Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA IBU.

3.1 Pengkajian

1. Format Pengkajian Keluarga

A. Data Umum Keluarga

a. Nama kepala keluarga (KK) : Ibu. L

b. Umur : 65 Th

c. Pendidikan :

d. Pekerjaan : IRT

e. Alamat :

f. Komposisi keluarga :

2. Tabel 3.1 Komposisi Keluarga Ibu.A


No. Nama Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Hub dgn
kelamin
KK

1. An. W L 36 SD DKP Anak

2. An. I L 28 Sarjana Wiraswasta Anak

3. An. S P 20 Mahasiswi Mahasiswi Anak


a. Genogram : Skema 3.1 Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

------- :

Serumah

: meninggal

: klien
b. Tipe keluarga :

Tipe keluarga Ibu L merupakan keluarga dengan tipe keluarga


inti dimana satau keluarga/ satu rumah terdapat ibu dan anak.

c. Latar belakang budaya :

Keluarga Ibu. L berasal dari suku Sunda, bahasa yang


digunakan sehari-hari dirumah dan lingkungan sekitar adalah
bahasa Sunda. Tidak ada pantangan atau kebiasaan suku yang
mengikat dalam keluarga, serta tidak ada kepercayaan yang
bertentangan dengan kesehatan.

d. Agama :

Seluruh anggota keluarga Ibu. L beragama islam dan dalam

melaksanakan kegiatan beribadah sesuai dengan agama yaitu

shalat dan berdo’a.

e. Status sosial ekonomi:

Dari hasil pensiunan suami dan juga dari anak-anak klien, Ibu.
L tidak menghasilkan uang karena tidak bisa beraktifitas dengan
sempurna. Ibu. L mengatakan sudah menderita stroke sejak tahun
2018 yang lalu.

1. Aktifitas rekreasi atau waktu luangkeluarga :

Ibu. L mengisi waktu luang nya dengan duduk di depan


rumah, nonton tv dan membaca koran di rumah dan berjala-jalan
dekat rumah nya di bantu menggunakan tongkat miliknya, kadang
mereka berkumpul dengan anak-anak nya ketika pulang, biasanya
mereka berbincang-bincang bersama.

3. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah :

Tahap perkembangan keluarga Ibu. L yaitu pada tahap 6,


keluarga dengan tahap dewasa dimana tugas pekembanganya :

1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2. Mempertahankan memabantu anak untuk memasuki


masatuanya.

3. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

4. Mempertahakan keintiman pasangan.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Hal ini dibuktikan antara lain, Ibu L sudah mempunyai


menantu, selama ini berhubungan baik dengan menantu dan
anakya sudah ada yang bisa hidup secara mandiri dan ada satu
anak yang masih dalam melanjutkan pendidikanya.

c. Riwayat keluarga inti

Ibu. L : Mengatakan sudah lama menjalin hubungan pernikahan


suka sama suka dan mereka menikah pada tahun 1990 di
kampung Ibu. L sebelum mereka menetapi rumah yang mereka
buat yaitu rumah yang didiami saat ini, dan memiliki anak
pertama pada tahun 1993 yang bernama An. W dan setelah anak
pertama Ibu. L berumur 8 tahun lahir anak kedua Ibu. L bernama
An. I, dan anak ketiga dari Ibu. L lahir pada tahun 1999 dan
sekarang berusia 20 tahun. Pada tahun 2018 keluarga Ibu. L
ditinggal oleh suami/ ayah dari anak-anaknya.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Ibu. L mengatakan memang memiliki riwayat hipertensi. Dan


saudara –saudara Ibu. L tidak memiliki riwayat penyakit yang
sama dengan Ibu. L. Di keluarga Ibu. L tidak memiliki riwayat

DM, Asma, Jantung.

4. LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah :

Rumah Ibu. L merupakan permanen yang rumah tersebut telah


didiami keluarga sudah dari tahun 1990 yang seluas lebar +- 10 meter dan
panjang kebelakang 18 +- meter, dirumah tersebut terdapat :

- Ruang tamu 1 yang berukuran 4 x 3 meter

- Kamar tidur yang tepat di bagian samping dari ruang tamu

- Ruang makan Ibu. L bergabung dengan ruang makan

- Kamar mandi berjumlah 2 dan 1 wc berada di kamar

- Gudang
- Lantai rumah Ibu. L terbuat dari material semen dan pasir, di
sebelah kiri dan kanan rumah Ibu. L terdapat eumah tetangga. Dan
pembuangan limbah kelurga terdapat septic tank di bagian
belakang rumah.
Denah Rumah :

KM K

Ruang Keluarga
KM K
Ruang
Tamu
D

2. Karakteristik tetangga atau komunitas RW :

Ibu.L mengatakan ia tinggal di lingkungan yang sama suku denganya


terkadang dia mengikuti pengajian yang diadakan di lingkungannya.

