A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Data Demografi
1) Identitas ayah
Nama : Tn. J
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
2) Identitas ibu
Nama : Ny. S
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
a) Prenatal
b) Natal
c) Post natal
c. Riwayat imunisasi
d. Riwayat pertumbuhan
1) Riwayat pertumbuhan
PB saat dikaji : 39 cm
LILA : 7 cm
e. Pola aktivitas sehari-hari
1) Makan
OGT.
2) Pola tidur
3) Mandi
1x sehari, di mandikan
4) Eliminasi
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
a) Penampilan umum
b) Tingkat kesadaran.
Respirasi : 42 x / menit
Suhu : 37,40C
3) Pemeriksaan
a) Kepala
b) Mata
c) Telinga
Pada saat dikaji bentuk telinga simetris, tidak ada kotoran, daun
d) Hidung
e) Mulut
f) Leher
g) Dada
tidak ada distraksi, tidak ada benjolan, tali pusat sudah lepas.
i) Punggung
j) Genetalia
k) Ekstremitas
Ekstremitas atas:
Ekstremitas bawah:
Tabel 3.1
Pemeriksaan reflek primitive
Reflek Hasil Pemeriksaan
Mata :
- Eye blink - Bayi sesekali berkedip namun
lebih banyak terpejam
Hidung :
- Grabella - Ketika diperiksa dengan diketuk
secara berulang pada dahi dan
ada gerakan mata dengan
berkedip-kedip
Mulut dan tenggorokan
- Reflek rooting - Ketika dirangsang kepada mulut
bayi, tidak menggerakan
kepalanya menuju rangsangan
tersebut.
- Reflek sucking - Bayi kurang dalam reflek hisap,
bayi tidak langsung menghisap
dot, namun harus ada
rangsangan terlebih dahulu
Ekstremitas
- Reflek palmar graping - Ketika disentuhkan jari tangan
perawat kepada telapak
tangannya, jari-jari tangan bayi
menutup dan mengenggam
- Reflek plantar - Ketika digosokan tangan di
telapak kaki bayi, jari-jari
kakinya melekuk secara erat
- Reflek babinsky - Tidak ada ketika telapak kaki
diusap jari-jari melekuk tidak
meregang
Tubuh
- Reflek galant - Ketika sisi punggung digosok,
bayi tampak tidak berayun
- Reflek moro - Ketika di tepuk tangan, bayi
terkejut dan mengangkat kedua
tangan.
h. Data Penunjang
Tabel 3.2
Hasil Pemeriksaan Darah Tanggal 18 Juni 2018
i. Therapi
1) Nymco 0,5 ml
Tabel 3.3
Analisa Data
dengan reflek hisap dan menelan yang tidak adekuat, ditandai dengan:
DS:
DO:
- Terpasang OGT
- PB : 39 cm
- LK : 24 cm
- LD : 23 cm
- LILA : 7 cm
- Rooting lemah
- Hb 13,9 g/dl
DS:
DO:
- Temperatur : 37,40C
- Bayi di inkubator
- TTV:
R: 42 x/menit
N: 132 x/menit
3. Dokumentasi proses keperawatan
Tabel 3.3
Dokumentasi Proses Keperawatan
Nama : By. Ny. S Tanggal pengkajian : 28 Des. 2020
Umur : 14 hari Ruang :
Jenis kelamin : Laki-laki DX Medis : BBLR
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ketidakseimbangan Setelah Tgl. 28 Desember 2020 Tgl. 28 Desember 2020
nutrisi kurang dari dilakukan Jam 08.00 WIB Jam 12.00 WIB
kebutuhan tubuh perawatan 1. Kaji TTV 1. Mengetahui 1. Mengkaji TTV :. S:
berhubungan reflek selama 5 x 24 keadaan umum Hasil: -
isap dan menelan yang jam, diharapkan: klien N : 132 x/menit O:
tidak adekuat, ditandai Adanya R : 42 x/menit - TTV
dengan: peningkatan S : 37,40C N : 132 x/menit
DS: BB 10-30 (…………………) R : 42 x/menit
- gram S : 400C
DO: Antrop - BB: 1250 gr
- BB saat dikaji ometri Jam 08.10 WIB. - PASI: 32,5 cc
1250 gr dalam batas 2. Awasi 2. Untuk 2. Mengawasi pemasukan
- Terpasang normal pemasukan menentukan nutrisi A:
OGT PB: 48-52 nutrisi kebutuhan nutrisi Hasil: - Nutrisi kurang dari
- Reflek LK: 33-35 pasien - Pasien terpasang OGT kebutuhan
menghisap BB naik 10- - Nutrisi masuk (8x32,5 P:
lemah 30 gr/hari cc/hari) - lanjutkan intervensi
- PB : 39 cm Nutrisi (…………………)
- LK : 24 cm masuk
- LD : 23 cm 32,5cc
- LILA : 7 cm
- Rooting lemah Jam 08.15 WIB.
- Hb 13,9 g/dl 3. Timbang BB 3. Untuk mengetahui 3. Menimbang BB pasien
- Tonus otot pasien keadaan BB Hasil:
lemah pasien 1250 gram
(…………………)
Tabel 3.4
Catatan Perkembangan
DX II S:
-
O:
- Suhu : 37,10C
- Bayi berada di dalam inkubator
- Akral hangat
- Ekstremitas berwarna kemerahan
- Mukosa bibir lembab
A:
- Resiko hipertermi
P:
- Observasi TTV
- Jaga kehangatan bayi
- Observasi tanda-tanda hipertermi
I:
- Mengobservasi TTV bayi (jam 08.00
WIB)
Hasil:
N : 123 x/menit
R : 48 x/menit
S : 37,10C
- Mengobservasi tanda hipertermi (jam
08.10 WIB)
Hasil:
Akral hangat, ekstremitas warna
kemerahan
- Menjaga kehangatan bayi (jam 08.15
WIB)
Hasil:
Bayi disimpan di inkubator dengan
suhu 320C
E : Jam 14.00 WIB
- Masalah teratasi sebagian
a) Suhu : 37,10C
b) Bayi berada di dalam inkubator
c) Akral hangat
d) Ekstremitas berwarna kemerahan
e) Mukosa bibir lembab
3 30 Desember DX I S:
2020 -
O:
- Keadaan umum bayi sakit sedang
- Bayi terpasang OGT
- Reflek hisap lemah
- BB : 1350 gram
A:
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P:
- Observasi keadaan umum bayi
- Beri nutrisi ASI/PASI per sonde 42,5
cc
- Timbang BB bayi
I:
- Mengobservasi keadaan umum bayi
(jam 08 00 WIB).
Hasil:
Bayi sakit sedang
- Memberi nutrisi ASI/PASI per sonde
42,5 cc (jam 08.15 WIB)
Hasil:
ASI masuk 40 cc per sonde
obat masuk melalui oral (nymico 0,5
cc)
- Menimbang BB bayi (jam 08.20
WIB).
Hasil:
BB : 1350 gram (tidak terjadi
peningkatan BB)
- Memberi nutrisi ASI/PASI (jam 09.00
WIB)
Hasil:
bayi diberi ASI 37 cc personde
E: Jam 14.00 WIB
- Masalah teratasi sebagian
a) Keadaan umum bayi sakit sedang
b) Bayi terpasang OGT
c) Reflek hisap lemah
d) BB : 1350 gram
DX II S:
-
O:
- Suhu : 37,10C
- Bayi berada di dalam inkubator
A:
- Resiko hipotermi
P:
- Observasi TTV
- Jaga kehangatan bayi
- Observasi tanda-tanda hipertermi
I:
- Mengobservasi TTV bayi (jam 08.00
WIB)
Hasil:
N : 129 x/menit
R : 38 x/menit
S : 37,10C
- Mengobservasi tanda hipertermi (jam
08.10 WIB)
Hasil:
Akral hangat, ekstremitas warna
kemerahan
- Menjaga kehangatan bayi (jam 08.15
WIB)
Hasil:
Bayi disimpan di inkubator dengan
suhu 320C
E : Jam 14.00 WIB
- Masalah teratasi sebagian
a) Suhu : 37,10C
b) Bayi berada di dalam inkubator