Anda di halaman 1dari 31

PERAWATAN

LUKA BAKAR
Pengertian Luka Bakar
( Combustio )
• Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan
jaringan disebabkan kontak dengan sumber
panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi ( Moenadjat Y.,2003).
Klasifikasi Luka Bakar
1. Berdasarkan Penyebab :
a. Luka bakar karena api
b. Luka bakar karena air panas
c. Luka bakar karena listrik
d. Luka bakar karena radiasi
e. Luka bakar karena suhu rendah
2. Berdasarkan Kedalam
Luka Bakar
• Luka bakar derajat I
Luka bakar tampak sebagai
 Suatu daerah yang berwarna kemerahan
(eritema ).
Rasa nyeri atau hipersensitifitas setempat.
Luka bakar derajat I hanya mengenai bagian
epidermis dari kulit.
Biasanya sembuh dalam 5 – 7 hari dan tanpa
bekas.
Gambar 1. Luka Bakar Derajat I
Gambar 2. Luka Bakar Derajat I
b. Luka Bakar Derajat II
• Kerusakan yang terjadi pada epidermis dan
sebagian dermis.
• Berupa reaksi inflamasi akut disertai proses
eksudasi, melepuh, dasar luka berwarna
merah atau pucat.
• Terletak lebih tinggi di atas permukaan kulit
normal.
• Nyeri akibat ujung-ujung saraf teritasi.
Gambar 3. Luka Bakar Derajat II
Gambar 4. Luka Bakar Derajat II
Luka Bakar Derajat II terbagi 2 yaitu :

1. Derajat II Dangkal ( superficial )


 Kerusakan kulit yang mengenai bagian
superficial dari dermis .
 Luka sembuh dalam waktu 10 – 14 hari.
2. Derajat II Dalam ( deep )
 Kerusakan hampir seluruh bagian dermis.
 Penyembuhan luka lebih dari satu bulan.
c. Luka Bakar Derajat III

• Kerusakan meliputi seluruh dermis dan lapisan yang lebih


dalam.
• Folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
rusak.
• Tidak ada pelepuhan.
• Kulit yang terbakar berwarna abu-abu atau coklat, kering,
letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar karena
koagulasi protein pada lapisan epidermis dan dermis.
• Tidak timbul rasa nyeri.
• Penyembuhan memerlukan waktu yang lama karena
tidak ada proses epitelisasi spontan.
Gambar 5. Luka Bakar Derajat III
Gambar 6. Luka Bakar Derajat III
3. Berdasarkan Tingkat
Keseriusan Luka
a. Luka Bakar Ringan/minor
1). Luka bakar dengan luas < 15% pada
dewasa.
2). Luka bakar dengan luas < 10% pada anak
dan usia lanjut.
3). Luka bakar dengan luas < 2% pada segala
usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki
dan perineum).
b. Luka Bakar Sedang

1). Luka bakar dengan luas 15 – 25% pada


dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang
dari 10%.
2). Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak
usia 10 tahun atau dewasa > 40 tahun dengan
luka bakar derajat III kurang dari 10%.
3). Luka bakar dengan derajat III < 10% pada
anak maupun dewasa yang tidak mengenai
muka, tangan dan perineum.
c. Luka Bakar Berat
1). Derajat II – III > 20% pada pasien dibawah 10
tahun dan diatas 50 tahun.
2). Derajat II – III < 25% pada kelompok usia di
atas 10 tahun dan di bawah 50 tahun.
3). Luka bakar pada muka, lengan, kaki dan
perineum.
4). Adanya cedera pada jalan napas.
5). Luka bakar listrik tegangan tinggi.
Menentukan Luas Luka Bakar
• Rumus 9 ( rule of nine ) untuk orang dewasa
dengan pembagian sebagai berikut :
Kepala dan leher : 9%
Lengan masing-masing 9% : 18%
Badan depan 18%, Badan belakang 18% : 36%
Tungkai masing-masing 18% : 36%
Genitalia/perineum : 1%
Total : 100%
Rule of Nine untuk Dewasa
Resusitasi Cairan pada
Luka Bakar
• Resusitasi cairan dilakukan dengan
memberikan cairan pengganti.
• Cara untuk menghitung kebutuhan cairan
pada pasien dengan luka bakar antara lain
dengan cara Baxter :
Rumus :
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 ml
Lanjutan :
• Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8
jam pertama dan sisanya diberikan 16 jam
berikutnya.
• Hari kedua diberikan setengah jumlah cairan
hari pertama.
• Hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan
hari kedua.
Perawatan Luka Bakar
• Adalah melakukan tindakan perawatan
terhadap luka bakar.
• Tujuan :
 Mencegah infeksi pada luka.
 Mempercepat penyembuhan pada luka.
Contoh Obat Luka Bakar
Kasus I
• Seorang pria BB = 50 kg mengalami luka bakar karena tersiram air panas
dengan luas Luas Luka Bakar = 40 % . Hitung kebutuhan cairan pengganti
pada pasien tersebut !
Jawaban :
BB = 55 kg, LB = 40%
• Kebutuhan cairan = 4 cc x 40 % x 50 kg = 8000 cc
• 8 jam pertama (sejak kejadian) = 4000 cc
• Kecepatan tetesan infus :
• 4000 cc x 15 tts/8 x 60 menit = 60000 /480 = 125 tpm (makro drip)
• 16 jam berikutnya = 4000 cc
• Kecepatan tetesan infus :
• 40000 x 15 tts/16 x 60 menit = 60000/960 = 63 tpm (makro drip)
Kasus II
• Tn. N 32 th , BB = 42 Kg mengalami luka bakar
pada muka, lengan kiri dan bagian dada dan
perut.
• Pertanyaan :
• Berapa luas luka bakar pada Tn. N ?
• Hitung kebutuhan cairan pada Tn. N !
Kasus III
• Ny. T (25 th) BB = 58 Kg, mengalami luka bakar
akibat tabung gas meledak pada saat ia
memasak. Ny. T mengalami luka bakar pada
wajah, dada dan perut, alat genital dan kedua
kaki.
• Pertanyaan :
• Berapa luas luka bakar pada Ny. T ?
• Hitung kebutuhan cairan pada Ny. T ?
Kasus IV
• Tn. L (52 th) BB = 60 Kg mengalami luka bakar
derajat II pada kedua kakinya akibat tersiram
air panas.
• Pertanyaan :
• berapa luas luka bakar pada Tn. L ?
• Hitung kebutuhan cairan pada Tn. L !

Anda mungkin juga menyukai