Anda di halaman 1dari 7

OBAT HORMONAL

 adalah zat yg terbuat dari asam amino atau kolesterol yang


berfungsi mengatur fungsi-fungsi organ tubuh
 obat dpt menghambat fungsi hormon, meningkatkan fungsi
hormon yang kurang atau menghilangkan fungsi hormon
 gangguan hormon dpt menyebabkan kelainan seperti:
- kekurangan hormon somatropin  terlalu pendek
- kekurangan hormon tiroid  terhambatnya pertumbuhan fisik dan

otak
A. HORMON SEKS
 terdiri dari: estrogen, progesteron, dan androgen
 diproduksi kelenjar gonad dan adrenal
 berfungsi untuk kontrasepsi, perkembangan embrio, pertumbuhan
 jenis hormon estrogen: dietilstibestrol, estradiol, estriol, etinil
estradiol, estron dan mestranol
B. HORMON KONTRASEPSI
 dpt diberikan secara oral (pil) dan injeksi
 pil kontrasepsi mengandung kombinasi estrogen (E) dengan
progesteron (P) atau progesteron saja
 sediaan injeksi hanya mengandung progesteron
1. Kombinasi E + P
 terdapat 3 jenis tipe variasi dosis:
a. Monofasik
 mengandung E + P dalam jumlah tetap sepanjang
siklus
b. Bifasik
 dosis E tetap sepanjang siklus, tetapi dosis P
bervariasi, ↓ pd siklus pertama dan ↑ pada setengah
siklus terakhir mengikuti kadar progesteron fisiologis
c. Trifasik
 dosis E + P bervariasi mengikuti siklus dgn rasio yang
berbeda (dosisnya kecil)
2. Progesteron
 jenis yang digunakan noretindron dan norgestrel
 pil yg hanya mengandung progesteron saja disebut “pil mini”
 efektivitas kurang dan sering menyebabkan menstruasi yang
tidak teratur
 sediaan dlm btk pil, injeksi dan inflant (ditanam dibawah kulit)
Sedian pil kontrasepsi di Indonesia
Estrogen Progesteron Jumlah pil
Monofasik:
- EES 20 µg - Dogestrel 150 µg 28
- EES 30 µg - Gestodem 75 µg 28
- Desogestrel 150 µg 28
- Levonogestrel 150 µg 28
- EES 50 µg - Linestrenol 2,5 µg 21
- Linestrenol 1 µg 28
Trifasik:
- EES 30 µg - Levonogestrel 150 µg 6
- EES 30 µg - Levonogestrel 150 µg 5
- EES 30 µg - Levonogestrel 150 µg 10
Efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal:
- payudara terasa penuh, depresi, sakit kepala, mual dan muntah
- tromboemboli, hipertensi dan kemungkinan terjadi gangguan
jantungon
- absorpsi glukosa berkurang
- perubahan kadar lipid darah, estrogen menaikkan kadar HDL,
progesteron menurunkan HDL

C. HORMON PANKREAS
 kelenjar pankreas menghaslkan hormon insulin dan glukagon
 hormon ini berfungsi mengatur metabolisme protein, lemak,
dan karbohidrat
 insulin dan glukagon bekerjasama mengatur kadar gula darah
 insulin meningkatkan penggunaan glukosa dan
menyimpannya dlm bentuk glikogen
 glukagon memacu peruraian glikogen menjadi glukosa
Glukagon  untuk hipoglikemia (kadar gula rendah)
Insulin  untuk hiperglikemia (kadar gula yang tinggi)
Jenis-jenis insulin yang digunakan:
- insulin kerja cepat tetapi durasi pendek (short acting)
Preparat: - insulin reguler - lispro
- aspart
- insulin intermediate baik onset maupun durasi
Preparat: - insulin isophan (NPH) - insulin lente
- insulin kerja panjang (long acting)
Preparat: - insulin protamin zinc - extendeds zinc

D. ANTIDIABETES ORAL (ADO)


 digunakan pada DM tipe II
Golongan ADO:
1. Golongan Sulfonilurea
Preparat: - klorpropamid - glibenklamid - glimepirid
- tolazamid - tolbutamid - glipizid
2. Golongan Biguanida
Preparat: - metformin
3. Golongan Meglitinid
Preparat: - repaglinid - nateglinid
4. Golongan Thiazolidinedion
Preparat: - troglitason - rosiglitason
- pioglitason
5. Golongan Acarbosa

F. HORMON OKSITOSIK DAN TOKOLITIK


1. Oksitosin
 banyak digunakan unuk:
- induksi persalinan
- pencegahan perdarahan postpartum
- pencegahan perdarahan akibat abortus
- pengeluaran ASI
Preparat: - oksitosin - prostaglandin (PG)
- ergometrin

2. Tokolitik
 adalah obat yang dpt mengurangi kontraksi uterus dan
menghambat persalinan prematur
Preparat: - ritrodin - terbutalin - salbutamol
- magnesium sulfat - Ca –antagonis
- Indometasin

Anda mungkin juga menyukai