Anda di halaman 1dari 30

Asuhan Keperawatan Pada

Pasien dengan Risiko Perilaku


Kekerasan

Ns. Notesya A. Amanupunnyo, S.Kep., M.Kes


Pengertian Perilaku Kekerasan
 Perilaku kekerasan bertujuan untuk melukai seseorang
baik fisik/psikologis (Berkowitz, 1993)
 Perilaku kekerasan: respon perilaku manusia 
merusak seseorang atau sesuatu akibat agresif fisik
orang lain (Citrome & Volavka 2002, dalam Mohr, 2006).
 Perilaku kekerasan: hasil marah yang ekstrim atau
ketakutan  perasan terancam, baik fisik atau konsep
diri (Stuard dan Laraia, 2005)
 Perilakuk kekerasan: suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis (Keliat, 2011),
Bentuk ancaman bisa fisik, emosional atau seksual yang
ditujukan kepada orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
PK:
a. Respons emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap
kecamasan yang meningkat dan dirasakan sebagai
ancaman (diejek/dihina)
b. Ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak
menyenangkan (kecewa, keinginan tidak tercapai, tidak
puas)
c. Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan
pada diri sendiri, pada orang lain dan lingkungan.
Proses Terjadinya Perilaku Kekerasan
a. Faktor Predisposisi

Faktor Biologis: Faktor Psikologis Faktor Sosialkultural


 Herediter • respon stimulus
• Sosial Environment
 Riwayat ekternal, Theory
penggunaan internal/lingk
NAPZA • Akumulasi • Norma budaya dapat
frustasi mendukung individu
berespon asertif /
agresif.
Stresor (berasal dari dalam maupun luar
individu)

Faktor Faktor Internal individu: kehilangan relasi


01 dengan orang yang dicinta atau berarti
Presipitasi (putus pacar, perceraian, kematian),
kehilangan rasa cinta, kekawatiran
terhadap penyakit fisik, dll.
Eksternal individu: serangan terhadap fisik,
02 lingkungan yang terlalu ribut, kritikan yang
mengarah pada penghinaan, tindakan
kekerasan.
Mekanisme Koping
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diharapkan pada penatalaksanan stress,
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang di
gunakan untuk melindungi diri.

01 Sublimasi: perubahan bentuk ekspresi


dorongan/rangsangan yang terhambat ke ekspresin yang
lebih dapat diterima oleh masy.

02 Proyeksi: menyalahkan orang lain atas kesukarannya atau


keinginannya yang tidak baik

03 Represi: mencegah pikiran yang menyakitkan atau


membahayakan masuk ke alam sadar.
Lanjutan Mekanisme Koping...........................

Reaktion Formation: mencegah keinginan yang berbahaya


04 bila di ekpresika dengan melebih-lebihkan sikap dan
perilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai
rintangan.

05 Deplacement: memindahkan emosi atau perasaan kpd ssorg atau


objek lain yg lebih netral atau kurang berbahaya.
Rentang Respon Marah

Respon Respon
Adaptif Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agtesif Amuk

Gambar: Rentang Respon


Rendah
1. Memperlihatkan permusuhan rendah
2. Keras menuntut
3. Mendekati orang lain dengan ancaman
Hierarki Perilaku 4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat
melukai
Kekerasan
5. Menyentuh orang lain dengan cara yang
menakutkan
6. Memberi kata ancaman dengan rencana
melukai
7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa
membutuhkan perawatan medis
Tinggi
Perbandingan Perilaku Pasif, Agresif dan Asertif
Pasif Asertif Agresif
Isi bicara Negatif Positif Berlebihan
Menghina Menghargai diri sendiri Menghina orang lain
Dapatkah saya lakukan Saya dapat/akan lakukan Anda selalu/tidak
Dapatkah ia lakukan pernah

Nada suara Diam Diatur Tinggi


Lemah Menuntut
Merengek
Posture/sikap tubuh Melotot Tegak Tenang
Menundukan kepala Rileks Bersandar kedepan
Personal space Orang lain dapat masuk pada Menjaga jarak yang menyenangkan Memasuki tutorial
tutorial pribadinya Mempertahankan hak tempat/tutorial orang lain

Gerakan Minimal , Lemah , Resah Memperlihatkan gerakan yang sesuai Mengancam ekspansi
gerakan
Kontak mata Sedikit atau tidak Sekali-sekali Melotot
Sesuai dengan kebutuhan interaksi
Tanda dan Gejala

01 Data Subjektif:
 Ungkapan berupa ancaman
 Ungkapan kata-kata kasar
 Ungkapan ingin memukul/melukai

02 Data Objektif:
 Wajah memerah dan tegang
 Pandangan tajam
 Mengatupkan rahang yang kuat
 Mengepalkan tangan
 Bicara kasar
 Suara tinggi, menjerit atau berteriak
 Mondar mandir
 Melempar atau memukul benda/orang lain
Proses Keperawatan Risiko
Perilaku Kekerasan
Pengkajian: tanda dan gejala - Wawancara

Coba ceritakan kejadian apa


yang menyebabkan anda  Apa akibat dan cara marah
marah? yang anda lakukan?

Coba ceritakan apa yang


anda rasakan ketika 
marah?
Apakah dengan cara yang

Perasaan apa yang anda


 digunakan penyebab
marah anda hilang?
rasakan ketika marah?


Sikap atau perilaku atau Menurut anda apakah ada
tindakan apa yang di lakukan cara lain untuk
saat anda marah?  mengungkapkan kemarahan
anda?
01 Wajah memerah dan tegang

02 Pandangan tajam

Tanda dan gejala 03 Mengatupkan rahang yg kuat

Observasi 04 Mengepalkan tangan

05 Bicara kasar

06 Mondar-mandir

07 Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak

07 Melempar atau memukul benda/orang lain


Merumuskan Masalah/Analisa Data
No Data Masalah
1 Data Subjektif : Perilaku kekerasan
Pasien mengatakan ia memukul ibunya dengan sapu
dan mengeluarkan kata kasar dan tidak pantas karena
tidak diberikan motor.
Data Objektif :
 Suara keras
 Tangan mengepal
 Wajah memerah dan tegang
 Pandangan tajam
 Mengatupkan rahang yang kuat
 Mengepalkan tangan
 Bicara kasar
 Nada suara tinggi.
Diagnosis
Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian rumuskan diagnosis
keperawatan:

PERILAKU KEKERASAN
Pohon Masalah
Risiko mencederai diri sendiri, orang EFEK
lain dan lingkungan

MASALAH UTAMA
Perilaku Kekerasan

Ganguan Konsep diri : HDR KAUSA


 Tindakan Keperawatan 

• Tindakan keperawatan untuk mengatasi risiko perilaku kekerasan:


pasien dan keluarga.
• Saat melakukan pelayanan di puskesmas dan kunjugan rumah, perawat
menemui keluarga terlebih dahulu sebelum menemui pasien.
 • Bersama keluarga, perawat mengidentifikasi masalah 
• Pengkajian, mengevaluasi dan melatih satu cara lagi utuk mengatasi
masalah yang dialami pasien.
• Jika terapi pisikofarmaka (obat) sudah di dapatkan, maka hal pertama
yang harus dilatih: pentingnya kepatuhan minum obat.
• Selesai melatih pasien, perawat menemui keluarga untuk melatih cara
merawat pasien.
• Menyampaikan hasil tindakan dan tugas yang perlu keluarga ketahui

Tindakan Keperawatan Untuk Pasien

Tujuan: pasien mampu:


Membina hubungan saling percaya Melakukan kegiatan fisik dalam
menyalurkan kemarahan

Menjelaskan penyebab marah Minum obat secara teratur

Menjelaskan perasaan saat


marah/perilaku kekerasan Berbicara yang baik saat marah

Menjelaskan perilaku yang Melakukan kegiatan ibadah untuk


dilakukan saat marah mengendalikan rasa marah

Menyebutkan cara mengontrol


rasa marah/perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
Tindakan yang harus dilakukan dalam BHSP:
a) Ucapan salam setiap kali berinteraksi
b) Perkenalan diri serta tanyakan nama dan pangilan pasien yang disukai
c) Tanyakan perasaan dan keluhan saat ini
d) Buat kontrak asuhan
e) Jelaskan bahwa informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi
f) Tunjukkan sikap empati
g) Penuhi kebutuhan dasar pasien
2. Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/perilaku kekerasan saat
ini dan yang lalu
Tindakan Keperawatan
Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
a) Patuh minum obat
b) Fisik : tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal
c) Sosial/verbal : bicara yang baik : mengungkapkan, menolak dan meminta
rasa marahnya
d) Spritual : sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien

Tindakan keperawatan terhadap pasien dapat dilakukan minimal empat kali


pertemuan dan dilanjutkan sampai pasien dan keluarga dapat/mengendalikan
perilaku kekerasan.
Tindakan Keperawatan
3. Diskusikan tanda-tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
a) Diskusikan tanda dan gejalah perikaku kekerasan secara fisik
b) Diskusikan tanda dan grjalah perilaku kekerasan secara pisikologis
c) Diskusikan tanda dan gejalah perilaku kekerasan secara sosial
d) Diskusikan tanda dan gejalah perilaku kekerasan secara spritual
e) Diskusikan tanda dan gejalah perilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang bisa dilakukan pada saat
marah secara :Verbal
a) Terhadap orang lain
b) Terhadap diri sendiri
c) Terhadap lingkungan
b. Tindakan keperawatan untuk keluarga
Tujuan: keluarga mampu:

1) Mengenal masalah risiko perilaku kekerasan


2) Memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien
3) Merawat pasien risiko perilaku kekerasan dengan mengajarkan dan
mendampingi pasien berinteraksi secarah bertahap, bebicara saat melakukan
kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial
4) Memodifikasi lingkungan yang kondisif agar pasien mempu berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
5) Mengenal tanda kekambuhan, dan mencari pelayanan kesehatan
6) Keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan
pasien risiko perilaku kekerasan mengatasi masalahnya dapat meningkat
Tindakan keperawatan kepada keluarga
a) Mendiskusikan masalah yang dirasan dalam merawat pasien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejalah, dan proses terjadinya
perilaku kekerasan/risiko perilaku kekerasan
c) Melatih keluarga cara merawat risiko perilakukekerasan
d) Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan
e) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan
yang mendukung pasien untuk mengontrol emosinya
f) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
tujuan segerah kefasilitas pelayanan kesehatan
g) Menganjarkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur.
Evaluasi
Evaluasi kemampun pasien berhasil apabila pasien dapat :

Menyebutkan penyebab,
tanda & gejalah perilaku Mengontrol
kekerasan, perilaku
kekerasan yang biasa 1 perilaku kekerasan
secara teratur 2
dilakukan, & akibat sesuai jadwal
perilaku kekerasan.

Mengidentifikasi manfaat
3 latihan yang dilakukan
dalam mencegah perilaku
kekerasan
b. Evaluasi kemampuan keluarga berhasil
apabila keluarga dapat :
1) Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko perilaku
kekerasan)
2) Mencegah terjadinya perilaku kekerasan
3) Menunjukan sikap yang mendukung dan menghargai pasien
4) Memotifasi pasien dalam melakukan cara mengontorl perasaan
marah
5) Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
pasien mengontrol perasaan marah
6) Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam mencegah
perilaku kekerasan pasien
7) Melakukan follow up ke puskesmas, mengenai tanda kambuh dan
melakukan rujukan.
Dokumentasi
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari.....,tgl..., pukul... S Pasien :
Data Pasien:  Pasien mengatakan senang dapat satu lagi cara mengontrol rasa
 Pasien mengatakan kadang masih muncul marahnya.
perasaan kesal  Akan melakukan kegiatan ibadah sesuai jadwal yang sudah di buat.
 Sudah minum obat sesuai jadwal S keluarga :
 Jika waktu minum obat pukul 7 pagi harus  Keluarga mengatakan akan tetap membantu pasien mengontrol
diingatkan istrinya karena menurut pasien perasaan marahnya dengan cara mengingatkan pasien berlatih sesuai
suka ngantuk. jadwal.
 Latihan nafas dalam lebih dipilih pasien O Pasien:
 Cara verbal sudah dilakukan pasien yaitu  Pasien menyebutkan cara ibadah yang biasanya di lakukan dan
meminta dengan baik. waktunya.
Data Keluarga:  Pasien mampu mengatakan kegiatan ibadah yang akan dilakukannya.
 Keluarga telah mengatakan pasien untuk  Pasien mampu memasukan kegiatan ibadah kedalam jadwal kegiatan
berlatih sesuai jadwal ketika pasien lupa hariannya.
 Telah memberikan pujian ketika pasien O Keluarga :
berlatih sesuai jadwal  Keluarga koperatif dan turut mendampingi ketika perawat melatih
pasien cara mengontrol perasaan marah dengan spiritual dan
memberi pujian pada pasien.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Diagnosis Keperawatan: A:
Risiko perilaku kekerasan Pasien dan keluarga mengenal cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara spiritual
Tindakan Keperawatan:
Pasien: P Pasien:
 Melatih pasien cara mengontrol marah  Mengontrol perasaan marah dengan beribadah sesuai dengan waktu
dengan kegiatan ibadah ibadah
 Kegiatan ibadah di masukan kedalam jadwal  Patuh minum obat
harian pasien  Melekukan cara nafas dalam, pukul kasur dan bantal, serta bicara yang
Keluarga : baiksesuai dengan apa yang sudah dilatihkan anda sesuai jadwal.
 Meletih cara merawat dengan cara spiritual
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang P Keluarga :
kondisi pasien yang perlu segera di bawa ke  Memotivasi dan mengingatkan pasien berlatih mengontrol perasaan
fasilitas layanan kesehatan marah sesuai jadwal dan menerapkan ketika marah, bantu minum
 Menjelaskan tentang proses rujukan oabt.
RTL:
Pasien: evaluasi kemampuan pasien Perawat
Keluarga: evaluasi kemampuan keluarga  Melakukan kunjungan rumah tgl... jam....
membantu pasien mengontrol perilaku
kekerasan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai