Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN LUKA BAKAR

No. Dokumentasi : SOP/UKP/ KMG/


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 03/01/2022
Halaman :1/2

Puskesmas
Tanjung
Ampalu

Luka bakar (burn injury) adalah kerusakan kulit yang disebabkan kontak dengan
1. Pengertian
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Derajat luka bakar:
1. Luka bakar derajat I
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial),kulit hanya tampak
hiperemi berupa eritema dengan perabaan hangat, tidak dijumpai adanya bula,
terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi. Terdapat bula yang berisi cairan eksudat dan nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik yang teriritasi.
Dibedakan atas 2 bagian :
a. Derajat II dangkal/superficial (IIA)
Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis.
b. Derajat II dalam/deep (IIB)
Derajat II dalam/deep (IIB). Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian
dermis dan sisa-sisa jaringan epitel masih sedikit. Organ-oran kulit seperti
folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea tinggal sedikit
sehingga penyembuhan terjadi lebih dari satu bulan dan disertai parut
hipertrofi.
3. Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam. Organ-
organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami
kerusakan. Tidak dijumpai bulae. Kulit yang terbakar berwarna putih hingga
merah, coklat atau hitam. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis
yang dikenal sebagai eskar. Tidak dijumpai rasa . nyeri dan hilang sensasi, oleh
karena ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan/kematian.
Menentukan luas luka bakar berdasarkan rumus “rule of nine”
Kriteria berat ringannya luka bakar dapat dipakai ketentuan berdasarkan American
Burn Association, yaitu sebagai berikut:
1. Luka Bakar Ringan
a. Luka bakar derajat II < 15%
b. Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 2%
2. Luka Bakar Sedang
a. Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
b. Luka bakar II 10-25% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 10%
3. Luka Bakar Berat
a. Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III 10% atau lebih
d. Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan
genitalia/perinerium
e. Luka bakar dengan cedera inhalasi, disertai trauma lain.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam diagnosis dan tatalaksana pasien
2. Tujuan
luka bakar di Puskesmas

SK No. /SK/PUSK-KMG/I/2022 tentang pemberlakuan SOP Pelayanan


3.Kebijakan Kesehatan di Puskesmas Tanjung Ampalu

4. Referensi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : PB IDI. 2017.
1) Petugas melakukan anamnesis terarah.
5. Prosedur
a) kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi.
b) Keluhan nyeri, kemerahan, dan bula pada kulit yang terkena.
c) Cedera inhalasi dan trauma lain yang menyertai.
2) Petugas melakukan pemeriksaan fisik terarah.
a) Derajat luka bakar.
b) Luas luka bakar
3) Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Tidak diperlukan.
4) Petugas menegakkan diagnosis
5) Petugas melakukan tatalaksana.
Luka bakar derajat I tidak memerlukan penanganan khusus
Luka bakar derajat II tergantung luas luka bakar
a) Resusitasi cairan
Pada penanganan perbaikan sirkulasi pada luka bakar dikenal beberapa formula, salah
satunya yaitu Formula Baxter sebagai berikut:
1. Hari Pertama:
i) Dewasa :
Ringer Laktat
4 cc x berat badan x % luas bakar per 24 jam
ii) Anak :
Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
2. Hari kedua
Dewasa : ½ hari I
Anak: diberi sesuai kebutuhan faali
b) Analgetik
i) Paracetamol (500 mg untuk dewasa tiap 6-8 jam, 10-15 mg/kgBB untuk
anak tiap 6-8 jam)
ii) Natrium diclofenak 100-150 mg/ hari untuk dewasa
c) Antibiotik spektrum luas pada luka bakar sedang dan berat
i) Amoxicilin (3 x 500 mg untuk dewasa, 25-50 mg/ kgBB/ hari untuk anak)
ii) Cefadroxil 30 mg/ kgBB/hari untuk anak; 1-2 gr/ hari untuk dewasa
iii) Ceftriaxone 20-80 mg/ kgBB/ hari untuk anak; 1-2 gr/ hari untuk dewasa
d) Cegah kontraktur dengan mobilisasi pasif atau dengan membidai permukaan
fleksor anggota tubuh. Balutan dapat menggunakan gips. Balutan ini harus
dipakai pada waktu pasien tidur.
6) Petugas memberikan edukasi
7) Petugas melakukan rujukan sesuai indikasi
Luka bakar sedang dan berat
Petugas melakukan anamnesis terarah

 kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi.
 Keluhan nyeri, kemerahan, dan bula pada kulit yang terkena.
 Cedera inhalasi dan trauma lain yang menyertai.

Petugas melakukan pemeriksaan fisik terarah

 Derajat luka bakar: I, IIA, IIB, III


 Luas luka bakar

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas melakukan tatalaksana

Luka bakar derajat I Luka bakar derajat II dan/ III Luka bakar derajat II dan/
Kategori Ringan-Sedang III kategori Berat

Analgetik Rujuk
6. Bagan alir

 Resusitasi cairan
 Hari Pertama:
 Dewasa :
Ringer Laktat
4 cc x berat badan x % luas bakar per 24 jam
 Anak :
Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
 < 1 Tahun : berat badan x 100 cc
 1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
 3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
 Hari kedua:
Dewasa : ½ hari I
Anak: diberi sesuai kebutuhan faali
 Analgetik
 Paracetamol (500 mg untuk dewasa tiap 6-8 jam, 10-15 mg/kgBB untuk anak tiap
6-8 jam)
 Natrium diclofenak 100-150 mg/ hari untuk dewasa
 Antibiotik spektrum luas pada luka bakar sedang dan berat
 Amoxicilin (3 x 500 mg untuk dewasa, 25-50 mg/ kgBB/ hari untuk anak)
 Cefadroxil 30 mg/ kgBB/hari untuk anak; 1-2 gr/ hari untuk dewasa
 Ceftriaxone 20-80 mg/ kgBB/ hari untuk anak; 1-2 gr/ hari untuk dewasa
 Cegah kontraktur dengan mobilisasi pasif atau dengan membidai flexor anggota tubuh

8. Unit terkait 1. UGD


2. Layanan Umum
3. Rawat Inap

1.

Anda mungkin juga menyukai