MR
STEFANIA FRANSISCA
20220305037
TAHUN 2023
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DIRI
a. KLIEN
1) Nama : Tn. MR
2) Tanggal Lahir : 07-05-1969
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMP
6) Pekerjaan : Satpam
7) Alamat : Kp. Gusti jelambar
Sukadana Kayong Utara
8) Status Perkawinan : Kawin
9) Sumber Informasi : Klien
10) Tanggal pengkajian : 29-05-2023
11) Tanggal Masuk : 23-05-2023
12) No RM : 01.52.36.81
13) Diagnosa Medis : Stroke Infark
b. PENANGGUNG JAWAB
1) Nama : Ny. A
2) Umur : 53 th
3) Alamat : Kp. Gusti jelambar
Sukadana Kayong Utara
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5) Hubungan dengan klien : Istri
2. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama saat pengkajian:
Klien mengeluh tangan kiri lemes, wajah terasa baal dan keras, kadang-kadang
nyeri dibagian leher dan tengkuk belakang kurang lebih seminggu.
d. Genogram
Keterangan:
Interpretasi:
Penyakit keturunan :
tidak ada
Penyakit menular : tidak ada
a. Pola nutrisi/
metobalik
1) Intake makan
2) Intake minum
b. Frekuensi b. Frekuensi
1.200ml/hari biasanya 1.200 ml/ hari biasanya
b. Frekuensi b. Frekuensi
1-2x/hari 12x/hari
c. Konsistensi c. Konsistensi
Padat Padat
d. Warna d. Warna
Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
e. Bau e. Bau
Iya Iya
f. Frekuensi f. Frekuensi
Tidak menentu Tidak menentu
g. Konsistensi g. Konsistensi
Cair Cair
h. Warna h. Warna
Kuning jernih Kuning
i. Bau i. Bau
Tidak ada Ada
j. Menggunakan alat bantu j. menggunakan alat bantu
atau obat atau obat
Tidak ada Tidak ada
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di √
tempat
tidur
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Dibantu orang lain dan alat
1 : Dengan bantuan alat 4 : Tergantung total
2 : Dibantu orang lain
d. Pola tidur dan istirahat
e. Pola perceptual
1) Penglihatan
Klien tidak ada keluhan dalam penglihatan, penglihatan dalam batas normal
2) Pendengaran:
Klien tidak ada keluhan dalam pendengaran, pendengaran dalam batas normal
3) Pengecapan:
Klien tidak ada keluhan dalam pengecapan, pengecapan dalam batas normal
4) Penciuman:
Klien tidak ada keluhan dalam penciuman, penciuman dalam batas normal
5) Sensasi:
Tidak ada
b. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum:
2. BB : 53 kg; TB: 160 cm ; IMT : 20,70
3. Kesadaran :
GCS E4 M6 V5
4. Vital Signs
TD : 145/91 mmHg
N : 68x/menit
RR : 20x/menit
T : 36C
5. Kepala
1) Bentuk :
Bentuk kepala simetris, posisi kepala tegak lurus, kulit kepala tampak kotor dan
ada ketombe.
2) Rambut :
Rambut tampak kering dan rontok, warna rambut hitam dan terdapat beruban.
3) Wajah :
Wajah tampak pucat, dan kulit tampak kering, wajah simetris dalam batas normal.
4) Mata :
Mata tampak simetris, alis dan bulu mata tidak rontok, kelopak mata baik,
konjungtiva pucat, sklera tidak kuning, reflek pupil terhdapa cahaya baik,
5) Telinga
Bentuk simetris, ukuran sedang, nyeri tidak ada, tidak ada serumen maupun benda
asing, tidak ada perdaraha,. Membran telinga utuh.
6) Hidung
Bentuk tulang hidung tidak ada pembengkokan, tidak adanya secret atau sumbatan
jalan napas.
7) Mulut
Bibir pasien tampak kering dan bibir saat senyum tidak simetris, gusi dan gigi
normal tidak ada kelainan, tidak adanya caries maupun perdarahan.
8) Leher
Bentuk leher simetris, tidak adanya lesi, peradangan dan massa disekitar leher,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kemampuan menelan pasien baik, tidak
adanya perubahan suara.
9) Thorax
I : bentuk thoraks normal, ukuran dinding dada simetris, keadaan kulit baik tidak
ada luka, pernafasan normal, tidak ada penggunaan otot bantu napas
P: suara perkusi resonan
P:saat dipalpasi tidak ada kelainan diparu-paru
A: bunyi napas vesikuler, tidak adanya ronkhi, wheezing, dan rales
10) Jantung
I : jantung dalam batas normal
P: suara perkusi normal
P: saat dipalpasi tidak ada kelinan dijantung
A: irama jantung vesikuler
11) Abdomen
I: bentuk perut simetris, tidak ada kelainan
P: saat diperkusi abdomen dalam batas normal
P: perut saat dipalpasi tidak ada kelainan
A: peristaltic usus normal, irama vaskuler
13) Ekstermitas
a. Ekstremitas atas :
Baik tidak ada kelemahan dibagian ektremitas atas.
b. Ekstremitas bawah:
Baik tidak ada kelemahan dibagian ektremitas bawah.
c. Kekuatan otot:
3 5
3 5
c. PROGRAM TERAPI
a. Oral
1) Candesartan 8mg/ 1x1 tablet
2) Clopidogrel 75mg / 1x1 tablet
3) Atorvastatin 20mg/ 1x1 tablet
4) Amlodipine 10mg/ 1x1 tablet
b. Injeksi :
1) Citicholin 250mg/ 2ml 2x1/hari
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal 23/05/2023 :
Tanggal 25/05/2023
b. Pemeriksaan Radiologi :
Hasil CT Scan Kepala tanpa kontras, potongan axial dengan ahsil :
Gambaran infark multiple di korona radiata kanan, basal ganglia kanan-kiri dan
thalamus kiri serta di pons.
e. ANALISA DATA
2 DS : Penurunan Hambatan
- Klien mengatakan aktivitas selalu dibantu kekuatan otot mobilitas
keluarga fisik
- Klien mengatakan ekstremitas kiri terasa
kaku dan baal
- Klien mengatakan lemes
DO :
- Keadaan umum : lemes
- Kes : CM
- tampak klien hanya berbaring ditempat tidur
- kekuatan otot
3 5
3 5
- TTV :
TD : 145/91 mmHg
HR : 68x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36 ̊C
3 Gangguan Defisit
musculoskeletal perawatan
diri
f. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Resiko perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan Hipertensi
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan Gangguan musculoskeletal
g. INTERVENSI
Terapeutik
a. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat,
aromatherapy, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain )
b. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan )
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri.
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
e. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
b.
2 Nausea Setelah dilaukan Tindakan Keperawatan : Manajemen
berhubungan intervensi selama Muntah
dengan 3x24 jam maka Observasi
peningkatan tingkat nausea a. Identifikasi karakteristik mual (mis.
tekanan intra menurun dengan Waktu, frekuensi, dan durasi )
abdominal kriteria hasil : b. Periksa volume darah
a. Perasaan c. Identifikasi riwayat diet (mis. Makanan
ingin muntah yang disuka, tidak disukai, dan
menurun budaya)
b. Pucat d. Identifikasi faktor penyebab mual (mis.
membaik Pengobatan dan prosedur )
c. Nafsu makan e. Identidikasi kerusakan esophagus dan
membaik faring posterior jika muntah terlalu
lama
f. Monitor efek manajemen muntah
secara menyeluruh
g. Monitor keseimbangan cairan dan
elektrolit
Terapeutik
a. Kontrol faktor lingkungan penyebab
muntah/mual (mis. Bau tak sedap,
suara, dan stimulasi visual yang tidak
menyenangkan)
b. Kurangi atah hilangkan keadaan
penyebab muntah/mual (mis.
Kecemasan, ketakutan )
c. Atur posisi untuk mencegah aspirasi
d. Pertahankan kepatenan jalan nafas
e. Bersihkan mulut dan hidung
f. Berikan dukungan fisik saat muntah
(mis.Membantu membungkuk atau
menundukkan kepala )
g. Berikan kenyamanan selama
muntah/mual (mis. Kompres dingin di
dahi, atau sediakan pakaian yang
kering dan bersih
h. Berikan cairan yang tidak mengandung
karbonasi minimal 30 menit setelah
muntah
Edukasi
a. Anjurkan membawa kantong plastic
untuk menampung muntah
b. Anjurkan memperbanyak istirahat
c. Ajarkan penggunaan teknik non
farmakologis untuk mengelola muntah
(mis. Biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music, akupresur )
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika
perlu
h. IMPLEMENTASI
2 1. Mengidentifikasi DS :
11:00 WIB karakteristik, durasi, - Klien mengatakan
frekuensi mual nafsu makan menurun
2. mengidentifikasi - Klien mengatakan mual
faktor penyebab setiap lagi makan
12.00 WIB mual
3. Kontrol faktor DO :
lingkungan - klien tampak lemes
penyebab - turgor kulit kering
muntah/mual (mis. - tampak klien pucat
Bau tak sedap, suara, - TTV :
dan stimulasi visual TD : 130/82 mmHg
yang tidak HR : 108x/ menit
menyenangkan) RR : 20x/ menit
4. Mengkolaborasi SH : 36.5 ̊C
13:00 WIB
pemberian Sp02 : 98%
Analgetik.hasil :
Omeprazol
1vial/12 jam/IV
Selasa 1 1. Mengidentifika si DS :
30/05/2023 lokasi, karakteristik,
- P : Klien mengatakan
09:00 WIB durasi, frekuensi, nyeri bertambah saat
kualitas, dan beraktivitas dan
intensitas nyeri. berkurang saat
beristirahat.
2. Memberikan Teknik Q : Klien mengatakan
non farmakologis nyeri perut seperti
10.00 WIB untuk mengurangi ditekan
rasa nyeri yaitu R : Klien mengatakan
Teknik Kompres sekarang sakit dibagian
hangat. perut saja
3. Memfasilitasi S : Klien mengatakan
istirahat dan tidur nyeri sedang dengan
yaitu dengan skala nyeri 4
menyediakan T : Nyeri hilang timbul
lingkungan yang - Setelah di observasi
nyaman. Kembali Klien
4. Mengkolaborasi mengatakan masih
12:30 WIB pemberian terasa nyeri di area
Analgetik.hasil : abdomen.
Injeksi - Klien mengatakan
Ketorolac 1 sudah dapat
Amp/8Jam/IV berisitirahat saat malam
Ceftriaxone 1 gr hari selama 7-8 jam
IV
DO :
- Klien tampak lemes
- Klien tampak
memegangi perutnya
- Klien tampak gelisah
- TTV :
TD : 128/90 mmHg
HR : 110x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 97%
2 1. Mengidentifikasi DS :
karakteristik, durasi, - Klien mengatakan
11:00 WIB frekuensi mual nafsu makan menurun
2. mengidentifikasi - Klien mengatakan mual
faktor penyebab setiap lagi makan
mual
12.00 WIB
3. Kontrol faktor DO :
lingkungan - klien tampak lemes
penyebab - turgor kulit kering
muntah/mual (mis. - tampak klien pucat
Bau tak sedap, suara, - TTV :
dan stimulasi visual TD : 128/90 mmHg
yang tidak HR : 110x/ menit
menyenangkan) RR : 20x/ menit
13:00 WIB 4. Mengkolaborasi SH : 36.5 ̊C
pemberian Sp02 : 97%
Analgetik.hasil :
Omeprazol
1vial/12 jam/IV
Rabu 1 1. Mengidentifika si DS :
31/05/2023 lokasi, karakteristik, - P : Klien mengatakan
14:00 WIB durasi, frekuensi, nyeri bertambah saat
kualitas, dan beraktivitas dan
intensitas nyeri. berkurang saat
beristirahat.
2. Memberikan Teknik Q : Klien mengatakan
non farmakologis nyeri perut seperti
untuk mengurangi ditekan
15.30 WIB
rasa nyeri yaitu R : Klien mengatakan
Teknik Kompres
hangat. sekarang sakit dibagian
3. Memfasilitasi perut
istirahat dan tidur S : Klien mengatakan
yaitu dengan nyeri sedang dengan
menyediakan skala nyeri 3
lingkungan yang T : Nyeri hilang timbul
nyaman. - Setelah di observasi
18:00 WIB 4. Mengkolaborasi Kembali Klien
pemberian mengatakan masih
Analgetik.hasil : terasa nyeri di area
Injeksi abdomen.
Ketorolac 1 - Klien mengatakan
Amp/8Jam/IV sudah dapat
Ceftriaxone 1 gr berisitirahat saat malam
IV hari selama 7-8 jam
DO :
- Klien tampak lemes
- Klien tampak
memegangi perutnya
- Klien tampak gelisah
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
HR : 95x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 98%
2 1. Mengidentifikasi DS :
16:00 WIB karakteristik, durasi, - Klien mengatakan
frekuensi mual nafsu makan menurun
2. mengidentifikasi - Klien mengatakan mual
faktor penyebab setiap lagi makan
mual
3. Kontrol faktor
lingkungan DO :
17.30 WIB
penyebab - klien tampak lemes
muntah/mual (mis. - turgor kulit kering
Bau tak sedap, suara, - tampak klien pucat
dan stimulasi visual - TTV :
yang tidak TD : 130/80 mmHg
menyenangkan) HR : 95x/ menit
4. Mengkolaborasi RR : 20x/ menit
18:00 WIB pemberian SH : 36.5 ̊C
Analgetik.hasil Sp02 : 98%
Omeprazol
1vial/12 jam/IV
O:
- Keadaan umum : lemas
- Kes : CM
- tampak klien memegangi perutnya
- tampak klien gelisah saat nyeri perut kambuh
- TTV :
TD : 130/82 mmHg
HR : 108x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 98%
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan kompres perut dengan air hangat tiap
2x sehari
O:
- Keadaan umum : lemes
- Kes : CM
- Tampak klien memegangi perutnya
- turgor kulit kering
- tampak klien pucat
- TTV :
TD : 130/82 mmHg
HR : 108x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 98%
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
Selasa 1 S:
30/05/202 P : Klien mengatakan nyeri bertambah saat
3 beraktivitas dan berkurang saat beristirahat.
Q : Klien mengatakan nyeri perut seperti ditekan
14:00 WIB R : Klien mengatakan sekarang sakit dibagian perut
saja
S : Klien mengatakan nyeri sedang dengan skala
nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
O:
- Keadaan umum : lemas
- Kes : CM
- tampak klien memegangi perutnya
- tampak klien gelisah saat nyeri perut kambuh
- TTV :
TD : 128/90 mmHg
HR : 110x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 97%
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan kompres perut dengan air hangat tiap
2x sehari
O:
- Keadaan umum : lemes
- Kes : CM
- tampak klien memegangi perutnya
- turgor kulit kering
- tampak klien pucat
- TTV :
TD : 128/90 mmHg
HR : 110x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 97%
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
Rabu 1 S:
31/05/202 P : Klien mengatakan nyeri bertambah saat
3 beraktivitas dan berkurang saat beristirahat.
Q : Klien mengatakan nyeri perut seperti ditekan
19.:30 R : Klien mengatakan sakit dibagian perut
WIB S : Klien mengatakan nyeri sedang dengan skala
nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul
O:
- Keadaan umum : lemas
- Kes : CM
- tampak klien memegangi perutnya
- tampak klien gelisah saat nyeri perut kambuh
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
HR : 95x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 98%
O:
- Keadaan umum : lemes
- Kes : CM
- ampak klien memegangi perutnya
- turgor kulit kering
- tampak klien pucat
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
HR : 99x/ menit
RR : 20x/ menit
SH : 36.5 ̊C
Sp02 : 98%
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering