Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Komunitas II
Pengampu Keperawatan Komunitas II : Ns. Asmadi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh :

Fachrul Alif Rizaldy CKR0160192

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


Rahmat, dan Karunianya yang telah Engkau berikan kepada penulis.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Yang berjudul
“Latihan ROM ”.
Dalam penyusunan makalah yang berisi Latihan ROM
Keperawatan Komunitas ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ns. Asmadi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dosen Pengampu
Keperawatan Komunitas, yang telah memberikan tugas, sehingga penulis
mendapat lebih banyak lagi tentang “Latihan ROM ”.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk maupun penyusunan materinya. Karena itu
kritik dan saran dari pembaca, penulis harapkan. Agar membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 27 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAUN TEORITIS ..................................................................
2.1 Pengertian ROM ............................................................................ 3
2.2 Klasifikasi Latihan ROM .............................................................. 3
2.3 Prinsip Dasar Latihan ROM .......................................................... 4
2.4 Tujuan ROM ................................................................................. 4
2.5 Manfaat ROM ............................................................................... 4
2.6 Indikasi ROM ................................................................................ 5
2.7 Kontra Indikasi ROM .................................................................... 5
2.8 Jenis ROM ..................................................................................... 6
2.9 Gambar Latihan ROM ................................................................... 7
BAB III PENUTUP .........................................................................................
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 11
5.2 Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
LAMPIRAN .....................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan


normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun,
dkk, 2008). Latihan range of motion(ROM) adalah latihan
yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan
tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan
tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu
melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan
mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstermitas total.
Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal, lengkap, dan untuk meningkatkan
massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM,
jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan
juga prinsip dasar dilakukan ROM. Untuk dapat mengetahui hal
tersebut lebih lanjut maka dapat meninjau pembahasan pada
makalah ini.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui tentang klasifikasi ROM.
1.2.2 Untuk mengetahui tentang prinsip dasar ROM.
1.2.3 Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan ROM.
1.2.4 Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi
dilakukan ROM.
1.2.5 Untuk mengetahui tentang jenis ROM.

1
1.3 Manfaat

1.3.1 Agar dapat mengetahui tentang klasifikasi room


1.3.2 Agar dapat mengetahui prinsip dasar ROM
1.3.3 Agar dapat mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan ROM

1.3.4 Agar dapat mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi


dilakukan ROM.
1.3.5 Agar dapat mengetahui tentang jenis ROM.

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian ROM

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan


untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
2005).
Latihan range of motion (ROM) merupakan istilah baku untuk
menyatakan batas atau batasan gerakan sendi yang normal dan
sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk
menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal (Arif, M, 2008).

2.2 Klasifikasi Latihan ROM


Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan
pasien dengan bantuan perawat pada setiap-setiap gerakan.
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar,
pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien
tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total
(suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk
menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang
digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau
hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu
melaksanakannya secara mandiri.
Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk
melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif . Sendi yang digerakkan
pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai
ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.

3
2.3 Prinsip Dasar Latihan ROM
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah
mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

2.4 Tujuan ROM


1. Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan
otot.
2. Memelihara mobilitas persendian.
3. Merangsang sirkulasi darah.
4. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.
5. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan.

2.5 Manfaat ROM


1. Memperbaiki tonus otot.
2. Meningkatkan mobilisasi sendi.
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.
4. Meningkatkan massa otot.
5. Mengurangi kehilangan tulang.

4
2.6 Indikasi ROM
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

2.7 Kontra Indikasi ROM


1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah.
2. Kelainan sendi atau tulang.
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).
4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi
atau luka dalam.
5. Nyeri berat.
6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

5
2.8 Jenis ROM
Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada
persendian sebaga berikut :

1) Leher, spinal, servikal


Flexi : Menempel ke dagu dan menempel ke dada rentang 45o
Extensi : mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45o
Flexi : Memiringkan kepala sejauh mungkin
Lateral : Ke arah setiap bahu rentang 40-45o
Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,
rentang 180o
2) Bahu
Flexi : Menaikan lengan darin posisi ke sampan ke depan ke
posisi atas kepala 180o
Extensi : Mengembalikan lengan ke poisi di samping tubuh
Hiperextensi : Menggeserkan lengan ke belakang tubh, dan siku
tetap lurus rentang 45-60o
Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala
3) Siku
Flexi : menggerakan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu rentang 150o
Extensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan
4) Lengan bawah
Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas rentang 70-90o
Pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah rentang 70-90o
5) Pergelangan tangan
Flexi : menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah rentang 80-90o
Extensi : menggerakan jari-jari tangan sehingga jari, tangan,
lengan bawah dalam arah yang sama rentang 80-90o
Hiperextensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
sejauh mungkin
Abduksi : menekuk pergelangan tangan miring kea rah lima jari
6) Jari-jari tangan
Flexi : membuat genggaman 90o
Extensi : meluruskan jari-jari tangan
Abduksi : meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang
lain

6
Adduksi : merspatkan kembali jari-jari tangan
7) Ibu jari
Flexi : menggerakan ibu jari menyilang permukaan telapak
tangan
Extensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan
Abduksi : menjauh dari ibu jari ke samping rentang 30o
Abduksi : menggerakan ibu jari ke depan tangan rentang 30o
8) Jari kaki
Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain
Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

2.9 Gambar Latihan ROM

7
8
9
10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan
hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien. Dalam merencanakan
program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-
tanda vital dan lamanya tirah baring.
Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami
proses penyakit serta harus sesuai waktunya.
Selain daripada yang telah disebutkan diatas, ROM dilakukan
juga harus memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta
kontraindikasinya agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
pada pasien lebih lanjut.

3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat ini, kami dapat
menyarankan ke semua Pelayan Kesehatan khususnya perawat
untuk lebih dapat mengetahui, memahami tentang ROM beserta
semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar mampu
menjadi pertimbangan dalam penerapannya didunia kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui


Terapi Medis . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien


Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar


Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC

12
13

Anda mungkin juga menyukai