Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

K (59 TH) DENGAN CKD ON HD


DI RUANG CIREMAI RS DUSTIRA

OLEH :
Jajang Ahmad S
NPM. 214120043

ROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL A. YANI CIMAHI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas Klien : Ny. K
2) Tempat/ Tgl. Lahir : Bandung / 2-8-1940
3) Usia : 59 Tahun
4) Jenis Kelamin : Perempuan
5) Alamat : Jl. Gajah III/4 Suaka RT. 02/012, Leuwigajah,
Cimahi Selatan
6) Agama : Islam
7) Pendidikan : SLTA
8) Status Menikah : Menikah
9) No. RM : 00610297
10) Diagnosa Medis : CKD
11) Tgl. Masuk RS : 10-01-2021
12) Tgl. Pengkajian : 10-01-2021
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri ulu hati
2) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan nyeri ulu hati hilang timbul saat beraktifitas,
memberat saat menarik napas dan berkurang saat tidur terlentang, nyeri
dirasakan seperti tertusuk, skala nyeri 4 (1-10), nyeri dirasakan 2 hari
SMRS.
3) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan 2 bulan yang lalu terdapat bengkak besar, sudah 15
tahun menderita DM, memiliki riwayat hipertensi terkontrol, bronchitis,
vertigo, dan PGK
4) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarga ada yang memiliki penyakit DM
c. Pemeriksaan fisik
1) KU : tampak lemah
2) Kesadaran : CM, GCS 15
3) BB : 63 kg
4) TB : 150 cm
5) TTV
a) TD: 150/80 mmHg
b) HR: 88 x/menit,
c) RR: 26 x/menit
d) S: 36,4 °C
6) Rambut dan kepala
Tampak bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
7) Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, penglihatan menurun
8) Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada kelainan
9) Telinga
Tampak bersih, tidak ada sekret
10) Mulut
Lidah bersih, tonsil tidak ada kelainan, pharing tidak ada kelainan
11) Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada lesi
12) Thorax
Bentuk dada simetris, payudara tidak ada kelainan, pola pernapasan tidak
teratur, dispnea RR 26x/ menit saat di palpasi tidak ada kelainan, perkusi
menimbulkan bunyi sonor, saat di auskultasi tidak ada bunyi napas
tambahan
13) Abdomen
Terdapat nyeri ulu hati saat di palpasi skala 4 (0-10), hepar tidak teraba,
BU 12x/ menit
14) Ekstremitas
Bentuk simetris, terdapat edema pada kaki, kekuatan otot 5/5
d. Aktifitas Sehari – hari

No Pola sehari-hari Sebelum sakit Setelah sakit


1 Pola nutrisi
Makan
Frekuensi 3x/ hari 3x/ hari
Jenis makanan Nasi, sayur Sesuai menu RS
Pantangan Mengurangi asupan Mengurangi asupan
garam dan gula garam dan gula

Keluhan Tidak ada Tidak nafsu makan

Minum
Jenis minum Air putih Air putih
Frekuensi 800 cc 800 cc
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
BAK
Frekuensi Normal Normal
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 1x/ hari 1x/ hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Cokelat Cokelat
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Pola istirahat dan tidur
Siang
Malam 2 jam 3 jam
Keluhan 5 jam 4 jam
Tidak ada Mudah terbangun
4 Personal hygiene
Mandi 2x/ hari 1x/ hari
Gosok gigi 2x/ hari 1x/ hari
Keramas 3x/ hari Belum keramas
Mengganti pakaian 2x/ hari 1x/ hari
Keluhan Tidak ada Harus dibantu
5 Pola aktifitas (ADL) Mandiri Dibantu sebagian
Keluhan Tidak ada Merasa lemas

e. Pemeriksaan laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Nilai Normal (Satuan) Hasil (Satuan)


11/01/21 Hematologi
Hemoglobin 11,0 – 16,0 8,5 g/dl

Eritrosit 4.0 – 5.5 2.9 juta/ul

Leukosit 4.0 – 10.0 9.7 10^3/uL

Hematokrit 36.0 – 48.0 24.9%

Trombosit 150 - 450 214 10^3/uL

MCV, MCH, MCHC

MCV 75.0 – 100.0 86,2 fL

MCH 25.0 – 32.0 29.4 Pq

MCHC 32.0 – 36.0 34.1 g/dL

RDW 10.0 – 16.0 12.3 %

Hitung Jenis

Basofil 0.0 – 1.0 0.1 %


Eosinofil 1.0 – 4.0 2.2 %

Neutrofil segmen 50.0 – 80.0 76.3 %

Limfosit 25.0 – 50.0 12.5 %

Monosit 4.0 – 8.0 8.9 %


11/01/21
KIMIA KLINIK
Elektrolit

Natrium (Na) 136 - 145 137 mmol/L

Kalium 3.6 – 5.2 3.9 mmol/L

Klorida 98 - 106 106 mmol/L

Diabetes

GDS 156 mg/dl

Fungsi Ginjal

Ureum 10 - 50 121 mg/dl

Creatinin 0.6 – 1.1 6.0 mg/dl

Uranilasi

Warna jenis Kuning jernih Kuning jernih

Berat jenis 1.005 – 1.030 1.015

PH 5.0 – 8.0 7.0

f. Obat-obatan

Nama obat Frekuensi dan dosis Cara pemberian


Furosemide 1x1 IV
Amlodipine 1x1 PO
FA 3x1 PO
Omeprazole 1x1 PO/IV
B complex 2x1 PO
Sucralfat 3x1 IV
Infus 20 gtt/menit IV
A. Diagnosa keperawatan
a. Analisa Data

Data Pathway Masalah Keperawatan


DS : Hipertensi
 Klien mengeluh
sesak napas Arteriosklerosis

DO : Suplai darah ginjal


 Edema perifer turun
 BB Pre HD: 66 Kg
 BB Post HD: 63 GFR menurun

Kg
 HR : 26x/ menit Retensi Na dan H2O
Hypervolemia
 Hb : 8,5 g/dL
CES meningkat
 Ht : 24, 9%

Tek. Kapiler naik

Vol. intersisial naik

Edema

Hipervolemia
DS : CKD Nyeri Akut
 Klien mengeluh ↓
nyeri Kadar kreatinin dan
 Klien mengatakan ureum meningkat
tidak nafsu makan ↓
 Klien mengatakan Mual dan muntah
sulit tidur ↓
Anoreksia
DO : ↓
 Tampak meringis Nyeri ulu hati (nyeri
 Bersikap protektif akut
(posisi
menghindari nyeri)
 Sulit tidur
 TD 150/ 80 mmHg
 RR: 26x/ menit

b. Diagnosa keperawatan
1) Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
dibuktikan dengan klien mengeluh sesak napas, mual, muntah, edema
perifer, BB pre HD: 66 kg, BB post HD: 63 kg, RR : 26x/ menit, Hb :
8,5 g/dl, Ht : 24,9%, ureum 121 mg/dl, kreatinin 6.0 mg/dl
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan
dengan klien mengeluh nyeri, klien mengatakan tidak nafsu makan,
klien mengatakan sulit tidur, tampak meringis, bersikap protektif (posisi
menghindari nyeri), sulit tidur, TD 150/ 80 mmHg, RR: 26x/ menit
B. Perencanaan
No
Diagnosa (SDKI) Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
.

1. Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen hipervolemia


berhubungan dengan intervensi keperawatan Observasi
gangguan mekanisme selama 3 x 24m aka
regulasi dibuktikan  Periksa tanda gejala
keseimbangan cairan
dengan klien hipervolemia
meningkat dengan kriteria
mengeluh sesak  Identifikasi penyebab
hasil:
napas, mual, muntah, hipervolumia
edema perifer, BB pre  Haluaran urine  Monitor status
HD: 66 kg, BB post meningkat (5) hemodinamik
HD: 63 kg, RR : 26x/  Edema menurun (5)  Monitor intake output
menit, Hb : 8,5 g/dl,  Tekanan darah cairan
Ht : 24,9%, ureum membaik (5)  Monitor tanda
121 mg/dl, kreatinin  Berat badan membaik hemokonsentrasi
6.0 mg/dl (5)  Monitor tanda onkotik
plasma
 Monitor kecepatan infus
secara tepat
 Monitor efek samping
diuretik
 Terapeutik
 Timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang sama
 Batasi asupan cairan dan
garam
 Edukasi
 Anjurkan melapor jika
haluaran urine < 0,5
ml/Kg/jam dalam 6 jam
 Anjurkan melapor jika
BB bertambah > 1kg
dalam sehati

2. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Dukungan Nyeri


berhubungan dengan keperawatan selama 8 Akut:
agen pencedera jam, maka diharapkan Manajemen
fisiologis dibuktikan tingkat nyeri menurun Nyeri
dengan klien dengan kriteria hasil: Observasi
mengeluh nyeri, klien  Keluhan nyeri  Identifikasi lokasi,
mengatakan tidak menurun (5) karakteristik, durasi,
nafsu makan, klien  Nafsu makan frekuensi, kualitas,
mengatakan sulit membaik (5) intensitas nyeri
tidur, tampak  Kesulitan tidur  Identifikasi skala nyeri
meringis, bersikap menurun (5)  Identifikasi respons nyeri
protektif (posisi  Meringis non verbal
menghindari nyeri), menurun(5)  Identifikasi faktor yang
sulit tidur, TD 150/ 80  Sikap protektif memperberat dan
mmHg, RR: 26x/ menurun (5) memperingan nyeri
menit, N: 88x/ menit  Pola tidur membaik  Identifikasi pengetahuan
(5) dan keyakinan tentang
 Tekanan darah nyeri
membaik (5)  Monitor keberhasilan
Frekuensi napas membaik terapi komplementer yang
(5) sudah diberikan
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)

 Kontrol lingkungan yang


memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)

 Fasilitasi istirahat dan


tidur

 Pertimbangkan jenis dan


sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri

 Jelaskan strategi
meredakan nyeri

 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri

 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat

 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik
C. Implementasi dan Evaluasi
No Dx Keperawatan Wkt/Tgl Implementasi Evaluasi Jam TTD
1. Hipervolemia 12/ 01/ 21 Manajemen hipervolumia S: Jajang
 Memeriksa tanda dan gejala  Klien mengatakan sesak napas Ahmad
berhubungan dengan
13.00 hipervolemia (klien mengatakan  Klien mengatakan bengkak di s
gangguan mekanisme bengkak pada kakinya (edema)) kaki sudah 2 hari
regulasi dibuktikan  Mengidentifikasi penyebab  Klien mengatakan mual
hipervolemia
dengan klien  Memonitor intake output O:
mengeluh sesak  Memonitor status hemodinamik  Tampak edema
napas, mual, muntah,  Memonitor tanda hemokonsentrasi  Pitting edema 2 mm
kadar Ht (kadar Ht klien menurun)  Balance cairan +827
edema perifer, BB pre  Memonitor kecepatan infus  TD: 150/ 80 mmHg
HD: 66 kg, BB post 15.00  Membatasi asupan cairan garam  N : 88x/ menit
 Menimbang BB  RR: 26 x/ menit
HD: 63 kg, RR : 26x/
 Natrium : 137 mmol/ L
menit, Hb : 8,5 g/dl,  Ht: 24. 9%
Ht : 24,9%, ureum  BB: 63 Kg
 Infus NaCl 0.9% 20gtt/ menit
121 mg/dl, kreatinin
 Warna urine kuning jernih, BJ
6.0 mg/dl Urine: 1.015

A:
Hipervolemia berhubungan dengan
gangguan mekanisme regulasi
masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan:
 Memeriksa tanda dan gejala
hipervolemia (edema)
 Memonitor intake output
 Memonitor kecepatan infus
 Membatasi asupan cairan
garam
 Menimbang BB
2. Nyeri akut 12/ 01/ 21 Manajemen nyeri S: Jajang
 Mengidentifikasi skala nyeri  Klien mengatakan nyeri berkurang ahmad
berhubungan dengan
12.30 R/ skala nyeri 4 (0-10) setelah melakukan teknik relaksasi s
agen pencedera  Mengidentifikasi respon non napas dalam
fisiologis dibuktikan verbal
R/ klien tampak meringis
dengan klien O:
 Mengidentifikasi faktor
 Skala nyeri 3 (1-10)
mengeluh nyeri, klien memperberat dan memperingan
nyeri  TD: 130/ 80
mengatakan tidak R/ klien mengatakan saat menarik N: 80
napas dan nyeri berkurang saat R: 24x/ menit
nafsu makan, klien S: 36, 5 C
tidur terlentang
mengatakan sulit  Mengajarkan teknik relaksasi
A:
tidur, tampak napas dalam
Nyeri akut berhubungan dengan agen
R/ klien dapat mengikuti
meringis, bersikap pencedera fisiologis masalah belum
teratasi
protektif (posisi Pemberian analgesik
menghindari nyeri), Memberikan obat P:
 Omeprazole 5 cc IV Intervensi dilanjutkan
sulit tidur, TD 150/ 80
 Mengidentifikasi skala nyeri
mmHg, RR: 26x/  Mengidentifikasi respon non
menit, N: 88x/ menit verbal
 Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam
Kolaborasi pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai