rasa bersalah b. Menghindar dari orang lain
b. Adanya penolakan (menyendiri)
c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien
c. Marah, sedih, dan tidak tampak bercakap-cakap dengan
menangis klien lain/perawat
d. Tidak ada kontak mata, klien sering
d. Perubahan pola makan, menunduk
tidur, mimpi, konsentrasi e. Berdiam diri dikamar/klien kurang
mobilitas
dan aktivitas f. Menolak berhubungan dengan orang
e. Mengungkapkan tidak lain, klien memutuskan pembicaraan
atau pergi jika diajak berbicara
berdaya g. Tidak/jarang melakukan kegiatan
sehari-hari
B. Tanda dan Gejala

 Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat


penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit
 Rasa bersalah terhadap diri sendiri
 Merendahkan martabat
 Gangguan hubungan social
 Percaya diri kurangMencederai diri
C. Pohon Masalah

Isolasi sosial : Menarik Diri

Gangguan konsep diri : harga diri

Gangguan Citra Tubuh


D. Pengkajian pada pasien dengan harga diri rendah

Faktor yang mempengaruhi harga 2. Factor pencetus (Presipitasi)


diri meliputi Stresor pencetus mungkin
1. Faktor penyebab (predisposisi) ditimbulkan dari sumber-sumber
a. Penolakan orang tua internal dan eksternal seperti :
a. Trauma, seperti penganiayaan
b. Harapan orang tua yang tidak
realistis seksual dan  psikologis atau
menyaksikan kejadian yang
c. Kegagalan yang berulang
mengancam
kali, kurang mempunyai
b. Ketegangan peran
tanggung jawab personal
berhubungan dengan peran
d. Ketergantungan pada orang atau posisi yang diharapkan
lain dimana individu mengalami
e. Ideal diri yang tidak realistis frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran :
 Transisi peran  Transisi peran situasi terjadi
perkembangan adalah dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga
perubahan normative yang melalui kelahiran atau kematian.
berkaitan dengan  Transisi peran sehat sakit sebagai
pertumbuhan. Perubahan akibat pergeseran dari keadaan
ini termasuk tahap sehat ke keadaan sakit. Transisi
perkembangan dalam ini mungkin dicetuskan oleh
kehilangan bagian tubuh,
kehidupan individuatau perubahan ukuran, bentuk,
keluarga dan norma-norma penampilan dan fungsi tubuh,
budaya, nilai-nilai tekanan perubahan fisik, prosedur medis
untuk penyesuaian diri. dan keperawatan
3. Mekanisme koping
a. Pertahanan jangka pendek
1. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian 2. Identitas negative yaitu klien beranggapan
sementara dari krisis identitas, misalnya main bahwa identifikasi yang tidak wajar akan
musik, bekerja keras, menonton, televise. diterima masyarakat.
2. Aktivitas yang dapat memberikan identitas 3. Pertahanan yang berorientasi ego yang sering
pengganti sementara, misalnya ikut dalam disebut sebagai mekanisme pertahanan mental :
aktivitas social, keagamaan.
 Disosiasi
3. Aktivitas yang secara sementara menguatkan
 Isolasi
perasaan diri, misalnya olahraga yang kempetitif
pencapaian akademik/belajar giat.  Proyeksi
4. Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek  Displacement
untuk membuat masalah identitas menjadi 4. Sumber-sumber koping
kurang berarti dalam kehidupan individu,
a. Aktifitas olahraga
misalnya penyalahgunaan obat.
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni yang ekspresif
b. Pertahanan jangka panjang
1. Penutupan identitas yaitu adapsi identitas pada d. Kesehatan
orang yang menurut klien penting, tanpa e. Kecerdasan
memperhatikan kondisi dirinya f. Hubungan interpersonal
5. Masalah dan Data yang Perlu Dikaji
no Masalah Data subjektif Data objektif
keperawatan
1 Isolasi sosial : - Mengungkapkan tidak - Ekspresi wajah kosong
menarik diri berdaya dan tidak ingin - Tidak ada kontak mata
hidup lagi ketika diajak bicara
- Mengungkapkan enggan - Suara pelan dan tidak
berbicara dengan orang jelas
lain
- Klien malu bertemu dan
berhadapan dengan
orang lain
2 Gangguan konsep - Mengungkapkan ingin - Merusak diri sendiri
diri : harga diri diakui jati dirinya - Merusak orang lain
rendah - Mengungkapkan tidak - Menarik diri dari
ada lagi yang peduli hubungan sosial
- Mengungkapkan tidak bisa - Tampak mudah
apa-apa tersinggung
- Mengungkapkan dirinya - Tidak mau
tidak berguna makan dan tidak
- Mengkritik diri sendiri tidur
- Perasaan malu
- Tidak nyaman
jika jadi pusat
perhatian
3 Berduka disfungsional - Mengungkapkan tidak berdaya - Ekspresi wajah
dan tidak ingin hidup lagi sedih
- Mengungkapkan sedih karena - Tidak ada kontak
tidak naik kelas mata ketika diajak
- Klien malu bertemu dan bicara
berhadapan dengan orang lain - Suara pelan dan
karena diceraikan suaminya tidak jelasTampak
- Dan lain – lain… menangis
E. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko isolasi social : Menarik diri berhubungan


dengan harga diri rendah.
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
berhubungan dengan berduka disfungsional
F. Tindakan Keperawatan

Setelah menegakkan diagnosis keperawatan,


perawat melakukan beberapa tindakan keperawatan,
baik pada pasien maupun keluarganya.
1. Tindakan keperawatan pada pasien
a. Tujuan keperawatan
2. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
3. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat
digunakan
3. Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan
kemampuan
4. Pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai
dengan kemampuan
5. Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatih
sesuai jadwal.
b. Tindakan keperawatan
1. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih
dimiliki pasien untuk membantu pasien
2. Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien
dirumah sakit, dan dirumah adanya keluarga dan
lingkungan terdekat pasien
3. Beri pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yanh
negative.
b. Tindakan keperawatan pada
keluarga
b. Tindakan keperawatan
a. Tujuan keperawatan 1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga
1. Keluarga dapat membantu pasien dalam merawat pasien
2. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri
dengan mengidentifikasi
rendah yang dialami oleh pasien
kemampuan yang dimiliki pasien 3. Diskusikan dengan keluarga mengenai
2. Keluarga dapat memfasilitasi kemampuan yang dimiliki pasien dan puji
pelaksanaan kemampuan pasien atas kemampuan yang ditunjukkannya
4. Jelaskan cara-cara merawat pasien harga diri
yang ,asih dimiliki pasien rendah
3. Keluarga dapat memotivasi pasien 5. Demonstrasikan cara merawat pasien harga
untuk melakukan kegiatan yang diri rendah
sudah dilatih dan memberikan 6. Beri kesempatan kepada keluarga untuk
mempraktikan cara merawat pasien harga diri
pujian atas keberhasilan pasien rendah seperti yang telah perawat
4. Keluarga mampu menilai demonstrasikan sebelumnya
perkembangan perubahan 7. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan
pasien dirumah
kemampuan pasien
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai