Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL

BLOK : KEGAWATDARURATAN

MODUL : ILMU BEDAH

Semester 7

Hari / Tanggal : Sabtu / 02 – Oktober – 2021

Disusun Oleh :

Rombadi Yuliana Sihombing 218210007

Fasilitator

dr. Tampak Linggom Simanjuntak, MKM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

TAHUN AJARAN 2021/2022


Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan laporan hasil tutorial ini.
Dengan selesainya laporan tutorial ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dr.
Tampak Linggom Simanjuntak, MKM selaku fasilitator yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan laporan tutorial ini.
Saya menyadari bahwa laporan tutorial ini tidak lepas dari berbagai kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari dokter selaku fasilitator dan berbagai
pihak yang membaca guna menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
dalam menunjang pendidikan di fakultas kedokteran Universitas Methodist Indonesia.

Medan, 02 Oktober 2021


Penulis

Rombadi Yuliana Sihombing

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………... i


Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. ii
Pemicu ………………………………………………………………………………….. 1
Klarifikasi Istilah ……………………………………………………………………….. 1
Identifikasi Masalah …………………………………………………………………….. 1
Analisis Masalah ………………………………………………………………………... 2
Kerangka Konsep ……………………………………………………………………….. 3
Learning Objective ……………………………………………………………………... 3
Pembahasan …………………………………………………………………………….. 4
Kesimpulan ……………………………………………………………………………... 6
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 7

ii
PEMICU

Seorang lelaki, usia 30 tahun dengan BB 70 kg mengalami luka bakar akibat rumahnya terbakar.
Dijumpai luka bakar grade 2 mengenai kedua lengan bawah dan daerah dada. Luka bakar grade 1
terdapat pada paha kiri. Sendi siku kanan penderita dan daerah kemaluannya juga terbakar.
Pasien sebelumnya dirawat di rumah dengan mengoles odol gigi. Peristiwa ini terjadi jam 10.00
pagi dan kemudian dibawa ke RS, tiba jam 13.00 siang.

I. KLARIFIKASI ISTILAH
-

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Os mengalami luka bakar grade 2 dan grade 1.
2. Os mengoles odol gigi di daerah luka bakarnya.
3. Peristiwa ini terjadi jam 10.00 pagi dan kemudian dibawa ke RS, tiba jam
13.00 siang.

III. ANALISIS MASALAH


1. Os mengalami luka bakar grade 2 dan grade 1 karena terkena percikan api
karena rumahnya terbakar.
Pada luka bakar grade 1, yang terkena hanya lapisan epidermis. Pada luka
bakar grade 2, yang terkena adalah lapisan epidermis dan sebagian lapisan
dermis.
2. Kemungkinan os melakukan penanganan awal sendiri dengan odol sebelum
dibawa ke rumah sakit. Penatalaksanaan yang salah dapat meningkatkan
resiko infeksi.
3. Kemungkinan jarak rumah pasien ke rumah sakit yang jauh.

1
IV. KERANGKA KONSEP

Laki-laki 30 tahun

Rumahnya terbakar

Dirawat di rumah dulu dengan mengoleskan odol gigi

Peristiwa jam 10.00 pagi, kemudian


dibawa ke RS dan tiba jam 13.00

Dijumpai luka bakar grade 2 di kedua lengan bawah


dan daerah dada, luka bakar grade 1 di paha kiri. Sendi
siku kanan dan kemaluannya juga terbakar.

V. LEARNING OBJECTIVE
1) Menjelaskan klasifikasi luka bakar (secara umum)
2) Diagnosa (gambarkan luka bakar pada kasus)
3) Tatalaksana (cairan dan medikamentosa)
4) Komplikasi
5) Prognosis

VI. PEMBAHASAN
1. Klasifikasi luka bakar :
Berdasarkan kedalaman jaringan yang rusak akibat luka bakar tersebut :
Luka Bakar Derajat I
Kerusakan hanya terjadi di permukaan kulit. Kulit akan tampak
kemerahan, tidak ada bulla, sedikit oedem dan nyeri, dan tidak akan
menimbulkan jaringan parut setelah sembuh.
Luka Bakar Derajat II
Kerusakan mengenai sebagian dari ketebalan kulit yang melibatkan
semua epidermis dan sebagian dermis. Pada kulit akan ada bulla,
sedikit edem, dan nyeri berat.
Luka Bakar Derajat III

2
Kerusakan terjadi pada semua lapisan kulit dan ada nekrosis. Lesi
tampak putih dan kulit kehilangan sensasi rasa, dan akan
menimbulkan jaringan parut setelah luka sembuh.
Luka Bakar Derajat IV
Luka Bakar ini disebut juga carring injury. Pada luka bakar ini kulit
tampak hitam seperti arang karena terbakarnya jaringan. Terjadi
kerusakan seluruh kulit dan jaringan subkutan begitu juga pada
tulang akan gosong.

Berdasarkan derajat keparahannya, luka bakar dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

Derajat Ringan (Minor Burns)


Luka bakar derajat dua pada dewasa dengan luas permukaan tubuh
kurang dari 15%,Luka bakar derajat dua pada anak dengan luas
permukaan tubuh kurang dari 10%,Luka bakar derajat tiga pada anak
atau dewasa dengan luas permukaan tubuh kurang dari 2%.
Derajat Sedang (Moderate Burns)
Luka bakar derajat dua pada dewasa yang melibatkan 15 – 25% luas
permukaan tubuh.,Luka bakar derajat dua pada anak yang
melibatkan 10 – 20% luas permukaan tubuh,Luka bakar derajat tiga
pada anak atau dewasa yang melibatkan 10% luas permukaan tubuh.
Derajat Berat (Major Burn)
Pada dewasa, luka bakar derajat dua yang melibatkan lebih dari 25%
luas permukaan tubuh,Pada anak, luka bakar derajat dua yang
melibatkan lebih dari 20% luas permukaan tubuh,Pada anak atau
dewasa, luka bakar derajat tiga yang melibatkan lebih dari 10% luas
permukaan tubuh,Cedera inhalasi,Luka bakar listrik,Luka bakar
dengan trauma tambahan (trauma kepala, trauma intraabdomen,
fraktur),Luka bakar pada kehamilan,Penyakit komorbid yang
menyertai luka bakar (diabetes melitus, penggunaan kortikosteroid,
imunosupresi).
2. Cara mendiagnosa :

Ditentukan berdasarkan derajat dan luas pada luka bakar :

- Derajat kedalaman luka bakar :


a. Derajat I (Derajat Erytema) :epidermis, Sangat Ringan
(Erytema),Sembuh Tanpa Perawatan Khusus ,Klinis,
Kulit Kemerahan Dan Nyeri Hebat,Terapi : Analgetik,
Biasanya Disebabkan Sengatan Matahari
b. Derajat II (Derajat Bullosa) Dibagi : Derajat II A
(Dangkal) ,Derajat II B (Dalam),Klinis : - Kerusakan

3
Mencapai Dermis, - Terdapat Lepuh (Bulla),Pada Derajat
II A, Penyembuhan ± 2 Minggu Tanpa Jaringan Parut
(Bila Tidak Ada Infeksi),Pada Derajat II B, Penyembuhan
Agak Lama, Bila Luas Perlu Skin Graft
c. Derajat III : Mengenai Seluruh Tebal Kulit, Otot Dan
Tulang , Kulit Nampak Hitam Dan Kering
- Luas luka bakar : Kepala dan leher : 9%,Ekstremitas atas : 2 x
9% (kiri dan kanan),Paha dan betis-kaki : 4 x 9% (kiri dan
kanan),Dada, perut, punggung, bokong : 4 x 9%,Perineum dan
genitalia : 1%

3. Komplikasi :
 Bekas luka. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan jaringan
parut yang berlebihan akibat luka bakar.
 Hipotermia. Kondisi yang berbahaya ini terjadi ketika suhu tubuh
menjadi sangat rendah akibat luka bakar.
 Gangguan bergerak. Hal ini bisa terjadi ketika luka bakar membuat
jaringan tubuh, seperti kulit atau otot menjadi lebih pendek dan
kencang.
 Infeksi. Infeksi kulit akibat luka bakar dapat berkembang menjadi
infeksi dalam aliran darah, hingga sepsis.
 Gangguan pernapasan. Kondisi ini dapat terjadi jika penderita
menghirup udara atau asap saat kebakaran.
 Kehilangan banyak cairan tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan
kurangnya cairan dalam pembuluh darah dan menurunkan tekanan
darah.

4
4. Tatalaksana :
1) Primary Survey
 Segera identifikasi kondisi-kondisi mengancam jiwa dan
lakukan manajemen emergensi yaitu ABCDE. Lalu resusitasi
untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa
menimbulkan edema. Pemberian resusitasi menggunakan :
Formula Parkland
(Cairan Ringer laktat = 4 ml x kgBB x % luka bakar).
Penghitungan pada kasus :
4 x 70 x 28% = 7840 cc
Pada 8 jam pertama diberi setengah dari jumlah cairan :
= 7840 : 2 = 3920 cc, 1 botol infus = 500 cc
Berarti 3920 : 500 = 8 botol infus yang diberikan,
= 3920 cc : 8 jam = 490 cc/jam
= 490 cc : 60 menit = 8 cc/menit
1 cc makro = 20 tetes, maka 8 cc = 8 x 20 = 160 tetes
Jadi, 8 jam pertama diberikan cairan 160 tetes/menit
Pada 16 jam berikutnya diberikan setengah sisa cairan :
= 7840 : 2 = 3920 cc
Berarti 3920 : 500 = 8 botol infus yang diberikan,
= 3920 cc : 16 = 245 cc/jam
= 245 cc : 60 = 4 cc/menit
1 cc makro = 20 tetes, maka 4 cc = 4 x 20 = 80 tetes
Jadi, 16 jam berikutnya diberikan cairan 80 tetes/menit
 Berikan morfin intravena 0,05 – 0,1 mg/kg sesuai
indikasi untuk manajemen nyeri (analgesia), diberi antibiotik
agar tidak infeksi, pemberian nutrisi dan perawatan luka bakar.
2) Secondary Survey
Merupakan pemeriksaan menyeluruh mulai dari kepala sampai kaki.
Pemeriksaan dilaksanakan setelah kondisi mengancam nyawa diyakini
tidak ada atau telah diatasi.
3) Tindakan Bedah Emergency
a. Eskarotomi
b. Fasciotomi

5
- Dewasa: 4 cc x kg BB x luas luka bakar / 24 jam. Cairan yang
digunakan adalah Ringer Laktat. Dapat diberikan dextran 500–
1000 ml setelah 18 jam
- Anak: 2 cc x kg BB x luas Luka Bakar (%) + kebutuhan faali/24
jam. Cairan yang diberikan adalah RL : Dextran = 17 : 3.
Kebutuhan Faali dapat digunakan rumus Holliday segar, yaitu

5. Prognosis :
Prognosis luka bakar ditentukan berdasarkan kedalaman luka bakar
dan luas luka bakar, dengan mortalitas terkait erat dengan komplikasi luka
bakar seperti infeksi, sepsis, dan kegagalan multi organ.

6
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan pemicu, seorang laki- laki usia 42 tahun mengalami luka bakar
akibat rumahnya yang terbakar. Dijumpai luka bakar grade 2 mengenai kedua lengan
bawah dan daerah dada. Luka bakar grade 1 terdapat pada paha kiri. Sendi siku kanan
penderita dan daerah kemaluannya. Maka tatalaksananya adalah memperhatikan
ABCDE, memberi resusitasi cairan sesuai formula, pemberian analgetik dan
antibiotik atau dilakukan tindakan bedah sebagai lini terakhir.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. A. Bambang Darwono; F. Sutoko, Protokol Pengelolaan Luka Bakar, Bagian Bedah, FK


Undip/RS dr. Kariadi.
2. Bisono, Pusponegoro AD; Luka, Trauma, Syok dan Bencana. Dalam : Syamsuhidajat R,
Jong WD ed Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2001 : 81-
91.
3. Moenadjat Y. Luka Bakar, Penatalaksanan Awal dan Penatalaksanaannya. Ramlim,
Umbas R, Panigoro SS, Kedaruratan Non-Bedah dan Bedah, Jakarta : Balai Penerbit
FKUI; 2000 : 62-70.
4. Moenadjat, Yefta. 2002. Luka Bakar, Penatalaksanaan Awal dan Permasalahannya.
Dalam: Ramli, M., Umbas, R., Panigoro, S.S.; Kedaruratan Non Bedah dan Bedah.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Ganong’s Review of Medical


Physiology.
24th Edition. McGraw Hill
Professiona

Anda mungkin juga menyukai