3. Mobilitas geografis keluarga :

Ibu. L mengatakan ia asli tinggal di Bandung dan tidak pernah


berpindah baik dalam maupun luar kota.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Ibu. L mengatakan ketika saat sebelum stroke terkadang ia berkunjung


kerumah tetangga, terkadang mengikuti pengkajian yang di adakan
persepsi keluarga mengenal perkumpulan di masyarakat memang banyak
manfaat, selain berkumpul bersama bisa menjalin silaturrahmi yang lebih
erat sambil bercerita dan bercanda tawa bersama dia. Dan sekarang
semenjak Ibu. L mendapat penyakit stroke, Ibu. L sudah jarang pergi untuk
menghadiri acara masyrakat seperti dulu, karena sulit untuk beraktivitas
dan lebih banyak meghabiskan waktu dirumahnya saja.
4. Sistem pendukung sosial keluarga :

Ibu. L mengatakan ia menggunakan BPJS jika ada kebutuhan biaya


mendesak ia juga meminta kepada anak nya.

5. STRUKTUR KELUARGA

1) Pola komunikasi keluarga :

Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa Sunda.


Komunikasi antar keluarga lancar dan nyambung. Komunikasi
berlangsung setiap ada perkumpulan disaat anak-anak nya pulan, kecuali
pada saat anak-anak Ibu. L sedang bekerja.

2) Struktur kekuatan keluarga :

Ibu.L mengatakan sebelum suami meninggal, suami klien bertanggung


jawab atas kehidupan istri dan memenuhi kebutuhan nya, terkandang
anaknya selalu mengirikan uang untuk orang tuanya.

3) Struktur peran :

- Ibu. L berperan sebagai kepala keluarga, karena sang suami yang telah
dulu meninggal, dan kini Ibu. L tidak bisa lagi bekerja, yang kini di
tanggung oleh anak-anak nya.
- An.W Berperan sebagai anak pertama, dan An.W kini bekerja untuk
mendapatkan uang yaitu bekerja sebagai DKP, selain itu peran An. W
berperan penting dirumah untuk merawat ibunya, dan memberi
dukungan untuk kesembuhan ibunya.
- An. I Berperan sebagai anak kedua, dan An. I kini bekerja sebagai
wiraswasta, dan untuk memunhi kebutuhannya dan keluarga. An. I pada
saaat dia pulang kampung, dia selalu mearawat dan menjaga
ibunya,memperhatikan kesehatan ibunya, dan selalu memberikan
dukungan untuk kesembuhan ibunya.
- An. S Berperan sebagai anak ketiga, dan An. S kini masih melanjutkan
pendidikannya dan bila pulang selalu membantu orang tua di rumah.
An. S sebagai anak perempuan di keluarga juga sangat memperhatikan
kesehatan dan juga membantu merawat ibunya saat dia pulang
kampung, dan juga memberi dukungan sepenuhnya untuk kesembuhan
ibunya.

4) Nilai, norma dan budaya :

Ibu. L mengatakan ia terbiasa menanamkan kepada anaknya sikap


hormat dan saling menghargai antar keluarga maupun dengan orang lain.

Keluarga menganut nilai dan norma yang terdapat pada tempat tinggalnya.

6. Fungsi Keluarga

a) Fungsi afektif :

Keluarga Ibu. L mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar


anggota keluarga. Saling menyayangi, mengormati dan bila ada anggota
keluarga yang membutuhkan maka anggota keluarga yang lain membantu.

b) Fungsi sosialisasi :

Ibu. L mengatakan interaksi antar keluarga dapat berjalan dengan baik.


Hal ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha untuk
mematuhi aturan yang adamisalnya saling meghormati dan menghargai.
c) Fungsi perawatan kesehatan (riwayat kesehatan dan tugas kesehtan

keluarga) :

Dari hasil pegkajian yang di dapatkan pada keluarga Ibu L, riwayat


kesehatan sekarang mengatakan lemah pada anggota gerak sebelah kiri
terutama kaki kiri Ibu. L belum bisa digerakkan dengan baik, Ibu. L
mengatakan jika beraktifitas selalu dibantu menggunakan tongkat, Ibu. L
mengatakan sering sakit pinggang jika terlalu banyak aktifitas sakitnya
kadang-kadang muncul. Riwayat kesehatan dahulu Ibu. L mengatakan
bahwa ia pernah di rawat di RSI Immanuel karena stroke pada tahun 2018
yang lalu. Ibu. L mengalami stroke lebih kurang 1 tahun yang lalu, klien
mengatakan stroke nya datang secara tiba-tiba. Dan klien tiba-tiba
merasakan lemah di bagian sebelah kiri dan tidak bisa untuk digerakan dan
berdiri. Klien mengatakan tidak pernah jatuh sebelumnya. Dan mempunyai
riwayat hipertensi.

Tugas Perawatan Keluarga :

1. Mengenal masalah kesehatan

Ibu. L mengatakan stroke yaitu penyumbatan pada pembuluh


darah di otak yang secara mendadak. Ibu.L Stroke dapat
mempengaruhi organ indra, ucapan, perilaku, pikiran dan emosi.
Salah satu tubuh mungkin menjadi lumpuh atau lemah akibat
stroke.

2. Memutuskan untuk merawat

Keluarga Ibu. L mengatakan jika ada keluraganya yang


terlihat sakitnya tidak langsung dibawa ke rumah sakit, dan jika
sakit tidak juga hilang, maka kelurga akan membawa ke tempat
pelayanan kesehatan. Begitupun juga jika Ibu. L sedang sakit,
anggota keluarganya pun akan berusaha merawat nya, dan apabila
sakit Ibu. L tidak kunjung membaik, maka anggota keluarganya
pun membawa Ibu. L ke pelayanan kesehatan untuk berobat.

3. Mampu merawat

Ibu. L mengatakan tidak begitu banyak tahu tentang cara


melatih menggerakan kaki dan tangannya yang lemah tersebut,
biasanya Ibu. L hanya melakukan jalan-jalan de sekitar halaman
rumah nya, dan memijat angota gerak yang lemah nya tersebut
dan terkadang di bantu anaknya untyuk bergerak dan dipijat oleh
anak nya.

4. Modifikasi lingkungan

Berkiatan lingkungan rumah yang aman baginya Ibu. L


menjawab, anaknya memperhatikan tempat-tempat yang sangat
besar membuat resiko jatuh, seperti kamar mandi dan wc. Dan
selalu di bersihkan agar tidak licin dan menghindari resiko jatuh.

5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Keluarga Ibu. L mengatakan jika ada anggota keluarganya yg


sakit maka An. W yang membawanya ke puskesmas, maupun
sebaliknya.Ibu.A juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan
di dekat rumahnya yaitu Puskesmas Gulai Bancah dan Ibu. L
sering diantar oleh anaknya menju ke Puskesmas.

d) Fungsi reproduksi :
Ibu.A mengatakan tidak mungkin punya anak lagi karena sudah dalam
usia lanjut usia dan suaminya sudah meninggal.

e) Fungsi Ekonomi :

Status ekonomi keluarga Ibu. L saat ini didapatkan dari pensiunan


suaminya dengan penghasilan 1.500.000 dan juga diberi uang oleh anak
anaknya yang sudah bekerja setiap bulannya.

7. Stress Dan Koping Keluarga

1. Stresor Jangka Pendek :

Klien masih tampak belum bisa menerima kepergian suaminya yang


telah meninggal lebih urang 4 tahun yang lalu. Dan keluarga mengatakan
saat ini memikirkan masalah kesehatan penyakit yang diderita oleh Ibu.L.

2. Stresor Jangka Panjang :

Hampir tidak pernah mengalami stress jangka panjang lebih dari 2


tahun. Ibu. L mengatakan ingin cepat sembuh lagi terutama pada tangan
dan kakinya sebelah kiri supaya bisa beraktifitas dengan normal kembali.

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah :

Keluarga Ibu. L cukup cepat dalam berespon dengan masalah, saling


terbuka dan saling berbagi kalau ada masalah dan saling memberikan
solusi satu sama lain.

4. Strategi Koping yang Digunakan :

Bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga membawa ke


pelayanan kesehatan. Bila ada sesuatu masalah dalam keluarga maka
teknik pemecahan yang dilakukan adalah dengan bermusyawarah. Bila ada
salah satu anggota keluarga yang membutuhkan pertolongan, anggota
keluarga yang lain membantu.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional :

Bila anak-anak Ibu. L ada yang salah Ibu. L selalu menegurnya dan
mereka selalu mengikutinya. Tetapi bila Ibu. L yang salah kelurga yang
menegurya.

8. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


Komponen An.W Ibu L

Berat Badan 53 Kg 59 Kg

Tinggi Badan 165 cm 155 cm

Tekanan Kesadaran : Composmentis Kesadaran : Composmentis

Darah Td : 125/80 mmhg Td : 140/70 mmhg

Suhu Tubuh 36,8 c 36,6 c

Kepala Inspeksi : Inspeksi :

Bentuk kepala : simetris Bentuk kepala : simetris

Kebersihan : bersih, tidak Kebersihan : bersih, tidak


ada ketombe dan kotoran ada ketombe dan kotoran

Warna rambut : tidak Warna rambut : putih

beruban beruban

Kulit kepala : bersih, tidak Kulit kepala : bersih, tidak

terdapat lesi terdapat lesi

Palpasi : Palpasi :

Nyeri kepala : tidak adanya Nyeri kepala : tidak adanya


nyeri tekan
nyeri tekan

Mata Inspeksi : Inspeksi :

Konjungtiva : Anemis Konjungtiva : Anemis

Skelera : Tidak ikterik Skelera : Tidak ikterik

Pupil : Isokor Pupil : Isokor

Peradangan : Tidak ada Peradangan : Tidak ada

Gerakan bola mata : Gerakan bola mata :

simetris, simetris,

Alat bantu penglihatan: Alat bantu penglihatan:

Tidak menggunakan alat Tidak menggunakan alat

bantu bantu

Palpasi : Palpasi :

Kelopak mata : Tidak ada Kelopak mata : Tidak ada


nyeri tekan
nyeri tekan
Hidung Inspeksi : Inspeksi :

Bentuk : simetris Bentuk : simetris

Peradangan : Tidak tampak Peradangan : Tidak tampak

adanya peradangan adanya peradangan

Penciuman : Fungsi Penciuman : Fungsi

penciuman baik penciuman baik

Palpasi : Palpasi :

Nyeri : Tidak terdapat nyeri Nyeri : Tidak terdapat nyeri

Telinga Inspeksi : Inspeksi :

Bentuk : Simetris Bentuk : Simetris

Lesi : Tidak terdapat lesi Lesi : Tidak terdapat lesi

Kebersihan telinga luar : Kebersihan telinga luar :

Dari luar tampak bersih Dari luar tampak bersih

Kebersihan lubang telinga : Kebersihan lubang telinga :

lubang telinga tampak lubang telinga tampak

bersih bersih

Palpasi : Palpasi :

Daun telinga : tidak terdapat Daun telinga : tidak terdapat


nyeri tekan nyeri tekan
Mulut dan Inspeksi : Inspeksi :

Gigi Mukosa bibir : Lembab Mukosa bibir : Kering

Bibir pecah-pecah : Tidak Bibir pecah-pecah : Ada

ada Kebersihan gigi : Gigi

Kebersihan gigi : tampak kurang bersih


Gigi tampak kurang
bersih Gigi tampak lengkap Gigi tampak tidak lengkap

Leher dan Inspeksi : Inspeksi :

Tenggorokan Bentuk : Simetris Bentuk : Simetris

Palpasi : Palpasi :

Kelenjer limfe : Tidak ada Kelenjer limfe : Tidak ada

pembesaran pembesaran

Pembesaran kelenjer tiroid : Pembesaran kelenjer tiroid :

Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran


Dada Paru : Paru :

I : pergerakan dinding dada I : pergerakan dinding dada

simetris,tidak ada simetris,tidak ada

lesi,pergerakan nafas lesi,pergerakan nafas

normal. normal.

I : tidak ada nyeri tekan pada I : tidak ada nyeri tekan pada

dada, dada,

P : sonor, P : sonor,

A : nafas vesikuler,dan tidak A : nafas vesikuler,dan tidak

ada suara tambahan ada suara tambahan.

Jantung : Jantung :

I: dada simetris I: dada simetris

P: tidak ada pembengkakan P: tidak ada pembengkakan

P: suara pekak P: suara pekak

A: regular A: regular

Abdomen I: simetris kiri dan I: simetris kiri dan

kanan,tidak ada bekas kanan,tidak ada bekas

luka A: bising usus luka A: bising usus

normal P: tidak ada nyeri normal P: tidak ada nyeri

tekan pada bagian perut tekan pada bagian perut

P: tympani P: tympani
Ekstremitas Tidak dilakukan Ekstremitas atas normal
tidak ada luka atau jejas,
pemeriksaan akral hangat, Crt <3,
kekuatan otot 5 5. Turgor
kulit jelek, sedangkan
ekstrmitas bawah tidak ada
luka atau jejas, akral sedikit
teraba dingin Crt<3 Lemah
pada ekstremitas sebelah
kiri.
5555 3333

Kekuatan otot :

5555 3333

Kulit Kulit klien bewarna kuning Kulit klien tampak


langsat, terdapat bekas luka, keriput,Kulit klien bewarna
kulit klien tampak kering. kuning langsat, tidak
terdapat bekas luka, kulit
klien tampak lembab.

Kuku Kuku klien tampak bersih Kuku klien tampak aak


bersih.

9. Harapan Keluarga Terhadap Perawat


Keluarga berharap Ibu. L dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi
pelayanan dengan baik.

10. Analisa Data


No. Data Etiologi Masalah

1 DS : Ketidak mampuan Hambatan mobilitas fisik


keluarga merawat pada keluarga Ibu L
• Ibu. L mengatakan lemah anggota keluarga khususnya Ibu. L
pada anggota gerak sebelah yang menderita
kiri terutama kaki Ibu. L
stroke
belum bisa digerakkan dengan
baik

• Ibu. L mengatakan

jika beraktifitas selalu

dibantu menggunakan

tongkat

• Ibu. L
mengatakan sering
sakit pinggang jika
terlalu banyak
aktifitas sakinya
kadangkadang
muncul

Do :

• Ibu. L

tampak lemah pada


anggota gerak

sebelah kiri.

Ibu. L tampak selalu


meggunakan tongkat
jika

• berdiri / berjalan.

• Ibu. L tampak

sering banyak

duduk

• Kekuatan otot

3333 5555

3333 3333

2. DS: Ketidak mampuan Pemeliharaan kesehatan


keluarga merawat tidak efektif
 Keluarga tidak anggota keluarga
pernah melatih klien dengan stroke
untuk mobilisasi
 Lantai terbuat dari
plester
DO:
 Keluarga mengatakan,
:”dulu Jarang
membawa Ibu. L ke
rumah
sakit atau dokter
praktek, karena
selalu dirawat sendiri
apaila tidak ada
kemajuan baru
dibawa ke dokter
 Ibu. L
mengatakanmenu
makan sama dengan
yang dimakan
keluarga

3. DS: Ketidak mampuan Resiko cedera pada Ibu. L


keluarga
 Ibu. L mengatakan memodifikasi
pernah jatuh lingkungan
DO:
 Lantai kamar mandi
licin
 Penerangan kurang
 Belum ada pegangan
di kamar mandi

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Hambatan mobilitas fisik Ibu. L pada ekstremitas sebelah kiri disebabkan

Post Stroke.

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d Ketidak mampuan keluarga


merawat anggota keluarga dengan stroke
3. Resiko cedera pada Ibu. L b.d Ketidak mampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
Skoring
1. Diagnosa keperawatan: Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ibu. L,
Khususnya Ibu. L b.d Post Stroke

N KRITERIA TOTAL SKOR PEMBENARAN

1 Sifat masalah : 1 3/3x1 Ibu. L terlihat

Aktual : 3 mengalami kelemahan

anggota gerak,

menggunakan tongkat

saat berjalan.

2 Kemungkinan 2 2/2x2 Dengan informasi yang

masalah dapat cukup, akan menambah

diubah Sebagian : wawasan dan

1 pengetahuan keluarga

mengenai hipertensi

3 Kemungkinan 1 3/3x1 Hipertensi adalah


penyakit yang dapat
masalah dikendalikan apabila
keluarga mengetahui
dapat

dicegah : tinggi :

3
4 Menonjol 1 2/2x1 Masalah dirasakan oleh
Ibu. L dan ingin segera
masalah : segera : ditangani

2
Total skor 4

2. Diagnosa keperawatan: Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d Ketidak


mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke

N KRITERIA TOTAL SKOR PEMBENARAN

1 Sifat masalah : 1 3/3x1 Masalah pemeliharaan


kesehatan tidak efektif
Tidak Sehat adalah aktual

2 Kemungkinan 1 1/2x2 Karena pengetahuan


keluarga tentang
masalah dapat pemeiharaan kesehatan
kurang, sementara sumber
Diubah: Sebagian daya keluarga cukup

3 Kemungkinan 2/3 2/3x1 Penyakit sudah berjalan


lama, sudah mengalami
masalah dapat gangguan gerak, keluarga
skarang tidak
dicegah : Cukup mengupayakan kegiatan
mencari kesehatan

4 Menonjol 1/2 1/2x1 Keluarga mengaggap


masalah : tidak sakitnya ny.M
merupakan masalah, tapi
perlu segera tidak memerlukan
penanganan segera
ditangani
karena sdah berjalan
lama.
Total skor 3 1/6

3. Diagnosa keperawatan: Resiko cedera pada Ibu. L b.d Ketidak mampuan


keluarga memodifikasi lingkungan

N KRITERIA TOTAL SKOR PEMBENARAN

1 Sifat masalah : 2/3 2/3x1 Masalah belum terjadi


tetapi ada riwayat pernah
Ancaman jatuh, sehingga diperlukan
kesehatan tidak upaya pencegahan supaya
Sehat tidak terjadi cedera

2 Kemungkinan 1 1/2x2 Masalah tidak terlalu


mudah di ubah karena
masalah dapat dana dan kemauan
keluarga untuk mengatasi
Diubah: Sebagian masalah
3 Kemungkinan 2/3 2/3x1 Dalam masalah ini
keluargatelah melakukan
masalah dapat sebagianupaya
pencegahan cederadengan
dicegah : Cukup membuat wc duduk dari
kursi

4 Menonjol 1/2 1/2x1 Ibu. L pernah jatuh dan


menimbulkan trauma
masalah : psikologis
Masalah berat

harus segera

ditangani

Total skor 2 5/6


3.3 Rencana Asuahn Keperawatan
NO DATA DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN

1 Do : DOMAINIV Keluarga mampu mengenal Keluarga mampu mengenal

• Ibu.A mengatakan Aktifitas/ istirahat Level 1 Level 1

lemah pada anggota KELAS 2 Domain IV : pengetahuan tentang Domain 3 : Perilaku memberikan

gerak sebelah kiri Aktifitas / olah raga kesehatan dan peilaku dukungan fungsi psikososial dan

memfasilitasi perubahan gaya


terutama kaki An.W Diagnosis Hasil yang menggambarkan sikap,
hidup.
belumbisa digerakkan Hambatan mobilitas pemahaman, dan tindakan dengan

menghormati kesehatan dan Level 2


dengan baik fisik (00085)
Kelas S : pendidikan kesehatan
• Ibu.A mengatakan jika penyakitnya
Intervensi untuk memfasilitasi
beraktifitas selalu Level 2
keluarga untuk belajar intervensi
dibantu menggunakan Kelas S : pengetahuan tentang
(5515) Peningkatan kesadaran
tongkat kesehatan
kesehatan
• Ibu.A mengatakan Hasil yang menggambarkan
pemahaman individu dalam (5602) Pengajaran proses penyakit
sering sakit pinggang
jika terlalu banyak mengaplikasikan informasi untuk

aktifitas sakinya meningkatkan,

kadang-kadang muncul mempertahankan dan

Do : memelihara kesehatan

• Ibu.A tampak Level 3

lemah pada anggota Hasil :

gerak sebelah kiri. (1803) pengetahuan : proses

penyakit

• Ibu.A tampak selalu Keluarga mampu

meggunakan Keluarga mampu mengambil keputusan

tongkat jika berdiri keputusan Kelas P : terapi


kognitif
/ berjalan. Domain IV : pengetahuan tentang
Intervensi yang dilakukan untuk
kesehatan dan perilaku memperkuat atau meningkatkan
fungsi kognitif yang diharapkan
• Ibu.A tampak sering Kelas Q : perilaku kesehatan mengambil
atau merubah tugas kognitif yang
tidak diharapkan
banyak Hasil menggambarkan tindakan
individu dalam meningkatkan atau
duduk memperbaiki kesehatan
Hasil : Intervensi :

• Kekuatan otot (1606) partisipasi dalam keputusan (5540) peningkatan kesiapan

perawatan kesehatan pembelajaran


3333 5555
Kelas R : kepercayaan tentang Kelas R : bantuan koping
3333
5555
kesehatan Intervensi untuk membantu orang

Hasil yang menggambarkan ide dan lain untuk membangun kekuatan

persepsi individu yang diri, untuk beradaptasi pada

mempengaruhi perilaku kesehatan perubahan fungsi atau menrima

Hasil : tingkatan fungsi yang lebih tinggi

(1700) kepercayaan mengenal Intervensi : (5250) dukungan

kesehatan. pengambilan keputusan

Keluarga mampu merawat Keluarga mampu merawat

anggota keluarga anggota keluarga

Domain 1 : Fungsi kesehatan DOMAIN 1 FISIOLOGIS


Kelas : C : Mobiitas Fisik DASAR

Kelas A : manajemen aktifitas dan

latihan intervensi untuk mengatur /

membantu aktifitas fisik

konservasi dan pengeluaran energi

Intervensi :

(0201) peningakatan latihan :

latihan kekuatan

Keluarga mampu memodifikasi


Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
lingkungan
Level 1
Level 1
Domain IV : keagamaan
Domain IV : pengetahuan tentang
Perawatan yang mendukung
kesehatan dan perilaku
perlindungan terhadap ancaman
Kelas T : kontrol risiko dan
Kelas V : manajemen risiko
keamanan
Intervensi yang dilakukan untuk
Hasil yang menggambarkan status
keamanan individu dan tindakan menurunkan risiko dan memantau

untuk menghindari, membatasi, risiko yang secara terus -menerus

mengontrol ancaman kesehatan sepanjang waktu

yang telah teridentifikasi Intervensi :

Hasil : (6486) manajemen lingkungan

(1904) kontrol risiko : penggunaan keselamatan.

obat

Keluarga mampu Keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas

kesehatan kesehatan

Level 1 Level 1

Domain VII : kesehatan komunitas Domain VII :

Hasil yang menggambarkan komunitas Perawatan mendukung


kesehatan,kesejahteraan, dan
yang

kesehatan komunitas
fungsi dari komunitas atau Level 2

populasi Kelas D : manajemen risiko

Level 2 komunitas

Kelas CC : Perlindungan Intervensi yang membantu

kesehatan komunitas mendeteksi atau mencegah risiko

Hasil yang menggambarkan kesehatan pada seluruh komunitas

struktur dan program komunitas Intervensi :

untuk menghilangkan atau (6520) skrining kesehatan

menurunkan risiko kesehatan dan

peningkatan resistensi

terhadap ancaman kesehatan

Level 3

Hasil :

(2807) keefektifan skrining

kesehatan komunitas.

3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi


Tabel 3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
No Hari/ Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan

1 Kamis Hambatan 1. Keluarga mampu mengenal S :


20Juni 2019
Mobilitas penyakit stroke - Ibu. AMengatakan mengetahui tentang

Fisik - Berkomuikasi tidak menggukan bahasa pengertian stroke, tanda dan gejala

yang sulit dimengerti oleh keluarga stroke seperti kelemahan anggota gerak
- Review pengetahuan keluarga sebagian, dan kesulitan bicara.
mengenai kondisinya sekarang - Ibu. A Mengakatakan beraktivitas
- Melakukan pendidika pasien menggunakan tongkat
berkaitan dengan pengajaran proses O :
penyakit yaitu mengkaji tingkat
pengetahuan pasien terkait dengan - Keluarga terlihat mendengarkan dengan

baik saat di lakukan penyuluhan

- Ibu. A Tampak lemah anggota gerak


proses penyakit, menjelaskan - sebelah kiri

pengertian stroke, tanda gejala Ibu. A Tampak Berjalan/ berkativitas

yang umum dari penyakit, A: menggunakan tongkat

menjelaskan mengenai proses penyakit -

dan mengidentifikasi penyebab Tujuan kemampuan keluarga mengenal


penyakit.
P: sudah tercapai

Lanjutkan Kepada tugas keluarga no 2

S:

Keluarga mengatakan akan merubah


perilakunya berkaitan dengan
pengobatan stroke, khusunya lemah
2. Keluarga mampu memutuskan sebagian pada anggota gerak
untuk merawat
- Membina hubungan saling percaya antara Keluarga terlihat serius pada
saat dilakukan edukasi
keluarga dan perawat O :

- Menilai/mengkaji status emosi -

keluarga terhadap kondisi klien

- Memberi dukungan terhadap

keluarga A:
- Tujuan kemampuan keluarga mengambil
keputasan sudah tercapai

P: -

Lanjutkan kepada tugas keluarga no 3

S:

-
Ibu.A mengatakan masi lemah pada

baigan sebalah kiri


- Keluarga mengatakan ingin melakukan

3. Keluarga mampu merawat anggota latihan gerak sehari minimal 2 kali

keluarga - Keluarga mengatakan telah mengerti dari

- Beri informasi mengenai jenis pendidikan keseahtan yang diberikan oleh

(latihan) yaitu latihan ROM dan perawat

daya tahan otot yang bisa di

lakukan. O:

- Menyediakan informasi mengenai - Keluarga terlihat mengerti dan

fungsi otot, latihan gerak tubuh memahami tantang pendidikan kesehatan

yaitu ROM - Ibu. A sudah mulai sering melakukan

- Beri informasi mengenai jenis gerak anggota tubuh sebelah kiri

(latihan) yaitu latihan ROM dan

daya tahan otot yang bisa di A:

lakukan. - Tujuan kemampuan keluarga mampu

- Demontrasikan latihan gerak ROM merawat anggota keluarga sudah tercapai


pada Klien Ibu. A P: - Lanjutkan kepada tugas kesehatan no 4.

- Intruksikan untuk beristirahat sejenak

setiap selesai satu set

(latihan), jika diperlukan.

No Hari/ Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan

2 Jum’at Hambatan 4. Keluarga mampu memodifikasi S:


22 Juni 2019
Mobilitas lingkungan -
Keluarga mengatakan sudah mengetahui
Fisik - Melakukan manajemen risiko berkaitan
lingkunagn yang baik untuk penderita
dengan manajemen lingkungan terkait
stroke seperti yang aman, terhindar dari
dengan menciptakan lingkungan yang
cedera dan tidak menimbulkan stress
aman bagi pasien, mengidentifikasi
kebutuhan keselamatan pasien
berdasarkan fungsi fisik dan O:

-
Keluarga terlihat sudah paham mengenai
lingkungan untuk penderita stroke
kognitif serta riwayat perilaku di

masa lalu A:

Tujuan kemampuan keluarga mampu

memodifikasi lingkungan sudah tercapai


P:

5. Keluarga mampu memanfaatkan S:


Lanjutkan kepada tugas keluarga no 5
fasilitas kesehatan -

- Jelaskan system perawatan


Keluarga mengatakan ingin menanyakan
kesehatan segera, cara kerjanya
tentang penyakit nya ke pelanyanan
dan apa yang bisa diharapkan -
kesehatan
pasien/keluarga
Ibu. A mengatakan mulai yakin untuk
- Bantu pasien atau keluarga untuk
kesembuhan penyakit nya
berkoordinasikan dan O:
- mengkomunikasikan perawatan - Keluarga terlihat sudah paham mengenai

kesehatan tentang penyakit yang memanfaatkan fasilitas kesehatan

diderita

Bantu pasien atau keluarga A:

memilih professional perawatan - Tujuan keluarga mampu memanfaatkan

kesehatan yang tepat contoh fasilitas kesehatan sudah terpenuhi.

seperti cek kesehatan di masalah selesai

puskesmas/ rumah sakit terdekat


Anjurkan pasien mengenai jenis
layanan yang bisa diharapkan P:
dari setiap jenis penyedia layanan
- Intervensi di hentikan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Konsep Keperawatan Dasar. jakarta: EGC.

crowin, E. (2009). buku saku patofisiologi 3 edisi revisi. jakarta: EGC. deswani.

(2009). Asuhan Keperawatan dan Berfikir kritis. jakarta: Salemba Medika.

Dr., v. F. (2006). Panduan Bergambar tentang Pencegahan dan pemulihan Stroke.


jakarta: PT BHUANA POPULER Kelompok Gramedia.

Friedman, M., Bowden, V., & Jones, E. (2010). Buku ajar Keperawatan Keluarga :
Riset, teori & Praktik Edisi 5. jakarta: EGC.

Gusti, s. (2013). buku ajar keperawatan keluarga. jakarta: CV trans info media.

Hamalding, H. (2017). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN. jakarta:


Salemba Medika. hermilawati, s. (2013). Konsep dan proses keperawatan

keluarga. sulawesi selatan:

pustaka Asalam.

Junaidi, i. (2004). Stroke A-Z. jakarta: PT buana Ilmu Populer.

L , J., & R, L. (2010). Keperawatan Keluarga plus Contoh Askep Keluarga.


yogyakarta: Medical Book.

Maliya, A. (2015). Penuntun Praktek Laboratoorium KMB IIIB. Surakarta:


Universitas Muhamadiyah Surakarta.

mutaqin, A. (2008). asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persyarafan.


jakarta: salembah madika.

Ramah, U. (2015). hubungan karakteristik kepala keluarga dengan rumah sehat di


desa duet kecamatan baki kabupaten sukoharjo. jakarta: EGC.
romidoni, m. (2018). asuhan keperawatan keluarga Tn.S dan Tn.J pasca Stroke
dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik di wilayah kerja
puskesmas rogotrunan kabupaten lumajang tahun 2018. Jember: Universitas
jember.

Sriyanti, N. P. (2016). Hubungan Kesejahteraan spritual dengan kualitas hidup


pasien pasca stroke keseteraan spritual 1-7. jakarta: EGC.

sudiharto. (2007). Asuhan keperawatan Keluarga dengan pendekatan keperawatan


Transkultural. Jakarta: EGC.

sunniati, E. (2014). hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien


stroke di ruangan rehabilitasi medik rumah sakit umum daerah Dr Zainoel
abidin aceh(skirpsi). aceh: Universitas Syiah Kuala.

suprajitno. (2004). askep keluaraga aplikasi dalam praktek. jakarta: EGC.

wayunah, & Saefulloh, M. (2016). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan


kejadian Stroke di RSUD indra mayu. Jurnal Pendidikan Keperawatan
Indonesia, Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia.

Zaidin, A. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: Buku Penerbit


Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai