Anda di halaman 1dari 4

RESUME

INITIAL ASSESSMENT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat Kritis
PPN XLI Gelombang 2

Pemateri :
Ristina Mirwanti, M.Kep
Disusun oleh:
Intan Maeilani Rahayu 220112200586

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XLI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
INITIAL ASSESSMENT

Initial assessment ini digunakan dalam menilai keadaan pasien yang mengancam
nyawanya. Sebelum menolong pasien pastikan 3 A lalu cek kesadaran pasien dengan konsep
AVPU (Alert/sadar, Verbal/respon terhadap suara, Pain/nyeri, dan Unresponsive/ tidak
sadar).
Langkah-langkah pada initial assessment pada pasien trauma diantaranya terdapat :
1. Penilaian awal (Penyebab trauma, waktu dan tempat kejadian, mekanisme terjadinya
trauma, serta tindakan/pertolongan yang mungkin sudah didapatkan pasien)
2. Lakukan 3A (Aman diri, Aman pasien, dan Aman Lingkungan)
3. Respon 
4. Call For Help
5. Primary Survey
a. Airway dan servikal control
b. Breathing dan kontrol ventilasi
c. Circulation dan kontrol pendarahan
d. Disability
6. Secondary Survey
a. Exposure
b. TTV
c. Head To Toe
d. Re-evaluasi
a. Airway dan control cervikal
Ketika pasien dicurigai mengalami cedera cervikal, kontrol cervikal menggunakal
neck cholar, lakukan pengkajian jalan nafas, evaluasi suara nafas
b. Breathing dan kontrol ventilasi
Lakukan pengkajian :

 Inspeksi : lihat pengembangan dada, lihat kesimetrisan dada, perhatikan ada


deviasi trakhea atau tidak, perhatikan luka terbuka/jejas, perhatikan adakah
retraksi interkosta atau tidak, cek RR selama 1 menit, saturasi, dan berikan
terapi oksigen,
 Auskultasi : pada seluruh lapang paru, apakah suara napas yang didengar
normal, ataukah ada suara napas tambahan.
 Palpasi : palpasi seluruh bagian dada (apakah ada krepitasi (fraktur) atau
tidak)
 Perkusi : perhatikan suara perkusi jika ada tanda-tanda abnormal lakukan
implementasi yang sesuai dengan kondisi pasien, jika mengarah pada tanda
open pneumothorax lakukan pemasangan kasa 3 sisi ()(Sonor, Hipersonor,
Redup/dullness)
 Lakukan evaluasi tanda-tanda vital, lakukan evaluasi breathing pasien,
perhatikan perkembangan dada, kesimetrisan, adanya retraksi interkostal atau
tidak, evaluasi untuk penambahan jumlah oksigen, evaluasi ulang RR dan
saturasi oksigen 

Keterangan pemberian oksigen dilihat dari saturasi oksigen pasien :

-   95%-100% → nasal kanul


-   90%-<95% → simple mask
-   85%-<90% → Rebreathing mask
-     <85% → Ventilator
c. Circulation dan kotrol perdarahan
Lakukan pengkajian adanya tanda-tanda syok hipopolemik, cek tekanan darah, nadi,
CRT, akral, dan lihat perdarahan pada pasien, pasang IV line. Lakukan evaluasi
d. Disability
Pengkajian pada GCS, reaksi pupil (kaji adanya lateralisasi/tidak)
e. Exposure
Baju dibuka untuk mengetahui adanya injury, pertahankan prinsip untuk mencegah
hipotermi pada pasien dengan mempertahankan selimut
f. Pemeriksaan TTV dan head to toe
Pemeriksaan tekanan darah, RR, nadi, saturasi oksigendan suhu tubuh. Jika pasien
sadar dan mengeluh nyeri maka berikan penanganan farmakologis atau non
farmakologis. Pemeriksaan dari kepala sampai kaki untuk mengetahui adanya
abnormalitas. Setelah dilakukan pengkajian fisik maka pasien siap untuk dilakukan
transfer atau penanganan selanjutnya.
g. Persiapan alat :
Alat pelindung diri :
1. Hand sanitizer
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Google
5. Barak short
h. Initial assesment :
1. Airway : OPA, Tong spatel, NPA, Alat untuk suction, Neck cholar
2. Breathing : Pulse oxymetri, nasal kanul, simple mask, NRM, RM, BPM, Gunting
plester, Ivcateter dan stetoskop
3. Circulasi : IV cateter ukuran besar, set infus, cairan kristaloid, kassa, mitela, kasa
gulung, perban elastis, kateter dan urin bag, spalk, spigmomanometer dan
stetoskop

Anda mungkin juga menyukai