Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase keperawatan Medikal Bedah
Koordinator : H. Hikmat Rudyana, S.Kp.,M.Kep
Pembimbing : Acep hasan M.kep
Oleh :
Jajang Ahmad Saputra
214120043
1. Biodata pasien
Nama : Tn. Y
Usia : 33 thn
Alamat : Kp.Cisarupan selatan rt.02/18, Citeureup kab.
Bandung barat
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Ruang Rawat : Ruang Hemodialisa
Tanggal Masuk : 13 February 2021
No. RM : 250284
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease CKD
3. Data focus
- Klien mengatakan
GFR menurun
banyak minum
karena merasa haus
sekali Retensi cairan dan
- bak terasa banyak Na
tetapi keluar
sedikit Produksi urin
DO : menurun
- Klien tampak
lemah Oliguria
- BB sekarang : 56,5
Kg , BB Hipervolemia
sebelumnya : 54,5
- Hasil TTV TD :
130/80 mmHg,
Suhu : 36,7 C,
Nadi : 80x/menit,
RR : 12x/menit
2. DS : - CKD Risiko
DO : ketidakseimbangan
kegagalan gradient
- Klien tampak elektrolit
osmotic, korteks
lemah ginjal
- BB sekarang :
tubulus tidak peka
56,5 Kg , BB
terhadap ADH
sebelumnya :
TD : 130/80
poliuria
mmHg,
80x/menit, aktivitas
RR : kemoreseptor dan
pusat haus korteks
12x/menit
serebral
meningkatnya
intake cairan
polidipsia
Risiko
ketidakseimbanga
n elektrolit
4. KU pasien
5. TTV
6. BB sekarang : 59kg
HB : Sebelum 6,8
Sesudah 7,2
Ureum : Tidak terkaji
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi
keperawatan
1. Hipervolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen hipervolemia
kelebihan asupan tindakan Observasi:
cairan dibuktikan keperawatan a. Periksa tanda dan
dengan klien selama ... x24 jam gejala
mengatakan diharapkan b. Identifikasi penyebab
banyak minum keseimbangan hipervolemia
karena merasa cairan dengan c. Monitor status
haus sekali kriteria hasil : hemodinamik
a. Status cairan d. Monitor intake dan
klien baik output cairan
(intake dan e. Monitor tanda
output hemokonsentrasi
balance) f. Monitor tanda
b. Keseimbangan peningkatan tekanan
elektrolit onkotik plasma
c. Keseimbangan g. Monitor kecepatan
asam-basa infus secara ketat
h. Monitor efek samping
diuretik
Terapeutik :
a. Timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang sama
b. Batasi asupan cairan dan
garam
c. Tinggikan kepala tempat
tidur 30-40o
Edukasi:
a. Anjurkan melapor jika
haluaran urin <0,5
mL/kg/jam dalam 6
jam
b. Anjurkan melapor jika
BB bertambah >1 kg
dalam sehari
c. Ajarkan cara
mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran cairan
d. Ajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian
diuretik
b. Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretik
c. Kolaborasi pemberian
continous renal
replacement therapy
(CRRT), jika perlu
2. Risiko Setelah dilakukan 1. Manajemen
ketidakseimbangan tindakan Hemodialialisis
elektrolit b.d keperawatan Observasi
disfungsi ginjal selama ...x24 jam
- Identifikasi tanda
diharapkan Risiko
gejala serta kebutuhan
ketidakseimbanga
hemodialisis
n elektrolit
- Identifikasi kesiapan
terpenuhi dengan
hemodialisis
kriteria hasil :
- Monitor tanda vital,
a.
pendarahan, dan repons
selama dialysis
- Monitor tanda-tanda
vital pascahemodialisis
Terapeutik
- Siapkan peralatan
hemodialisis
- Lakukan prosedur
dialysis dengan prinsip
aseptik
- atur filtrasi sesuai
kebutuhan penarikan
kelebihan cairan
- atasi hipotensi selama
proses dialysis
- hentikan hemodialisis
jika perlu
Edukasi
- jelaskan tentang
prosedur hd
- ajarkan pembatasan
cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
heparin pada blood line,
sesuai indikasi
12. Evaluasi
No Diagnosa Implementasi Hari/ Evaluasi TTD dan
Jam
Sabtu, 13 S:
1. Hipervolemia February - Klien mengatakan JAJANG
b.d kelebihan 2021 banyak minum
asupan cairan karena merasa haus
sekali
dibuktikan - Melakukan TTV 07.00 - bak terasa banyak
dengan klien tetapi keluar sedikit
mengatakan - Melakukan
banyak minum pemeriksaan 08.00 O:
karena merasa kesadaran umum - Klien tampak lemah
haus sekali - BB sekarang : 56,5
Kg , BB
sebelumnya : 54,5
- Berikan edukasi - Hasil TTV TD :
tentang diet gagal 11.00 130/80 mmHg,
ginjal Suhu : 36,7 C, Nadi
: 80x/menit, RR :
12x/menit
A : Diagnosa
keperawatan belum
teratasi
P : Intervensi di
lanjutkan
A. PERSIAPAN HD
4. Conductivity : 14.1
5. Aliran Dialisat :
6. Antikoagulan : Heparine
7. Inisiasi : 5000 U
8. Kontinyu : 500 U
B. DATA FOKUS
C. MASALAH KEPERAWATAN
1. Pengobatan Selama Hd
a. Transfuse Darah : Tidak ada
Golongan darah :B
2. Pengawasan Cairan Selama Hd
1. Volume priming : 1500 ml
2. Cairan priming : Nacl 0,9
Sisa priming : tidak terkaji
Cairan drip : tidak terkaji
Wash out : tidak terkaji
Jumlah : tidak terkaji
3. Penyulit Selama HD : Tidak Ada
RESUME POST HEMODIALISA
A. DATA FOKUS
1. Data subjektif : klien mengatakan tidak ada keluhan
2. Data objektif
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
TD : 130/80
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37
Respirasi : 20x/menit
3. Lama dialysis : 4 jam Mulai jam : 07.00 WIB Selesai : 11.00
WIB
4. Ultra filtrasi : 4000 liter Qb : 300 ml/menit TBV : - liter
5. Pemberian heparine :
a. Continue : 500 Iu/jam
b. Intermintten : Tidak ada
6. Jenis dializer : Dora B16P Reuse : -
7. Jenis dialisat : Acid, Bicarbonat
8. Jenis akses vaskuler : AV-Vistula
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia berhubungan mekanisme regulasi ditandai dengan
peningkatan bb dalam waktu singkat, bb yang lalu 69 kg, bb
sekarang 72kg
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Observasi :
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis: edema, JVP/CVP
meningkat, suara nafas tambahan)
- Identifikasi penyebab hipervolemia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis: kadar natrium, hematokrit,
berat jenis urine)
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkontik plasma (mis: kadar
protein dan albumin meningkat)
Terapeutik
- Timbang bb setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
Edukasi:
- Anjurkan melapor jika bb bertambah >1 kg dalam satu hari
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian diuretik
D. EVALUASI
S : Klien mengatakan tidak ada keluhan
O : Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
TD : 130/80
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37oC
Respirasi : 20x/menit
A : Masalah cairan teratasi
P : HD selanjutnya
LAMPIRAN