Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN OTHER


NEONATAL ASPORATION SYNDOROMES
BY. NY. W USIA 1 HARI
DI RUMAH SAKIT UMUM DOKTER KARIADI

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 23 Maret 2021
Waktu : 12.00 WIB
Tempat : Ruang Neonatus Resiko Tinggi RSUP Dokter Kariadi
II. IDENTITAS
a. Identitas bayi
Nama : By. Ny. W
Tanggal/ Jam lahir : 15 Februari 2021/ 21.30 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
b. Identitas orang tua
Nama Ibu : Ny. W Nama ayah : Tn. M
Umur : 37 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kaliombo, RT. 004, RW. 003, Kelurahan
Kaliyoso Kecamatan Kangkung

III. DATA SUBYEKTIF


1. Alasan Datang : Rujukan dari RSI Kendal
2. Keluhan Utama : Other Neonatal Aspiration Syndrome
3. Riwayat Kesehatan
a. Sekarang : ibu mengatakan bayinya dirujuk karena mengalami
gangguan nafas
b. Riwayat penyakit dalam keluarga (menurun maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit jantung, diabetes melitus, asma, gemeli, epilepsy, batuk >1
bulan, ginjal, sicle cell disease, alergi, kelainan mental maupun
kongenital.
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas :
Kehamilan Persalinan Nifas Keadaan
Tahun Frek Asi anak
Keluhan UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit
ANC Eksklusif sekarang

2015 Tidak P/ Hidup,


7x Aterm Spontan Bidan -  - 
ada 2,800 g Sehat

Tidak 30 P/ perdar
hami 4x spontan bidan - - - Hidup
ada mgg 1415 g ahan

5. Riwayat imunisasi : ibu mengatakan bayinya sudah mendapat


imunisasi Hb0 dan Vit K
6. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi : kebutuhan minum ASI terpenuhi setiap 3 jam
sekali
b. Pola eliminasi : bayi sudah BAB dan BAK selama 2 hari secara
rutin dan lancar

c. Pola istirahat : ibu mengatakan bayinya tidur dengan cukup


d. Pola aktivitas : tidur miring kiri, miring kanan, terlentang selama
masa perawatan
e. Personal hygiene : bayi dibersihkan pada pagi hari dan dimandikan
pada sore hari
7. Pola sosial ekonomi
IV. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital sign :
N : 145 X/mnt
RR : 44 X/mnt
S : 36,7 0 C
SpO2 : 98%

Pengukuran antropometri :
BB : 1415 gram
PB : 40 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lingkar lengan : 9 cm
Status Present
Kepala : Simetris, ubun-ubun datar, tidak ada pembengkakan
sutura, tidak ada caput succedaneum, tidak ada cephal
hematom.
Mata : Simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi dan perdarahan,
kelopak mata terbuka, sclera putih, konjungtiva merah
muda
Hidung : simetris; bersih; tidak ada pergerakan cuping hidung dan
pengeluaran lendir.
Mulut : bibir simetris; tidak ada kelainan pada bibir dan langit-
langit; bibir tidak sianosis
Telinga : Letak antara mata dan telinga sejajar; kedua telinga
simetris; tidak ada pengeluaran.
Leher : Tidak terdapat pembengkakan
Dada : simetris, tidak ada pembengkakan dan retraksi, putting
susu sejajar dan simetris.
Pulmo/jantung : Bunyi nafas vesikuler, dan irama jantung regular.
Abdomen : Bentuk datar, konsistensi lembek saat diam, benjolan tali
pusat saat menangis tidak ada, perdarahan tali pusat tidak
ada, benjolan tidak ada.
Genetalia : Labia mayora sudah menutupi labia minora
Punggung : Tidak ada pembengkakan, tidak ada spina bifida
Anus : Anus berlubang dan sudah mengeluarkan mekonium
Ekstremitas : simetris, tidak ikterus, gerakan normal, tidak ada
kelainan, tidak ada polidaktili/sidaktili
Kulit : Terdapat verniks, warna kulit kemerahan, verniks ada
pada lipatan paha dan ketiak, lanugo ada pada wajah
lengan dan punggung.
Reflek
Rooting reflex : (+), Dengan menyentuh sudut mulut bayi atau
garis
tengah bibir menggunakan jari telunjuk. Ev; bayi
mengikuti arah jari telunjuk.
Sucking reflek : (+), saat diberi minum/dengan memasukkan jari
tangan kita ke dalam mulut bayi, bayi menghisap
dengan kuat.
Grasp reflek : (+), saat telapak tangan disentuh, bayi
menggenggam dengan cepat.
Moro reflek : (+), Dengan menimbulkan bunyi yang keras atau
sentuhan yaitu dengan bertepuk tangan di sekitar
tubuh bayi, dan bayi akan secara reflek
menggerakan seluruh badan seperti orang yang
kaget.
Tonic neck reflek : (-), Saat mengangkat kedua bahu bayi, dan melihat
kepala bayi belum bisa menahan pada saat bahu
bayi di angkat.
Babinski reflek : (+), Dengan menyentuh telapak kaki bayi
sepanjang
tepi terluar di mulai dari tumit. Jari kaki terlihat
mengembang dan jari kaki dorso fleksi
V. ANALISA :
By. Ny. W usia 5 minggu jenis kelamin perempuan neonatus dengan
gangguan nafas sedang
VI. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga mengenai kondisi bayinya saat
ini mengalami gangguan pernafasan atau pola pernafasannya inadekuat
atau tidak teratur.
Hasil : Respon orangtua sudah mengetahui kondisi bayinya.
2. Memberikan edukasi pada ibu mengenai alat yang dipakai oleh bayinya
adalah Bubble CPAP. Bubble CPAP adalah alat yang digunakan untuk
membantu pernafasan pada bayi dengan tekanan untuk membantu bayi
bernafas secara spontan dengan menggunakan ukuran 35% FiO2, Peep 5,
flow 5 liter/menit
Hasil : ibu paham dengan alat yang digunakan pada bayinya
3. Memantau keadaan bayi melalui monitor yang telah dipasang dimulai dari
memantau Nadi, Respirasi, Suhu, SpO2
Hasil : Keadaan umum bayi dalam keadaan baik yaitu
a. N : 145 X/mnt
b. RR : 44 X/mnt
c. S : 36,7 0 C
d. SpO2 : 98%
4. Menjaga kehangatan pada bayi dengan memasukkan bayi kedalam
incubator yang diatur suhunya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
bayi yaitu 32,0C
Hasil : bayi sudah diletakkan dalam inkubator
5. Memberi injeksi sesuai dengan advis dokter
a.
b.
c.
Hasil : telah diberikan terapi injeksi
6. Mengganti popok bayi agar bayi nyaman
Hasil : popok bayi sudah diganti
7. Melakukan pondokumentasian hasil tindakan dengan menggunakan
SOAP.
Hasil : telah dilakukan pendokumentasian
DATA PERKEMBANGAN I
Nama No RM Ruang :
pasien Klinik Pratama
By Ny S Nawang Medista
Umur : 2 Tanggal :
jam
Tanggal/ Catatan Perkembangan Nama dan Paraf
Jam (SOAP)
15 S = Ibu mengatakan bayinya lebih banyak tidur. Ibu
Februari mengatakan bayinya belum BAB dan BAK
2021 O=
KU : baik
23.30 Kesadaran : composmentis
WIB Vital Sign : N = 146 x/menit
RR = 44 x/menit
S = 36,6 oC
Tidak sianosis, akral hangat
Reflek hisap kuat
A=
Bayi Ny. S umur 2 jam, jenis kelamin perempuan masa
periode tidur
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : Nutrisi
P=
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan ayah bayi
Hasil : bayi dalam keadaan normal dan tidak ada tanda
bahaya bayi baru lahir
2. Menjaga kehangatan bayi
Hasil : bayi diberikan topi dan diselimuti
3. Memfasilitasi ibu untuk menyusui bayinya lagi
Hasil : Ibu sudah menyusui bayinya dan bayi menyusu
dengan kuat
4. Memberikan KIE kepada ibu dan ayah bayi tentang :
a. Pencegahan hipotermi pada bayi
b. Waktu dan teknik menyusui yang benar
c. Tanda bahaya pada bayi baru lahir
Hasil : Ibu dan ayah bayi mengerti dan dapat
menjelaskan kembali tentang KIE yang diberikan bidan
DATA PERKEMBANGAN II
Nama No RM Ruang :
pasien Klinik Pratama
By Ny S Nawang Medista
Umur : 8 Tanggal :
jam
Tanggal/ Catatan Perkembangan Nama dan Paraf
Jam (SOAP)
16 S=
Februari Ibu mengatakan bayinya sudah BAK dan BAB. Ibu
2021 mengatakan bayinya menyusu dengan kuat tiap 2 jam
sekali. Bayi juga bergerak aktif.
06.30 O=
WIB KU : baik
Kesadaran : composmentis
Vital Sign : N = 150 x/menit
RR = 40 x/menit
S : 36,8 oC
Tidak sianosis, akral hangat
Reflek hisap kuat
A=
Bayi Ny. S umur 8 jam, jenis kelamin perempuan masa
transisi reaktifitas II
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : Nutrisi
P=
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan ayah bayi
Hasil : bayi dalam keadaan normal dan tidak ada tanda
bahaya bayi baru lahir
2. Menjaga kehangatan bayi
Hasil : Bayi diselimuti dan diberikan topi
3. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif untuk
bayi
Hasil : Ibu bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan
4. Memberikan KIE pada ibu dan ayah bayi tentang :
a. Imunisasi dasar bagi bayi
b. Perawatan bayi di rumah (menjaga kehangatan,
perawatan tali pusat dengan pemberian topikal ASI)
Hasil : Ibu dan ayah bayi mengerti dan dapat
menjelaskan kembali tentang KIE yang diberikan bidan
5. Memberikan imunisasi Hb0
Hasil : Imunisasi Hb0 dengan dosis 0,5ml telah
disuntikkan di 1/3 antero lateral paha kanan
6. Menganjurkan ibu dan ayah bayi untuk kontrol 5 hari
lagi bersama ibunya atau segera apabila ada keluhan
7. Hasil : ibu bersedia kontrol 5 hari lagi bersama bayinya
atau segera apabila ada keluhan
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan tentang teori Bayi Baru
Lahir (BBL) fisiologis saat pengkajian pada praktik klinik di Klinik Pratama
Nawang Medista pada tanggal 15 Februari 2021 pukul 21.30 WIB, yaitu Bayi Ny.
S. Asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. S telah dilakukan berdasarkan
manajemen kebidanan dan didokumentasikan dengan metode SOAP (Subjektif,
Objektif, Analisis, Penatalaksanaan).
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir telah dilakukan saat usia bayi 1
jam, 2 jam dan 6 jam yang merupakan pelayanan kesehatan BBL KN 1. Hal ini
sudah dilakukan sesuai dengan rekomendasi Kemenkes RI (2012), bahwa
pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir dilakukan sedikitnya 3 kali yaitu pada
usia 6 jam s/d 48 jam (KN 1), 3 hari s/d 7 hari (KN2), dan 8 s/d 28 hari (KN 3).
Dari data subjektif, diketahui bayi Ny. S lahir pada tanggal 15 Februari
2021 pukul 21.30, spontan belakang kepala, langsung menangis kuat, tonus otot
aktif, warna kulit kemerahan. Dari data objektif, didapatkan berat badan bayi 3000
gram, panjang 41 cm LK 30 cm, LD 32 cm, Lila 10 cm, tidak ditemukan cacat
bawaan. Data tersebut sesuai dengan kriteria bayi lahir sehat menurut Kemenkes
RI (2019) dan Dewi (2013) yang menjelaskan bahwa bayi lahir sehat memiliki
berat badan 2500-4000 gram, usia kehamilan 37-40 minggu, langsung menangis
saat lahir, bergerak aktif, kulit kemerahan dan tidak ada cacat bawaan. Bayi Ny. S
lahir saat usia kehamilan 38 minggu dengan berat saat lahir 3000 gram. Menurut
Kosim (2012), bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi antara 37-42 minggu
diklasifikasikan sebagai bayi cukup bulan dan bayi yang dilahirkan dengan berat
lahir >2500-4000 gram diklasifikasikan sebagai bayi berat lahir normal.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka, bayi Ny. S dapat diklasifikasikan sebagai
neonatus aterm dan berat badannya sesuai masa kehamilan.
WHO (2013) menjelaskan bahwa semua bayi baru lahir diberikan
1 mg vitamin K secara intramuskular 1 jam setelah lahir, salep mata antibiotic
dosis tunggal sebagai pencegahan infeksi mata, dan pemberian HB-0 perlu
diberikan setelah bayi lahir sampai usia 24 jam. Berdasarkan pengkajian data dari
rekam medik, diketahui bayi telah diberikan injeksi vitamin K dan salep mata
antibiotic profilaksis pada usia bayi 1 jam dan diberikan imunisasi HB-0 pada usia
6 jam. Hal ini menunjukkan asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan
rekomendasi dari WHO.
Pada data eliminasi, diketahui bayi sudah BAB dan BAK dalam 6 jam
pertama. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dewi (2013), proses pengeluaran,
defekasi dan urin terjadi 12-24 jam pertama setelah bayi lahir. Pada BBL
fisiologis, BAB dan BAK terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah lahir. BBL
berkemih dengan warna urin pucat dan BAB dengan feses berwarna kehitaman
(mekonium). Frekuensi BAK bayi lebih sering bila dibandingkan dengan
penjelasan dari Varney (2017) bahwa frekuensi berkemih bayi baru lahir adalah 4-
5 kali sehari, hal tersebut dipengaruhi juga dari input nutrisi dan cairan yang
didapat dari minum ASI. Dilihat dari pola nutrisi, bayi menyusu 2 jam sekali
dengan durasi 15-20 menit. Menurut Varney (2017), Bayi kemungkinan akan
merasa lapar setiap 2 jam sampai 4 jam. Untuk mengatasinya apabila bayi tidur
maka dibangukan untuk diberi ASI. Bayi hanya memerlukan ASI untuk enam
bulan pertama. Pemberian ASI secara langsung yang adekuat ini dapat terjadi
salah satunya karena proses IMD yang dilakukan pada Ny. S dan bayi segera
setelah lahir. Hal ini didukung oleh rekomendasi dari WHO (2013), bahwa semua
bayi baru lahir yang mampu menyusu harus sesegera mungkin dikenalkan pada
payudara ibu setelah lahir ketika ibu dan bayi dalam keadaan stabil dan siap.
Pada pengkajian data objektif, hasil pemeriksaan pada bayi Ny. S
secara umum normal. Tidak terdapat tanda-tanda hipotermi berdasarkan observasi
dan hasil pemeriksaan suhu axila 36,7C. Hal ini sesuai dengan teori (Dewi, 2013),
suhu tubuh bayi baru lahir diukur pada aksila dengan nilai normal 36,5-37,5C.
Reflek primitif pada bayi Ny. S sudah ada saat lahir dan berfungsi dengan baik.
Menurut Dewi (2013) sistem neurologis bayi secara anatomic atau fisiologis
belum berkembang sempurna.

Asuhan yang telah diberikan pada bayi Ny. S adalah memfasilitasi ibu
untuk menyusui bayi lebih awal. Menurut penelitian Herawati (2017) pemberian
ASI awal sangat berguna untuk mencegah terjadinya ikterus pada bayi baru lahir
0-7 hari, karena di dalam kolostrum terdapat globulin (gamma globulin), lebih
banyak mengandung antibodi daripada ASI yang matur. Kolostrum yang dihisap
bayi sedini mungkin akan membentuk antibodi bayi sehingga imunitas bayi lebih
kuat terbentuk sehingga bayi dapat terhindar dari paparan virus maupun bakteri.
Hal ini sesuai dengan praktek yang dilakukan pada bayi Ny. S.
Asuhan lainnya yaitu memberikan KIE mengenai pencegaan hipotermi
pada bayi, perawatan bayi di rumah, waktu dan teknik menyusui yang benar,
imunisasi dasar bayi, dan tanda bahaya bayi baru lahir. Hal ini diberikan dengan
tujuan agar ibu dan keluarga siap untuk mengurus bayi di rumah, dan dapat
mendeteksi dini tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir. Salah
satu perawatan bayi yang diberikan yaitu perawatan tali pusat bayi dengan
pemberian topikal ASI. Menurut penelitian Medhyna (2020) lama pelepasan tali
pusat pada perawatan tali pusat menggunakan ASI lebih cepat dibandingkan
dengan kasa kering. Hal ini bermanfaat dikarenakan faktor anti bakteri yang
terdapat dalam ASI. Selain itu ASI memiliki banyak agen imunologi dan anti
infeksi.
Semarang, Februari 2021
Pembimbing Klinik Praktikan

Nip. 197402021993032004 Sri Ayu B. Hamzah


NIM. P1337424415027

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Erna Widyastuti, S.SiT, M.Kes

NIP. 1977100320021220012

Anda mungkin juga menyukai