Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

BY NY. N USIA 2 JAM DI PUSKESMAS SELOPAMPANG

PENGKAJIAN
Tanggal : 7 Juni 2021
Jam : 21.30 WIB
Tempat : Ruang Bersalin Arimbi

IDENTITAS
A. Identitas Bayi
Nama : By. Ny. N
Tanggal Lahir : 7 Juni 2021 jam 19.30 WIB
Umur : 2 jam
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :2
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Sudikampir, Selopampang

B. Indentitas Orang tua


Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. N
Umur : 33 tahun Umur : 34 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Sudikampir, Selopampang

I. DATA SUBYEKTIF
A. Keluhan Utama
Bayi Baru Lahir umur 2 jam.
B. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah mengeluhkan tanda-tanda penyakit yang
berhubungan dengan :
1) System kardiovaskuler : Jantung, Hipertensi
2) System respirasi : TBC, Asma
3) System endokrin : DM, penyakit tiroid
4) System reproduksi : PMS ( HIV/AIDS, Sifilis) kanker serviks
5) System urogenital : ISK
6) Hepar : Hepatitis
7) Darah : Anemia
8) System saraf : Epilepsi
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan baik keluarga ibu ataupun suami tidak pernah/ sedang menderita
penyakit:
Penyakit menurun : DM, Jantung, Hipertensi, Asma
Penyakit menular : HIV/AIDS, GO, Sifilis, Hepatitis, TBC
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak mempunyai riwayat
kembar
D. Riwayat Kehamilan Ibu
Kehamilan yang ke-2, Usia kehamilan 40 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup
HPHT : 27 Agustus 2020
HPL : 7 Juni 2021
Selama hamil ibu ANC 4 kali
TM I : ANC 1x di PKM
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapi : Fe, Kalk, Vit C, B12
TM II : ANC 2x di PMB
Keluhan : pusing
Terapi : gestamin, etabion
TM III : ANC 1x di PMB
Keluhan : tidak ada
Terapi : SF, Vitamin C
E. Riwayat Persalinan
Ibu datang tanggal 7 Juni 2021 pukul 10.00 WIB
Penolong : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Umur kehamilan : 40 minggu 4 hari
KK Pecah : Tanggal 7 Juni 2021 Jam 18.30 WIB
Bayi Lahir : Tanggal 7 Juni 2021 Jam 19.30 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
BBL : 3500gr
Panjang : 49cm
Plasenta Lahir : Jam 19.40 WIB spontan lengkap
Lama Persalinan
Kala I : 8 jam 30 menit
Kala II : 1 jam
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
F. Aktifitas setelah lahir
1. Pola Nutrisi
Telah dilakukan IMD 1 jam setelah bayi lahir.
2. Pola Eliminasi
BAK pertama : 60 menit pertama, warna jernih, bau khas
BAB pertama : 90 menit pertama, warna hitam kecoklatan, meconium
3. Pola Istirahat
Sejak bayi dilahirkan, aktivitas bayi adalah tidur, dan sekalinya terbangung ingin
menetek atau BAK.
4. Pola Hygine
Setelah lahir bayi belum dimandikan, bayi telah dibersihkan dari lendir dan
darah, bayi dipakaikan pakaian bersih dan kering serta diselimuti kain hangat.

II. DATA OBYEKTIF


A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital sign : N: 140 x/menit, RR: 42 x/menit, S: 36,6ºC
Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar dada : 34 cm
Lingkar lengan : 12 cm

B. Status Present
1. Kepala : mesocephal, sutura masih membuka caput
sucedaneum (-)
2. Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih.
3. Hidung : tidak ada sekret, tidak ada cacat.
4. Mulut : bersih, tidak ada cacat.
5. Telinga : bersih, simetris, tidak ada cacat, tidak ada infeksi.
6. Leher : pembesaran vena jugularis, kelenjar lemfe, kelenjar
tiroid tidak ada
7. Dada : pernafasan diafragmatik, wheezing tidak ada.
8. Abdomen : hepatomegali (-), gerak peristaltik (+).
9. Ekstremitas atas : simetris, tidak ada cacat, gerak aktif.
10. Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada cacat, gerak aktif
11. Anogenital : tidak ada cacat/kelainan, bersih.
12. Kulit : kemerahan, tidak pucat, tidak icterik.
13. Reflek :
Rooting : Saat pipi bayi di usap dengan lembut, bayi dapat
menolehkan kepalanya kearah yang di usap dan
membuka mulutnya.
Sucking : Bayi terlihat menghisap putting dengan kuat sampai
terlihat dekik pada pipinya.
Swallowing : Bayi bisa menelan ASI dengan baik
Moro : Tangan dan tungkai bergerak simetris saat
dikejutkan dengan tepuk tangan.
Grasping : Bayi menggenggam jari telunjuk saat diletakkan
pada telapak tangan bayi.
Babinsky : Jari kaki hiperekstensi saat telapak tangan digores
C. Data Penunjang
Warna
Denyut
kulit Reflek Tonus otot Usaha nafas
nadi Score
(Appear (Grimace) (Activity) (Respiratory)
(Pulse)
ance)
1 Menit 2 2 1 2 2 9

5 Menit
2 2 1 2 2 9
ke-1
5 Menit
2 2 2 2 2 10
ke-2

Bayi telah diberikan salep mata tetracycline antibiotic 1% pada kedua mata bayi.
Bayi telah diberikan suntikan vitamin K1 1 mg intramuskuler di paha kiri
anterolateral.
pada jam 19.35WIB.

III. ANALISA
1. Diagnosa Kebidanan
By. Ny. N usia 2 jam, jenis kelamin perempuan, fisiologis.
2. Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada

IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 7 Juni 2021 Jam : 21.30 WIB
1. Melakukan cuci tangan dan menggunakan handscoon
Hasil : Telah dilakukan cuci tangan 6 langkah dan menggunakan handscoon.
2. Mengevaluasi IMD yang telah dilakukan
Hasil : IMD telah dilakukan 1 jam dengan kontak kulit bayi ke kulit ibu, bayi
dapat menemukan puting ibu, dan sudah dapat menghisap dengan baik.
3. Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan popok, baju, dan topi yang bersih
dan kering, serta membedong dan menyelimuti bayi.
Hasil : bayi sudah dipakaikan baju, bedong, dan selimut.
4. Memberikan imuniasi Hepatitis B 0,5 ml secara intramuscular di paha kanan
anterolateral pada jam 20.35 WIB, 1 jam setelah pemberian vitamin K.
Hasil : Imunisasi HB0 telah diberikan 0,5 ml intramuskuler di paha kanan
anterolateral pada jam 20.35 WIB.
5. Menyampaikan bahwa bayi dalam keadaan normal dan sehat.
Hasil : Ibu bahagia mendengar hasil yang disampaikan.
6. Meletakkan bayi untuk rawat gabung dengan ibu
Hasil : By. Ny. N telah diletakkan dekat dengan ibu.
7. Menganjurkan ibu untuk segera memberikan ASI dan melakukan kontak dini
dengan ibu agar tejadi bounding attachment.
Hasil: Ibu telah menyusui bayinya.
RASIONALISASI
NO TINDAKAN RASIONALISASI
1. Melakukan cuci tangan dan memakai Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan atau
handscoon mengurangi kuman dan bakteri yang menempel
ditangan. (lestari,dkk. 2020).
Pemakaian sarung tangan bertujuan untuk
melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua
jenis cairan tubuh dan bau berbahan kimia berbahaya.
(Suprapto. 2015)
2 Penilaian awal bayi baru lahir penilaian awal pada bayi harus segera dilakukan,
sebab bayi yang tidak cukup bulan sering terancam
bahaya maut khususnya jika kelahiran bayi terlalu
awal. Salah satu penilaian yang dilakukan yaitu nilai
Apgar, umumnya dilaksanakan pada 1 menit pertama
5 menit kedua sesudah bayi lahir.(Arofah,2019)
Penilaian keadaan umum bayi dinilai satu menit
setelah lahir dengan menggunakan Apgar score.
Penilaian secara Apgar ini mempunyai hubungan
bermakna dengan mortalitas dan morbiditas bayi baru
lahir (Maryunani, 2008).
3 Melakukan perawatan perawatan tali Tali pusat atau Umbilical cord adalah suatu tali yang
pusat menghubungkan antara janin dan plasenta yang
berfungsi menghantarkan oksigen dan makanan dari
ibu ke janin. Segera setelah bayi lahir tali pusat akan
dipotong, sehingga hal itu dapat menjadi tempat
masuknya infeksi sistemik pada bayi baru lahir
(Judian, 2014).
Perawatan tali pusat dilakukan dengan mencuci
tangan terlebih dahulu dan keringkan dengan handuk
bersih, segera setelah itu ibu membersihkan tali pusat,
jika tali pusat terkena air seni atau tinja bersihkan tali
pusat dengan air bersih dan sabun, kemudian
dikeringkan dengan kain bersih. Tali pusat tidak
boleh ditutup rapat dan biarkan tali pusat lepas
dengan sendirinya (IDAI, 2015).
4 Melakukan pemeriksaan fisik dan Parameter antropometri yang dapat diukur pada bayi
pengukuran pada bayi normal baru lahir antara lain berat badan, panjang/tinggi
badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, dan
lingkar dada (Harjatmo, 2017).
5 Memberikan injeksi vitamin K dan Vitamin K merupakan salah satu zat gizi penting
salep mata pada bayi yang larut dalam lemak dan diberikan kepada bayi
baru lahir secara rutin untuk mencegah penyakit
hemoragik atau Haemorrhagic disease of Newborn
(HDN). Berdasarkan penelitian oleh Bidan Sara
Wickham tentang “provides a muchneeded update on
vitamin K prophylaxis.” menyatakan bahwavitamin
K1 dapat diberikan pada bayi baru lahir, karena
semua bayi dilahirkan dengan tingkat rendah vitamin
K1.Risiko bayi yang tidak diberikan vitamin
K1adalah HDN adalah antara 1 : 10.000 dan 1 dari
25.000. (Munthe 2015)
6 Menyampaikan bahwa bayi dalam Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik
keadaan normal dan hasil pemeriksaan atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan
perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan
yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang
dikemukakan oleh Prabowo (dalam Wilhamda, 2011)
Dengan demikian memberitahukan kondisi bayinya,
serta dapat bekerja sama dalam setiap tindakan medis
yang dilakukan.
7 Memberitahu ibu untuk menyusui bayi pada usia 30 menit harus di susukan pada ibunya,
segera mungkin bukan untuk pemberian nutrisi tetapi untuk belajar
menyusu atau membiasakan menghisap puting susu
dan juga guna mempersiapkan ibu untuk mulai
memproduksi ASI. Apabila bayi tidak menghisap
puting susu pada setengah jam setelah persalinan,
Prolaktin (hormon pembuat ASI) akan turun dan sulit
merangsang prolaktin sehingga ASI baru akan keluar
pada hari ketiga atau lebih dan memperlambat
pengeluaran kolostrum (Roesli, 2010).

Anda mungkin juga menyukai