Anda di halaman 1dari 6

SAP Latihan Gerakan ROM Pada Pasien Post Stroke

SATUAN ACARA PENGAJARAN


(SAP)

Pokok Bahasan/Tema : Latihan Gerakan ROM Pada Pasien Post Stroke


Sub Pokok Bahasan : a. Definisi ROM
b. Jenis-Jenis Latihan ROM
c. Indikasi Dan Sasaran PROM
d. Indikasi Dan Sasaran AROM
e. Keterbatasan Latihan ROM
f. Kontraindikasi Dan Hal-Hal Yang Harus Diwaspadai Pada Latihan ROM
g. Prinsip-Prinsip Penerapan Teknik ROM
Sasaran : Mahasiswa/i D-III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya
Hari/Tanggal : Kamis/ 24 November 2011
Waktu : Pukul 10.00-10.45 WIB (± 1X45 menit)
Tempat : Aula D-III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya
Pengajar : Mahasiswi D-III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Tasikmalaya

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) :
Setelah diberikan pengajaran, mahasiswa/i diharapkan mampu melakukan latihan ROM aktif dan
pasif pada pasien post stroke.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) :
Setelah diberikan pengajaran tentang latihan gerakan ROM aktif dan pasif pada pasien post
stroke, diharapkan mahasiswa/i dapat :
a. Menjelaskan tentang konsep dasar ROM.
b. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerak atas.
c. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerak bawah.
d. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan aktif anggota gerak atas.
e. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan aktif anggota gerak bawah.

B. Cakupan Materi
1. Definisi ROM
2. Jenis-Jenis Latihan ROM
3. Indikasi Dan Sasaran PROM
4. Indikasi Dan Sasaran AROM
5. Keterbatasan Latihan ROM
6. Kontraindikasi Dan Hal-Hal Yang Harus Diwaspadai Pada Latihan ROM
7. Prinsip-Prinsip Penerapan Teknik ROM

C. Pelaksanaan
No. Kegiatan Kegiatan
Pengajar Mahasiswa/i
1. Pembukaan
Mengucapkan salam(5 menit)
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Menjawab salam Kontrak waktu 
Mendengarkan
Menyimak
Bertanya
2. Isi
Menyampaikan materi(35 menit)
Menekankan hal-hal yang penting dan memberikan contoh
Mendengarkan Menjawab pertanyaan 
Memperhatikan
Menanyakan hal-hal yang tidak jelas
3. Penutup
Evaluasi(5 menit)
Memberikan resume materi
Mengucapkan terimakasih
Menjawab pertanyaan Mengucapkan salam 
Memperhatikan
Menyatakan persetujuan
Mengucapkan hamdalah dan menjawab salam

D. Metode
Metode yang digunakan adalah :
a. Ceramah
b. Diskusi

E. Media
Media yang digunakan adalah dokumen power point show presentation dan leaflet.

F. Sumber
Berbagai buku literature yang berkaitan dengan materi ROM.

G. Evaluasi
a. Bentuk
Bentuk yang digunakan adalah lisan yaitu tanya jawab yang dilaksanakan langsung pada saat
selesai dilakukan pengajaran kesehatan, bertujuan untuk mengetahui pengajaran kesehatan telah
berhasil/ tidak.
b. Jenis
Jenis evaluasi yaitu lisan Tanya jawab berjumlah 3 soal dan harus dijawab/ didemonstrasikan
langsung oleh peserta pengajaran kesehatan pada saat itu juga. Pertanyaan tersebut antara lain :
1) Jelaskan definisi ROM dan kontraindikasi pada PROM/ AROM !
2) Sebutkan prinsip-prinsip penerapan teknik ROM !
3) Bagaimana teknik ROM?

MATERI SAP
“Latihan Gerakan ROM Pada Pasien Post Stroke”

A. Definisi ROM
Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan
untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik.
Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya eksternal lain
dalam ruang gerakannya melalui persendian.
Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan
terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.
Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion (ROM). Untuk
mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya
secara periodik. Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit sistemik,
sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan; inaktivitas atau
imobilitas.
Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk mempertahankan mobilitas persendian dan
jaringan lunak untuk meminimalkan kehilangan kelentukan jaringan dan pembentukan
kontraktur. Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan untuk memperluas ruang
gerak sendi.

B. Jenis-Jenis Latihan ROM


Jenis-jenis latihan ROM, terdiri dari :
1. Passive ROM (PROM).
2. Active ROM (AROM).
3. Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis AROM yang mana bantuan diberikan melalui
gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan
bantuan untuk menyelesaikan gerakan.

C. Indikasi Dan Sasaran PROM


1. Indikasi PROM :
a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif
akan menghambat proses penyembuhan.
b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh
tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total.
2. Sasaran PROM :
a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat.
b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur.
c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot.
d. Membantu kelancaran sirkulasi.
e. Meningkatkan pergerakan synovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendian.
f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri.
g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi.
h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien.
Kegunaan lain dari PROM :
Pada saat memeriksa :
a. Menentukan keterbatasan gerak.
b. Stabilitas sendi.
c. Menentukan elastisitas otot dan jaringan ikat sendi.
d. Untuk memberikan contoh gerakan aktif.
Pada saat mempersiapkan pasien untuk melakukan latihan dengan teknik peregangan.

D. Indikasi Dan Sasaran AROM


1. Indikasi AROM :
a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya
baik dengan bantuan atau tidak.
b. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian
sepenuhnya, digunakan A-AROM.
c. AROM dapat digunakan untuk program latihan aerobik.
d. AROM digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas di atas dan di bawah daerah yang tidak
dapat bergerak.
2. Sasaran AROM :
a. Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran PROM serupa dengan AROM.
b. Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari control gerak
volunter.
Sasaran spesifik :
a. Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibat.
b. Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi.
c. Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendian.
d. Meningkatkan sirkulasi.
e. Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik.

E. Keterbatasan Latihan ROM


1. Passive ROM (PROM) tidak dapat:
a. Mencegah atrofi otot.
b. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
c. Membantu sirkulasi.
2. Active ROM (AROM) :
a. Untuk otot yang sudah kuat tidak akan memelihara atau meningkatkan kekuatan.
b. Tidak akan mengembangkan keterampilan atau koordinasi kecuali dengan menggunakan pola
gerakan.

F. Kontraindikasi Dan Hal-Hal Yang Harus Diwaspadai Pada Latihan ROM


1. LatihanROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat menggangg uproses penyembuhan
cedera.
2. Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama
fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap penyembuhan dan pemulihan.
3. Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan yang salah, termasuk
meningkatnya rasa nyeri dan peradangan.
4. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan (life
threatening).
5. PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle
dan kaki untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan thrombus.
6. Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arterikoronaria, dan lain-lain, AROM pada
ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam pengawasan yang ketat.

G. Prinsip-Prinsip Penerapan Teknik ROM


1. Pemeriksaan, penilaian dan rencana perlakuan :
a. Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasien, tentukan prognosis, pencegahan serta rencana
intervensi.
b. Tentukan kemampuan pasien untuk mengikuti program.
c. Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan.
d. Tentukan pola gerak ROM.
e. Pantau kondisi umum pasien.
f. Catat serta komunikasikan temuan-temuan serta intervensi.
g. Lakukan penilaian ulang serta modifikasi intervensi bila diperlukan.
2. Penerapan teknik ROM :
a. Untuk mengendalikan gerakan, genggamlah ekstremitas di sekitar sendi. Apabila persendian
terdapat nyeri, modifikasi pegangan.
b. Beri penunjang bagi daerah yang memiliki integritas struktural yang lemah, misalnya tempat
patahan atau segmen yang mengalami kelumpuhan.
c. Gerakkan segmen di seluruh ruang gerak yang bebas rasa nyeri hingga sampai terdapat
resistensi/ tahanan jaringan.
d. Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama 5 sampai10 repetisi.
3. Pada PROM :
a. Gaya untuk gerakan adalah berasal dari eksternal (therapist atau mesin).
b. Tidak terdapat resistensi aktif dari penderita. Gerakan dilangsungkan di dalam ROM yang
mana terdapat rentang gerak tanpa adanya nyeri atau gaya yang dipaksakan.
4. Pada AROM :
a. Peragakan gerakan yang diinginkan kepada penderita dengan menggunakan PROM, kemudian
mintalah kepada penderita untuk melakukan gerakan tersebut. Beri bantuan bila dibutuhkan.
b. Bantuan dibutuhkan pada gerakan halus atau terdapat kelemahan.
c. Gerakan dilakukan pada ruang gerak sendi yang tesedia.

Anda mungkin juga menyukai