Anda di halaman 1dari 9

COURSE STUDY GUIDE

DAFTAR ISI

1. DAFTAR ISI

Hal 1

2. INTRODUKSI

Hal 2

3. TUJUAN PEMBELAJARAN (KOMPETENSI)

Hal 3

4. METODE PEMBELAJARAN

Hal

5. SUMBER PEMBELAJARAN/ REFERENSI

Hal

6. RANCANGAN EVALUASI

7. WAKTU

Hal

8. RESOURCE PERSON

Hal

9. FOKUS PEMBELAJARAN

Hal

KASUS PEMICU

Hal
COURSE STUDY GUIDE : BASIC SCIENCE IN NURSING I

1. INTRODUKSI

Basic science in nursing I merupakan bagian dari mata kuliah dasar keilmuan dalam
keperawatan yang mempelajari berbagai hal yang mengantarkan mahasiswa untuk
mendalami tentang berbagai mekanisme didalam tubuh manusia mulai tingkat organisme
sampai dengan tingkat sel dalam mempertahankan kehidupannya. Didalamnya mencakup
berbagai konsep biologi, anatomi, fisiologi, biokimia, dan fisika yang terjadi dalam tubuh
manusia.
Organisme dalam hal ini manusia, diperkirakan terdiri dari sekitar 75 – 100 trilyun sel.
Sel merupakan unit fungsional kehidupan terkecil suatu organisme, dan kumpulannya
membentuk jaringan. Gabungan jaringan-jaringan membentuk organ, kumpulan organ
membentuk suatu sistem, dan kesatuan dari berbagai sistem tertentu akan membentuk
organisme. Dengan demikian keadaan organisme tergantung dari kondisi sistem yang
tergabung didalamnya, kondisi sistem tergantung dari fungsi organ-organ yang
menyusunnya, dan fungsi organ dipengaruhi oleh kemampuan sel untuk mempertahankan
jenis sel dan fungsi spesifik yang dimilikinya. Apabila sel tak mampu mempertahankan fungsi
spesifik yang dimilikinya sel akan mati, begitu juga bila sel mengalami perubahan jenis, sel
tersebut akan mengalami perubahan fungsi.
Kehidupan sel ditandai dengan adanya aktivitas sel yaitu tumbuh, bertambah banyak,
dan memperlihatkan fungsi spesifik sel yang menjadi tugasnya, sebagai contoh sel otot
berkontraksi, sel saraf menghantarkan impuls, sel kelenjar mengeluarkan sekresinya dan
sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sel diperlukan berbagai zat seperti
oksigen glukosa, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Selain itu diperlukan juga
keseimbangan elektrolit dan keasamaan, serta terbebas dari racun-racun atau sisa
metabolisme. Racun dan sisa metabolit dikeluarkan melalui mekanisme perpindahan zat dari
intrasel ke ekstrasel, yang mana perpindahan ini harus melewati membran sel.
Sel akan mampu melakukan aktivitasnya, apabila sel dapat menghasilkan energi, dan
energi ini akan digunakan sel untuk memperbesar ukurannya, memperbaiki bagian-bagian
yang rusak, untuk reproduksi, dan memenuhi fungsi spesifiknya didalam tubuh. Produksi
energi yang sangat diperlukan ini dilakukan sel melalui reaksi kimia di intrasel yang disebut
metabolisme sel. Proses metabolisme ini sangat ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu suplai
oksigen (O2) dan nutrient yang adekuat, lingkungan intra dan ekstrasel dengan jumlah dan
komposisi, keasaman cairan yang sesuai dengan kebutuhan sel normal, terbebasnya sel dari
pengaruh zat-zat sisa metabolisme yang membahayaka, tersedianya enzim, vitamin sebagai
ko-enzim, dan mineral sebagai ko-faktor. Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan
kondisi sel yang sehat diperlukan lingkungan yang relatif tetap atau dikenal dengan istilah
homeostatis dan untuk itu diperlukan kerja seluruh sistem tubuh yang normal pula.

Blok ini mempelajari tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi, cairan, elektrolit, nutrisi
dan eliminasi yang sangat menentukan kehidupan organisme dengan menggunakan metoda
pembelajaran student center learning (SCL) yang terdiri dari PBL,SGD, presentasi, dan
diselingi dengan lecture. Oleh karena itu diperlukan keaktifan seluruh mahasiswa agar
pencapaian kompetensi yang diharapkan optimal.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN (KOMPETENSI)

Setelah mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa :


2.1. Mampu mengenali kehidupan sel sebagai unit fungsional terkecil dari organisme
(manusia)
2.2. Mampu mengenali proses oksigenasi didalam sel dan indikator pemenuhan kebutuhan
oksigenasi
2.3. Mampu mengenali proses pemenuhan kebutuhan cairan-elektrolit dan indikator
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
2.4. Mampu mengenali proses pemenuhan kebutuhan nutrisi dan indikator pemenuhan
kebutuhan nutrisi
2.5. Mampu mengenali proses pemenuhan kebutuhan eliminasi dan indikator pemenuhan
kebutuhan eliminasi

3. METODE PEMBELAJARAN

a. Lecture
b. SGD
c. Presentasi/ reporting
d. Penugasan
e. Lab activity
 Hubungan posisi, aktivitas dan istirahat terhadap TD, HR, dan RR
 Pemeriksaan fungsi paru
 Pemeriksaan glukosa darah
 Pemeriksaan pH urine, keton urine
 Pengaruh berbagai konsentrasi cairan terhadap jaringan
 Pengaruh berbagai konsentrasi cairan terhadap produksi urine

4. SUMBER PEMBELAJARAN/ REFERENSI


 Fundamental of Nursing
 Human Anatomy
 Human Physiology
 Harper Biochemistry
 Science in Nursing
 Referensi terbaru, tidak menggunakan referensi dengan tahun penerbitan > 5
tahun

5. RANCANGAN EVALUASI
 Ujian tulis 30%
 Laporan tugas 15%
 Presentasi 20%
 Praktikum 20%
 Soft skills 15%

6. WAKTU
Mg I Mg II Mg III Mg IV Mg V
Senin
08 – 10 Lecture : Pembahasan Lecture : Lecture: Lecture:
Pengantar Sel modul 2 & 3 Eliminasi urin Keseimbangan Oksigenasi &
Homeostasis dan bowel Asam-Basa pembentukan
(fecal) energi
10 – 12 Lecture : Kasus 1 : Kasus 2 : Kasus 3 : Kasus 4 :
Cairan Tubuh Pencernaan Eliminasi fecal Cairan Elektrolit Oksigenasi
(Step 1-5) (Step 1-5) dan Eliminasi (Step 1-5)
Urin (Step 1-5)
12 – 13 ISHOMA
13 - 16 Penjelasan Kasus 1 : Kasus 2 : Kasus 3 : Kasus 4 :
Modul 1 : Pencernaan Eliminasi fecal Cairan Elektrolit Oksigenasi
Biologi (Step 6) (Step 6) dan Eliminasi (Step 6)
Urin (Step 6)
Selasa
08 – 15.50 Aktivitas Modul 4 : Modul 5 : Praktikum Praktikum
Pengerjaan Ginjal Anatomi (Praktikum 1-3) (Praktikum 4-5)
dan Fisiologi
Pembahasan Pernafasan
Modul Biologi Modul 6 : Fisika
(Hukum Boyle,
Pascal, Bejana
Berhubungan)

Jumat
08 – 10 Modul 2: Kasus 3 : Kasus 4 :
10 – 12 Anatomi Cairan Elektrolit Oksigenasi
Fisiologi dan Eliminasi (Step 7)
Pencernaan – Urin (Step 7)
Endokrin
Kasus 1 : Kasus 2 :
Modul 3 :
Pencernaan Eliminasi fecal
Biokimia
(Step 7) (Step 7)
Pembentukan
energy
(Puasa dan
Pasca
makan)
12 – 13 ISHOMA
13 – 16 Lanjutan Kasus 1 : Kasus 2 : Kasus 3 : Kasus 4 :
modul 2 dan 3 Pencernaan Eliminasi fecal Cairan Elektrolit Oksigenasi
(Step 7) (Step 7) dan Eliminasi (Step 7)
Urin (Step 7)

7. RESOURCE PERSON

No. Nama Bagian No Hp


1. Cecep Eli Kosasih, S.Kp., MNS KMB
2. Tuti Pahria, S.Kp.,M.Kes Kep. Dasar 081321733653
3. SariFatimah, S.Kp.,M.Kes Kep Anak 08122183455
4. Hartiyah Harun, SKp, M Kes, MN Kep Gerontik
5. Ai Mardhiyah, SKp, M Kes Kep. Anak

8. FOKUS KEGIATAN BELAJAR


KASUS PEMICU

Kasus 1 (Oksigenasi)

Andres turun dari bis Damri DU – Jatinangor jam 5.50, ia tergesa-gesa turun kemudian berlari
menuju kampus FIK karena mhs baru tidak diperkenankan menggunakan kendaraan saat
sudah berada didalam lingkungan kampus. Hari ini adalah hari ke-2 OSPEK dan ia harus
sudah berada bersama teman seangkatannya untuk apel pagi Jam 6.00 Setibanya di kampus
ia terengah-engah, nafasnya cepat dan dalam, jantungnya terasa berdebar kencang sekali,
keringat mengalir disekujur tubuhnya dan ia merasa sangat kepanasan. Panitia OSPEK yang
menjumpainya memegang lengan Andres dan bertanya kenapa kamu dik? sambil Ia
menghitung denyut nadi pada pergelangan tangan dan menghitung kecepatan nafas Andres.
Denyut nadi 120 x/m, RR 36x/m dalam. Andres nyengir sambil bicara : Kesiangan Kak jadi
tadi saya lari dari PangDam. Andres mengikuti apel pagi, kemudian semua mhs baru dibawa
ke Aula untuk mengikuti berbagai penjelasan. Ia duduk dengan tenang sampai istirahat siang
jam 12.00. Sorenya Andres merasakan nyeri dan pegal pada betisnya.

Learning Objectives

Mahasiswa akan dapat :

1. Menjelaskan Proses yang dilalui oksigen dari atmosfer sampai masuk kedalam
sel
2. Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi pada masing-masing tahapan dalam
proses masuknya oksigen ke jaringan
3. Menjelaskan pengaruh oksigen terhadap pembentukan energi
4. Menjelaskan Denyut nadi, kecepatan nafas, kedalaman nafas dan rasio inspirasi
ekspirasi dalam keadaan normal sesuai tingkat usia
5. Menganalisis perubahan kecepatan dan kedalaman nafas, jantung yang
berdebar kencang sekali, pengeluaran keringat yang banyak, merasa sangat
kepanasan, dan nyeri pada betisnya
Kasus 2 (Kebutuhan Nutrisi)

Adinda (15 th) tinggi badan 165 cm dan berat badan 70 kg, adalah seorang remaja yang
suka sekali makan makanan cepat saji. Tiap pulang sekolah ia selalu mampir di McD, Pizza
Hut, HHB atau di tempat lainnya. Ia pun gemar minum soft drink dan es cream.Belakangan
ini ia mulai merasa dirinya terlalu gemuk dan ingin menurunkan berat badannya agar
terlihat lebih menarik maklum anak remaja kan mulai tertarik dengan lawan jenis dan ingin
menjadi perhatiannya. Hari ini ia mulai program penurunan berat badan. Ia berangkat
sekolah tanpa makan padahal biasanya setelah melahap 1 piring nasi goreng lengkap
dengan telur ceplok,ayam goreng dan sosis, minum segelas susu, ia masih membawa 2
tangkup roti tawar dengan isi daging asap dan keju. Di kantin sekolah ia biasa makan mie
baso atau sejenisnya dan 2 botol soft drink. Pulang sekolah walaupun dalam keadaan
lemas ia berkeras untuk tidak makan, ia hanya mengambil 1 buah apel dari lemari es dan
minum segelas air putih. Ibunya merasa heran dan menyuruh Adinda untuk makan, tapi ia
tetap tidak mau Jam 4 sore ia merasa sangat lapar, gemetar, kedinginan,dan sakit kepala,
Ia merasa ia harus makan dan iapun makan dalam jumlah yang cukup banyak. Selesai
makan ia merasa kenyang tetapi kakinya tetap gemetar, badan tetap lemas. Akhirnya ia
membuat teh manis hangat 1 gelas penuh dan meminumnya. Beberapa saat kemudian
iapun merasa nyaman kembali.

Learning Objectives

Mahasiswa akan dapat :

1. Menjelaskan berat badan ideal Adinda


2. Menjelaskan kebutuhan makanan
3. Menjelaskan faktor yang menyebabkan perubahan berat badan
4. Menjelaskan mekanisme terjadinya perasaan kenyang dan lapar
5. Menjelaskan faktor2 yang menyebabkan perbedaan lamanya proses
pencernaan
6. Menganalisis tanda dan gejala yang muncul : merasa sangat lapar, gemetar,
kedinginan,sakit kepala, serta rasional setelah makan dalam jumlah yang cukup banyak
dan merasa kenyang,tetapi kakinya tetap gemetar, badan tetap lemas, dan setelah
minum teh manis hangat 1 gelas penuh merasa nyaman.
7. Merancang diet untuk menurunkan BB yang harus dilakukan Adinda

Kasus 3 (Keseimbangan Cairan, elektrolit dan Eliminasi urine)

Tiga sahabat Aris 5 th, Anggun 4 th dan Benny 5 th baru saja selesai mengikuti kegiatan
olah raga bersama teman sekolah di TK Bhineka. Mereka pergi ke kantin dan karena haus
masing-masing menghabiskan sekitar 3 gelas air. Aries minum teh manis dengan gula
yang cukup banyak, Anggun minum air mineral dan Benny karena kesalahan tidak sengaja
minum air garam (NaCl 0,9%) yang disediakan untuk percobaan. Beberapa waktu
kemudian Aries dan Anggun sama-sama ke kamar kecil karena ingin buang air kecil,
bahkan Anggun tak dapat menahan sehingga kencing dicelana (mengompol), jumlah air
kencingnya sama-sama banyak tetapi Benny tidak miksi.

Learning Objectives

Mahasiswa akan dapat :

1. Menjelaskan mekanisme haus


2. Menjelaskan perjalanan air dari mulai diminum sampai pembentukan urine
3. Merancang kebutuhan cairan masing-masing ke tiga sahabat
4. Menjelaskan jumlah air kencing yang terbentuk pada bayi, anak-anak dan
dewasa serta mekanisme terjadinya perasaan ingin bak.
5. Menjelaskan kemampuan mengendalikan pengeluaran air kencing dan cara
melatihnya
6. Menganalisis alasan perbedaan keinginan bak pada Aries, Anggun dan Benny
serta kemungkinan perbedaan jumlah urine yang terbentuk.

Kasus 4 (Eliminasi fekal)

Andini tinggal di asrama putri. Suatu pagi ia merasa ingin buang air besar dan pergilah ke
kamar kecil. Ternyata semuanya sedang terisi dan untuk mengurangi keinginan buang air
besar iapun lompat kian kemari dan loncat ditempat, dan perasaan ingin bab yang tadinya
sudah kuat berangsur berkurang dan hampir hilang.
Learning Objectives

Mahasiswa akan dapat :


1. Menjelaskan proses pembentukan feses
2. Menganalisis perubahan yang terjadi saat seseorang merasa ingin buang air
besar ia meloncat-loncat, perasaan tersebut berkurang / menghilang
3. Menjelaskan frekuensi normal b a b

Anda mungkin juga menyukai