Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HIPERBILIRUBINEMIA

Dosen Koordinator Sri Wulandari N.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An


Dewi Umu Kulsum, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Dosen pembimbing

Disusun Oleh :

Dini Iryan Nuraini Lubis

214120141

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2020
Kasus
Bayi A umur 3 hari, jenis kelamin laki-laki, anak dari Ny. B, Bpk C,
Pekerjaan Bpk PNS, ibu : IRT di rawat di ruang Perinatologi, alasan bayi di
rawat karena kulit bayi kuning, saat dilahirkan APGAR Score 1’ : 9 : APGAR
Score 5’ : 10 (Usia gestasi 37 minggu), BBL 2300 gr, PBL 49 cm. Saat dilakukan
pengkajian fisik kulit bayi tampak kuning di bagian wajah hingga ektremitas,
TTV : HR 140 x/mt, RR 45 x/mt, Suhu Tubuh 36,5 0 C. Data antropometri : BB
2200 gr, PB 47 CM, LK = 32 cm, refleks sucking lemah, refleks moro ada, refleks
rooting ada, menurut ibu nya bayi tidur terus malas menyusu, dan kurang aktif,
hasil laboratorium kadar bilirubin total 18 mg/dl, bilirubin indirect 6 mg/dl,
bilirubin direct 12 mg/dl, ibu bayi belum memahami perawatan pada bayinya,
sejak di rumah sakit bayi mendapatkan terapi sinar (foto terapi), dianjurkan terus
memberikan ASI. Pemeriksaan laboratorium : Hb ;9,6 gd/dl, Leukosit
20.000/mm3, Hematokrit 30 %, terpasang infus D5% 5 tts/ mt. Setelah dirawat
2 hari bayi mau menyusu, ektremitas aktif.

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Bayi
1) Nama : By. Ny B
2) Umur : 3 Hari
3) Dx Medis : Hiperbilirubinemia

b. Orang Tua
1) Nama : Ny.B / Bpk.C
2) Pekerjaan : IRT / PNS
3) Hub. Dengan Bayi : Anak
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Kulit bayi berwarna kuning
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Bayi Ny.B di rawat di ruang perinatology, kulit bayi tampak kuning di
bagian wajah hingga ekstremitas, refleks sucking lemah, menurut ibu
bayi tidur terus malas menyusu dan kurang aktif
c. Riwayat Kesehatan lalu
Bayi yang Karena bayi baru umur 3 hari, maka tidak ada riwayat
penyakit pernah dialami sebelumnya

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


-
3. Riwayat Kehamilan
a. Kondisi bayi : menangis
b. APGAR score : 1 menit : 9 / 5 menit : 10
c. BBL : 2300 gr
d. PBL : 49 cm
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
BB : 2200 gr
PB : 47 cm
LK : 32 cm
Tanda-Tanda Vital
HR : 140 x/menit
RR : 45 x/menit
S : 36,50C
b. Head to Toe
1) Kulit : Kulit bayi tampak kuning dibagian wajah hingga
ekstremitas
2) Dada : HR 140x/menit
3) Ekstremitas : Kurang aktif dan terpasang infus D5% tts/mt
Refleks

Refleks moro : refleks moro ada

Refleks rooting : refleks rooting ada


Refleks sucking : refleks sucking lemah

c. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi


Kadar bilirubin total 18 mg/dl 0,3 – 1,0 mg/dL (Melebihi
Kadar bilirubin indirect 6 mg/dl1 0,3 – 1,1 mg/dL batas normal)
Kadar bilirubin direct 12 mg/dl 0,1 – 0,4 mg/dL
Hemoglobin 9,6 gd/dl 10 – 13,5 gd/dl (Kekurangan)
Leukosit 20.000/mm3 9.400 – 34.000/mm3 (Normal)
Hematocrit 30% 55% - 68% (Kurang)

B. Analisa Data

NO. Data Etiologi Masalah


1. DS : - Infeksi intra/ekstra hepar Ikterus Neonatus

DO : kongenital

- Kulit bayi tampak


Invasi organisme asing
kuning
- Kadar bilirubin total dalam tubuh

18 mg/dl
Peningkatan produksi
- Kadar bilirubin
bilirubin
indirect 6 mg/dl
- Kadar bilirubin direct Hiperbilirubinemia
12 mg/dl

Bilirubin indirek

Masuk dalam jaringan


ekstraseluler seperti kulit,
konjungtiva, mukosa dan
tubuh lainnya

Ikterus pada jaringan


ekstraseluler
Ikterus Neonatus

2. DS: - Infeksi intra/ekstra hepar Gangguan

DO: kongenital
integritas kulit
- Kulit bayi terlihat kuning
Invasi organisme asing
di bagian wajah hingga
dalam tubuh
ektremitas

Peningkatan produksi
bilirubin

Hiperbilirubinemia

Bilirubin indirek

Sirkulasi darah

Bilirubin pada plasma

Terakumulasi di jaringan

Gangguan integritas kulit


3. DS: Hiperbilirubinemia

Ibu mengatakan bayinya Defisit Nutrisi


Hemolysis
tidur terus malas menyusu
Anemia
dan kurang aktif

DO: Hb menurun

Refleks sucking lemah


Perfusi O2 dan nutrisi ke
jaringan
Metabolisme sel menurun

Pembentukan ATP menurun

Kelemahan

Asupan nutrisi menurun

Deficit nutrisi
4. DS: - Hiperbilirubinemia Deficit

DO: belum memahami pengetahuan


Fototerapi
perawatan pada bayinya

Pengetahuan orang tua kurang

Defisit pengetahuan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ikterik neonatus berhubungan dengan imaturitas hepar dibuktikan dengan joudice, kadar
bilirubin total 18 mg/dl, bilirubin indirect 6 mg/dl, bilirubin direct 12 mg/dl
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan joudice dibuktikan dengan kulit bayi
tampak kuning di bagian wajah hingga ektremitas
3. Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan dibuktikan dengan
refleks sucking lemah, bayi tidur terus malas menyusu
4. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan ibu
bayi belum memahami perawatan pada bayinya

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi
No Tujuan keperawatan
Diagnosa Kep Keperawatan Rasional
. (SMART)
(ONEC)
1. Ikterik neonatus Setelah dilakukan 1. Berikan tindakan 1. Fototerapi
berhubungan tindakan keperawatan fototerapi merupakan
dengan selama 3x24 jam 2. Perawatan pada penyinaran untuk
imaturitas hepar diharapkan ikterus bayi menguraikan
dibuktikan neonatus dapat teratasi 3. Pemantauan TTV bilirubin dalam
dengan joudice, dengan kriteria hasil : 4. Pengambilan kulit melalui
kadar bilirubin 1. Hasil bilirubin sampel darah vena oksidasi sehingga
total 18 mg/dl, menunjukan normal untuk pemeriksaan dapat mengurangi
bilirubin indirect (<5mg/dL) laboratorium atau mengobati
6 mg/dl, bilirubin 2. Pigmentasi bilirubin serum ikterus
direct 12 mg/dl abnormal (skala 5: 2. Untuk menjaga
menurun) kesehatan pada
3. Suhu kulit membaik bayi
(skala 5:membaik) 3. Memonitoring
tanda-tanda vital
dapat mengetahui
kondisi dan terapi
yang akan
dialakukan
4. Berguna untuk
mengevaluasi dan
mengetahui
adanya
keberhasilan
pengobatan atau
melihat
komplikasi lebih
lanjut
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Pelaporan status 1. Untuk mengetahui
integritas kulit tindakan keperawatan kesehatan (monitor jika selama dalam
berhubungan selama 3x24 jam warna dan keadaaan perawatan kulit
dengan joudice diharapkan gangguan kulit setiap 4-8 jam) bayi tidak
dibuktikan integritas kulit dapat 2. Latihan rentang mengalami
dengan kulit bayi teratasi dengan kriteria gerak (mengubah gangguan
tampak kuning di hasil : posisi klien ½ jam integritas kulit
bagian wajah 1. Suhu kulit (skala 5: sekali) 2. Meningkatkan
hingga membaik) 3. Dukungan sirkulasi ke semua
ektremitas 2. Tekstur (skala 5: perawatan diri (jaga area kulit
membaik) kebersihan dan 3. Area lembab,
3. Pigmentasi kelembaban kulit) terkontaminasi
abnormal (skala 5 : memberikan
menurun) media yang sangat
baik untuk
pertumbuhuhan
organisme)
3. Deficit nutrisi Setelah dilakukan 1. Pemantauan nutrisi 1. Mengawasi
berhubungan tindakan keperawatan (ukur intake masukan nutrisi
dengan selama 3x24 jam maknaan dan pasien
ketidakmampuan diharapkan deficit kebutuhan nutrisi) 2. Untuk mencegah
menelan nutrisi dapat teratasi 2. Manajeman nutrisi malnutrisi
makanan dengan kriteria hasil : (beri asupan nutrisi 3. Meningkatkan
dibuktikan 1. Kekuatan otot yang sesuai dengan efektivitas
dengan refleks menelan (skala 5 : kebutuhan pasien) program
sucking lemah, meningkat) 3. Pemantauan hasil pengobatan
bayi tidur terus 2. Berat badan (skala lab, seperti Hb dll termasuk sumber
malas menyusu 5 : membaik) dan diet nutrisi
3. Indeks masa tubuh yang dibutuhkan
(IMT) (skala 5 :
membaik)

4. Deficit Setelah dilakukan 1. Bina hubungan A.Akan memberikan


pengetahuan tindakan keperawatan saling percaya kenyamanan
berhubungan selama 3x24 jam dengan dengan dalam bertukar
dengan kurang diharapkan deficit orangtua informasi
terpapar pengetahuan dapat 2. Edukasi orang tua : B. Memberikan
informasi teratasi dengan kriteria (tentang perawatan pengetahuan agar
dibuktikan hasil : pada bayi orangtua dapat
dengan ibu bayi 1. Kemampuan hiperbilirubiniemia memahami
belum menjelaskan ) C. ASI membantu
memahami pengetahuan 3. Edukasi nutrisi bayi menurunkan kadar
perawatan pada tentang suatu topik (memotivasi ibu bilirubin melalui
bayinya (skala 5 : untuk memberikan feses dan urine
meningkat) ASI pada bayi)
2. Persepsi yang keliru
terhadap masalah
(skala 5 : menurun)

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Diagnosa Hari/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan jam Dan
nama
1. Ikterik neonatus 17/10/2 1. Berikan tindakan S : Ibu bayi
0 fototerapi
berhubungan dengan 07.00 mengatakan kulit bayi
imaturitas hepar masih kuning
2. Perawatan pada O : nilai Kadar
07.30 bayi
bilirubin total 18
08.00 3. Pemantauan TTV mg/dl, kadar bilirubin
indirect 6 mg/dl, kadar
08..30 4. Pengambilan
bilirubin direct 12
sampel darah vena
mg/dl
untuk
A : Masalah belum
pemeriksaan
teratasi
laboratorium
P : Lanjutkan
bilirubin serum
intervensi

Gangguan integritas 17/10/2 1. Monitor warna S : Ibu bayi


0 dan keadaaan kulit
kulit berhubungan mengatakan kulit bayi
09.00 setiap 4-8 jam
dengan joudice masih kuning
O : Kulit bayi terlihat
2. Mengubah
09.10 kuning di bagian
posisi klien ½ jam
wajah hingga
sekali
ektremitas
09.30 3. Jaga A : Masalah belum
kebersihan dan teratasi
kelembaban kulit P : Lanjutkan
intervensi
Deficit nutrisi 17/10/2 1. Ukur intake S : Ibu bayi
3. 0 maknaan dan
berhubungan dengan mengatkan bayinya
09.50 kebutuhan nutrisi
ketidakmampuan tidur terus malas
menelan makanan 2. Beri asupan menyusu
10.00
nutrisi yang sesuai
O : Refleks sucking
dengan kebutuhan
lemah
10.30 pasien
A : Masalah belum
3. Pemantauan
teratasi
hasil lab, seperti Hb
dll P : Lanjutkan
intervensi
4. Deficit pengetahuan 17/10/2 1. Bina hubungan S: Ibu bayi mengatkan
0 saling percaya
berhubungan dengan belum memahami
11.00 dengan dengan
kurang terpapar perawatan pada
informasi orangtua bayinya

O : Telihat
2. Edukasi orang
13.00 Kebingungan
tua : (tentang
A : Masalah belum
perawatan pada bayi
teratasi
hiperbilirubiniemia)
14.00 P : Lanjutkan
3. Edukasi nutrisi intervensi
bayi (memotivasi ibu
untuk memberikan
ASI pada bayi)

E. CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI ( SOAPIER )

Tanggal/ No. Dx kep Catatan Perkembangan Paraf dan


Jam Nama
17/10/20 Ikterik neonatus S : Ibu bayi mengatakan kulit bayi kuning
berhubungan
O : Nilai Kadar bilirubin abnormal
dengan imaturitas
A : Masalah belum teratasi
hepar
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Berikan tindakan fototerapi
2. Perawatan pada bayi (memakai lotion dan minysk
telon agar lembab)
3. Pemantauan TTV setiap ½ jam sekali
4. Pengambilan sampel darah vena untuk
pemeriksaan laboratorium bilirubin serum
E:
1. Hasil bilirubin menunjukan normal (<5mg/dL)
(menurun)
2. Pigmentasi abnormal (skala 5: menurun)
3. Suhu kulit membaik (skala 5:membaik )
R : Lakukan tindakan fototerapi

17/10/20 Gangguan S : Ibu bayi mengatakan kulit bayi masih kuning


integritas kulit O : Kulit bayi terlihat kuning di bagian wajah
berhubungan hingga ektremitas
dengan joudice A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

I:
1. Pelaporan status kesehatan (monitor warna dan
keadaaan kulit setiap 4-8 jam)
2. Latihan rentang gerak (mengubah posisi klien ½
jam sekali )
3. Dukungan perawatan diri (jaga kebersihan dan
kelembaban kulit)

E:
1. Kekuatan otot menelan (skala 5 : meningkat)
2. Berat badan (skala 5 : membaik)
3. Indeks masa tubuh (IMT) (skala 5 : membaik)

R : Mengatur posisi pasien setiap ½ jam sekali


17/10/20 Deficit nutrisi S : ibu bayi mengatakan bayinya tidur terus dan
berhubungan malas menyusu
dengan
O : Refleks sucking lemah
ketidakmampuan
A : Masalah belum teratasi
menelan makanan
P : Lanjutkan intervensi

I:
1. Pemantauan nutrisi (ukur intake maknaan dan
kebutuhan nutrisi)
2. Manajeman nutrisi (beri asupan nutrisi yang
sesuai dengan kebutuhan pasien)
3. Pemantauan hasil lab, seperti Hb dll

E:
1. Kekuatan otot menelan (skala 5 : meningkat)
2. Berat badan (skala 5 : membaik)
3. Indeks masa tubuh (IMT) (skala 5 : membaik)

R : Memberikan nutrisi melalui OGT


17/10/20 Deficit S : Ibu bayi mengatkan belum memahami perawatan
pengetahuan pada bayinya
berhubungan
O : Telihat Kebingungan
dengan kurang
A : Masalah belum teratasi
terpapar informasi
P : Lanjutkan intervensi

I:
1. Bina hubungan saling percaya dengan dengan
orangtua
2. Edukasi orang tua : (tentang perawatan pada
bayi hiperbilirubiniemia)
3. Edukasi nutrisi bayi (memotivasi ibu untuk
memberikan ASI pada bayi)
E:
1. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
suatu topik (skala 5 : meningkat)
2. Persepsi yang keliru terhadap masalah (skala 5 :
menurun)

R : Memberikan penyuluhan kepada orang tua

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI LANJUTAN HARI KE II


No Diagnosa Hari/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan jam Dan
nama
Ikterik neonatus 18/10/20 1. Berikan tindakan S : Ibu bayi
07.00 fototerapi
berhubungan dengan mengatakan kulit
imaturitas hepar bayi masih kuning
07.30 2. Perawatan pada bayi
O : nilai Kadar
bilirubin
08.00 3. Pemantauan TTV
abnormal
08..30 4. Pengambilan A : Masalah
sampel darah vena belum teratasi
untuk pemeriksaan P : Lanjutkan
laboratorium intervensi
bilirubin serum
5. Kolaborasi dengan
08.50 dokter pemberian
O2 dan injeksi
cepotaxim 2x 125
mg IV

Gangguan integritas 18/10/20 1. Monitor warna dan S : Ibu bayi


kulit berhubungan 09.00 keadaaan kulit setiap mengatakan kulit
dengan joudice 4-8 jam bayi masih kuning
O : Kulit bayi
09.10 2. Mengubah posisi
masih terlihat
klien ½ jam sekali
kuning di bagian

09.30 3. Jaga kebersihan dan wajah hingga


kelembaban kulit ektremitas
4. Pertahankan suhu A : Masalah
lingkungan etral dan belum teratasi
09.40 P : Lanjutkan
suhu axila normal
intervensi

Deficit nutrisi 18/10/20 1. Ukur intake maknaan S : Ibu bayi


3. 09.50 dan kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan mengatkan
ketidakmampuan 2. Beri asupan nutrisi bayinya tidur
menelan makanan 10.00 yang sesuai dengan terus malas
kebutuhan pasien menyusu
3. Pemantauan hasil lab,
O : Refleks
seperti Hb dll
10.30 sucking lemah
4. Pantau status nutrisi
A : Masalah
10.50 yang adekuat
belum teratasi

P : Lanjutkan
intervensi
4. Deficit pengetahuan 18/10/20 1. Bina hubungan saling S: Ibu bayi
berhubungan dengan 11.00 percaya dengan mengatkan masih
kurang terpapar dengan orangtua belum memahami
informasi perawatan pada
2. Edukasi orang tua bayinya
13.00 : (tentang perawatan
O : Masih telihat
pada bayi
Kebingungan
hiperbilirubiniemia)
A : Masalah
belum teratasi
3. Edukasi nutrisi
13.30 bayi (memotivasi ibu P : Lanjutkan
untuk memberikan ASI intervensi
pada bayi)
4. Tingkatkan
14.00 pemahaman tentang
hyperbilirubinemia

Tanggal/ No. Dx kep Catatan Perkembangan Paraf dan


Jam Nama
18/10/20 Ikterik neonatus S : Ibu bayi mengatakan kulit bayi masih kuning
berhubungan
O : Nilai Kadar bilirubin abnormal
dengan imaturitas
A : Masalah belum teratasi
hepar
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Berikan tindakan fototerapi
2. Perawatan pada bayi (memakai lotion dan minysk
telon agar lembab)
3. Pemantauan TTV setiap ½ jam sekali
4. Pengambilan sampel darah vena untuk
pemeriksaan laboratorium bilirubin serum
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian O2 dan
injeksi cepotaxim 2x 125 mg IV

E:
1. Hasil bilirubin menunjukan normal (<5mg/dL)
(menurun)
2. Pigmentasi abnormal (skala 5: menurun)
3. Suhu kulit membaik (skala 5:membaik )
R : Lakukan tindakan fototerapi

18/10/20 Gangguan S : Ibu bayi mengatakan kulit bayi masih kuning


integritas kulit O : Kulit bayi terlihat kuning di bagian wajah
berhubungan hingga ektremitas
dengan joudice A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

I:
1. Pelaporan status kesehatan (monitor warna dan
keadaaan kulit setiap 4-8 jam)
2. Latihan rentang gerak (mengubah posisi klien ½
jam sekali )
3. Dukungan perawatan diri (jaga kebersihan dan
kelembaban kulit)
4. Pertahankan lingkungan etral dan suhu axila
normal
E:
1. Kekuatan otot menelan (skala 5 : meningkat)
2. Berat badan (skala 5 : membaik)
3. Indeks masa tubuh (IMT) (skala 5 : membaik)

R : Mengatur posisi pasien setiap ½ jam sekali


18/10/20 Deficit nutrisi S : ibu bayi mengatakan bayinya tidur terus dan
berhubungan malas menyusu
dengan
O : Refleks sucking lemah
ketidakmampuan
A : Masalah belum teratasi
menelan makanan
P : Lanjutkan intervensi

I:
1. Pemantauan nutrisi (ukur intake maknaan dan
kebutuhan nutrisi)
2. Manajeman nutrisi (beri asupan nutrisi yang
sesuai dengan kebutuhan pasien)
3. Pemantauan hasil lab, seperti Hb dll
4. Pantau status nutrisi yang adekuat

E:
1. Kekuatan otot menelan (skala 5 : meningkat)
2. Berat badan (skala 5 : membaik)
3. Indeks masa tubuh (IMT) (skala 5 : membaik)

R : Memberikan nutrisi melalui OGT


19/10/20 Deficit S : Ibu bayi mengatkan belum memahami perawatan
pengetahuan pada bayinya
berhubungan
O : Telihat Kebingungan
dengan kurang
A : Masalah belum teratasi
terpapar informasi
P : Lanjutkan intervensi

I:
1. Bina hubungan saling percaya dengan dengan
orangtua
2. Edukasi orang tua : (tentang perawatan pada
bayi hiperbilirubiniemia)
3. Edukasi nutrisi bayi (memotivasi ibu untuk
memberikan ASI pada bayi)
4. Tingkatkan pemahaman tentang
hyperbilirubinemia

E:
1. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
suatu topik (skala 5 : meningkat)
2. Persepsi yang keliru terhadap masalah (skala 5 :
menurun)

R : Memberikan penyuluhan kepada orang tua

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARI KE III


N Diagnosa Hari/ Implementasi Evaluasi Paraf
o Keperawatan jam Dan
nama
Ikterik neonatus 19/10/2 1. Berikan tindakan S : Ibu bayi
0
berhubungan fototerapi mengatakan kulit
07.00
dengan imaturitas bayi sudah tidak
hepar 2. Perawatan pada bayi kuning
07.30
(memakai lotion dan
O : nilai Kadar
minysk telon agar
bilirubin normal
lembab)
(<5mg/dL)
3. Pemantauan TTV A : Masalah teratasi
08.00 setiap ½ jam sekali P : Intervensi
dihentikan

4. Pengambilan
08.10 sampel darah vena
untuk pemeriksaan
laboratorium
bilirubin serum

5. Kolaborasi dengan
09.15 dokter pemberian
O2 dan injeksi
cepotaxim 2x 125
mg IV

Gangguan integritas 19/10/2 1. Monitor warna dan S : Ibu bayi


0 keadaaan kulit setiap
kulit berhubungan mengatakan kulit
10.00 4-8 jam
dengan joudice bayi sudah tidak
kuning
2. Mengubah posisi
10.20 O : Kulit bayi
klien ½ jam sekali
terlihat normal
A : Masalah
3. Jaga kebersihan dan
teratasi
kelembaban kulit
10.40 P : intervensi
dihentikan
4. Pertahankan
10.55 lingkungan etral dan
suhu axila normal

Deficit nutrisi 19/10/2 1. Pemantauan nutrisi S : Ibu bayi


3. 0 (ukur intake maknaan mengatkan bayinya
berhubungan
11.00 dan kebutuhan
dengan mau menyusu
ketidakmampuan nutrisi)
O : Refleks sucking
menelan makanan baik
2. Manajeman nutrisi
11.30 A : Masalah teratasi
(beri asupan nutrisi
yang sesuai dengan P : intervensi
kebutuhan pasien) dihentikan

3. Pemantauan hasil lab,


12.00 seperti Hb dll

12. 15 4. Pantau status nutrisi


yang adekuat

4. Deficit pengetahuan 19/10/2 1. Bina hubungan S: Ibu bayi


0 saling percaya
berhubungan mengatkan sudah
12.30 dengan dengan
dengan kurang memahami
terpapar informasi orangtua perawatan pada
bayinya
2. Edukasi orang tua :
13.00 O : sudah mengerti
(tentang perawatan
dan tidak
pada bayi
kebingungan
hiperbilirubiniemia)
13.30 A : Masalah teratasi

3. Edukasi nutrisi bayi P : intervensi


13.50
(memotivasi ibu dihentikan
untuk memberikan
ASI pada bayi)

4. Tingkatkan
14.00
pemahaman tentang
hyperbilirubinemia
DAFTAR PUSTAKA

XPPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2018a. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
———. 2018b. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
———. 2018c. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai