Anda di halaman 1dari 8

FORMAT RESUME ASKEP

Nama Mahasiswa : Popi Dwi Damayana


Tanggal Pengkajian :21 Januari 2021
NPM : 202303056

Nama Pasien : Ny. S


Ruang : Melati
No M.R : 20-4x-xx
Dx. Medis : Glaucoma

Keluhan Utama:
Pasien masuk dengan keluhan mata kiri kabur pengelihatan, pusing, dan mata kanan post
operasi katarak

Pemeriksaan Penunjang:
Hasil Pemeriksaan Laboraturium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
IMUNOLOGI
RAPID ANTIGEN Negatif Negatif
HEMATOLOGI
NEU# 6480 50000-70000 uL
PLT 282000 154,000-442,000 uL
RDW-CV 14.6 11.5-14.5 %
MCHC 33.1 32-36 g/dL
MCH 28.8 22-34 pg
MCV 87 80-100 fL
HCT 41 31-45 %
HGB 13.5 11-15.6 g/dL
RBC 4.69 3.7-5.8 10^dL
BAS# 250 0-100 uL
EOS# 790 20-80 uL
MON# 400 120-1200 uL
LYM# 2380 500-5000 uL
NEU# 62.9 50-70 %
BAS# 2.4 0-1 %
EOS# 7.7 2-4 %
HEMATOLOGI
MON% 3.9 2-8 %
LYM% 23.1 25-40 %
DARAH LENGKAP
WBC 10300 4000-10.000 /uL

Terapi Yang Diberikan


Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi
Glauseta 3x1 Digunakan untuk glaucoma sudut
terbuka, glaucoma skunder dan
sebelum operasi glaucoma sudut
tertutup, epilepsy, takut
ketinggian, kelumpuhan
periodic(kelemahan otot)
KSR tab 1x1/ 1/4 Digunakan untuk mengobati atau
600mg mencegah jumlah kalium yang
rendah dalam darah
Timol ED Tetes os 2x1 Digunakan untuk membantu
0,5% mengobati tekanan isi bolamata
terhadap dinding bola mata pada
penderita glaukoma
Xitrol ED Tetes os 4x1 Untuk mengatasi peradangan dan
infeksi bakteri pada mata
Proneuron tab 3x1 Digunakan untuk meredakan sakit
sedang hingga berat, seperti sakit
kepala, sakit gigi, pasca operasi,
nyeri kolik dan sebagai penenang
Cefotaxim Inj iv 2x1 Untuk membunuh bakteri
penyebab infeksi

Analisa Data :
DATA (DS-DO) PROBLEM ETIOLOGI
DS: - Pasien mengatakan Gangguan persepsi sensori Gangguan penglihatan
pengelihatannya kabur tidak jelas
-penurunan area pengelihatan
-pasien mengatakan matanya silai
bila terlihat cahaya
DO: -periksa lapang pandang pasien
menurun
-pasien tampak berbaring ditempat
tidur
-kemampuan identifikasi lingkungan
tampak menurun
-pasien tampak menunjukan ekspresi
kesulitan untuk melihat
DS:- Pasien mengatakan takut Ansietas Kekhawatiran mengalami
dioperasi kegagalan
-pasien sering menanyakan tentang
operasi
DO:- Pasien tampak cemas, gelisah
-pasien hanya berbaring ditempat
tidur
-pasien tampak tegang
TTV, TD: 155/120
N: 95x/mnt
S: 36,6°C
RR: 22 X/MNT
DS:- Pasien mengatakan sakit pada Nyeri Kronis Kerusakan sistem saraf
mata saat untuk melihat
-pasien mengatakan matanya
menonjol
P: nyeri mata
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dimata
S: skala 6
T: Hilang timbul
DO:- Pasien tampat meringsi
-pasien tampak menahan sakit pada
mata
-pasien tampat sering memegangi
matanya

INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA KEP SLKI SIKI
O
1 Gangguan persepsi Setelah dilakukan keperawatan Minimalisasi Rangsangan
sensori b.d gangguan 2x8jam di harapkan kondisi (I.08241)
pengelihatan pasien membaik dengan KH:
Persepsi Sensori (L.090803) 1. Periksa status mental, status
sensori, dan tingkat
1. Perbalisasi melihat Kenyamanan
bayangan 2. Diskusikan tingkat toleransi
dipertahankankan 1 terhadap beban sensori
ditingkatkan ke 3 3. Jadwalkan aktivitas harian
dan waktu istirahat
Orientasi Kognitif (L.09081) 4. Ajarkan cara
meminimalisasi stimulus
1. Identifikasi diri sendiri
5. Kolaborasi dalam
dipertahankan 2 meminimalkan
ditingkatkan 4 prosedur/Tindakan
2. Identifikasi orang retdekat 6. Kolaborasi pemberian obat
dipertahankan 2 yang mempengaruahi
ditingkatkan ke 4 persepsi stimulus
3. Identifikasi tempat saat ini
dipertahankan 1
ditingkatkan ke 3

Fungsi sensori (L.06058)

1. Ketajaman pengelihatan
dipertahankan 1
ditingkatkan 3

Menurun:1
Cukup menurun: 2
Sedang: 3
Cukup meningkat: 4
Meningkat: 5

1. Orientasi dipertahankan 2
ditingkatkan 3

Memburuk: 1
Cukup memburuk: 2
Sedang: 3
2 Ansietas b.d ke Setelah dilakukan keperawatan Reduksi Ansietas (I.09134)
khawatiran 2x8jam di harapkan kondisi
mengalami pasien membaik dengan KH: 1. Identifikasi saat tingkat
kegagalan Tingkat Ansietas (L.09093) ansietas berubah
2. Monitor tanda-tanda
1. Verbalisasi khawatir ansietas
akibat kondisi yang 3. Ciptakan suasana teraupetik
dihadapi dipertahankan 2 untuk menumbuhkan
diringkatkan ke 4 kepercayaan
2. Perilaku gelisah 4. Pahami situasi yang
dipertahankan 2 membuat ansietas
diringkatkan ke 4 5. Motivasi mengidentifikasi
3. Perilaku tegang situasi yang memicu
dipertahankan 2 kecemasan
ditingkatkan ke 4 6. Jelaskan prosedur, termasuk
4. Tekanan darah sensasi yang mungkin
dipertahankan 2 dialami
ditingkatkan 3 7. Anjurkan keluarga untuk
Meningkat: 1 tetap Bersama pasien
Cukup meningkat: 2 8. Latih kegiatan pngalihan
Sedang: 3 untuk mengurangi
Cukup menurun: 4 ketegangan
Menurun: 5 9. Latih tehnik relaksasi
10. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas

3 Nyeri Kronis b.d Setelah dilakukan keperawatan Manajemen nyeri (I.08238)


kerusakan sistem 2x8jam di harapkan kondisi
saraf pasien membaik dengan KH: 1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri (L.080866)
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
dipertahankan 2
3. Identifikasi respon nyeri
ditingkatkan ke 4
non verbal
2. Meringis dipertahankan 3
4. Berikan tektik non
ditingkatkan 4
farmakologis untuk
3. Kesulitan tidur
mengurangi rasa nyeri
dipetahankan 3
5. Kontrol lingkungan yang
ditingkatkan ke 4
memperberat rasa nyeri
Meningkat : 1 6. Fasilitas istirahat dan tidur
Cukup meningkat: 2 7. Jelaskan strategi pereda
nyeri
Sedang: 3
8. Anjurkan monitor nyeri
Cukup menurun: 4 secara mandiri
Menurun: 5 9. Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA KEP HARI/TGL/WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
Gangguan persepsi Kamis, 21-01-2021 Popi Dwi
sensori b.d 08.18 1. Memeriksa status mental, S: Pasien mengatakan Damayana
gangguan status sensori, dan tingkat pengelihatannya masih kabur dan
pengelihatan Kenyamanan tidak jelas
08.29 2. Mendiskusikan tingkat
O: Pasien tampak masih
toleransi terhadap beban
mengekpresikan kesulitan dalam
sensori
3. Menjadwalkan aktivitas harian melihat
08.37
dan waktu istirahat
A: Masalah gangguan persepsi
08.48 4. Mengajarkan cara
sensori gangguan pengelihatan
meminimalisasi stimulus
belum teratasi
08.58 5. Kolaborasi dalam
meminimalkan P: Intervensi dilanjutkan
prosedur/Tindakan
09.12 6. Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruahi persepsi
stimulus

Ansietas b.d ke Kamis, 21-01-2021 Popi Dwi


khawatiran 09.25 1. Mengidentifikasi saat tingkat S: Pasien mengatakan masih Damayana
mengalami ansietas berubah merasakan ketakutan saat akan
kegagalan 09.40 2. Memonitor tanda-tanda dioperasi
ansietas
O: -Pasien tampak cemas dan
09.55 3. Menciptakan suasana
tegang
teraupetik untuk
menumbuhkan kepercayaan
-Pasien terlihat gelisah
4. Memahami situasi yang
10.10 membuat ansietas
5. Memotivasi mengidentifikasi TTV, TD: 155/120
10.21 situasi yang memicu
N: 95x/mnt
kecemasan
6. Menjelaskan prosedur, S: 36,6°C
10.30 termasuk sensasi yang
mungkin dialami RR: 22 X/MNT
7. Menganjurkan keluarga untuk
10.43 tetap Bersama pasien A: Masalah Ansietas belum teratasi
8. Melatih kegiatan pngalihan
untuk mengurangi ketegangan P: Intervensi dilanjutkan
10.55
9. Melatih tehnik relaksasi
10. Kolaborasi pemberian obat
11.05 antiansietas
11.18
Nyeri Kronis b.d Kamis, 21-01-2021 Popi Dwi
kerusakan sistem 11.27 1. Mengidentifikasi lokasi, S: Pasien mengatakan masih Damayana
saraf karakteristik, durasi, frekuensi, merasakan sakt pada matanya
kualitas, intensitas nyeri P: nyeri mata
2. Mengidentifikasi skala nyeri Q: seperti ditusuk-tusuk
11.35 3. Mengidentifikasi respon nyeri
11.43 R: dimata
non verbal
4. Memberikan tektik non S: skala 6
11.50 farmakologis untuk T: Hilang timbul
mengurangi rasa nyeri
5. Mengkontrol lingkungan yang O: -pasien tampak meringis
12.00 memperberat rasa nyeri
-pasien tampak menahan sakit pada
6. Memfasilitas istirahat dan tidur
mata
7. Menjelaskan strategi pereda
nyeri A: Masalah Nyeri kronis pada mata
12.30 8. Menganjurkan monitor nyeri
secara mandiri belum teratasi
12.47 9. Kolaborasi pemberian
analgetic jika perlu P: intervensi dilanjutkan
12.58

13.07

Anda mungkin juga menyukai