DISUSUN OLEH :
ERNA ZULIYANTI ( G2A021232 )
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjakan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pengukuran Gerak Dan ROM ,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan
bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan . Semoga makalah
ini memberikan manfaat bagi pembaca.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...… 4
C. Tujuan…………………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 5
A. Pengertian ROM………………………………………………………………. 5
B. Jenis- jenis ROM……………………………………………………………… 5
a. Aktive ROM………………………………………………………………... 6
b. Passive ROM……………………………………………………………….. 6
C. Pengukuran ROM……………………………………………………………... 7
a. Range of Motion of the Cervical Spine……………………..……………... 8
b. Range of Motion of the Shoulder………………………………………...… 9
c. Range of Motion of Elbow…………….………………………………….. 10
d. Range of Motion of the Hand and Wrist…………….……………....…….. 11
e. Range of Motion of the Thorakal and Lumbar Spine…....………………... 12
f. Range of Motion of the Hip………………………………...….………….. 13
g. Range of Motion of the Knee………………………………….…………... 14
h Range of Motion of the Foot and Ankle………………….……………..…. 14
D. Tujuan Pengukuran ROM……………………………….…………………… 15
E. Pencatatan ROM………………………………………….………………..…. 15
BAB III PENUTUP…………...…………………….…………………………… 16
A. Kesimpulan…….……………………………….……………………………. 16
B. Saran…………………………………….……………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai
gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik. Gerakan dapat
dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot atau pun gaya ekternal lain dalam ruang
geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada
persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia,
pembuluh darah dan saraf.
Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion (ROM). Untuk
mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang
dimilikinya secara periodik. Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-
penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan;
inaktivitas atau imobilitas. dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk mempertahankan
mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk meminimalkan kehilangan kelenturan jaringan
dan pembentukan kontraktur. Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan untuk
memperluas ruang gerak sendi.
Secara garis besar latihan ROM terbagi menjadi dua jenis yaitu bersifat aktif dan pasif.
Melalui latihan pergerakan sendi semakin lebih bagus dilakukan secara latihan ROM aktif
apabila klien menggerakkan seluruh sendi pada latihan tanpa bantuan orang lain sedangkan
klien tidak mampu menggerakkan sendi pada latihan dan memerlukan bantuan orang lain
disebut dengan latihan ROM pasif. Untuk latihan ROM ini juga bisa dilakukan pada pasien
stroke yang mengalami imobilisasi dan memerlukan latihan ROM aktif maupun pasif. Klien
dengan fraktur ekstermitas atas dan bawah dan penyakit stroke lebih baik diberikan latihan
ROM terutama secara aktif sehingga mempercepat pemulihan kekuatan otot klien (Potter &
Perry, 2010).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai
gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik. Gerakan dapat
dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot atau pun gaya ekternal lain dalam ruang
geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada
persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia,
pembuluh darah dan saraf.
Range of motion (ROM) diukur dalam rentang gerak aktif (AROM) dan rentang gerak
pasif (PROM). AROM didefinisikan sebagai rentang gerak ketika seseorang menggunakan
kekuatan otot untuk mempengaruhi gerakan pada sendi.
Sementara PROM adalah rentang gerak yang dicapai ketika pemeriksa menerapkan
kekuatan eksternal ke anggota tubuh seseorang. Perbedaan antara AROM dan pengukuran
PROM menunjukkan perlekatan tendon, kelemahan (kekuatan menurun relatif terhadap
jaringan artikular yang ketat), keterlibatan saraf, atau nyeri.
Pemeriksaan ROM aktif maupun pasif yang melibatkan persendian yang besar
berhubungan dengan kelompok otot tertentu. Penilaian kekuatan otot dapat dilakukan secara
simultan. Penilaian kekuatan otot dapat dilakukan dengan merasakan tahanan yang terjadi
dari gerakan yang diberikan. Tingkat kekuatan otot dapat dinilai pada tabel berikut:
5
a. Active ROM
Indikasi:
1. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan
menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
2. Pada saat pasen memiliki kelemahan otot dan tidak dapat
menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan AAROM
3. AROM dapat digunakan untuk program latihan aerobik
4. AROM digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas di atas dan
dibawah daerah yang tidak dapat bergerak
Sasaran
Sasaran spesifik:
6
17. Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan
persendian.
18. Meningkatkan sirkulasi .
19. Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
b. Passive ROM
Indikasi Pada daerah di mana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila
dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada
ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest
total
Sasaran:
7
Penerapan Teknik ROM Untuk mengendalikan gerakan
genggamlah ekstremitas di sekitar sendi. Apabila persendian
terdapat nyeri, modifikasi pegangan
Beri penunjang bagi daerah yang memiliki integritas struktural
yang lemah, misalnya tempat patahan atau segmen yang
mengalami kelumpuhan
Gerakkan segmen di seluruh ruang gerak yang bebas rasa nyeri
hingga sampai terdapat resistensi/tahanan jaringan
Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama 5 sampai 10
repetisi.
Pada AROM
1. Peragakan gerakan yang diinginkan kepada penderita
dengan menggunakan PROM, kemudian mintalah
kepada penderita untuk melakukan gerakan tersebut.
Beri bantuan bila dibutuhkan
2. Bantuan dibutuhkan pada gerakan halus atau terdapat
kelemahan.
3. Gerakan dilakukan pada ruang gerak sendi yang tesedia
Pada PROM
1. Gaya untuk gerakan adalah berasal dari eksternal
(terapist atau mesin)
2. Tidak terdapat resistensi aktif dari penderitaGerakan
dilangsungkan di dalam ROM yang mana terdapat
rentang gerak tanpa adanya nyeri atau gaya yang
dipaksakan
2. Pengukuran ROM
Untuk memperoleh tingkat keakuratan yang baik, pengukuran ROM dapat dilakukan
dengan menggunakan Goniometer.Goniometer terdiri dari dua lengan lurus yang
berpotongan dan membentuk sudut seduai derajatnya.
8
a. Range of Motion of the Cervical Spine
Rotasi: 0-700
9
b. Range of Motion of the Shoulder
Forward Flexion: 1800 dan Hyperekstension: 0-500 Abduksi:0-1800 dan Adduksi: 0-500
10
c. . Range of Motion of the Shoulder
Fleksi: 0-1600 dan Ekstensi: 1800 Supinasi: 0-900 dan Pronasi: 0-900
11
Fleksi (pergelangan tangan): 0-900 Radial motion: 200 Ulnar motion: 550
Dan Ekstensi (pergelangan tangan): 0-700
12
f. Range of Motion of the Hip
13
g. Range of Motion of the Knee Range of Motion of the Hip
14
C. Tujuan Pengukuran ROM
1. Untuk Mengetahui LGS Pada Sendi ( Membandingkan dengan Sendi yang lain).
2. Membantu dalam meningkatkan motivasi pasien.
3. Untuk Evaluasi keberahasilan terapi yang sudah diberikan.
4. Membantu menegakan diagnosis fisioterapi.
D. Pencatatan ROM
Dapat dilakukan dengan Teknik Sagital - Frontal - Transversal - Rotasional ( SFTR ).
Semua gerakan ditulis 3 kelompok angka diawali dengan bidang gerak.Gerakan yang
menjauhi tubuh lebih dulu dituliskan dari yang mendekati posisi awal atau zero dituliskan
depertengahan.
Contoh : Rekording dengan metode SFTR pada Shoulder joint dextra. S , F , T , R
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion (ROM). Untuk
mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang
dimilikinya secara periodik. Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-
penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan;
inaktivitas atau imobilitas. Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk
mempertahankan mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk meminimalkan kehilangan
kelenturan jaringan dan pembentukan kontraktur. Teknik ROM tidak termasuk peregangan
yang ditujukan untuk memperluas ruang gerak sendi.
B. Saran
1. Bagi pasien bersedia latihan rentang gerak mandiri sehingga dapat memenuhi
kebutuhan
aktivitas sehari- hari
2. Bagi Perawat di bangsal dapat melaksanakan latihan ROM pada pasien stroke non
Hemorragik dengan adanya kelemahan pada ekstremitasnya sesuai dngan standar
Operasional prosedur dengan melibatkan peran aktif dari perawat, pasien, dan
keluarga.
16
DAFTAR PUSTAKA
17