Disusun Oleh :
1. Laila Muji Astuti (14.057/2B)
2. Mustiana (
3. Ressa (
4. Rima (
5. Ringga (
6. Nunik (
Waktu : 15 menit
A. Latar Belakang
Angin puting beliung sering terjadi diwilayah Indonesia pada bulan-bulan peralihan
musim kemarau/hujan (pancaroba). Hal ini terjadi karena proses perubahan arah angin asia
dan angin Australia yang terjadi dua kali setahun. Perubahan arah angin regional tersebut
akan mempengaruhi kestabilan beda tekanan udara permukaan dan lapisan atas yang cukup
besar sehingga menimbulkan daya sedot udara dari permukaan ke lapisan atas yang kuat.
Namun area kejadian angin puting beliung pada umumnya sangat lokal dan dalam waktu
yang singkat. (BMKG,2014)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan warga Bulustalan mampu
mengantisipasi bencana angin puting beliung dan upaya penanganannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan warga Bulustalan dapat mengetahui:
a. Tanda akan terjadi angin puting beliung
b. Hal yang harus dilakukan saat angin sebelum dan sesudah datang
c. Hal yang harus dihindari pada saat bencana terjadi
d. Hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana
C. Materi
(terlampir)
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Video
3. Ceramah
: Penyuluh
: Peserta
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi Penyuluhan
1. Evaluasi Persiapan
2. Evaluasi Proses
a. Acara dimulai tepat pada waktunya tanggal 15 April 2016 pukul 08.40 WIB
3. Evaluasi Hasil
A. Pengertian
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63
km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang
awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut
Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu
Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin
puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini
dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang
terlewati terangkat dan terlempar
B. Tanda Bencana
Tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung, antara lain;
3. Terbentuk awan gelap Cumulusnimbus (Cb) yang bentuk awannya seperti bunga kol
4. Angin dingin mulai berhembus dan ranting serta daun pepohonan disekitar mulai
bergoyang kencang
5. Angin dingin semakin lama semakin kencang dan terjadilah angin rebut (puting beliung)
1. Membuat bangunan yang kuat dari sisi rancang bangun dan tahan terhadap tiupan atau
pusaran angin.
1. Segera masukkan benda-benda penting yang berada di luar ke dalam rumah. Hal ini
penting agar tidak terbawa angin.
2. Apabila angin semakin kencang, segera matikan aliran listrik dan kompor. Selama ada
angin kencang jangan menyalakan benda-benda yang menggunakan arus listrik.
3. Tenanglah beberapa saat di dalam rumah. Jangan mencoba melihat ke luar rumah.
Biarkan orang tuamu mencari berita secara pasti tentang bencana tersebut.
3. Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan
kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah
disebutkan di atas.
Jika Anda Berada Di Luar Ruangan Dan Jauh Dari Tempat Perlindungan,
1. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya
sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan anda.
2. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih
aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
3. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan
kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya
banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat.
4. Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat
menyebabkan kematian dan cedera serius.
5. Hindari berlindung dibawah pohon yang mudah rapuh/roboh.
6. Hindari berlindung dibawah/samping papan reklame yang tidak kuat/kokoh.
7. Lindungi badan dan kepala anda dari reruntuhan bangunan
dengan bersembunyi di bawah meja dsb (cari tempat yang paling aman).
8. Lari keluar apabila masih bisa dilakukan ketika atap rumah mulai terangkat angin.
9. Jika berada diluar bangunan, berlindung pada tempat yang benar-benar kokoh.
Bawah jembatan besi/beton, bungker jika ada, dll.
10. Perhatikan tempat anda berlindung, hindari apabla ada angin ribut akan menuju
anda.
11. Mematikan barang elektronik dari aliran listrik (TV, Laptop, HP, dll).
REFRENSI
Fahmi Rosdiana. 2013 . Puting Beliung, Bencana Regional dengan Sebaran Nasional, Jurnal
Mitigasi Bencana, ITB-Bandung,