Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERBILIRUBINEMIA

Disusun Oleh :
Wening Galih Pawistri
214120036

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
KASUS

Bayi T umur 5 hari, jenis kelamin perempuan , anak dari Ny. Y , Bpk. K,

pekerjaan bpk swasta, ibu : IRT, dirawat diruang perinatology, alasan bayi dirawat

: karena kulit bayi kuning, saat dilahirkan bayi tidak menangis (usia gestasi 38

minggu), BBL 2.700 gr, PBL 48 cm. Saat dilakukan pengkajian fisik kulit bayi

tampak kuning dibagian wajah hingga ekstremitas, TTV : HR : 150 x/menit, RR

42 x/menit, suhu tubuh : 37 o C.

Antropometri : BB : 2.700 gr, PB : 48 cm, LK : 33 cm. refleks sucking lemah,

refleks moro adam refleks rooting ada, menurut ibunya bayi kuning sejak 2 hari

yang lalu, semakin hari kuning semakin bertambah hingga seluruh tubuh, bayi

tidur terus, malas menyusu, dan kurang aktif, hasil laboratorium kadar bilirubin

total 19 mg/dl, bilirubin indirect 7,10 mg/dl, bilirubin direct 11,5 mg/dl, ibu bayi

belum memahami perawatan pad abayinya, sejak dirumah sakit bayi mendapatkan

sinar (foto terapi), dianjurkan untuk terus memberikan ASI.

Pemeriksaan laboratorium : Hb : 9,5 gr/dl, leukosit : 21.000 /mm 3 , hematokrit :

30% . terpasang infus D5% 5 tts/mt. setelah dirawat 2 hari, bayi mau menyusu,

ekstremitas aktif .
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Idenitas
1) Nama : bayi T
2) Umur : 5 hari
3) Tanggal lahir : tidak terkaji
4) Jenis kelamin : perempuan
5) Agama : tidak terkaji
6) Anak ke : tidak terkaji
7) Tanggal masuk ke RS : tidak terkaji
8) Tanggal pengkajian : tidak terkaji
9) No RM : tidak terkaji
10) Dx Medis : Hiperbilirubinemia
b. Orang tua
1) Nama : Bpk K
2) Umur : tidak terkaji
3) Agama : tidak terkaji
4) Pendidikan : tidak terkaji
5) Pekerjaan : Swasta
6) Suku bangsa : tidak terkaji
7) Alamat : tidak terkaji
8) Hub. Dengan bayi : tidak terkaji
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : kulit bayi kuning
b. Riwayat kesehatan sekarang (PQRST) : tidak terkaji
c. Riwayat kesehatan lalu : tidak terkaji
d. Riwayat kesehasatan keluarga : tidak terkaji
3. Riwayat Kehamilan
Saat dilahirkan bayi tidak menangis
4. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
1) ASI/PASI : tidak terkaji
2) Frekuensi : tidak terkaji
3) Jumlah : tidak terkaji
4) Cara memberikan : tidak terkaji
b. Eliminasi
1) Kemih : tidak terkaji
2) Jumlah BAK : tidak terkaji
3) Warna urine : tidak terkaji
4) Feses : tidak terkaji
5) Bau fese : tidak terkaji
6) Konsistensi feses : tidak terkaji
7) Warna fese : tidak terkaji
c. Istirahat dan tidur : bayi tidur terus, dan malas menyusu
d. Kebersihan
e. Aktivitas : kurang aktif
5. Pemeriksaan fisik :
a. TTV
HR : 150 x/menit, RR : 42 x/menit, Suhu : 37 oC
b. Antropometri
BB : 2.700 gr , PB : 48 cm, LK : 33 cm
c. Head to toe
1) Head : tidak terkaji
2) Wajah : tidak terkaji
3) Mata : tidak terkaji
4) Telinga : tidak terkaji
5) Hidung : tidak terkaji
6) Leher : tidak terkaji
7) Mulut dan kerongkongan : refleks sucking lemah, refleks
rooting ada
8) Dada : tidak terkaji
9) Perut : tidak terkaji
10) Punggung : tidak terkaji
11) Genitalia : tidak terkaji
12) Ekstremitas : refleks moro ada,
13) Kuku dan Kulit : kulit kuning dibagian wajah hingga
ekstremitas
6. Pemeriksaan Diagnostic
a. Radiologi / SKG / SSG / dst
b. Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil (satuan) Nilai Normal Iterpretasi
Bilirubin total 19 mg/dl < 5 mg/dl tinggi
Bilirubin indirect 7,10 mg/dl
Bilirubin direct 11,5 mg/dl
Hb 9,5 gr/dl 10 – 13,5 g/dl rendah
Leukosit 21.000 /mm3 9.000 – 30.000/mcL normal
Hematokrit 30 %

c. Therapy
Nama Obat Dosis Waktu Cara Indikasi
Pemberian
D5% 5 tts/mt IV
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS : Hemoglobin Menyusui tidak efektif
DO : refleks sucking
Hemo
lemah, malas menyusu
Baliverdin

Bilirubin indirek

Enzim
glukoronil
tranferase

Letargi

Malas minum
(refleks
menghisap
lemah)

Menyusui tidak
efektif

2. DS : ibu bayi mengatakan Peningkatan Ikterik neonatus


kadar bilirubin
kulit bayi kuning sejak 2
didalam darah
hari yang lau, semakin
Hiperbilirubin
hari kuning semakin
bertambah Hepar tidak
dapat melakukan
DO : kuning dibagian
konjugasi
wajah hingga ekstremitas
Meningkatnya
kadar bilirubin di
dalam jaringan
ekstravaskular,
sehingga
konjungtiva,
kulit, dan
mukosa
berwarna kunign

Ikterik neonatus

3. DS : Hiperbilirubin Deficit pengetahuan


DO : ibu bayi belum
memahami perawatan Fototerapi
pada bayinya sejak di RS
bayi mendapatkan sinar Defisit
(foto terapi) Pengetahuan

C. DIAGNOSA
1. Ikterik neonatus b.d usia kurang dari 7 hari
2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan refleks menghisap bayi
3. Deficit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Ikterik neonatus Setelah dilakukan 1. Monitor ikterik pada 1. Untuk mengidentifikasi
b.d usia kurang Tindakan keperawatan sklera dan kulit bayi penyebaran ikterik
dari 7 hari selama .. x24 jam 2. Identifikasi kebutuhan 2. Persentase kbutuhan
diharapkan adaptasi cairan sesuai dengan cairan bervariasi
neonates membaik dengan usia gestasi dan berat bergantung pada usia
KH : kulit kuning menurun badan
dan 3. Monitor suhu dan tanda 3. Tanda-tanda vital dapat
vital setiap 4 jam sekali memberikan gambaran
keadaan umum pasien
4. Monitor efek samping 4. Fototerapi dapat
fototerapi menimbulkan kerusakan
integritas kulit
2. Menyusui tidak Setelah dilakukan 1. Monitor pernafasan bayi 1. Mengetahui adanya
efektif b.d Tindakan keperawatan perubahan pernafasan
ketidakadekuatan selama .. x24 jam 2. Berikan ibu kesempatan 2. Menjaga meminimalkan
refleks diharapkan status untuk rawat gabung tidak efektifnya laktasi
menghisap bayi menyusui membaik 3. Berikan waktu kepada 3.
dengan KH : hisapan bayi bayi apabila kegiatan
meningkat menyusui dimulai
4. Anjurkan memberi 4. ASI dapat memenuhi
kesempatan bayi sampai nutrisi bayi
lebih dari 1 jam atau
sampai bayi
menunjukkan tanda-
tanda siap menyusui
3. Deficit Setelah dilakukan 1. 2.
pengetahuan b.d Tindakan keperawatan
kurang terpapar selama .. x24 jam
informasi diharapkan tingkat
pengetahuan meningkatt
dengan KH : perilaku
sesuai anjuran meningkat
dan perilaku sesuai
pengetahuan menigkat

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Daignosa Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi


keperawatan
1. Ikterik neonatus 1. Memonitor ikterik pada S : tidak terkaji
b.d usia kurang sklera dan kulit bayi
dari 7 hari O : Kulit bayi masih kuning
Mengidentifikasi
kebutuhan cairan sesuai A : Masalah belum teratasi
dengan usia gestasi dan
berat badan P : Intervensi dilanjutkan
2. Memonitor suhu dan 1. Monitor ikterik pada
tanda vital setiap 4 jam sklera dan kulit bayi
sekali
2. Identifikasi kebutuhan
3. Memonitor efek cairan sesuai dengan
samping fototerapi
usia gestasi dan berat
badan
3. Monitor suhu dan tanda
vital setiap 4 jam sekali
4. Monitor efek samping
fototerapi
2. Menyusui tidak 1. Monitor pernafasan S : tidak terkaji
efektif b.d bayi
ketidakadekuatan O : Bayi mau menyusu
2. Berikan ibu
refleks menghisap
kesempatan untuk A : Masalah teratasi
bayi
rawat gabung
P : Intervensi dihentikan
3. Berikan waktu kepada
bayi apabila kegiatan
menyusui dimulai
4. Anjurkan memberi
kesempatan bayi
sampai lebih dari 1 jam
atau sampai bayi
menunjukkan tanda-
tanda siap menyusui
3. Deficit
pengetahuan b.d
kurang terpapar
informasi

Anda mungkin juga menyukai