Mata kuliah: SI-781 BUSINESS INTELLIGENCE Minggu ke-5 Pengantar
Proses BI pada dasarnya berhubungan dengan
kemampuan untuk mengalirkan sejumlah besar data yang tersebar ke dalam sebuah penyimpanan (repository) tunggal dan kemudian mengubahnya menjadi aliran data luaran yang terstruktur untuk tujuan-tujuan pendukung keputusan (decision support) melalui data marts dan proses analitik terkait. Gambaran tingkat tinggi (high-level view) dari aliran informasi ini digambarkan pada slide berikut: QuickTime™ and a decompressor are needed to see this picture. Proses-proses dalam Perancangan BI Proses dalam perancangan BI meliputi: Memahami kebutuhan bisnis (business requirements) Menentukan jenis aplikasi analitik yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan tersebut Menentukan subject area di mana aplikasi analitik tersebut dikembangkan Menentukan subject-oriented information framework seperti apa yang akan mendukung aplikasi tersebut Menentukan informasi apa yang dibutuhkan sebagai masukan bagi information framework tersebut Menyediakan alat untuk mengintegrasikan data ke dalam information framework tersebut Memetakan kebutuhan-kebutuhan (requirements) di atas ke dalam arsitektur BI secara umum. Proses Intelijen Bisnis(1): Business Process Modeling and Analytic Needs Assessment Business Process Modeling (BPM) mempelajari informasi apa saja yang dibutuhkan oleh sebuah bisnis dan bagaimana infomrasi tersebut bergerak dari sumbernya menuju tujuannya. Analytic needs assessment memperkirakan kebutuhan alat analitik untuk menganalisis data menjadi metrik-metrik yang terkait dengan suatu area bisnis Proses Intelijen Bisnis(2): Information Repository Management
Kunci dari sebuah program BI adalah penyimpanan
data enterprise yang tersentralisasi Penyimpanan data enterprise yang tersentralisasi ini biasa disebut dengan data warehouse Data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data enterprise yang tersentralisasi dan nonvolatile yang dikumpulkan dan diintegrasikan dari berbagai sumber dan ditempatkan ke dalam sebuah model data yang sesuai untuk proses analitik. Proses Intelijen Bisnis(3): Business Rules
Business rules mengendalikan proses operasi
maupun analitikal yang terlibat dalam menjalankan atau perbaikan sebuah bisnis Aturan-aturan ini dapat berasal dari eksternal (mis: aturan pemerintah), dari dalam (mis: arahan pimpinan), maupun dari praktik umum di sektor bisnis tertentu Business rules mengungkapkan abstraksi logikal dari sebuah proses bisnis Business rules selalu dapat dipisahkan dari proses bisnisnya Proses Intelijen Bisnis(4): Information Integration
Integrasi informasi merupakan proses akumulas data dari
sumber yang terpisah-pisah yang akan digunakan untuk mengisi repository data utama dari enterprise Komponen-komponen integrasi informasi: – Data profiling: evaluasi karakteristik dan hubungan antardata – Data quality & validation: pembersihan dan data compliance – Data transformation & integration: modifikasi data untuk penyesuaian format sehingga dapat dikombinasikan dengan data lain Proses Intelijen Bisnis(5): Knowledge Creation
Knowledge creation terjadi manakala data analyist telah
melakukan review atas informasi yang ada dalam konteks analitikal sehingga dapat digunakan untuk proses inferensi melahirkan apa yang disebut dengan actionable knowledge. Knowledge creation ini dapat bersifat directed maupun undirected (mis: data mining) Infrastruktur Sistem Terdapat tiga platform sistem logikal yang berhubungan dengan tiga aspek penyediaan informasi dari sumbernya ke tujuannya yang dibutuhkan untuk sebuah program BI: Data staging area: area target di mana data dari berbagai sumber yang berbeda dikumpulkan dan diintegrasikan dalam persiapan untuk loading ke dalam data warehouse Data warehouse: centralized nonvolatile data repository Analytical environment: terdiri atas data marts, yang merupakan subject-oriented subsets dari data warehouse (dan bersumber pada data warehouse), bersama dengan interface analitikal dan tools yang menyediakan interface dengan user Infrastruktur Sistem (1): Hardware
Kebutuhan hardware untuk ketiga sistem virtual adalah berbeda-beda
tergantung pada aktivitas yang akan dilakukan Untuk data staging area: high-connectivity bandwidth, kapasitas penyimpanan data yang banyak, dan kapabilitas untuk proses integrasi Untuk data warehouse: kebutuhan storage yang dapat me-maintain tabel-tabel data yang menyusun warehouse dan kemampuan interaksi yang dilakukan di level front-end. Analytical sistem: tergantung pada jenis analytical system. – OLAP: membutuhkan kapabilitas yang canggih untuk menyimpan data dalam bentuk multidimensi,agregasi data, analisis simultan dengan berbagai query, etc. – Sistem sederhana yang digunakan untuk sekedar analisis spekulatif menggunakan query Infrastruktur Sistem (2): Relational Database Management System (RDBMS) Dibutuhkan oleh sistem BI untuk menyediakan kaitan-kaitan (linkages) antar tabel-tabel data RDBMS ini dibutuhkan baik dalam lingkungan BI untuk tempat sementara bagi proses staging maupun dalam platform database di mana warehouse data disimpan Infrastruktur Sistem (3): Data management/Storage Management Data management menjadi krusial manakala terdapat sejumlah besar data yang akan di’manipulasi’ Karakteristik yang diinginkan: – sharable – networked storage system – efficient data access – memungkinkan simple extensibility Infrastruktur Sistem (4): Application Server
Kebutuhan jenis, ukuran, dan jumlah application server
tegantung pada jenis analytics yang akan digunakan. OLAP server yang menggunakan copy datanya sendiri membutuhkan lebih storage dan computational power Sebaliknya simple query hanya membutuhkan koneksi ke database dan kemampuan untuk men-stream data Infrastruktur Sistem (5): System/Network Management
Kegiatan administrasi sistem meliputi:
Performance management: mengevaluasi performansi sistem dan menyoroti bottlenecks dalam sistem Capacity planning: menentukan ukuran komponen dalam sistem Backup & recovery management Configuration management: mapping & designing layout dari sistem dan network, mengelola perubahan dalam sistem (e.g upgrading) Continual monitoring: keep track bagaimana sistem berjalan dan mengeluarkan peringatan manakala terjadi gangguan Akses, Delivery, dan Analisis Informasi(1): Information Delivery
Area ini meliputi kemampuan untuk mengelola penciptaan dan
diseminasi informasi dan knowledge ke seluruh enterprise, yang meliputi: Query & report management General content management Document management Publish/subscribe mechanics Information packaging & delivery Akses, Delivery, dan Analisis Informasi(2): Security
Kerangka security meliputi:
Hardware & Software firewall: untuk memanage traffic di network Encryption of information: baik di sisi server maupun client Intrusion protection: mencegah orang luar masuk ke sistem, termasuk memonitor perilaku mencurigakan di network Policies restricting access: baik akses ke datasets dalam RDBMS, maupun akses ke tools analitikal Akses, Delivery, dan Analisis Informasi (3): Portals
Merupakan interface berbasis web yang configurable dan
memungkinkan klien data untuk mempersonalisasikan presentasi report, hasil-hasil, dan mengotomasikan sistem peringatan dini. Portal juga menyediakan sebuah interface interaktif untuk ad- hoc queries Akses, Delivery, dan Analisis Informasi (4): Query & reporting
Jenis reporting dalam sistem BI meliputi:
Standard reporting: untuk memberikan status operasi bisnis seperti P&L reports, budget vs actual spending, expense reports, production reports, etc. Structured queries: untuk mengakomodasikan queries yang spesifik dan rutin Ad-hoc query system: memungkinkan query spesifik oleh seorang klien Exception-based reporting: memperingatkan klien akan kejadian-kejadian dalam lingkungan bisnis Akses, Delivery, dan Analisis Informasi (5): Online Analytical Processing (OLAP)
OLAP mengacu pada proses melihat
metrik-metrik secara komparatif melalui analisis multidimensional dari data maupun pada infrastruktur yang mendukung proses tersebut OLAP akan dibahas lebih lanjut di kuliah berikutnya